4. Tabel identifikasi awal Project Sponsor dan Project Team

Tabel 4-4. Tabel identifikasi awal Project Sponsor dan Project Team

Contact Info

MJN Sponsor/Pengguna Anggaran

[email protected] AKAR

Kepala Dinas HUBPARKOMINFO

[email protected] RAP

Sponsor/Kuasa Pengguna Anggaran

Kepala Bidang KOMINFO

[email protected] MRR

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

Kasie. Infrastruktur Jaringan e-Government

[email protected] RAL

Project Manager

Perusahaan Pelaksana

[email protected] MNNI

Ass. Project Manager

Perusahaan Pelaksana

[email protected] RPH

Ahli Jaringan Komputer

Perusahaan Pelaksana

[email protected] IAW

Ahli Data Center

Perusahaan Pelaksana

[email protected] FBK

Ahli Kelistrikan

Perusahaan Pelaksana

[email protected] DW

Network Engineer

Perusahaan Pelaksana

Ahli Jaringan Komputer

Perusahaan Pelaksana

[email protected]

digunakan. Banyaknya SPAM dari dan menuju mail server jam atau kehandalannya hanya 96,71%. Masalah-masalah Pemprov Gorontalo yang dapat memenuhi bandwidth internet.

seperti ini seharusnya tidak menjadi tanggungjawab utama dari biro P2E karena secara fungsi, tanggungjawab jaringan e-

Gorontalo adalah milik bandwidth internet seperti yang dikeluhkan selama ini adalah

Faktor terakhir yang mungkin menyebabkan habisnya

DISHUBPARKOMINFO sebagaimana dijabarkan dalam adanya serangan dari luar. Perlu dilihat apakah ada sistem

PERGUB No. 25 tahun 2014.

yang dapat mendeteksi serangan dari luar(internet) yang dapat memenuhi bandwidth internet.

Alokasi bandwidth akan menjadi tidak optimal karena adanya keharusnya mengalokasikan bandwidth secara

tertentu. Hal ini Permasalahan yang berhasil diidentifikasi dari hasil

4.1.2 Kondisi yang ingin dicapai

menyebabkan bandwidth internet yang 40Mbps terasa tidak wawancara, observasi, dan audit terkait keadaan infrastruktur

optimal. Implikasi nyata dari hal ini adalah lambatnya akses saat ini sebagai berikut: ketika melakukan browsing terhadap internet. Bandwidth 40

Mbps untuk sebuah organisasi yang terdiri dari 5000 user Sering terjadinya pemadaman listrik secara bergilir dan

sudah dapat dikategorikan cukup.

tanpa pemberitahuan menyebabkan banyaknya perangkat pada datacenter DISHUBPARKOMINFO mengalami kerusakan,

Kerugian lain yang diakibatkan dari tidak tersentralsasinya salah satu kerusakan yang pernah terjadi pada tahun 2014

pusat data adalah beban atau jarak rute yang harus ditempuh yakni rusaknya harddisk pada perangkat firewall (PNSBox)

dari data yang akan diakses. Salah satu dampak nyata yang yang menyebabkan matinya seluruh jaringan internet menuju

dirasakan adalah lambatnya akses terhadap aplikasi. Rute internet. Penyediaan sumber tenaga listrik cadangan sebagai

tempuh data di dalam ilmu networking disebut dengan istilah alternatif sumber tegangan saat ini perlu disediakan. Stabil

hop . Normalnya sebuah aplikasi yang berada di dalam sebuah hop . Normalnya sebuah aplikasi yang berada di dalam sebuah

Ketidaktersediaan peta pengembangan terbaru hingga menuju ke server lebih dari 10ms (150-200 ms). Hal ini

tahun 2014 terhadap jaringan yang menghubungkan antar mengindikasikan adanya kesalahan dalam konfigurasi yang

SKPD, topologi jaringan di dalam data center dan topologi telah dibangun.

jaringan internal di setiap SKPD mempersulit pengelolaan yang optimal dari jaringan e-government yang ada.

Menyatukan data center ke dalam sebuah pusat data, perlu Seharusnya setiap kali terjadi perubahan konfigurasi dilakukan ditunjang dengan infrastruktur yang lebih baik. Infrastruktur

update topologi secara rutin setiap pekerjaan selesai dilakukan. yang sudah ada saat ini dapat dikategorikan dalam data center

Berdasarkan hasil audit dari COBIT bagian APO01 darurat. Karena ditinjau dari pengamanan ruangan & data,

menunjukkan tidak adanya manajemen operasional dari struktur kabel, sistem pendingin tidak sesuai dengan standar

jaringan e-government yang ada atau berjalan tanpa ada arah TIA-942.

yang jelas. Pengembangan jaringan yang dilakukan selama ini yang ditandai dengan adanya pembelian barang atau

Ruangan command center atau lebih dikenal dengan pengadaan setiap tahunnya tidak diiringi dengan adanya sebutan network operation center tidak ditemukan di dalam

roadmap atau peta yang dituju. Sehingga dapat disebutkan observasi yang dilakukan. Ruangan ini memegang peranan

bahwa pengembangan infrastruktur jaringan e-government penting dalam memastikan jalannya infrastruktur jaringan e-

yang dilakukan selama ini adalah pembangunan tanpa arah government yang telah ada. Tugas dari petugas yang berada di

dan terstruktur.

dalam ruangan ini adalah memastikan sistem berjalan tanpa gangguan selama 24 jam dan 7 hari full. Tidak ditemukannya

Kesulitan lain yang didapatkan yakni pengukuran ruangan dan petugas khusus di dalam struktur organisasi

kebutuhan data yang ditransmisikan dari setiap SKPD ke pusat maupun implementasi dilapangan

data untuk aplikasi internal dan ke internet untuk akses ke dilakukan program ini.

menunjukkan perlu

aplikasi eksternal sulit untuk dilakukan pengukuran. Ketidaktersediaan laporan menyulitkan dalam melakukan

Masalah terkait keamanan informasi belum menjadi estimasi dan kalkulasi secara tepat apakah perlu dilakukan prioritas dari pengelolaan e-government. hal ini tergambar dari

peningkatan infrastruktur seperti penggantian media transmisi hasil audit COBIT EDM03 & APO13, dan hasil wawancara

yang saat ini SKPD ke pusat data center dihubungkan dengan dengan staf yang bertugas dalam mengelola seluruh jaringan

RADIO WIRELESS diganti dengan penarikan kabel fiber e-government Provinsi Gorontalo. Kepatuhan terhadap

optic.

keamanan informasi saat ini dikesampingkan karena beban kerja saat ini cukup berat mengingat tanggungjawab jaringan

4.2 Project Initiation Phase

dan infrastruktur hanya dikelola oleh seorang staf. Berdasarkan kerangka manajemen proyek pada PMBOK, ada dua hal utama yang harus diselesaikan dalam tahapan ini

Daftar asset dan manajemen asset yang dimiliki saat ini yaitu Project Charter dan Mengidentifikasi Stakeholder. tidak memiliki data yang cukup jelas. Kepemilikan data

seharusnya memiliki registrasi sampai dengan serial number

Tabel 4-5. Draft Communication Management Plan Konten

Frekuensi

Audiens

Metode Author

Kick off Meeting  Rencana Kerja mengacu pada dokumen Perencanaan yang telah dibuat

 Penjelasan poin-poin yang terdapat dalam project charter

Meeting PM

 Penjelasan terkait anggota tim kepada project sponsor Presentasi  Penjabaran aktivitas pekerjaan yang akan dibuat

Perdana

Project Team

Project Plan  Progress Pekerjaan Meeting dan

Whatsapp  Isu dan Permasalahan yang dihadapi PM  Rencana pekerjaan selanjutnya Group Update

Biweekly

Project Sponsor

Project Progress Report  Status Summary

 Status of Schedule  Status of Budget

Email dan

Group  PM Status of Scope  Whatsapp Accomplishment Achieved

Weekly

Project Team

 Concerns/Issues  Next Steps

Project Brief  Project Status

Group

whatsapp dan  PM Project Problem and Issues  email Project Checklist

Daily

Project Team

Marion Renaldo Rotinsulu Project Final Report Meeting 13 Akhir Project Presentasi NIM. 1606844795

4.2.1 Project Charter (Piagam Proyek) keseluruhan. Kegiatan ini semata-mata untuk peningkatan Ada beberapa bagian umum yang harus terdapat dalam

akan akses terhadap jaringan dan kebutuhan pelaksanaan project charter seperti nama proyek, tanggal mulai proyek,

pemerintahan secara internal.

tanggal selesai proyek, Informasi anggaran, manajer proyek, sasaran proyek, pendekatan pelaksanaan proyek, pihak-pihak

4.3 Project Planning Phase

yang terlibat dalam pelaksanaan proyek.

4.3.1 Project Scope Management Sasaran yang telah tertera di dalam project charter adalah

4.2.1.1 Nama Proyek scope pekerjaan yang harus diselesaikan pada saat proyek Sebagaimana informasi di awal dan yang menjadi judul

berlangsung. Adapun scope pekerjaan menurut project charter dari jurnal ini, yaitu: Network dan Security Enhancement

yang ada sebagai berikut:

Jaringan e-Government Pemerintah Provinsi Gorontalo.

a) Rekonfigurasi dan Optimalisasi penggunaan Intranet

b) Penerapan user access policy untuk pemanfaatan Tanggal dimulainya pekerjaan ini pada hari Senin, 4 April

4.2.1.2 Tanggal Mulai Proyek

bandwidth internet

c) Penataan kembali IP Address yang digunakan

d) Penataaan kembali jaringan nirkabel

4.2.1.3 Tanggal Selesai Proyek

e) Migrasi Data Center dari Ruang Server di Kantor Gubernur ke Data center milik Pemerintah Provinsi

Tanggal berakhirnya pekerjaan ini selambat-lambatnya Gorontalo yang telah dibangun. pada hari Sabtu, 3 September 2016.

Dari scope pekerjaan yang ada, hasil yang diharapkan

4.2.1.4 Informasi Anggaran

adalah sebagai berikut:

a) Dengan dilakukannya konfigurasi, semua akses ke 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah), yang dibayarkan aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan pekerjaan dan sekaligus dan bersumber pada Anggaran Pendapatan dan kebutuhan internal pemerintah Provinsi Gorontalo Belanja Daerah (APBD) tahun 2016.

Anggaran yang disediakan untuk pekerjaan ini sebesar Rp.

tidak berketergantungan dengan koneksi internet

4.2.1.5 Manajer Proyek melainkan bisa diakses menggunakan intranet. Akibatnya pemanfaatan bandwidth internet bisa

Yang menjadi penanggung jawab pelaksanaan pekerjaan dimaksimalkan untuk aktivitas lainnya. ini adalah Marion Renaldo Rotinsulu.

b) PEnerapan user access policy akan memberikan sebuah pemerataan akses internet, karena setiap

4.2.1.6 Sasaran Proyek individu akan mendapatkan kecepatan yang sama pada Terdapat beberapa tujuan dari dilaksanakannya pekerjaan

saat sibuk, sehingga keluhan lambatnya kecepatan ini sesuai dengan identifikasi kebutuhan yang telah dijabarkan

internet disetiap instansi berkurang. dan keinginan dari sponsor proyek:

c) Pemusatan Pusat Data ke dalam Data Center dibutuhkan untuk mengurangi pembiayaan kelistrikan

a) Rekonfigurasi dan Optimalisasi penggunaan Intranet yang ada saat ini guna memaksimalkan anggaran yang

b) Penerapan user access policy untuk pemanfaatan ada untuk kebutuhan lainnya yang menjadi prioritas bandwidth internet

pembanguna di daerah

c) Penataan kembali IP Address yang digunakan Untuk mencapai hasil yang diharapkan di atas, maka

d) Penataaan kembali jaringan nirkabel rencana pengelolaan scope management yang ada yaitu

e) Migrasi Data Center dari Ruang Server di Kantor

dengan:

