Socratic Circles

Gambar 2.1 Posisi Duduk Siswa dalam Socratic Circles

(Sumber: Frankenfield, 2009)

5) Peran Guru dalam Socratic Circles

Kegiatan dikusi Socratic Circles agar berjalan efektif perlu dipersiapkan. Guru perlu mempertimbangkan dan memahami pentingnya: iklim kelas, peran guru dan membimbing siswa untuk diskusi yang berkualitas (Copeland, 2005). Socratic Circles mempunyai bentuk lingkaran ketika proses diskusi. Bentuk lingkaran dalam Socratic Circles menurut Copeland (2005) bertujuan untuk membuat iklim kelas lebih kondusif sehingga membuat diskusi di kelas lebih mengalir. Kontak mata dan keterlibatan non-verbal dalam percakapan penting untuk membuat siswa lebih percaya diri dan nyaman. Pengaturan percakapan juga bisa mempengaruhi iklim kelas (Copeland, 2005).

Peran guru dalam proses pembelajaran Socratic Circles menurut Frankenfield (2009) yaitu: (1) memilih teks untuk diskusi, (2) menjaga jalannya diskusi, (3) mengarahkan lingkaran luar untuk memberi feedback, (4) menilai dan mengevaluasi performance atau kinerja setiap siswa dan kelompok. Memilih teks untuk diskusi maksudnya teks yang dipergunakan dalam proses diskusi Socratic Circles sebaiknya teks dengan kualitas tinggi atau baik yaitu teks yang mampu menimbulkan banyak pertanyaan dan memungkinkan siswa untuk melihat dunia luar di sekitar mereka. Menjaga jalannya diskusi dengan cara sesekali memberikan kontribusi pertanyaan dan info dasar dan berperan sebagai

Lingkaran Luar

Lingkaran

Dalam

Bangku/ Kursi

commit to user

memberi feedback hasil diskusi lingkaran dalam meliputi kualitas suara siswa, isi diskusi dan kinerja siswa. menilai dan mengevaluasi performance atau kinerja setiap siswa dan kelompok baik secara formal ataupun informal. Penilaian dan evaluasi dapat dilakukan dengan cara mengembangkan rubrik dan menggunakan scorecard. Hal penting dari feedback guru pada akhir kegiatan yaitu menggambarkan tingkat prestasi siswa secara verbal dan memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas diskusi.

Pemberian teks kepada siswa selain sebagai sarana memberikan pengetahuan awal juga akan membantu siswa dalam membuat pertanyaan. Perterson (2009a) menyatakan bahwa agar metode Socratic dapat diterapkan secara efektif, siswa harus memiliki cukup informasi latar belakang masalah dan pengetahuan tentang topik untuk berpartisipasi dalam diskusi. Pertanyaan merupakan bagian penting dari diskusi, sehingga guru perlu memberikan waktu kepada siswa untuk menganalisis permasalahan dan merumuskan pertanyaan atau komentar. Styslinger and Pollock (2010) menyatakan bahwa pemberian waktu pada siswa untuk menuliskan pertanyaan dan komentar akan merangsang diskusi berjalan baik.