INTERPRETASI PSIKO EGO PEMBACA TERHADAP ASPEK TEKSTUAL FILM LASKAR PELANGI

BAB V INTERPRETASI PSIKO EGO PEMBACA TERHADAP ASPEK TEKSTUAL FILM LASKAR PELANGI

A. Pengantar

Sub bab ini membahas mengenai kritik kondisi pembaca (informan) terhadap film Laskar Pelangi. Kritik yang dimaksud adalah penilaian melalui hasil kuesioner terhadap masing-masing pembaca. Dasar-dasar yang dijadikan sebagai bahan penilaian terhadap pembaca adalah berdasarkan pada analisis dan pembahasan, yaitu: (1) identifikasi putusan nilai pembaca terhadap film Laskar Pelangi; (2) hasil putusan nilai pembaca terhadap film Laskar Pelangi; dan (3) sehubungan dengan dampak psikologis, dan perubahan sikap dan pemikiran yang muncul dari film Laskar Pelangi terhadap masing-masing pembaca berdasarkan aspek psikobiografi.

Ketiga pembahasan tersebut adalah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam penelitian ini. Dengan kalimat lain, ketiga pembahasan tersebut adalah sebuah kesatuan yang utuh dalam memaparkan hasil penelitian estetika eksperimental pembaca (informan) terhadap film Laskar Pelangi.

Pembahasan ini akan dipaparkan melalui dua sub bab. Pertama, akan membahas mengenai kritik terhadap pertanggungjawaban interpretasi eksperimental pembaca dalam kaitannya dengan film Laskar Pelangi, yaitu menghubungkan hasil Pembahasan ini akan dipaparkan melalui dua sub bab. Pertama, akan membahas mengenai kritik terhadap pertanggungjawaban interpretasi eksperimental pembaca dalam kaitannya dengan film Laskar Pelangi, yaitu menghubungkan hasil

Sub bab kedua adalah analisis interpretasi terhadap informan yang merupakan kerja analisis untuk menilai pemikiran pembaca yang berhubungan dengan psiko analisis ego mengenai respon pembaca terhadap aspek tekstual yang berhubungan dengan masa lalu dan motivasi pembaca. “Psikoanalisis ini diintegrasikan dalam ilmu pengetahuan sebab psikoanalisis memusatkan perhatiannya pada suatu realitas tentang ketidaksadaran sebagai satu proses yang berkelanjutan”, (Dwi Susanto, 2012:47).

Sehubungan dengan kutipan tersebut, ketidaksadaran yang dimasud adalah kondisi psikologi pembaca yang terbentuk dalam kesejarahannya sejak masa kecil. Secara tidak sadar kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap interpretasi dan penilaian para pembaca terhadap karya sastra. Dalam sub bab memaparkan kondisi kesejarahan masing-masing pembaca yang bisa dikaitkan dengan interpretasinya terhadap teks. Dwi Susanto menjelaskan pendapat Wright mengenai Psikologi ego yang memiliki pandangan bahwa karya seni merupakan harapan-harapan masa kanak- kanak di mana kenikmatan aktivitas artistik diturunkan dari permainan-permainan yang dikontrol oleh harapan masa kanak-kanaknya.

Psikologi ego memiliki pandangan bahwa karya seni merupakan harapan- harapan masa kanak-kanak yang neurosis. Kenikmatan aktivitas artistik diturunkan dari permainan-permainan yang dikontrol dari harapan di masa kanak-kanaknya. Selanjutnya, hal itu ditransformasikan ke dalam bentuk- bentuk yang diterima secara umum. Pendekatan ini tidak menganggap bahwa Psikologi ego memiliki pandangan bahwa karya seni merupakan harapan- harapan masa kanak-kanak yang neurosis. Kenikmatan aktivitas artistik diturunkan dari permainan-permainan yang dikontrol dari harapan di masa kanak-kanaknya. Selanjutnya, hal itu ditransformasikan ke dalam bentuk- bentuk yang diterima secara umum. Pendekatan ini tidak menganggap bahwa

Kesejarahan pembaca yang tertuang dalam wawancara psikobiografi yang meliputi kondisi kehidupan sejak masa kecil, harapan, pengalaman yang mengakibatkan trauma, cita-cita semasa kecil, remaja hingga dewasa, dan memiliki keterkaitan psikologis dengan pikiran pembaca. Pikiran yang terpengaruh oleh aspek- aspek tersebut secara tidak disadari akan menentukan pilihan dan kondisi perasaan ketika pembaca dihadapkan pada suatu persoalan. Oleh karena itu, kritik terhadap pembaca dalam penelitian ini mencoba menemukan keterkaitan pembaca secara psikologi dengan interpretasi mereka terhadap teks.

Pemaparan kritik terhadap pembaca dalam penelitian ini akan dijabarkan sehubungan dengan psikologi masing-masing pembaca. Dalam penelitian eksperimental terhadap pembaca, penilaian tidak dapat dilakukan secara garis besarnya saja karena aspek penilaian antara pembaca yang satu dengan pembaca yang lainnya tentu tidaklah sama. Adapun kritik atau penilaian terhadap masing-masing pembaca dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

B. Interpretasi Eksperimental Pembaca terhadap Film Laskar Pelangi

Pembaca pertama jenis kelamin laki-laki, dengan alamat Sukoharjo. Pembaca pertama memiliki tingkat pemahaman dalam hal ketajaman analisis dan penilaian secara keseluruhan terhadap film Laskar Pelangi yang sangat baik karena pembaca Pembaca pertama jenis kelamin laki-laki, dengan alamat Sukoharjo. Pembaca pertama memiliki tingkat pemahaman dalam hal ketajaman analisis dan penilaian secara keseluruhan terhadap film Laskar Pelangi yang sangat baik karena pembaca

Pembaca pertama sangat memahami gagasan atau tema dalam film Laskar Pelangi . Pembaca pertama dapat menilai bahwa film tersebut menggambarkan secara rinci dan detail mengenai kehidupan para anggota Laskar Pelangi dan tentang kehidupan masyarakatnya.

Pembaca pertama sangat memahami makna dan daya tarik tertentu tanpa terikat ruang dan waktu dengan sangat jelas. Ketika pembaca tersebut menyaksikan film Laskar Pelangi maka dapat merasakan hal-hal yang dirasakan oleh anak-anak Laskar Pelangi.

Pembaca pertama sangat menyukai penggunaan bahasa yang terampil. Pembaca tersebut mampu menjabarkan bahwa pemilihan diksi dalam film Laskar Pelangi sangat menarik untuk dipelajari dan ditelaah karena penggunaan bahasa dalam film tersebut banyak mengandung kata-kata puitis yang bisa diambil dari film tersebut.

Pembaca pertama sangat memahami pengembangan yang jelas dan organisasi plot yang cukup baik. Pembaca tersebut memahami bahwa alur dalam film Laskar Pelangi sudah terperinci dan berkesinambungan, tidak melompat-lompat, dan mudah dicerna.

Pembaca pertama sangat menyukai keaslian dan dalam hal memberikan perspektif yang berbeda dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut dapat Pembaca pertama sangat menyukai keaslian dan dalam hal memberikan perspektif yang berbeda dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut dapat

Pembaca pertama sangat terlibatan secara emosional dengan watak dan tindakan tokoh dalam film Laskar Pelangi. Pembaca pertama dapat menjabarkan bahwa film tersebut memiliki beberapa bagian yang menggambarkan kegigihan dan kerja keras untuk bisa sekolah dan menginspirasi untuk menerapkannya dalam kehidupan secara nyata.

Pembaca pertama sangat memahami kecakapan teknik naratif dalam film Laskar Pelangi . Pembaca tersebut memahami bahwa alur film Laskar Pelangi sangat koheren, tidak melompat-lompat, dan mudah dipahami sehingga dapat memahami isi penceritaan dan dapat memahami hal-hal yang ingin disampaikan oleh penulis dalam film tersebut.

Pembaca pertama sangat memahami karakter kemanusiaan yang dapat dikenali dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut dapat menilai bahwa karakter kemanusiaan dalam film Laskar Pelangi mudah dipahami karena film tersebut benar- benar menggambarkan realita yang dialami oleh masyarakat Belitung sehingga ikut merasakan hal-hal yang dialami oleh para tokoh ketika dirinya menyaksikan film Laskar Pelangi .

Pembaca pertama cukup memahami adanya tindakan yang terbatas dan berlangsung dengan cepat. Pembaca tersebut dapat menilai bahwa tidak ada loncatan- loncatan alur dan cerita dalam film Laskar Pelangi langsung menuju pada pokok penceritaan.

Pembaca pertama sangat memahami hal-hal yang kompleks dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut dapat menjabarkan bahwa film Laskar Pelangi menggambarkan secara nyata kondisi masyarakat Belitung.

Pembaca pertama sangat memahami makna dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut terinspirasi penokohan yang diperankan oleh Lintang yang harus bekerja keras untuk sekolah dan memiliki semangat juang untuk menuntut ilmu.

Pembaca pertama memahami struktur dengan keseluruhan elemen yang terintegrasi dan koheren dari sisi alur dan latar film. Pembaca tersebut merasakan pengaruh setelah menikmati film, mempermudah dalam hal mencerna isi dari film, dan memahami pesan yang ingin disampaikan melalui film Laskar Pelangi.

Pembaca pertama cukup mempercayai kandungan isi dari film Laskar Pelangi yang bersumber dari novel Andrea Hirata karena merupakan kisah nyata Adrea Hirata di Belitung. Pembaca tersebut juga dapat memaparkan bahwa meski film Laskar Pelangi mendapatkan tambahan-tambahan, tetapi pada dasarnya dapat dipercaya karena cerita ini adalah kisah nyata Andrea Hirata.

Pembaca pertama sangat memahami adanya unsur mengandalkan imaji yang sangat tinggi dalam memahami film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut dapat memahami munculnya kata-katanya puitis yang merupakan nilai-nilai budaya setempat dengan Bahasa Melayu sehingga mampu menghadirkan imajinasi pada adegan yang dilihat.

Pembaca pertama cukup dalam hal memahami pokok persoalan film yang menyenangkan. Selain memunculkan sisi tentang keseriusan, pembaca tersebut Pembaca pertama cukup dalam hal memahami pokok persoalan film yang menyenangkan. Selain memunculkan sisi tentang keseriusan, pembaca tersebut

Pembaca pertama sangat tertarik terhadap film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai bahwa dalam hal menarik perhatian, film ini dinilai sangat menarik dan menginspirasi dalam hal edukasi dan semangat juang.

Pembaca pertama sangat memahami adanya ironi dalam film yang sangat banyak. Pembaca tersebut dapat menilai adanya unsur menyedihkan dan menyenangkan dalam film Laskar Pelangi seperti ketika Lintang ingin berangkat ke sekolah namun harus bertemu dengan buaya dan harus menunggu buaya itu menepi dan ketika bapak Lintang meninggal dunia sehingga hal tersebut menimbulkan ironi.

Pembaca pertama cukup menikmati unsur yang menegangkan dalam film Laskar Pelangi . Pembaca tersebut dapat menjabarkan mengenai adanya beberapa peristiwa yang menegangkan seperti ketika Lintang mau berangkat sekolah dan bertemu dengan buaya, begitu juga ketika berangkat lomba cerdas-cermat.

Pembaca pertama sangat menyukai karakteristik formal film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menjabarkan bahwa film Laskar Pelangi merupakan sebuah gambaran tentang kurangnya perhatian pemerintah dalam hal pendidikan di pelosok- pelosok negeri yang kualitas pendidikannya masih rendah.

Pembaca pertama cukup menyukai dalam hal tantangan intelektual yang mengarahkan untuk melakukan refleksi atau analisis lebih lanjut terhadap film Laskar

Pelangi. Pembaca tersebut juga cukup memahami mengenai penggunaan bahasa ilmiah yang dimunculkan dalam film Laskar Pelangi.

Pembaca kedua jenis kelamin laki-laki dengan alamat Boyolali. Pembaca kedua memiliki tingkat pemahaman dalam hal ketajaman analisis dan penilaian secara keseluruhan terhadap film Laskar Pelangi dengan sangat baik. Pembaca tersebut berpendapat bahwa tema film yang diangkat dalam film Laskar Pelangi itu sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari jadi dapat memaknainya secara sederhana dan dapat menangkapnya secara mudah.

Pembaca kedua memahami gagasan atau tema dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut dapat memaparkan bahwa tema dalam film Laskar Pelangi tergambar dengan sangat jelas bahwa tema yang diangkat adalah tema pendidikan.

Pembaca kedua sangat memahami makna dan daya tarik tertentu tanpa terikat ruang dan waktu. Pembaca tersebut dapat menjelaskan bahwa pendidikan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, jadi ketika film Laskar Pelangi ditampilkan sekarang atau di masa depan, yang diangkat tetap sama yaitu mengenai pendidikan.

Pembaca kedua cukup memahami penggunaan bahasa yang terampil dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut memahami bahwa film Laskar Pelangi menggunakan perpaduan bahasa daerah dan Bahasa Indonesia yang disampaikan sehingga tentu ada satu ketertarikan tersendiri sebagai penikmat film untuk menikmati bahasa yang digunakan dalam film tersebut.

Pembaca kedua sedang dalam memahami pengembangan yang jelas dan organisasi plot yang cukup baik dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut mengatakan bahwa ada bagian demi bagian alur yang tidak runtut.

Pembaca kedua sedang dalam mempercayai keaslian dan memberikan perspektif yang berbeda dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai bahwa aspek film yang berhubungan dengan latar budayanya adalah latar buatan jadi tidak maksimal dan tidak sepenuhnya seperti pada zaman Andrea Hirata ketika masih sekolah.

Pembaca kedua sangat terlibat secara emosional dengan watak dan tindakan tokoh dalam film. Pembaca tersebut merasakan adanya suatu ketertarikan emosional yang dibawakan dalam film Laskar Pelangi sehingga pembaca tersebut ikut terbawa suasana.

Pembaca kedua sangat memahami teknik naratif dalam film yang sangat terampil. Pembaca tersebut berpendapat bahwa narasi dalam film Laskar Pelangi mampu membawa pembaca untuk terhanyut.

Pembaca kedua sangat memahami karakter kemanusiaan yang dapat dikenali. Pembaca tersebut menjabarkan bahwa karakter dalam film Laskar Pelangi mudah untuk dikenali sehingga unsur ceritanya secara keseluruhan dapat ditangkap.

Pembaca kedua kurang memahami adanya tindakan yang terbatas dan berlangsung dengan cepat dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai adanya pengemasan yang lebih ringkas sehingga terkadang ada unsur-unsur yang seharusnya dimasukan, terpotong, dan ada yang timpang.

Pembaca kedua sangat memahami tingkat kerumitan film Laskar Pelangi. Sekalipun film tersebut mengusung tema pendidikan, akan tetapi di dalamnya juga mengandug unsur-unsur kemanusiaan.

Pembaca kedua cukup memahami makna dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut mampu menilai bahwa film Laskar Pelangi mengangkat tema tentang pendidikan sehingga sangat dekat dengan kehidupannya sehari-hari.

Pembaca kedua memahami struktur dengan keseluruhan elemen yang terintegrasi dan koheren. Pembaca tersebut dapat menjelaskan mengenai sturktur film yaitu tentang penggabungan unsur-unsur yang ada di Belitung, baik itu tentang bahasa, sudut kota-kota lamanya, dan segala kondisi yang ada di sana.

Pembaca kedua memiliki tingkat kepercayaan terhadap isi dalam film Laskar Pelangi . Pembaca tersebut menilai bahwa film Laskar Pelangi dinilai seluruhnya terpercaya.

Pembaca kedua sangat memahami dalam hal pengandalan imaji yang tinggi untuk menikmati film Laskar Pelangi. Penggambaran cerita dalam film tersebut memunculkan analogi tentang kondisi Pulau Belitung.

Pembaca kedua sangat memahami pokok persoalan film dalam hal menyenangkan yang dinilai sangat jelas. Pembaca tersebut menilai bahwa peristiwa- peristiwa dalam film Laskar Pelangi sangat menginspirasi karena adanya kemauan yang gigih dari para anggota Laskar Pelangi.

Pembaca kedua sangat tertarik dalam hal aspek film yang menarik perhatian. Pembaca tersebut berpendapat bahwa film Laskar Pelangi menggambarkan Pembaca kedua sangat tertarik dalam hal aspek film yang menarik perhatian. Pembaca tersebut berpendapat bahwa film Laskar Pelangi menggambarkan

Pembaca kedua sangat memahami dalam hal ironi dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai bahwa inilah ironi dari pendidikan di Indoensia ketika kesenjangan antara pendidikan di kota dan di daerah yang sangat jauh karena di kota memiliki fasislitas mewah dan di daerah digambarkan seperti kondisi dalam film tersebut.

Pembaca kedua cukup memahami adanya unsur yang menegangkan dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menjelaskan mengenai adanya beberapa peristiwa yang menegangkan sehingga berdampak pada diri pembaca.

Pembaca kedua menyukai karakteristik formal dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menyukai narasi film yang sangat baik, penggunaan latar, dan penggambaran tokoh-tokohnya dengan karakter yang jelas.

Pembaca kedua sangat tetantang dalam hal memberikan tantangan intelektual yang mengarahkan untuk melakukan refleksi atau analisis lebih lanjut terhadap film Laskar Pelangi . Pembaca tersebut menilai bahwa film Laskar Pelangi menunjukkan bahwa kaum intelektual harus mampu menganalisis lebih lanjut dan membantu pendidikan di Indonesia agar kualitasnya merata.

Pembaca ketiga jenis kelamin perempuan dengan tempat tinggal di Madiun. Pembaca tersebut memiliki tingkat pemahaman dan ketajaman analisis secara keseluruhan terhadap film Laskar Pelangi secara baik. Pembaca tersebut dapat Pembaca ketiga jenis kelamin perempuan dengan tempat tinggal di Madiun. Pembaca tersebut memiliki tingkat pemahaman dan ketajaman analisis secara keseluruhan terhadap film Laskar Pelangi secara baik. Pembaca tersebut dapat

Pembaca ketiga sangat memahami gagasan atau tema dalam film yang sangat jelas. Melalui tokoh Lintang, pembaca tersebut mampu menjelaskan bahwa film Laskar Pelangi adalah film yang mengangkat masalah perjuangan dalam hal pendidikan.

Pembaca ketiga sangat memahami makna dan daya tarik dalam film yang dapat dinikmati di manapun, kapanpun, dan oleh siapapun. Pembaca tersebut berpendapat bahwa makna dan tema dalam film Laskar Pelangi tidak berubah yang menggambarkan tingkat pemahamannya terhadap film Laskar Pelangi.

Pembaca ketiga cukup memahami penggunaan bahasa yang terampil dalam film Laskar Pelangi. Menurutnya bahasa yang digunakan dalam film tersebut cukup membuat penonton jelas dalam menangkap maksud inti cerita.

Pembaca ketiga kurang memahami dalam hal pengembangan yang jelas dan organisasi plot yang cukup baik dalam film Laskar Pelangi. Menurutnya hanya ruang lingkup pendidikan saja yang diangkat melalui tokoh-tokoh dalam film tersebut.

Pembaca ketiga sangat memahami keaslian dan mampu memberikan penilaian terhadap perspektif yang berbeda dalam film Laskar Pelangi. Menurutnya film tersebut hadir dengan membawa tema yang berbeda dari film yang lain, dan film tersebut menyediakan ide cerita yang baru.

Pembaca ketiga sangat terlibat secara emosional dengan watak dan tindakan tokoh dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut bisa merasakan bahwa masih Pembaca ketiga sangat terlibat secara emosional dengan watak dan tindakan tokoh dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut bisa merasakan bahwa masih

Pembaca ketiga cukup memahami kecakapan teknik naratif dalam film Laskar Pelangi . Pembaca tersebut mampu memahami pembahasan dalam film Laskar Pelangi yang cukup menarik, membawa pesan yang jelas, dan menghibur.

Pembaca ketiga sangat memahami permasalahan karakter kemanusiaan dalam film Laskar Pelangi. Menurutnya lakon dalam film tersebut dijelaskan dengan baik tetapi ada beberapa yang masih kurang.

Pembaca ketiga kurang memahami adanya tindakan yang terbatas dan berlangsung dengan cepat dalam film Laskar Pelangi. Menurutnya ada beberapa bagian cerita yang hanya mendramatisir jalannya cerita.

Pembaca ketiga cukup memahami alur cerita dalam film Laskar Pelangi. Menurutnya plot atau alur cerita dalam film tersebut cukup mampu menggambarkan dunia pendidikan yang begitu kompleks.

Pembaca ketiga sangat memahami makna dalam film Laskar Pelangi. Menurutnya film tersebut sangat mewakili dalam menceritakan perjuangan dunia pendidikan di daerah pinggiran.

Pembaca ketiga memahami struktur cerita dengan keseluruhan elemen yang terintegrasi dan koheren dengan sangat baik dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut mampu memahami peristiwa-peristiwa dalam film yang saling berhubungan secara runtut.

Pembaca ketiga memiliki cukup kepercayaan terhadap kandungan isi dalam film Laskar Pelangi. Menurutnya tema film tersebut adalah cerita asli yang berdasarkan pada pengalaman asli dari penulis.

Pembaca ketiga sangat memahami dalam hal pengandalan imaji untuk menyaksikan film Laskar Pelangi. Menurutnya pengimajinasian tokoh-tokoh dalam film tersebut cukup menarik untuk dicermati.

Pembaca ketiga sangat menyukai pokok persoalan film yang menyenangkan. Menurutnya dengan menyaksikan film tersebut mampu membuatnya prihatin mengenai dunia pendidikan di Indonesia.

Pembaca ketiga sangat tertarik dalam hal unsur-unsur film yang menarik perhatian. Menurutnya film tersebut berani mengangkat tema yang segar atau baru dan berbeda dari cerita yang lain.

Pembaca ketiga sangat memahami ironi dalam film yang menurutnya sangat banyak. Pembaca tersebut mengatakan bahwa ada peristiwa yang menyedihkan mengenai perjuangan anak-anak Laskar Pelangi dalam mengejar pendidikan.

Pembaca ketiga cukup menyukai unsur-unsur yang menegangkan dalam film Laskar Pelangi . Menurutnya unsur-unsur menegangkan yang dihadirkan dalam film tersebut cukup mendramatisir suasana film.

Pembaca ketiga sangat menyukai karakteristik formal yang berupa aspek- aspek tekstual dalam film Laskar Pelangi. Menurutnya film tersebut memiliki karakter yang menarik.

Pembaca ketiga sangat tertantang dalam hal memberikan tantangan intelektual yang mengarahkan untuk melakukan refleksi atau analisis lebih lanjut terhadap film Laskar Pelangi. Menurutnya film tersebut menantang penonton untuk menyelami tema yang dimunculkan dalam film Laskar Pelangi.

Pembaca keempat jenis kelamin perempuan dengan alamat Sukoharjo. Pembaca tersebut sangat memahami tingkat pemahaman dan ketajaman analisis bahwa penilaian terhadap keseluruhan film Laskar Pelangi dinilai sangat baik.