Gubernur ke Data center milik Pemerintah Provinsi Gorontalo yang telah dibangun.

a) Memilih tenaga ahli atau perusahaan pelaksana yang

4.2.1.7 Pendekatan Pelaksanaan Proyek memenuhi standar kriteria tenaga ahli Beberapa pendekatan yang dilakukan dalam pelaksanaan

b) Produk yang akan digunakan merupakan hasil proyek ini yaitu lebih memanfaatkan ketersediaan perangkat

assessment pihak ketiga sehingga kualitas dan yang telah diadakan selama ini dan penataan kembali jaringan

keputusan pemilihannya merupakan hasil objective. sesuai dengan best practice jaringan pada area campus

c) Konsolidasi melalui diskusi dan focus group network yang memanfaatkan jaringan radio wireless sebagai

discussion dengan pengelola ruang server yang sudah backbone utama.

ada dan data center yang terdistribusi perlu dilakukan secara rutin guna mendapatkan kata sepakat bersama.

4.2.1.8 Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Proyek Hal ini untuk mengurangi ego sectoral yang ada. Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam pekerjaan ini

4.3.2 Project Communication Management sebagaimana dijabarkan dalam proyek ini sebagai berikut:

Untuk mencapai tujuan proyek Project Manager membuat rencana pelaksanaan komunikasi baik itu dengan pihak project

4.2.2 Identifikasi Stakeholder sponsor maupun project team selama proyek berlangsung. Implikasi secara langsung dari pembenahan layanan ini

Perencanaan komunikasi pada proyek ini akan dibagi menjadi adalah para ASN dan Pegawai Honor yang bekerja dan berada

dua bagian, yakni komunikasi dengan pihak internal dan dilingkungan

komunikasi dengan pihak eksternal.

Komunikasi yang dilakukan terhadap stakeholder, project

RISK

sponsor, supplier, serta terhadap pihak-pihak terkait lainnya

RISK DESCIPTION RESONSIBLE

NUMBER

dikelompokkan sebagai komunikasi dengan Pihak Eksternal.

data Komunikasi dengan pihak internal adalah komunikasi yang

Tray

Cable

ruang dilakukan dengan anggota tim pelaksanaan proyek.

di DC-Baru Kontraktor

mencukupi Bentuk komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi

tidak

kebutuhan yang ada

secara formal, informal, tertulis dan tidak tertulis, serta Jumlah jenis kabel yang komunikasi secara vertikal dan horizontal. Pada komunikasi

digunakan dari kabel formal, komunikasi yang dilakukan melalui rapat dan

Fiber Optik dan UTP pelaporan, sedangkan komunikasi informal yang dilakukan

Catagory-6 (Cat-6) dan Kontraktor adalah dengan memo, media telekomunikasi elektronik seperti

R9

atau Category-5E tidak handphone dan email (surat elektronik). Komunikasi tertulis

dengan yang dilakukan berupa memo atau surat pemberitahuan,

sesuai

perhitungan perencanaan sedangkan komunikasi tidak tertulis dengan cara melakukan

server, tatap muka langsung kepada pihak terkait baik secara

Seluruh

infrastruktur,web,aplikas Kontraktor, terencana (toolbox meeting setiap hari) maupun yang tidak

i dan database di DC- Pemerintah terencana (kondisional). Tabel di bawah ini menggambarkan

R10

Baru blm dapat diakses rencana komunikasi yang akan dilakukan.

4.3.3 Project Risk Management

R11

Pemerintah aplikasi melalui DC-

4.3.3.1 Basic Risk Information

Baru

4.3.3.2 Risk Assessment Information menjadi kendala dalam pelaksanaan pekerjaan

Di bawah ini merupakan data awal terkait resiko yang akan

Berdasarkan risk information yang telah dibuat pada sub bab sebelumnya, berikut merupakan risk assessment yang