Skema Rotasi tanaman pola panjang

Gambar 13.Skema Rotasi tanaman pola panjang

Skema rotasi tanaman yaitu Legume-daun-buah-umbi. Gunanya untuk menjaga kesuburan tanah. Legume ditanam pertama kali untuk mengumpulkan unsur hara, karena kemampuan legume untuk mengikat dan mengfiksasi nitrogen dengan bintil akar. Dilanjutkan tanaman atau sayuran daun karena daun merupakan kelompok tanaman yang banyak membutuhkan unsur N dan P. Setelah daun di lanjutkan tanaman yang menghasilkan buah seperti tomat,timun dan lain-lain. Kemudian dilanjutkan dengan tanaman umbi-umbian seperti wortel,lobak,biet dan lain-lain. Setelah di tanami tanaman daun dan buah,kandungan N dalam tanah semakin berkurang karena telah di serap oleh tanaman daun, kandungan N dalam tanah penempatan tanaman akar atau umbi-umbian berada di akhir siklus karena pada dasarnyta tanaman akar merupakan tanaman yang sedikit mengikat unsur N.

Tumpangsari di BSB juga sangat dijaga dan di atur supaya terdapat simbiosis mutualisme anatar jenis tanaman. Saling mendukung dalam kesuburan dan pertumbuhan tanaman. Khususnya bit, paling baik di tumpangsarikan dengan tanaman umur pendek seperti bayam,caisim dan selada, supaya dapat di panen terlebih dahulu dari pada tanaman bit, untuk membantu perawatan yaitu penjarangan dan membantu menambah unsur hara dengan sisa-sisa panen yang dijadikan mulsa. Bit juga baik di tumpangsari dengan jagung, dengan catatan jagung harus ditanam 2 sampai 3 minggu sebelumnya agar tidak terjadi persaingan. Tumpangsari dengan jagung baik untuk bit karena bit mendapatkan naungan sehingga tumbuh dengan lebih baik.

Adapun Keunggulan Pergiliran Tanaman

a. Memutus siklus hidup Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

b. Mendorong keseimbangan hara dalam tanah

c. Mencegah terjadinya dominasi OPT tertentu

d. Mengurangi resiko gagal panen

c. Pemasaran bit Sebagian besar sayuran di BSB di pasarkan di agen, supermarket dan toko milik sendiri dan jika ada kelebihan produksi, maka dipasarkan ke pasar tradisional. Begitu juga untuk bit. Bit di YBSB sebagian besar dipasarkan di supermarket dan agen, sedangkan yang di pasarkan ke toko milik sendiri hanya beberapa kilogram saja. Harga bit di setiap saluran pemasaran sangat berbeda-beda,hal ini disebabkan oleh kualitas dan kemasannya. Kualitas bit yang bagus memiliki ciri-ciri sebagai berikut : c. Pemasaran bit Sebagian besar sayuran di BSB di pasarkan di agen, supermarket dan toko milik sendiri dan jika ada kelebihan produksi, maka dipasarkan ke pasar tradisional. Begitu juga untuk bit. Bit di YBSB sebagian besar dipasarkan di supermarket dan agen, sedangkan yang di pasarkan ke toko milik sendiri hanya beberapa kilogram saja. Harga bit di setiap saluran pemasaran sangat berbeda-beda,hal ini disebabkan oleh kualitas dan kemasannya. Kualitas bit yang bagus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Jumlah bit yang akan di pasarkan di supermarket lebih banyak dari pada di agen hal ini disebabkan harga yang dipasarkan di supermarket lebih tinggi sehingga keuntungan yang diperoleh lebih banyak . permintaan bit di supermarket lebih banyak karena sebagian besar konsumen bit berasal dari masyarakat golongan menengah ke atas sehingga mereka lebih merasa nyaman belanja di supermarket.

Untuk harga jual bit di tingkat supermarket lebih mahal dibandingkan dengan agen dan toko. Harga bit di supermarket di kenai biaya tambahan untuk packing, sehingga diperoleh harga untuk supermarket sebesar Rp.24.000,00/kg. Harga bit untuk agen lebih cendrung murah karena bit dijual dalam bentuk curah yaitu tidak memerlukan biaya tambahan yang begitu besar, sehingga diperoleh harga untuk agen sebesar Rp 17.000,00/kg,. Harga bit di tingkat petani di YBSB sendiri yaitu Rp 6.500,00.

d. Permasalahan yang dihadapi beserta solusinya

1. Permasalahan Dalam usahanya Yayasan Bina Sarana Bakti mengalami beberapa permasalahan,diantaranya adalah:

a) Belum mampu membenihkan sendiri sayuran bit.

b) Banyak jenis sayuran yang di usahakan yang menimbulkan petani tidak fokus terhadap bit sehingga tidak di peroleh hasil yang optimal.

c) