Dokumentasi dalam pelayanan kebidanan Standar Asuhan Kebidanan

9 tulis kata “salah” diatasnya, serta bubuhkan paraf, selanjutnya tuliskan informasi yang benar, validitasi data akan berkurang apabila dilakukan penghapusan informasi k. Setiap kegiatan dokumentasi cantumkan waktu, tanggal dan jam serta tanda tangan dan nama terang l. Bila pencatatan bersambung pada halaman berikutnya, bubuhkan tanda tangan dan cantumkan kembali waktu pada bagian halaman berikutnya.

6. Dokumentasi dalam pelayanan kebidanan

Kegunaan dokumentasi adalah sebagai data atau fakta yang dapat dipakai untuk mendukung ilmu dan pengetahuan, sebagai alat untuk mengambil keputusan, perencanaan, pengontrolan terhadap suatu masalah, dan sebagai sarana penyimpanan berkas agar tetap aman dan terpelihara dengan baik, sistem dokumentasi adalah terbuka dan tertutup. Tertutup artinya apabila didalamnya berisi rahasia yang tidak pantas untuk diperlihatkan, diungkapkan dan disebarluaskan kepada masyarakat. Bersifat terbuka artinya dokumentasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya untuk menerima dan menghimpun informasi. Bidan sebagai provider dalam pelayanan kebidanan bertanggungjawab terhadap dokumentasi. Format dokumentasi kebidanan telah didesain sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan oleh bidan, semua format dokumentasi telah terdaftar pada registernomor catatan medis PPIBI, 2006.

7. Standar Asuhan Kebidanan

Standar asuhan Kebidanan adalah acuan dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat bidan. Menurut Kepmenkes Nomor 938MenkesSKVIII2007 terdiri dari tujuh standar, salah satunya adalah pencatatan asuhan kebidanan, dimana pada standar VII berisi tentang pencatatan asuhan Universitas Sumatera Utara 10 kebidanan dengan pernyataan standarnya adalah setiap bidan harus melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat dan jelas mengenai keadaan kejadian yang ditemukan dan dilakukaan dalam memberikan asuhan kebidanan. Kriterianya adalah Pencatatan harus dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada formulir yang tersedia Rekam Medis KMS Status pasien dan Buku KIA, kemudian ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP, dimana S adalah data subjektif untuk mencatat hasil anamnesis, O adalah data objektif untuk mencatat hasil pemeriksaan, A adalah hasil analisis untuk mencatat diagnosis dan masalah kebidanan, dan P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif, tindakan segera, tindakan secara komprehensif, penyuluhan dukungan, kolaborasi, evaluasi, follow up dan rujukan Kepmenkes, 2007.

8. Proses manajemen kebidanan menurut Helen Varney 1997