Pembaca keempat menilai bahwa film Laskar Pelangi mengandung gagasan yang jelas. Pembaca tersebut sangat memahami gagasan atau tema film tersebut dengan sangat jelas karena pesan yang ingin disampaikan sutradara tervisualisasikan secara jelas dan dapat tersampaikan kepada penonton.

Pembaca keempat sangat memahami makna dan daya tarik dalam film Laskar Pelangi . Menurutnya film tersebut menggambarkan pengalaman masa kecil penulis yang dapat diambil pelajaran dalam setiap kehidupannya dan seperti cerita Bu Muslimah yang penuh semangat hingga kini pun masih bisa dijumpai Bu Muslimah yang lain pada zaman sekarang.

Pembaca keempat cukup memahami dalam penggunaan bahasa yang terampil dalam film Laskar Pelangi. Menurutnya film tersebut menggunakan bahasa asli Belitung yang terdengar kurang umum.

Pembaca keempat memahami dalam hal pengembangan yang jelas dan organisasi plot yang cukup baik. Pembaca tersebut menilai bahwa alur cerita dalam film Laskar Pelangi terlihat runtut dan tidak membingungkan.

Pembaca keempat sangat menyukai keaslian dan dalam hal memberikan perspektif yang berbeda dalam film Laskar Pelangi. Menurutnya hal itu terjadi karena diambil dari pengalaman pribadi penulis dengan latar sosial budaya di daerah asal yang baru, berbeda, dan muncul ketika karya-karya sastra populer seperti teenlet yang merebak di dunia kesusastraan Indonesia.

Pembaca keempat sangat terlibat secara emosional dengan watak dan tindakan tokoh dalam film Laskar Pelangi. Menurutnya cerita dalam film tersebut terasa sangat nyata seperti kehidupan anak-anak pada umumnya.

Pembaca keempat cukup memahami dalam kecakapan teknik naratif film Laskar Pelangi . Pembaca tersebut dapat menjabarkan bahwa penceritaan film tersebut runtut dan mudah dipahami.

Pembaca keempat sedang dalam hal menilai karakter kemanusiaan yang dapat dikenali. Pembaca tersebut dapat menilai bahwa ekspresi dan tindakan tokoh-tokoh dalam film Laskar Pelangi itu jelas.

Pembaca keempat cukup baik dalam memahami adanya tindakan yang terbatas dan berlangsung dengan cepat dalam film Laskar Pelangi. Menurutnya film tersebut terasa pas dalam penggunaan percakapan-percakapannya.

Pembaca keempat cukup dalam hal memahami film yang dinilai cukup kompleks. Pembaca tersebut dapat menjabarkan bahwa permasalahan yang diangkat dalam film yaitu tentang pendidikan, penuh pengorbanan dalam mengatasinya.

Pembaca keempat cukup memahami makna dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut dapat menyampaikan bahwa maksud atau pesan yang ingin disampaikan melalui film Laskar Pelangi bisa dimengerti.

Pembaca keempat memahami struktur dengan keseluruhan elemen yang terintegrasi dan koheren dengan baik. Pembaca tersebut dapat menjabarkan bahwa struktur dalam film Laskar Pelangi cukup runtut dan tidak membingungkan.

Pembaca keempat cukup mempercayai terhadap kandungan isi dalam film Laskar Pelangi . Pembaca keempat berpendapat bahwa masih terdapat bukti-bukti nyata sehubungan dengan isi dalam film tersebut yang sampai sekarang masih bisa dilihat meski sudah mengalami perubahan.

Pembaca keempat sedang dalam hal mengandalkan imaji untuk memahami isi dalam film Laskar Pelangi. Pembaca keempat menilai bahwa film tersebut berdasarkan kisah nyata sehingga isi cerita dalam film Laskar Pelangi tergolong realis.

Pembaca keempat sedang dalam hal memahami pokok persoalan film dalam hal menyenangkan. Pembaca tersebut cukup mampu menjabarkan bahwa setiap adegan tokoh terasa begitu nyata dan tidak dibuat-buat.

Pembaca keempat sangat tertarik dalam hal film yang menarik perhatian. Pembaca tersebut mengemukakan bahwa tema yang diangkat dalam film Laskar Pelangi baru dengan latar sosial budayanya belum pernah dijumpai sebelumnya.

Pembaca keempat sangat memahami banyaknya ironi yang dimiliki oleh film Laskar Pelangi . Pembaca tersebut dapat menilai bahwa seperti kasus adanya Tuk Bayan Tula dan sosok Bu Muslimah, mengandung arti lain di balik semua itu.

Pembaca keempat cukup memahami unsur yang menghadirkan efek menegangkan dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut bisa menjabarkan bahwa saat di perjalanan bertemu buaya ketika mau berangkat lomba cerdas-cermat terasa mistis dan penuh tantangan.

Pembaca keempat cukup menyukai dalam hal karakteristik formal yang berupa aspek tekstual dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai bahwa penyajian film tersebut bagus.

Pembaca keempat cukup tertantang dalam hal memberikan tantangan intelektual yang mengarahkan untuk melakukan refleksi atau analisis lebih lanjut terhadap film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut dapat menilai bahwa film Laskar Pelangi cukup mengandung nilai moral untuk dikaji dan diterapkan oleh generasi muda agar memiliki nilai moral yang baik.

Pembaca kelima jenis kelamin perempuan dengan alamat Karanganyar. Pembaca tersebut memiliki tingkat pemahaman dan ketajaman analisis mengenai penilaian terhadap keseluruhan film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut mampu menjabarkan bahwa amanat yang ingin disampaikan oleh penulis maupun sutradara dalam film Laskar Pelangi dapat tersampaikan dengan baik.

Pembaca kelima sangat memahami gagasan atau tema dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut dapat menjabarkan bahwa tema yang diangkat dalam film Laskar Pelangi adalah tema tentang pendidikan yang mudah untuk dipahami.

Pembaca kelima sangat memahami makna dan daya tarik tertentu tanpa terikat ruang dan waktu dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut dapat mengungkapkan bahwa tema yang diangkat dalam film tersebut adalah tentang pendidikan dan sampai kapanpun film tersebut tetap bertemakan tentang pendidikan.

Pembaca kelima sangat memahami mengenai penggunaan bahasa yang terampil dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut dapat menjelaskan bahwa meskipun penggunaan bahasa dengan menggunakan logat maupun dialek Belitung, tetapi menurutnya penggunaan bahasa dalam film Laskar Pelangi masih bisa dipahami.

Pembaca kelima sangat memahami dalam hal pengembangan yang jelas dan organisasi plot yang cukup baik. Pembaca tersebut dapat menjelaskan bahwa alur atau plot dalam film tersebut berurutan.

Pembaca kelima meyakini keaslian dan menilai bahwa film Laskar Pelangi memberikan perspektif yang berbeda. Pembaca tersebut dapat menjelaskan bahwa cerita tersebut diangkat dari pengalaman pribadi penulis sehingga diyakini akan keasliannya.

Pembaca kelima sangat terlibat secara emosional dengan watak dan tindakan tokoh dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut dapat menjelaskan adanya beberapa peristiwa yang mampu menumbuhkan keterlibatan emosional seperti dalam Pembaca kelima sangat terlibat secara emosional dengan watak dan tindakan tokoh dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut dapat menjelaskan adanya beberapa peristiwa yang mampu menumbuhkan keterlibatan emosional seperti dalam

Pembaca kelima cukup memahami kecakapan teknik naratif dalam film Laskar Pelangi. Pembaca kelima dapat menjelaskan mengenai kepintaran narator yang menceritakan kondisi tentang Belitung.

Pembaca kelima sangat memahami karakter kemanusiaan yang dapat dikenali dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut berpendapat bahwa dengan mengangkat tema pendidikan yang kondisi masyarakatnya jauh dari kemapanan, menjelaskan bahwa film Laskar Pelangi bisa dijadikan sebagai sebuah patokan bagi kondisi pendidikan di Indonesia, terutama di daerah terpencil.

Pembaca kelima cukup memahami adanya tindakan yang terbatas dan berlangsung dengan cepat dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut berpendapat mengenai adanya beberapa peristiwa dalam novel yang diceritakan dengan cukup jelas tetapi dalam film tersebut ditampilkan dengan cukup cepat.

Pembaca kelima cukup memahami aspek film yang kurang kompleks. Pembaca tersebut menilai dengan tema tentang pendidikan yang diangkat, seharusnya film tersebut masih bisa mengangkat lebih banyak lagi mengenai berbagai permasalahan yang bisa dimunculkan.

Pembaca kelima sangat memahami makna dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut dapat menilai bahwa pesan yang ingin disampaikan dari film tersebut tersampaikan dengan baik, yaitu tentang pendidikan.

Pembaca kelima sangat memahami struktur dengan keseluruhan elemen yang terintegrasi dan koheren dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut sangat memahami bahwa unsur-unsur instrinsik dalam film Laskar Pelangi saling berkaitan.

Pembaca kelima cukup percaya terhadap isi dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut berpendapat bahwa film Laskar Pelangi diangkat dari pengalaman pribadi yang bisa dipercaya oleh pembacanya.

Pembaca kelima sedang dalam hal mengandalkan imaji ketika menyaksikan film Laskar Pelangi. Pembaca tesebut berpendapat bahwa film Laskar Pelangi menampilkan pengalaman pribadi sehingga tidak memberikan banyak efek yang membutuhkan imajinasi untuk memahaminya.

Pembaca kelima sangat menyukai pokok persoalan film yang menyenangkan dengan sangat baik. Pembaca tersebut dapat menjabarkan bahwa film Laskar Pelangi mengandung motivasi dan banyak hal yang menyentuh.

Pembaca kelima sangat tertarik terhadap film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut berpendapat bahwa tema yang diangkat dalam film Laskar Pelangi adalah tentang pendidikan.

Pembaca kelima sangat memahami banyaknya kandungan ironi dalam film Laskar Pelangi yang ia nilai sangat banyak. Pembaca tersebut dapat menjabarkan bahwa kondisi film yang memprihatinkan dalam film tersebut merupakan pengalaman hidup secara nyata dari pengarangnya.

Pembaca kelima cukup merasakan unsur yang menegangkan dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut mengatakan hanya sedikit peristiwa yang Pembaca kelima cukup merasakan unsur yang menegangkan dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut mengatakan hanya sedikit peristiwa yang

Pembaca kelima cukup menyukai karakteristik formal film Laskar Pelangi yang berupa aspek-aspek tekstual dalam film. Pembaca tersebut berpendapat bahwa tema dan alur dari film tersebut cukup jelas.

Pembaca kelima sangat tertantang dalam hal memberikan tantangan intelektual yang mengarahkan untuk melakukan refleksi atau analisis lebih lanjut terhadap film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai adanya unsur penggunaan bahasa yang menggabungkan antara bahasa asli dengan Bahasa Indonesia sehingga membutuhkan pemahaman yang lebih.

Pembaca keenam jenis kelamin laki-laki dengan alamat Solo Baru, Sukoharjo. Pembaca tersebut memiliki tingkat pemahaman dan ketajaman analisis mengenai penilaian terhadap keseluruhan film Laskar Pelangi dengan sangat baik. Pembaca tersebut berpendapat bahwa meski banyak hal yang diangkat dalam film Laskar Pelangi tetapi misi utama yang diusung yaitu tentang pendidikan tidak teralihkan.

Pembaca keenam sangat memahami gagasan atau tema dalam film tersebut dengan sangat jelas. Pembaca tersebut dapat mengungkapkan bahwa gagasan dalam film Laskar Pelangi tanpa harus mencari-cari atau memahami isi dari film tersebut dengan mudah sudah diketahui bahwa yang diangkat adalah pendidikan.

Pembaca keenam sangat memahami makna dan daya tarik dalam film Laskar Pelangi . Pembaca tersebut berpendapat bahwa kondisi pendidikan di Indonesia pada Pembaca keenam sangat memahami makna dan daya tarik dalam film Laskar Pelangi . Pembaca tersebut berpendapat bahwa kondisi pendidikan di Indonesia pada

Pembaca keenam cukup memahami mengenai penggunaan bahasa dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut mengatakan bahwa meskipun film Laskar Pelangi mengunakan dialek Melayu Belitung, tetapi setiap penonton masih dapat memahami isinya dengan baik.

Pembaca keenam sangat memahami pengembangan yang jelas dan organisasi plot yang baik dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut dapat menjabarkan bahwa dalam alur film Laskar Pelangi tidak ada kerancuan dan tertata rapi.

Pembaca keenam sangat memahami bahwa film Laskar Pelangi sangat asli dalam memberikan perspektif yang segar dan berbeda. Pembaca tersebut dapat memahami latar atau setitng dalam film Laskar Pelangi yang mengambil lokasi asli dari cerita yaitu di Belitong.

Pembaca keenam sangat terlibat secara emosional dengan watak dan tindakan tokoh dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut berpendapat bahwa ketika ada adegan-adegan yang mungkin tegang atau lucu maka langsung berekspresi tanpa harus berpikir terlebih dahulu.

Pembaca keenam cukup memahami kecakapan teknik naratif yang terampil dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut berpendapat bahwa keunikan narasi film Laskar Pelangi tidak hanya terbatas pada dialognya saja karena juga melibatkan prolog dari tokoh Ikal yang menceritakan kondisi yang ada dalam film tersebut.

Pembaca keenam sangat memahami karakter kemanusiaan yang dapat dikenali dengan sangat jelas dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut dapat menilai bahwa pada dasarya film ini adalah sebuah film yang realis dan benar-benar bisa dikatakan berasal dari fakta.

Pembaca keenam cukup memahami adanya tindakan yang terbatas dan berlangsung dengan cepat yang dinilai agak lamban dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai bahwa perpindahan alur dalam film Laskar Pelangi yang cukup cepat masih bisa dinalar dengan logika.

Pembaca keenam memiliki penilaian terhadap film Laskar Pelangi yang cukup sederhana. Pembaca tersebut menilai bahwa film Laskar Pelangi pada awalnya berawal dari fakta dan tidak terkesan dibuat-buat.

Pembaca keenam sangat memahami makna dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut mengatakan bahwa tidak ada kerancuan dalam jalan cerita yang ada dalam film Laskar Pelangi.

Pembaca keenam cukup memahami struktur dengan keseluruhan elemen yang terintegrasi dan koheren yang dinilai dengan baik dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut cukup meyakini bahwa kondisi yang diangkat dalam film Laskar Pelangi memang sinkron terhadap keadaan saat itu.

Pembaca keenam cukup percaya terhadap isi dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut cukup yakin bahwa pada bagian akhir film, diberi bukti-bukti autentik tentang adanya buaya yang begitu besar, terus tentang foto-foto asli yang dimiliki oleh Ikal.

Pembaca keenam sangat memahami dalam pengandalan imaji dalam film Laskar Pelangi yang ia nilai tidak sama sekali dibutuhkan untuk memahaminya. Pembaca tersebut menilai bahwa film Laskar Pelangi adalah film yang realis.

Pembaca keenam sangat menyukai pokok persoalan film dalam hal menyenangkan yang dinilai sangat jelas. Pembaca tersebut dapat menjabarkan bahwa film tersebut sangat jelas dalam menggambarkan keadaan yang sangat menyenangkan dan itu sangat enak untuk ditonton oleh para penonton.

Pembaca keenam sangat tertarik dalam hal aspek film yang menarik perhatian terhadap film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menjelaskan bahwa pada awalnya sudah membaca novelnya dan mengganggap novelnya itu bagus.

Pembaca keenam cukup memahami mengenai ironi dalam film yang dinilai sedang. Pembaca tersebut menilai walaupun cerita dalam film Laskar Pelangi berasal dari masalah yang biasa dijumpai, tetapi terasa kompleks dan mengejutkan prediksi pembaca.

Pembaca keenam sedikit memahami unsur yang menegangkan dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut hanya menilai adanya beberapa peristiwa menegangkan yang muncul dalam film namun tetap menghadirkan ketegangan seperti yang dialami oleh para tokoh.

Pembaca keenam cukup menyukai karakteristik formal dalam film Laskar Pelangi yang berupa aspek-aspek tekstual. Pembaca tersebut menilai banyaknya istilah-istilah yang dimunculkan oleh penulis yang memicu pembaca untuk berpikir.

Pembaca keenam cukup tertantang dalam hal memberikan tantangan intelektual yang mengarahkan untuk melakukan refleksi atau analisis lebih lanjut terhadap film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menjabarkan bahwa amanat dari film Laskar Pelangi tentang pendidikan itu langsung memberi potret bahwa pendidikan di Indonesia dari dulu sampai sekarang itu tetap sama saja.

Pembaca ketujuh jenis kelamin laki-laki dengan alamat di Rembang. Pembaca tersebut memiliki tingkat pemahaman dan ketajaman analisis mengenai penilaian terhadap keseluruhan film Laskar Pelangi dengan sangat baik. Pembaca ketujuh menilai bahwa keseluruhan isi dalam novel dituangkan ke dalam film.

Pembaca ketujuh sangat memahami gagasan atau tema film tersebut dengan sangat jelas. Pembaca tersebut memahami bahwa film Laskar Pelangi mengangkat dan menyoroti tentang pendidikan yang ada di daerah Belitung.

Pembaca ketujuh sangat memahami makna dan daya tarik tertentu tanpa terikat ruang dan waktu dalam film. Pembaca tersebut menilai bahwa kondisi pendidikan di Indonesia terutama di luar pulau Jawa dari dulu hingga sekarang tidak banyak yang berubah.

Pembaca ketujuh cukup memahami penggunaan bahasa yang terampil dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai bahwa penggunaan dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu dalam film Laskar Pelangi dapat saling melengkapi secara baik.

Pembaca ketujuh memahami pengembangan yang jelas dan organisasi plot yang cukup baik terhadap film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut dapat menilai bahwa alur dalam film Laskar Pelangi kurang rapi.

Pembaca ketujuh sangat memahami keaslian dan memberikan perspektif yang berbeda dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut dapat menjelaskan bahwa film Laskar Pelangi menggambarkan kondisi yang sangat nyata dari daerah Belitung.

Pembaca ketujuh sangat terlibat secara emosional dengan watak dan tindakan tokoh dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut mengatakan bahwa watak dan tindakan tokoh dalam film Laskar Pelangi sangat menyentuh dan menginspirasi.

Pembaca ketujuh cukup memahami kecakapan teknik naratif dalam film Laskar Pelangi . Pembaca tersebut menilai bahwa segi naratif film Laskar Pelangi tidak membosankan.

Pembaca ketujuh sangat memahami karakter kemanusiaan yang dapat dikenali dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut dapat menilai bahwa rasa kemanusiaan tokoh-tokoh dalam film Laskar Pelangi sangat tinggi.

Pembaca ketujuh menyukai adanya tindakan yang terbatas dan berlangsung dengan cepat dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut berpendapat mengenai adanya beberapa perbedaan penceritaan atara novel dan film yang dipersingkat.

Pembaca ketujuh cukup memahami tingkat kerumitan cerita dalam film Laskar Pelangi . Pembaca tersebut dapat memahami permasalahan yang diangkat dalam film Laskar Pelangi yang sangat banyak.

Pembaca ketujuh cukup memahami makna dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut merasakan adanya keterlibatan secara emosional terhadap watak dan tindakan tokoh dalam film Laskar Pelangi.

Pembaca ketujuh memahami struktur dengan keseluruhan elemen yang terintegrasi dan koheren dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai bahwa sutradara film tersebut memperhatikan hal-hal yang sederhana dalam film.

Pembaca ketujuh cukup percaya terhadap isi dalam film. Pembaca tersebut menilai bahwa penggambaran dalam film Laskar Pelangi sesuai dengan kondisi nyata yang ada di Belitung.

Pembaca ketujuh cukup memahami pengandalan imaji dalam film Laskar Pelangi . Pembaca tersebut cukup memahami adanya tindakan tokoh dalam film yang tidak mencerminkan kondisi umur mereka sehingga kurang relevan.

Pembaca ketujuh sangat menyukai pokok persoalan film dalam hal menyenangkan. Pembaca tersebut dapat menilai bahwa film Laskar Pelangi mengandung motivasi dan memiliki banyak hal yang menyentuh.

Pembaca ketujuh sangat tertarik dalam hal unsur-unsur film yang menarik perhatian dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai bahwa narasi film Laskar Pelangi bagus sehingga isi novel dapat tercairkan dalam film.

Pembaca ketujuh sangat memahami adanya ironi dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut dapat menjelaskan bahwa kondisi pendidikan di Indonesia sangat tidak berimbang antara pulau Jawa dan luar Jawa.

Pembaca ketujuh cukup memahami unsur-unsur yang menegangkan dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut mengatakan bahwa banyak peristiwa yang menegangkan dalam film Laskar Pelangi.

Pembaca ketujuh cukup menyukai karakteristik formal yang berupa aspek- aspek tekstual dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut berpendapat bahwa film Laskar Pelangi sangat kental dalam memunculkan budaya dan kondisi masyarakat Belitung yang khas.

Pembaca ketujuh cukup tertantang dalam hal memberikan tantangan intelektual yang mengarahkan untuk melakukan refleksi atau analisis lebih lanjut terhadap film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menjelaskan bahwa untuk memahami isi film secara maksimal, harus ada analisis lebih lanjut terhadap tindakan-tindakan tokoh dalam film tersebut.

Pembaca kedelapan jenis kelamin laki-laki dengan alamat Tangerang. Pembaca tersebut memiliki tingkat pemahaman dan ketajaman analisis mengenai penilaian terhadap keseluruhan film Laskar Pelangi dengan sangat baik. Pembaca kedelapan dapat menilai bahwa keseluruhan isi dalam film tersebut sangat menarik perhatian.

Pembaca kedelapan sangat memahami gagasan atau tema dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut berpendapat bahwa isi cerita dalam film Laskar Pelangi diangkat dari realita.

Pembaca kedelapan sangat memahami adanya makna dan daya tarik tertentu tanpa terikat ruang dan waktu dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai Pembaca kedelapan sangat memahami adanya makna dan daya tarik tertentu tanpa terikat ruang dan waktu dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai

Pembaca kedelapan cukup memahami penggunaan bahasa yang terampil dalam film Laskar Pelangi. Pembaca kedelapan menjelaskan bahwa penggunaan dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Belitong dalam film tersebut dapat dipadukan dengan baik.

Pembaca kedelapan cukup memahami pengembangan yang jelas dan organisasi plot yang baik dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menjelaskan bahwa alur dalam film Laskar Pelangi hanya berada dalam latar yang terbatas.

Pembaca kedelapan cukup dalam hal menilai keaslian dan memberikan perspektif yang berbeda dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai bahwa model film seperti Laskar Pelangi sudah ada sebelumnya di Indonesia.

Pembaca kedelapan cukup merasakan keterlibatan emosional dengan watak dan tindakan tokoh dalam film Laskar Pelangi. Menurutnya ada perwatakan tokoh dalam film yang sesuai dengan dirinya.

Pembaca kedelapan sangat menyukai kecakapan teknik naratif dalam film Laskar Pelangi . Pembaca tersebut menilai bahwa narasi film Laskar Pelangi sangat terampil karena faktor kemahiran dari penulis maupun sutradaranya.

Pembaca kedelapan sedang dalam hal memahami karakter kemanusiaan yang dapat dikenali dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai bahwa karakter kemanusiaan film tersebut tidak terlalu menonjol.

Pembaca kedelapan cukup memahami adanya tindakan yang terbatas dan berlangsung dengan cepat dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut dapat menilai adanya peristiwa-peristiwa yang muncul secara spontan dalam film tersebut.

Pembaca kedelapan sangat memahami adanya tingkat kerumitan film yang sangat kompleks. Pembaca tersebut menilai bahwa film Laskar Pelangi mampu mengangkat kondisi budaya masyarakat asli dalam film tersebut.

Pembaca kedelapan cukup memahami adanya makna dalam film Laskar Pelangi . Pembaca tersebut menilai bahwa film Laskar Pelangi mengangkat kondisi pendidikan di Indonesia secara nyata.

Pembaca kedelapan memahami struktur dengan keseluruhan elemen yang terintegrasi dan koheren dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai bahwa struktur film Laskar Pelangi tertata cukup baik.

Pembaca kedelapan cukup percaya terhadap isi dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menjelaskan bahwa film Laskar Pelangi diangkat dari novel Laskar Pelangi .

Pembaca kedelapan cukup memahami pengandalan imaji dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai munculnya suatu peristiwa dalam film yang membutuhkan imajinasi untuk mengikuti alur cerita.

Pembaca kedelapan cukup memahami pokok persoalan film dalam hal menyenangkan. Pembaca tersebut menilai bahwa film Laskar Pelangi dapat memberikan motivasi.

Pembaca kedelapan sangat tertarik terhadap film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menjelaskan bahwa cerita film dengan novel Laskar Pelangi itu sangat sesuai dan sama-sama memberikan motivasi.

Pembaca kedelapan cukup memahami ironi dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai adanya unsur menyedihkan dan menyenangkan dalam film Laskar Pelangi.

Pembaca kedelapan sedikit memahami unsur yang menegangkan dalam film Laskar Pelangi . Pembaca tersebut menjelaskan bahwa dalam film Laskar Pelangi hanya ada beberapa peristiwa yang menegangkan.

Pembaca kedelapan cukup menyukai karakteristik formal film yang berupa aspek-aspek tekstual dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai bahwa tokoh, aktor pendukung, latar, dan suasana dalam film tersebut yang sangat menarik.

Pembaca kedelapan cukup tertantang dalam hal memberikan tantangan intelektual yang mengarahkan untuk melakukan refleksi atau analisis lebih lanjut terhadap film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menjelaskan bahwa untuk memahami film Laskar Pelangi membutuhkan imajinasi yang cukup tinggi.

Pembaca kesembilan jenis kelamin perempuan dengan tempat tinggal di Karanganyar. Pembaca tersebut memiliki tingkat pemahaman dan ketajaman analisis mengenai penilaian terhadap keseluruhan film Laskar Pelangi dengan sangat baik. Pembaca tersebut menilai bahwa dari awal hingga akhir film Laskar Pelangi isinya mendidik jadi semua kalangan bisa menerimanya.

Pembaca kesembilan sangat memahami gagasan atau tema dalam film Laskar Pelangi . Pembaca tersebut memberikan penilaian mengenai film Laskar Pelangi dan ingin menyampaikan gagasan bahwa pendidikan yang baik adalah seperti dalam film tersebut.

Pembaca kesembilan sangat memahami makna dan daya tarik tertentu tanpa terikat ruang dan waktu dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menjelaskan bahwa hal itu bisa diketahui dan bisa dilihat di mana pun dan kapan pun karena memang pendidikan selalu berkelanjutan.

Pembaca kesembilan cukup memahami penggunaan bahasa yang terampil dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut dapat menjelaskan bahwa kolaborasi bahasa antara bahasa daerahnya dan Bahasa Indonesia pada film tersebut cukup bagus.

Pembaca kesembilan cukup memahami dalam pengembangan yang jelas dan organisasi plot dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menjelaskan bahwa plot yang ditampilkan dalam film Laskar Pelangi melompat-lompat atau tidak runtut.

Pembaca kesembilan sangat memahami keaslian dan memberikan perspektif yang berbeda dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai bahwa film Laskar Pelangi latar ceritanya masih sangat alami dan begitu sederhana sehingga kelihatan seperti tempat asli dan seakan tidak ada rekayasa.

Pembaca kesembilan cukup merasakan keterlibatan emosional dengan watak dan tindakan tokoh. Pembaca tersebut merasakan kejadian-kejadian dalam film yang membuatnya terharu dan seakan terasa benar-benar terlibat dalam hal tersebut.

Pembaca kesembilan cukup menyukai kecakapan teknik naratif dalam film Laskar Pelangi . Pembaca tersebut menilai penceritaan film Laskar Pelangi cukup terampil terutama dalam hal yang menyenangkan dan dalam hal yang menyedihkan.

Pembaca kesembilan sangat menyukai karakter kemanusiaan yang dapat dikenali dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai bahwa seperti karakter Bu Muslimah sebagai guru teladan, karakternya sangat jelas dan bisa diteladani.

Pembaca kesembilan kurang menyukai adanya tindakan yang terbatas dan berlangsung dengan cepat dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai seharusnya ceritanya cukup panjang, akan tetapi film ini bisa diringkas dengan durasi yang cepat, dan semuanya bisa terangkum.

Pembaca kesembilan cukup memahami tingkat kerumitan film Laskar Pelangi yang cukup kompleks. Pembaca tersebut menilai bahwa film Laskar Pelangi cukup mampu merangkum tentang cerita dan problematika kehidupan tokoh yang dimunculkan dalam film tersebut.

Pembaca kesembilan cukup memahami makna dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut cukup memahami mengenai makna dan pesan dalam film sehingga bisa menangkap maksud dari film tersebut.

Pembaca kesembilan memahami struktur dengan keseluruhan elemen yang terintegrasi dan koheren dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai bahwa perpaduan struktur dan unsur-unsur lain dalam film Laskar Pelangi dapat terintegrasi dan koheren.

Pembaca kesembilan cukup percaya terhadap film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai bahwa film Laskar Pelangi sesuai dengan problematika pendidikan di Indonesia dan tidak terlihat adanya penyimpangan-penyimpangan yang ada di dalam film tersebut.

Pembaca kesembilan sangat memahami dalam pengandalan imaji yang ada dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menjelaskan ketika menyaksikan film Laskar Pelangi seakan-akan membayangkan dan mempertanyakan mengenai kondisi Andrea Hirata pada masa lalu yang tergambar seperti dalam diri tokoh Ikal.

Pembaca kesembilan sangat menyukai pokok persoalan film dalam hal menyenangkan. Pembaca tersebut menjelaskan bahwa kondisi pedesaan dan lautan yang sangat natural sehingga terasa begitu menyenangkan.

Pembaca kesembilan sangat tertarik dalam hal isi film yang menarik perhatian. Pembaca tersebut menjelaskan bahwa film dan novelnya itu sangat sesuai. Pembaca kesembilan sangat memahami ironi dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menjelaskan bahwa problematika dalam film Laskar Pelangi merupakan sindiran kepada pemerintah yang kurang memperhatikan kondisi pendidikan di daerah-daerah.

Pembaca kesembilan cukup memahami unsur yang menegangkan dalam film Laskar Pelangi . Pembaca tersebut menjelaskan bahwa ada beberapa peristiwa yang menegangkan seperti dalam perlombaan cerdas-cermat.

Pembaca kesembilan cukup menyukai karakteristik formal dalam film Laskar Pelangi . Menurutnya karakter yang dimunculkan dalam tokoh-tokoh cukup sesuai tetapi ada beberapa hal yang tampak direkayasa.

Pembaca kesembilan sangat tertantang dalam hal memberikan tantangan intelektual yang mengarahkan untuk melakukan refleksi atau analisis lebih lanjut. Pembaca tersebut menilai dengan penggabungan Bahasa Indonesia dan bahasa asli daerah Belitong maka membutuhkan kemampuan intelektual untuk mengetahui dan memahami arti dari bahasa tersebut.

Pembaca kesepuluh jenis kelamin perempuan dengan alamat di Boyolali. Pembaca tersebut memiliki tingkat pemahaman dan ketajaman analisis mengenai penilaian terhadap keseluruhan film Laskar Pelangi dengan baik. Pembaca tersebut berpendapat bahwa walaupun ada beberapa hal dalam novel yang tidak diangkat ke dalam film, tetapi amanatnya tetap jelas dan langsung bisa pahami oleh penonton.

Pembaca kesepuluh sangat memahami gagasan atau tema dalam film Laskar Pelangi . Pembaca tersebut menilai bahwa penggambaran dari tema dan amanat dalam film itu jelas yaitu tentang pendidikan.

Pembaca kesepuluh sangat memahami makna dan daya tarik tertentu tanpa terikat ruang dan waktu dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai bahwa kondisi pendidikan di Indonesia dari dulu hingga sekarang tetap seperti itu dan ketika film tersebut ditonton sampai kapanpun tetap sama.

Pembaca kesepuluh cukup memahami penggunaan bahasa yang terampil dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai bahwa dengan pilihan kata yang sederhana maka masyarakat dengan mudah akan mampu mencerna maksudnya.

Pembaca kesepuluh sangat memahami pengembangan yang jelas dan organisasi plot yang baik dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai bahwa dengan alur yang jelas maka isi dan pesan yang ingin disampaikan dalam film Laskar Pelangi dapat tereksplorasi.

Pembaca kesepuluh sangat memahami keaslian dan memberikan perspektif yang berbeda dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai bahwa film ini berawal dari kisah asli sang penulis yang ditampilkan sebagaimana adanya.

Pembaca kesepuluh sangat terlibat secara emosional dengan watak dan tindakan tokoh dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menjelaskan setelah melihat film tesebut, melalui karakter tokohnya terasa menggugah dan tidak hanya sebatas menonton dan hanya lewat dalam ingatan, tetapi sangat membekas.

Pembaca kesepuluh cukup menyukai kecakapan teknik naratif dalam film tersebut. Menurutnya teknik naratif dalam film Laskar Pelangi tidak berbelit-belit. Pembaca kesepuluh sedang dalam hal memahami karakter kemanusiaan yang dapat dikenali dalam film Laskar Pelangi. Menurutnya karakter kemanusiaan yang diangkat dalam film tersebut adalah tema tentang kehidupan sehari-hari sehingga karakternya bukan sesuatu yang sulit untuk dipahami.

Pembaca kesepuluh kurang dalam memahami adanya tindakan yang terbatas dan berlangsung dengan cepat dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai Pembaca kesepuluh kurang dalam memahami adanya tindakan yang terbatas dan berlangsung dengan cepat dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai

Pembaca kesepuluh cukup memahami tingkat kerumitan film tersebut yang cukup kompleks. Pembaca tersebut berpendapat bahwa dengan mengangkat tema tentang pendidikan yang biasanya orang-orang memulai cita-cita dan perjuangannya, cukup tergambarkan dalam film tersebut.

Pembaca kesepuluh sangat memahami makna dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut berpendapat bahwa film tersebut mengangkat cerita tentang kehidupan sehari-hari sehingga lebih mudah dipahami dan efek yang dimunculkan setelah melihat film atau membaca novelnya terasa mengena dan cukup membekas.

