Uji Hasil Analisis EOF

IV.3 Uji Hasil Analisis EOF

Analisis EOF menghasilkan mode-mode yang mempengaruhi variabilitas tinggi gelombang signifikan pada seluruh domain. Uji hasil EOF dilakukan dengan membandingkan jumlah hasil perkalian antara nilai pola spasial dan pola temporal dengan data tinggi gelombang signifikan. Sehingga dapat diketahui seberapa dekat mode-mode tersebut dalam menggambarkan variabilitas tinggi gelombang signifikan. Pola temporal dari mode 1 sampai mode 8 ditampilkan pada Lampiran

C. Gambar IV.9 menunjukkan tiga titik uji hasil analisis EOF dan Tabel IV.3 menunjukkan nilai pola spasial untuk mode 1 sampai mode 8 di lokasi uji tersebut.

Tabel IV.3 Nilai pola spasial titik kajian uji hasil analisis EOF

Mode 6 Mode 7 Mode 8 Titik A

Mode 1 Mode 2

6.80E-4 -2.40E-4 4.27E-3 Titik B

1.84E-3 2.81E-3

3.37E-4 -4.35E-3 -2.50E-3 1.56E-3 Titik C

-2.35E-3 3.20E-3

-1.48E-3

-6.14E-4

2.45E-3 7.72E-4

-3.15E-3

2.33E-4

-8.24E-4 -7.19E-4 1.40E-3 1.69E-3

Perhitungan kontribusi mode 1 sampai mode 8 (mode yang mewakili 95% dari total variansi di Titik A ditampilkan pada Lampiran D. Kolom 1 menunjukkan hasil perkalian pola temporal dan pola spasial mode 1 di Titik A yang menunjukkan kontribusi mode 1 terhadap variabilitas gelombang signifikan di Titik A, kolom 2 sampai 8 menunjukkan hal yang sama untuk mode 2 sampai mode 8 di Titik A, sedangkan kolom 9 menunjukkan kontribusi mode 1 sampai mode 4 yang mewakili 90% dari total variansi, dan kolom 10 menunjukkan kontribusi mode 1 sampai 8 yang mewakili 95% dari total variansi.

Gambar IV.15 Variabilitas tinggi gelombang signifikan rata-rata bulanan di Titik sA A (h ) dan hasil perkalian pola spasial dan temporal di Titik A untuk (a) mode 1 (h s1A ), (b) mode 2 (h s2A ), (c) mode 3 (h s3A ), (d) mode 4 (h s4A ), dan (e) penjumlahan hasil perkalian pola spasial dan pola temporal dari mode 1 sampai mode 4 (h s90%A ).

Variabilitas tinggi gelombang signifikan rata-rata bulanan dan hasil perkalian antara pola spasial dan pola temporal pada Titik A ditunjukkan oleh Gambar

IV.15. Gambar tersebut memperlihatkan bahwa mode 1 memberikan kontribusi yang sangat dominan terhadap variabilitas tinggi gelombang di Titik A. Kontribusi yang dominan selanjutnya terlihat dari mode 2 dan mode 4, sedangkan mode 3 memberikan kontribusi yang sangat kecil terhadap variabilitas tinggi gelombang di Titik A. Mode 1 sampai mode 4 yang mewakili 90% dari total variansi cukup baik menggambarkan variabilitas tinggi gelombang di Titik A yang terlihat dari dekatnya nilai data asli dengan penjumlahan hasil perkalian pola spasial dan pola temporal mode 1 sampai mode 4. Mode 1 sampai mode 8 yang mewakili 95% dari total variansi menggambarkan variabilitas tinggi gelombang di Titik A lebih baik lagi. Perkalian pola temporal dan pola spasial di Titik A untuk mode 5 sampai mode 8 dapat dilihat paada Lampiran E.

Variabilitas tinggi gelombang signifikan rata-rata bulanan dan hasil perkalian antara pola spasial dan pola temporal pada Titik B ditunjukkan oleh Gambar

IV.16. Gambar tersebut memperlihatkan bahwa mode 1 dan mode 2 memberikan kontribusi yang sangat dominan terhadap variabilitas tinggi gelombang di Titik B, sedangkan mode 3 dan mode 4 memberikan kontribusi yang sangat kecil terhadap variabilitas tinggi gelombang di Titik B. Mode 1 sampai mode 4 yang mewakili 90% dari total variansi cukup baik menggambarkan variabilitas tinggi gelombang di Titik B yang terlihat dari dekatnya nilai data asli dengan penjumlahan hasil perkalian pola spasial dan pola temporal mode 1 sampai mode 4. Mode 1 sampai mode 8 yang mewakili 95% dari total variansi menggambarkan variabilitas tinggi gelombang di Titik B lebih baik lagi. Perkalian pola temporal dan pola spasial di Titik B untuk mode 5 sampai mode 8 dapat dilihat pada Lampiran F.

Gambar IV. 16 Variabilitas tinggi gelombang signifikan rata-rata bulanan di Titik sB B (h ) dan hasil perkalian pola spasial dan temporal di Titik B untuk (a) mode 1 (h s1B ), (b) mode 2 (h s2B ), (c) mode 3 (h s3B ), (d) mode 4 (h s4B ), dan (e) penjumlahan hasil perkalian pola spasial dan pola temporal dari mode 1 sampai mode 4 (h s90%B ).

Gambar IV. 17 Variabilitas tinggi gelombang signifikan rata-rata bulanan di Titik sC C (h ) dan hasil perkalian pola spasial dan temporal di Titik C untuk (a) mode 1 (h s1C ), (b) mode 2 (h s2C ), (c) mode 3 (h s3C ), (d) mode 4 (h s4C ), dan (e) penjumlahan hasil perkalian pola spasial dan pola temporal dari mode 1 sampai mode 4 (h s90%C ).

Gambar IV.17 memperlihatkan variabilitas tinggi gelombang signifikan rata-rata bulanan dan hasil perkalian antara pola spasial dan pola temporal pada Titik C. Gambar tersebut memperlihatkan bahwa mode 1 memberikan kontribusi yang sangat dominan terhadap variabilitas tinggi gelombang di Titik C. Kontribusi yang dominan selanjutnya terlihat dari mode 3 sedangkan mode 2 dan mode 4 memberikan kontribusi yang sangat kecil terhadap variabilitas tinggi gelombang di Titik C. Mode 1 sampai mode 4 yang mewakili 90% dari total variansi cukup baik menggambarkan variabilitas tinggi gelombang di Titik C yang terlihat dari dekatnya nilai data asli dengan penjumlahan hasil perkalian pola spasial dan pola temporal mode 1 sampai mode 4. Mode 1 sampai mode 8 yang mewakili 95% dari total variansi menggambarkan variabilitas tinggi gelombang di Titik C lebih baik lagi. Perkalian pola temporal dan pola spasial di Titik C untuk mode 5 sampai mode 8 dapat dilihat pada Lampiran G.

Mode 1 sampai mode 4 dapat menggambarkan dengan cukup baik profil variabilitas tinggi gelombang pada ketiga titik uji. Terkadang satu mode dominan di satu titik, tetapi tidak dominan di titik lain. Besarnya kontribusi pengaruh pola temporal dari suatu mode terhadap variabilitas tinggi gelombang di suatu titik ditentukan oleh nilai pola spasial mode pada titik tersebut. Dari gambar yang

menunjukkan variabilitas H s di atas terlhat bahwa mode 1 menjadi mode yang paling dominan di seluruh domain secara umum karena memiliki pola temporal yang paling besar.