KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DALAM RPJMD

4.2.2 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DALAM RPJMD

TAHUN 2013 – 2018

Salah satu misi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013 – 2018 adalah Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Strategi yang akan ditempuh adalah sebagai berikut :

1. pengembangan infrastruktur prasarana wilayah yang terarah;

2. penerapan manajemen rekayasa lalu lintas;

3. pemanfaatan energi terbarukan;

4. peningkatan ketersediaan permukiman dan rumah layak huni;

5. peningkatan pencegahan dan pengendalian kerusakan SDA serta pencemaran lingkungan hidup;

6. peningkatan kualitas dan kuantitas manajemen persampahan;

7. peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup;

8. peningkatan kualitas perencanaan, pemanfaatan, pengendalian dan pendayagunaan rencana tata ruang; dan

9. peningkatan kepastian hukum atas tanah.

Arah kebijakan sebagai pedoman strategi yang akan ditempuh adalah sebagai berikut :

1. meningkatkan aksesibilitas antar wilayah;

2. meningkatkan sarana dan prasarana sistem sumber daya air;

3. meningkatkan manajemen transportasi;

4. melakukan penghematan energi tidak terbarukan;

5. melakukan penataan perumahan dan kawasan permukiman;

6. meningkatkan tutupan lahan;

7. meningkatkan kebersihan dan pengembangan upaya pelestarian lingkungan dan pengendalian dampak lingkungan;

8. meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan bencana;

9. meningkatkan pengendalian pertambangan;

10. meningkatkan pengelolaan sampah terpadu;

11. meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan lingkungan hidup;

12. menyelenggarakan penataan ruang; dan

13. meningkatkan penatagunaan tanah.

Tabel 43 Keterkaitan Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan dalam Pencapaian Misi RPJMD Kabupaten Kudus Tahun 2013-2018

69

70

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013 – 2018 terdapat kebijakan umum yang terkait dengan Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Pembangunan infrastruktur memegang peranan strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan infrastruktur yang baik, maka akan mendorong pelaku-pelaku ekonomi beraktivitas lebih ekonomis, sehingga mampu menciptakan long scale economic advantages secara simultan. Namun demikian, mengingat keterbatasan sumberdaya alam yang ada, pelaku pembagunan baik masyarakat, pemerintah maupun swasta dituntut pula untuk bijaksana, sehingga harus memperhatikan pola tata ruang yang telah diatur agar arah pembangunan lebih jelas. Selain itu pembangunan harus berwawasan lingkungan yaitu mengindahkan kemampuan dan daya dukung lingkungan sehingga merosotnya kualitas lingkungan sebagai dampak negative pembangunan dapat diminimalisir. Hal ini dikandung maksud pembangunan yang dilaksanakan harus berkelanjutan.

Kebijakan umum yang terkait pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan meliputi :

a. peningkatan kualitas sistem jaringan prasarana transportasi;

b. peningkatan kualitas sistem jaringan prasarana sumber daya air dan pengembangan pengelolaan sistem irigasi partisipatif (PPSIP);

c. peningkatan sarana dan prasarana sistem drainase perkotaan;

d. peningkatan dan pengembangan fasilitas perhubungan;

e. peningkatan pelayanan perhubungan;

f. peningkatan kualitas sistem jaringan prasarana energi;

g. peningkatan fasilitas pengembangan perumahan dan Kawasan pemukiman layak huni;

h. peningkatan perlindungan konservasi dan rehabilitasi SDA LH serta pengendalian pencemaran;

i. peningkatan pengendalian pencemaran lingkungan hidup; j. peningkatan kemampuan deteksi dini bencana; k. pencegahan kerusakan lingkungan; l. peningkatan pelayanan persampahan; i. peningkatan pengendalian pencemaran lingkungan hidup; j. peningkatan kemampuan deteksi dini bencana; k. pencegahan kerusakan lingkungan; l. peningkatan pelayanan persampahan;

Program pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

1. Urusan Pekerjaan Umum (Program Pembangunan Jalan dan Jembatan; Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya; Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konversi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya; Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh; Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaaan)

2. Urusan Perumahan (Program Pengembangan Perumahan)

3. Urusan Penataan Ruang (Program Perencanaan Tata Ruang; Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang)

4. Urusan Perhubungan (Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan; Program Peningkatan Pelayanan Angkutan; Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan; Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas)

5. Urusan Lingkungan Hidup (Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan; Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup; Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam; Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam; Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup; dan Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH))

6. Urusan Pertanahan (Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah)

7. Urusan Energi Dan Sumber Daya Mineral (Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan)

Tabel 44 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Kabupaten Kudus

73

74

75

76

4.2.3 KONDISI EKSISTING INFRASTRUKTUR DI KABUPATEN KUDUS • Infrastruktur Pendidikan Tabel 45 Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah di Kabupaten Kudus Tahun

2012 – 2016

• Infrastruktur Kesehatan

Tabel 46 Jumlah Puskesman dan Pustu di Kabupaten Kudus Tahun 2012 – 2016

Tabel 47 Jumlah Rasio Rumah Sakit Per Jumlah Penduduk di Kabupaten Kudus Tahun 2012 –

• Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Tabel 48 Kondisi Jalan di Kabupaten Kudus Tahun 2012 – 2016

Di Kabupaten Kudus terdapat tiga penggolongan status jalan dimana masing-masing dikelola secara terpisah. Ketiganya adalah jalan negara, jalan provinsi dan jalan kabupaten dengan panjang 715.382 km. Jalan negara yang melewati wilayah Kabupaten Kudus adalah jalur Pantura atau disebut juga jalan Deandels, yang membelah Kabupaten Kudus sepanjang 24,59 Km atau 3,44 persen dari total panjang jalan. Kemudian jalan provinsi sepanjang 51,53 km atau 7,20 persen dan yang ketiga jalan kabupaten sepanjang 639,26 km atau 89,36 persen.

Tabel 49 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan dan Status Jalan di Kabupaten Kudus

Tahun 2016 (Km)

Tabel 50 Jumlah dan Kondisi Jembatan di Kabupaten Kudus Tahun 2012 – 2016

Tabel 51 Kondisi Daerah Irigasi di Kabupaten Kudus Tahun 2012 – 2016

• Perumahan Rakyat dan Kawasa Permukiman

Tabel 52 Capaian Indikator Bidang Peruamahan Rakyat dan Kawasan permukiman