Pembaca kesepuluh cukup memahami struktur dengan keseluruhan elemen yang terintegrasi dan koheren. Pembaca tersebut menilai bahwa tidak ada pertentangan latar yang diangkat dan cukup mewakili karakter masyarakat setempat.

Pembaca kesepuluh cukup percaya terhadap isi dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai bahwa sebuah karya sastra selalu diambil dari fakta dengan penambahan imajinasi seperti halnya film tersebut berusaha mengangkat pengalaman pribadi yang merupakan fakta sejarahnya dan dikemas dengan imajinasinya.

Pembaca kesepuluh sedang dalam menilai pengandalan imaji film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut berpendapat bahwa film tersebut beralirkan realis sehingga tidak membutuhkan imajinasi yang kuat untuk memahaminya.

Pembaca kesepuluh sangat menyukai pokok persoalan film dalam hal menyenangkan. Pembaca tersebut menilai bahwa selain mengambil permasalahan Pembaca kesepuluh sangat menyukai pokok persoalan film dalam hal menyenangkan. Pembaca tersebut menilai bahwa selain mengambil permasalahan

Pembaca kesepuluh cukup tertarik dalam hal isi film yang menarik perhatian dalam film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai bahwa selain film tersebut booming, film Laskar Pelangi yang diangkat dari novel tersebut berawal dari sebuah kenyataan yang tentu berbeda karena biasanya karya sastra hanya berupa imajinasi.

Pembaca kesepuluh kurang memahami adanya ironi dalam film Laskar Pelangi . Pembaca tersebut menilai bahwa genre film tersebut adalah realis sehingga tidak ada pertentangan antara realita dengan film.

Pembaca kesepuluh cukup merasakan unsur yang menegangkan dalam film Laskar Pelangi . Pembaca tersebut menjelaskan bahwa ada beberapa peristiwa yang cukup menegangkan, seperti ketika lomba cerdas-cermat, dan ketika Lintang tidak lagi sekolah karena Bapaknya meninggal.

Pembaca kesepuluh sangat menyukai karakteristik formal dalam film Laskar Pelangi . Pembaca tersebut menilai bahwa film tersebut merupakan hasil dari pengalaman pribadi dan bukan hanya sebatas imajinasi.

Pembaca kesepuluh sangat tertantang dalam hal memberikan tantangan intelektual yang mengarahkan untuk melakukan refleksi atau analisis lebih lanjut terhadap film Laskar Pelangi. Pembaca tersebut menilai bahwa film tersebut sarat dengan hal-hal intelektual.

C. Interpretasi Psikoanalisis Ego Pembaca dalam Respon Tekstual terhadap

Film Laskar Pelangi

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, pembahasan ini menganalisis interpretasi hasil eksperimental pembaca yang berkaitan dengan psikologis ego masing-masing pembaca terhadap aspek tekstual film Laskar Pelangi. Adapun keterkaitan psikobiografi pembaca dalam penelitian ini dengan aspek resepsinya dapat dijelaskan sebagai berikut.

Penilaian pembaca pertama dalam wawancara eksperimental pada poin pertama mengenai penilaian terhadap keseluruhan dalam film 1 , poin kedua mengenai

gagasan atau tema 3 , dan poin tiga mengenai makna dan daya tarik dalam film memiliki keterkaitan secara psiko ego dalam hal kondisi masa kecil pembaca tersebut

mengenai pendidikan 4 . Hal itu setipe dengan pernyataannya pada poin ke duabelas

mengenai seluruh makna dalam film 6 , dalam hal film yang menarik perhatian ,

dalam hal ironi 8 , dan dalam hal unsur yang menegangkan . Memiliki hubungan setipe

1 Penilaian keseluruhan terhadap film Laskar Pelangi sangat baik karena film itu dapat menginspirasi kehidupan tentang dunia pendidikan dan edukasi.

2 Gagasan atau tema utama film tersebut sangat jelas karena film itu digambarkan secara rinci dan detail mengenai kehidupan para anggota Laskar Pelangi dan tentang kehidupan masyarakatnya. 3

Makna dan daya tarik tertentu tanpa terikat ruang dan waktu sangat jelas karena ketika menyaksikan film Laskar Pelangi merasakan apa yang dirasakan oleh anak-anak Laskar Pelangi. 4 Memiliki kisah kehidupan dari masa kecil yang sederhana, menjunjung nilai-nilai pendidikan, dan

memiliki keluarga yang agamis. 5 Seluruh makna film tersebut cukup dipahami karena terinspirasi tokoh yang diperankan oleh Lintang

yang harus kerja keras untuk sekolah dan memiliki semangat juang untuk menuntut ilmu. 6 Film tersebut sangat menarik perhatian karena film tersebut menginspirasi dalam hal edukasi dan semangat juang. 7 Film tersebut sedang dalam mengandung ironi karena adanya unsur menyedihkan dan menyenangkan dalam film tesebut seperti ketika Lintang ingin berangkat sekolah harus bertemu buaya dan harus menunggu buaya itu menepi dan ketika bapak Lintang harus meninggal dan itu menimbulkan ironi.

dengan kondisinya di masa kecil yang harus berjalan sejauh dua kilometer ketika TK, harus menyeberang jalan raya ketika SD, dan harus berangkat pagi dan pulang sore

ketika SMP 9 . Perjalanan yang ditempuh dan pertemuan dengan buaya setipe dengan kondisi harus menyeberang jalan raya karena sama-sama memiliki potensi bahaya.

Berjalan selama dua kilometer, harus berangkat pagi, dan pulang sore setipe dengan perjuangan tokoh Lintang yang harus menempuh jarak empat puluh kilometer ketika harus berangkat sekolah.

Perubahan mengenai pandangan terhadap kehidupan yang dimunculkan dari film Laskar Pelangi adalah merasa lebih bersyukur karena ternyata ada yang lebih sulit kehidupannya dibandingkan dirinya. Hal itu setipe dengan penilaiannya terhadap pernyataan dalam wawancara eksperimental pada poin delapan belas mengenai

ironi 10 . Aspek rasa yang dominan muncul bagi diri pembaca pertama terhadap film

Laskar Pelangi 11 adalah rasa iba dan bangga yang memiliki hubungan dengan

8 Film tersebut sedikit dalam hal unsur yang menegangkan karena hanya ada beberapa peristiwa yang menegangkan seperti ketika Lintang mau berangkat sekolah dan bertemu dengan buaya.

9 Pernah mengalami pindah rumah, dan setiap hari harus berjalan pulang pergi sejauh dua kilometer ketika TK. Ketika duduk di bangku SD, setiap hari harus menyeberang jalan raya ketika sekolah dan

ketika SMP harus berangkat pagi dan pulang sore. Terlahir dari keluarga wirausahawan dan sejak SMP 10 diberi kebebasan dalam hal menentukan jalan hidupnya.

Film tersebut sedang dalam mengandung ironi karena adanya unsur menyedihkan dan menyenangkan dalam film tesebut seperti ketika Lintang ingin berangkat sekolah harus bertemu buaya dan harus menunggu buaya itu menepi dan ketika bapak Lintang harus meninggal dan itu menimbulkan ironi.

11 Aspek nilai yang dominan yang muncul terhadap film Laskar Pelangi adalah rasa Iba dan bangga. Iba karena kehidupan yang mereka jalankan sangat pas-pasan, dan bangga karena selalu semangat,

pantang mengeluh, pantang menyerah walau dihadapkan dengan berbagai masalah dan dalam keadaan kehidupan yang pas-pasan.

pernyataan dalam wawancara eksperimentalnya pada poin tujuh mengenai

keterlibatan emosional 13 dan pada poin delapan mengenai karakter kemanusiaan . Dampak psikologis yang muncul terhadap diri informan setelah menyaksikan

film Laskar Pelangi adalah hadirnya kembali semangat yang kuat 14 . Hal itu setipe dengan pernyataannya dalam wawancara eksperimental pada poin ke tujuh belas

mengenai unsur film yang menarik perhatian 15 . Penilaian pembaca kedua terhadap pernyataan dalam wawancara psikobiografi

mengenai studinya dan cita-citanya menjadi wartawan, memiliki hubungan secara psikologi ego terhadap tanggapan pembaca tersebut pada poin pertama pada wawancara eksperimental yaitu tentang penilaian terhadap keseluruhan film Laskar

16 Pelangi 17 , gagasan atau tema utama dalam film Laskar Pelangi , dan pada penilaiannya mengenai makna dan daya tarik dalam film seperti pada poin tiga 18 yang

12 Keterlibatan emosional dengan watak dan tindakan tokoh sedang karena ada beberapa bagian film yang menggambarkan kegigihan dan kerja keras untuk bisa sekolah, menginspirasi untuk

menerapkannya dalam kehidupan secara nyata. 13 Karakter kemanusiaan film tersebut sedang karena mudah di pahami dan film ini benar-benar

menggambarkan realita yang dialami oleh masyarakat belitung sehingga ikut merasakan apa yang dialami oleh para pemain ketika menyaksikan film itu. 14

Dampak yang muncul yang dihadirkan dari film Laskar Pelangi adalah semangat yang terbakar kembali setelah melihat film tersebut. Mereka bisa semangat, pantang mengeluh, pantang menyerah, untuk menghadapi tantangan hidup dengan kedaan yang lebih buruk dibandingkan dengan kualitas kehidupannya. Mereka saja mampu walau dalam keadaan yang semua serba minim, maka dirinya 15 harus mampu lebih baik dengan keadaan yang jauh lebih baik dengan mereka.

Film tersebut sangat menarik perhatian karena film tersebut menginspirasi dalam hal edukasi dan semangat juang. 16 Penilaian keseluruhan terhadap film Laskar Pelangi sangat baik, tema film yang diangkat itu sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari jadi dapat memaknainya secara sederhana dan dapat menangkapnya secara mudah. 17

Gagasan atau tema utama film tersebut sangat jelas karena tergambar dengan sangat jelas bahwa tema yang diangkat adalah tema pendidikan. 18 Makna dan daya tarik tertentu tanpa terikat ruang dan waktu dalam film ini sangat mudah dipahami karena pendidikan tidak terbatasi oleh ruang dan waktu, jadi ketika film itu ditampilkan sekarang atau di masa depan yang diangkat tetap tema tentang pendidikan.

secara tidak langsung memiliki hubungan dengan diri pembaca kedua yaitu masih sebagai mahasiswa. Sikap kritisnya terbentuk karena cita-citanya yaitu ingin menjadi wartawan.

Perubahan terhadap pandangan kehidupan yang muncul setelah menyaksikan film Laskar Pelangi adalah harus mensyukuri hidup karena masih banyak orang yang berada dalam berbagai kekurangan. Hal itu setipe dengan penilaiannya dalam wawancara eksperimental pada poin ketujuh belas tentang unsur film yang menarik

19 perhatian 20 , dan pada poin kedelapan belas yaitu mengenai ironi dalam film . Aspek rasa yang dominan terhadap film Laskar Pelangi adalah sedih dan

haru 21 . Hal itu setipe dengan pendapatnya pada pernyataan dalam wawancara eksperimental pada poin tujuh yaitu mengenai keterlibatan emosional terhadap watak

dan tindakan tokoh 22 . Dampak psikologis yang muncul terhadap diri pembaca kedua setelah

menyaksikan film Laskar Pelangi adalah memiliki semangat yang tinggi dalam menjalani kehidupan dan ingin seperti Ikal yang bisa kuliah S-2 di luar negeri. Hal itu setipe dengan pandangannya tehadap pernyataan pembaca kedua pada poin ke enam

19 Film tersebut sangat menarik perhatian karena film tersebut menggambarkan pendidikan yang sederhana dengan fasilitas yang seadanya, tetapi justru mampu mengangkat makna filosofi tentang

pendidikan. 20 Film tersebut sangat banyak dalam mengandung ironi karena inilah ironi dari pendidikan di

Indoensia, ketika kesenjangan antara pendidikan di kota dan daerah yang sangat jauh ketika di kota dengan fasislitas mewah dan di daerah seperti film tersebut.

21 Aspek rasa yang dominan terhadap film Laskar Pelangi adalah sedih dan haru, karena kondisi mereka yang cukup memperihatinkan namun masih tetap bersemangat dalam bersekolah.

22 Keterlibatan emosional dengan watak dan tindakan tokoh sangat terlibat karena ada sesuatu ketertarikan emosional yang dibawakan dalam film itu, jadi ikut mengalir terbawa suasana.

belas dalam wawancara eksperimental mengenai pokok persoalan film yang menyenangkan 23 .

Penilaian pembaca ketiga terhadap pertanyaan ke-1 dan ke-2 dalam kuesioner eksperimental memiliki keterkaitan psikologi ego dalam hal memiliki cita-cita menjadi guru. Hasil interpretasinya terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut menitikberatkan pada aspek pendidikan seperti halnya dalam hal pesan atau gagasan dan tema dalam film. Pembaca tersebut memandang bahwa menjadi guru memiliki efisiensi waktu yang cukup karena setelah mengajar masih bisa melakukan hal-hal yang lain. Hal tersebut memiliki hubungan yang teraktualisasi dalam tokoh Bu Muslimah yaitu memiliki usaha sampingan selain mengajar. Kondisi keluarganya yang mapan karena kedua orang tuanya adalah PNS, berdampak pada karakter pribadinya yang meminimalisir terjadinya resiko karena terbiasa memilih rasa aman.

Tokoh yang diinspirasikan oleh pembaca ini adalah Lintang memiliki keterkaitan dengan karakter Lintang sebagai seorang yang cerdas, setipe dengan imajinasinya di waktu kecil yaitu menjadi ilmuwan. Menurut pembaca tersebut menjadi ilmuwan adalah pintar karena bisa menemukan hal-hal yang baru. Selain itu pembaca tersebut pernah mengalami kegagalan seperti halnya Lintang yang harus mengubur impiannya tentang pendidikan yang setipe dengan pengalamannya yaitu

gagal untuk kuliah di UB 24 . Pilihannya untuk kuliah di UB karena pembaca tersebut

23 Film tesebut sangat jelas dalam pokok persoalan yang menyenangkan karena peristiwa-peristiwa dalam film sangat menginspirasi dengan kemauan gigih para anggota Laskar Pelangi. 24

Universitas Brawijaya Malang.

tinggal di salah satu kota di Jawa Timur sedangkan UB adalah salah satu universitas favorit di kawasan Jawa Timur.

Pandangan tentang kehidupan yang muncul setelah menyaksikan film Laskar Pelangi adalah munculnya kesadaran bahwa hidup itu penuh perjuangan, terlebih bagi anak-anak pesisir yang susah dalam hal memperoleh pendidikan yang bertentangan dengan kondisi kehidupannya sejak kecil yang cukup nyaman karena kodisi ekonomi keluarganya baik.

Aspek rasa yang dominan muncul dari film Laskar Pelangi adalah rasa haru karena melihat perjuangan mereka untuk mendapatkan pendidikan yang susah dan harus bekerja keras. Hal itu tentu berbeda dengan perjalanan hidupnya yang selalu mapan sehingga rasa haru itu merupakan titik kesadaran akan kondisi kehidupan di luar jangkauan kondisi kehidupan yang ia alami.

Dampak psikologis yang muncul setelah menyaksikan film Laskar Pelangi adalah lebih termotivasi untuk belajar lebih giat lagi. Hal itu merupakan sebuah kesadaran bahwa selama ini dengan kondisi kehidupannya yang jauh lebih baik pembaca tersebut masih kurang termotivasi dalam hal menuntut ilmu.

Penilaian pembaca keempat terhadap pertanyaan ke-1, ke-2, dan ke-3 dalam kuesioner ekpserimental memiliki keterkaitan hubungan dengan cita-citanya menjadi penulis. Penilaiannya terhadap film Laskar Pelangi dalam hal gagasan yang jelas, pesan yang ingin disampaikan sutradara, tervisualisasikan sangat jelas, dan dapat tersampaikan kepada penonton. Mengenai film yang menggambarkan pengalaman Penilaian pembaca keempat terhadap pertanyaan ke-1, ke-2, dan ke-3 dalam kuesioner ekpserimental memiliki keterkaitan hubungan dengan cita-citanya menjadi penulis. Penilaiannya terhadap film Laskar Pelangi dalam hal gagasan yang jelas, pesan yang ingin disampaikan sutradara, tervisualisasikan sangat jelas, dan dapat tersampaikan kepada penonton. Mengenai film yang menggambarkan pengalaman

Pemahaman terhadap penggunaan bahasa terkait dengan kebiasaannya membaca dan menulis sehingga cukup tertarik terhadap bahasa yang digunakan dalam film Laskar Pelangi yang memadukan bahasa Indonesia dan keunikan bahasa

asli Belitung 25 . Perubahan pandangan hidup yang muncul setelah menyaksikan film Laskar

Pelangi terhadap kehidupannya adalah harus bisa memanfaatkan peluang yang dimiliki sebaik mungkin karena selama ini pembaca keempat terkondisikan dalam kisah hidup dari kecil hingga sekarang dengan tidak mengalami perubahan kehidupan yang signifikan.

Salah satu cita-cita di waktu kecil yang pernah dimiliki oleh pembaca tersebut adalah keliling dunia. Hal itu menggambarkan karakter imajinasi pembaca yang sering berfantasi karena memiliki kondisi kehidupan yang menyenangkan.

Aspek rasa yang dominan setelah menyaksikan film Laskar Pelangi adalah sedih, terlebih dengan tokoh Lintang yang pintar tetapi tidak bisa meneruskan sekolah. Hal itu setipe dengan pandangan hidupnya yang selalu menyenangkan di kala kecil sehingga unsur sedih merupakan bentuk kesadarannya ketika melihat sebuah peristiwa yang berada di luar kebiasaannya dalam menjalani kehidupan.

Dampak psikologis yang muncul setelah menyaksikan film Laskar Pelangi adalah termotivasi untuk menjadi seperti anak-anak Laskar Pelangi yang memiliki

25 Bahasa Belitung yang dimaksud adalah bahasa Melayu.

semangat luar biasa meski dalam kondisi kehidupan yang serba kekurangan. Hal itu berhubungan dengan kondisi kehidupannya di masa kecil yang tidak mengalami perubahan secara signifikan sehingga ketika menyaksikan film Laskar Pelangi seakan imajinasinya kembali ke masa kecil agar bisa menjalani kehidupan seperti yang dijalani anak-anak Laskar Pelangi dengan penuh semangat.

Penilaian pembaca kelima terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner eksperimental memiliki keterkaitan dengan aspek psikobiografinya. Pertanyaan ke-2 dan ke-3 yaitu mengenai tema dan makna dalam peristiwa yang diangkat dalam film Laskar Pelangi adalah mengenai pendidikan. Hal itu sejalan dengan pemahamannya mengenai pendidikan karena sesuai dengan kondisinya saat ini yang masih sebagai pelajar dan terkait dengan cita-citanya menjadi seorang guru.

Interpretasinya terhadap pertanyaan mengenai penggunaan bahasa berhubungan dengan bidang ilmu yang dikaji yaitu Sastra Indonesia. Pembaca tersebut dapat menggunakan istilah “logat” dan “dialek” seperti tertuang dalam

jawaban nomor 4 dalam kuesioner eksperimental 26 . Perubahan terhadap pandangan hidup yang muncul setelah menyaksikan film

Laskar Pelangi adalah harus menyukuri segala sesuatu yang dimiliki karena banyak orang yang tidak memiliki kesempatan yang sama seperti dirinya. Hal itu berhubungan dengan trauma yang dimiliki saat ini yaitu ketika dengan tiba-tiba ditinggalkan oleh salah satu orang tua untuk selama-lamanya dan sehubungan dengan

26 Meskipun penggunan bahasa dengan penggunaan logat maupun dialek Belitong, tetapi masih bisa dipahami.

film tersebut yang sangat banyak dalam mengandung ironi karena kondisi film yang memprihatinkan.

Aspek rasa yang dominan muncul terhadap film Laskar Pelangi adalah rasa haru karena perjuangan anak-anak Laskar Pelangi yang luar biasa. Hal itu setipe dengan pendapatnya mengenai film Laskar Pelangi yang di dalamnya terdapat peristiwa-peristiwa menyentuh, terlebih dengan kondisi mereka yang mampu

mencerminkan kondisi pendidikan di pedalaman 27 . Dampak psikologi ego yang muncul setelah menyaksikan film Laskar Pelangi

adalah menyukuri atas segala kondisi yang dimiliki. Hal itu berhubungan dengan traumanya ketika tiba-tiba harus kehilangan orang tua dan selama ini kurang memanfaatkan kesempatan yang lebih baik bila dibandingkan dengan anak-anak Laskar Pelangi.

Penilaian pembaca keenam terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner eksperimental memiliki hubungan dalam analisis psikologi ego yang tertuang dalam kuesioner psikobiografi, di antaranya pada jawaban dalam pertanyaan ke-1, ke-2, dan ke-3 yaitu berhubungan dengan cita-citanya yaitu menjadi dosen. Pembaca ini mencoba memahami mengenai kondisi pendidikan yang ada di sekitarnya.

Jawaban pertanyaan mengenai keterlibatan emosional dengan watak dan tindakan tokoh sedang karena ketika ada adegan-adegan yang mungkin tegang atau lucu langsung berekspresi tanpa harus berpikir terlebih dahulu yang berhubungan

27 Kondisi pendidikan di pedalaman yang dimaksud adalah kondisi pendidikan anak-anak pedalaman yang jauh dari sarana yang memadai.

dengan kisah di waktu kecilnya karena mirip dengan anak-anak Laskar Pelangi yaitu penuh petualangan seperti kebanyakan anak-anak lelaki pada umumnya.

Perubahan dalam hal pandangan terhadap kehidupan yang muncul setelah menyaksikan film Laskar Pelangi adalah di luar pengetahuannya, banyak masyarakat yang hidup dalam garis kemiskinan. Hal itu berhubungan dengan pendapatnya dalam film Laskar Pelangi yang sangat banyak dalam mengandung ironi karena walaupun cerita itu berasal dari masalah yang biasa dijumpai, tetapi terasa kompleks dan mengejutkan prediksi pembaca.

Aspek rasa yang dominan setelah menyaksikan film Laskar Pelangi adalah rasa haru dengan keberhasilan Ikal di akhir cerita yang bisa kuliah ke Perancis. Hal itu sejalan dengan cita-citanya ingin menjadi dosen.

Dampak psikologis yang muncul setelah menyaksikan film Laskar Pelangi adalah ingin bisa studi lanjut ke luar negeri seperti Ikal. Hal itu sejalan dengan cita- citanya yaitu ingin menjadi dosen dan berharap bisa kuliah ke luar negeri.

Penilaian pembaca ketujuh terhadap pernyataan pada jawaban ke dua

mengenai gagasan dan tema 29 ke tiga mengenai makna dan daya tarik , dan ke delapan belas mengenai ironi 30 memiliki keterkaitan kondisi dirinya saat ini sebagai

28 Gagasan atau tema utama film tersebut sangat jelas karena diam-diam mengangkat dan menyoroti tentang pendidikan yang ada di daerah Belitong.

29 Adanya daya tarik tertentu tanpa terikat ruang dan waktu sangat jelas karena kondisi pendidikan di Indonesia terutama di luar pulau Jawa dari dulu hingga sekarang tidak banyak yang berubah.

30 Film tersebut sangat banyak dalam mengandung ironi karena kondisi pendidikan di Indonesia sangat tidak berimbang antara pulau Jawa dan luar Jawa 30 Film tersebut sangat banyak dalam mengandung ironi karena kondisi pendidikan di Indonesia sangat tidak berimbang antara pulau Jawa dan luar Jawa

Perubahan pandangan terhadap kehidupan yang muncul setelah menyaksikan film Laskar Pelangi adalah adalah rasa bersyukur dengan melihat kondisi masyarakat yang berada di bawahnya. Hal itu menggambarkan kelapangan hati setelah menyaksikan film tersebut karena meski dirinya telah mengalami beberapa peristiwa yang berat, tetapi ia masih merasa beruntung karena kondisi anak-anak dalam film Laskar Pelangi masih jauh di bawah kondisi yang pernah ia alami. Kondisi yang pernah dialami ketika masa kanak-kanak adalah ketika salah satu orang tuanya

meninggal 32 , trauma yang pernah dialami seperti yang disampaikan pada wawancara

psikobiografi 34 , dan harapan-harapannya di masa kecil yang tidak terpenuhi . Aspek rasa yang dominan muncul terhadap film Laskar Pelangi adalah rasa

haru 35 . Hal itu memiliki keterkaitan dengan pendapatnya dalam wawancara eksperimental pada poin tujuh, yaitu pada rasa kemanusiaan tokoh-tokoh yang sangat

tinggi 36 dalam film Laskar Pelangi.

31 Cita-cita yang pernah dimiliki dari kecil hingga sekarang adalah menjadi dokter, masuk jurusan IPA ketika remaja, dan menjadi guru setelah lulus kuliah. 32

Kisah hidup dari kecil hingga sekarang mengalami goncangan ketika pada usia delapan tahun harus kehilangan salah satu orang tua.

33 Trauma yang pernah dimiliki adalah ketika salah satu orang tua meninggal dan gagal masuk IPA.

34 Harapan di masa kecil adalah punya mobil sehingga bisa pergi kemana-mana, punya Nintendo dan Gameboot.

35 Aspek rasa yang dominan setelah menyaksikan film Laskar Pelangi adalah rasa haru dengan semangat anak-anak Laskar Pelangi dan kata-kata Pak Harfan yang cukup memotivasi.

36 Karakter kemanusiaan film tersebut sangat jelas karena rasa kemanusiaan tokoh-tokoh film tersebut yang sangat tinggi .

Dampak psikologis yang muncul setelah menyaksikan film Laskar Pelangi adalah tetap semangat untuk menjalani kehidupan. Hal itu setipe dengan pernyataan pembaca tersebut dalam wawancara eksperimental pada poin tujuh mengenai

keterlibatan emosional terhadap tokoh 37 . Penilaian pembaca kedelapan terhadap pertanyaan dalam wawancara

eksperimental pada pertanyaan ke tujuh yaitu mengenai watak tokoh 38 . Setipe dengan kondisinya di masa kecil pembaca tersebut seperti yang tertuang dalam hasil

wawancara psikobiografi pada poin pertama, yaitu mengenai kondisinya di masa kecil yang relatif sama dengan kondisi anak-anak pada umumnya 39 . Hal itu memiliki

kesamaan dengan cerita yang ada pada anak-anak Laskar Pelangi yang digambarkan mengenai hal-hal menyenangkan ketika mereka sedang bermain bersama. Hal tersebut juga sesuai dengan harapan pembaca ketika masih kecil yang ingin memiliki

banyak teman 40 yang memiliki kondisi yang sama dengan pertemanan anak-anak Laskar Pelangi.

Perubahan terhadap pandangan mengenai kehidupan yang muncul setelah menyaksikan film Laskar Pelangi adalah mengenai kondisi pendidikan di Indonesia pada masa lampau terutama di daerah-daerah yang sangat memperihatinkan. Hal itu setipe dengan pendapatnya dalam wawancara eksperimental mengenai pendidikan di

37 Keterlibatan emosional dengan watak dan tindakan tokoh sangat terlibat karena sangat menyentuh dan menginspirasi.

38 Keterlibatan emosional dengan watak dan tindakan tokoh sedang karena ada perwatakan tokoh yang sesuai dengan diri informan. 39

Kisah hidup dari masa kecil hingga dewasa secara garis besar relatif sewajarnya seperti anak-anak kecil pada umumnya yang suka bermain. 40 Harapan di masa kecil adalah memiliki banyak teman.

Indonesia pada pernyataan nomer dua belas, yaitu kondisi yang digambarkan dalam film tersebut sangat nyata 41 .

Aspek rasa yang dominan muncul setelah menyaksikan film Laskar Pelangi adalah rasa sedih dengan melihat kondisi anak-anak Laskar Pelangi 42 . Hal itu

memiliki hubungan dengan kondisi di masa kecil yang suka bermain dan watak salah satu tokoh dalam film tersebut yang memiliki kemiripan dengannya.

Dampak psikologis yang muncul setelah menyaksikan film Laskar Pelangi adalah termotivasi untuk selalu semangat dalam menjalani kehidupan. Hal itu setipe dengan jawaban pembaca tersebut pada wawancara eksperimental pada poin enam

belas mengenai motivasi 43 . Penilaian pembaca kesembilan terhadap pertanyaan ke-1, ke-2, dan ke-3

dalam kuesioner eksperimental memiliki keterkaitan psikologis dalam hal memiliki cita-cita menjadi guru. Hasil interpretasinya terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut menitikberatkan pada aspek pendidikan seperti dalam kutipan “isinya mendidik”, “pendidikan yang baik”, dan “pendidikan selalu berkelanjutan”. Hal itu sesuai dengan cita-cita dan pandangannya terhadap profesi sebagai guru yang merupakan sebuah profesi mulia.

Pertanyaan mengenai karakter kemanusiaan, penilaian pembaca ini lebih melihat pada diri Bu Muslimah sebagai guru teladan. Menurutnya karakter Bu

41 Seluruh makna film tersebut cukup dipahami karena mengangkat kondisi pendidikan di Indonesia secara nyata. 42

Aspek rasa yang dominan yang muncul setelah menyaksikan film Laskar Pelangi adalah rasa sedih dengan kondisi anak-anak Laskar Pelangi yang sulit dalam menempuh pendidikan. 43 Film tesebut sedang dalam pokok persoalan yang menyenangkan karena memberikan motivasi.

Muslimah sangat jelas dan bisa diteladani. Keinginannya saat ini adalah ingin segera lulus dan menjadi guru juga merupakan cerminan psikologisnya yang memiliki cita- cita ingin menjadi guru.

Kondisi kehidupannya di masa kecil yang pernah mengalami masa-masa sulit dalam hal ekonomi, berpengaruh terhadap interpretasinya mengenai keterlibatan emosional tokoh yang membuat terharu dan seakan terasa benar-benar terlibat dalam cerita dalam film. Interpretasi ini berhubungan dengan gambaran kondisi yang dialami oleh para tokoh dalam film Laskar Pelangi di masa kecil. Hal itu berhubungan dengan trauma yang ada dalam kejiwaanya, yaitu kondisi kekurangan di masa kecilnya.

Pandangannya terhadap kehidupan berhubungan dengan film Laskar Pelangi yaitu dengan kerja keras, kehidupan itu selalu dinamis dan akan mengarah pada hal yang positif. Secara empiris, pendapat ini berhubungan secara langsung dengan kondisi keluarganya yang semula serba kekurangan, tetapi akhirnya dengan kerja keras orang tuanya, kini kehidupannya menjadi membaik.

Aspek penilaian unsur rasa haru dan bangga terhadap anak-anak Laskar Pelangi dikarenakan sedikit banyak mencerminkan perjalanan hidupnya yang pernah merasakan kondisi tersebut. Dampak psikologisnya yang lebih menekankan pada aspek motivasi merupakan cerminan semangat hidupnya untuk meraih impian demi kondisi yang lebih baik. Terlebih termotivasi dengan anak-anak Laskar Pelangi atau salah satu tokohnya yaitu Bu Muslimah.

Penilaian pembaca kesepuluh terhadap pertanyaan ke 2, ke 3, dan ke 11 dalam kuesioner eksperimental memiliki keterkaitan hubungan dengan cita-citanya yaitu menjadi guru. Pembaca tersebut menjelaskan bahwa dirinya memiliki cita-cita menjadi guru baik ketika masa kecil atau sekarang karena ingin mejadi pendidik baik

untuk anaknya sendiri dan untuk generasi bangsa 44 . Hal itu sesuai dengan jawaban pembaca dalam pertanyaan wawancara eksperimental seperti yang telah dijelaskan

45 tersebut, yaitu pernyataan nomer dua 46 , pernyataan nomer tiga , dan pernyataan nomer sebelas 47 .

Pandangan hidupnya terhadap kehidupan yang muncul setelah menyaksikan film Laskar Pelangi adalah lebih bisa menghargai hidup, baik dari segi waktu dan semangat. Hal itu memiliki hubungan dengan kondisi masa kecil yang hidup dalam

kondisi kecukupan namun kurang memaksimalkan potensi yang ada 48 . Hal itu juga muncul karena pengaruh ketika pembaca tersebut gagal masuk ke jurusan dan

universitas favoritnya sehingga menimbulkan kesadaran bahwa selama ini belum

44 Pandangan terhadap cita-cita menjadi guru karena sebagai wanita selain mendidik anak sendiri juga bisa mendidik anak bangsa. 45

Gagasan atau tema utama film tersebut sangat jelas karena penggambaran dari tema dan amanatnya itu gamblang, yaitu tentang pendidikan. 46 Makna dan daya tarik tertentu tanpa terikat ruang dan waktu sangat jelas karena kondisi pendidikan

di Indonesia dari dulu hingga sekarang tetap seperti itu dan ketika ditonton sampai kapanpun tetap sama.

47 Film tersebut cukup kompleks karena dengan mengangkat tema tentang pendidikan yang biasanya orang-orang memulai cita-cita dan perjuangannya, yang cukup tergambarkan dalam film tersebut.

48 Kisah kehidupan dari masa kecil hingga sekarang tidak mengalami perubahan yang signifikan dan normal-normal saja.

memanfaatkan kesempatan yang ada secara maksimal 49 , terlebih dengan melihat fenomena yang digambarkan dalam film Laskar Pelangi.

Aspek rasa yang dominan muncul setelah menyaksikan film Laskar Pelangi adalah rasa haru 50 . Hal itu juga memiliki hubungan dengan kondisinya yang serba

kecukupan bila dibandingkan dengan kondisi anak-anak Laskar Pelangi. Dampak psikologis yang muncul setelah menyaksikan film Laskar Pelangi adalah harus belajar lebih giat. Hal itu memiliki keterkaitan dengan pendapatnya

mengenai anak-anak Laskar Pelangi, yaitu pada pernyataan nomer sebelas 51 . Hal itu berdampak pada kesadarannya untuk mengoptimalkan potensi dan kesempatan yang

ia miliki.

49 Ketika remaja ingin kuliah di Psikologi UGM, tetapi tidak diterima dan diterima di sini. 50 Aspek rasa yang dominan muncul setelah menyaksikan film Laskar Pelangi adalah rasa haru dengan

melihat pengorbanan anak-anak Laskar Pelangi dalam hal pendidikan.

51 Film tersebut cukup kompleks karena mengangkat tema tentang pendidikan yang cukup kompleks dan dapat digambarkan dengan baik dalam film tersebut.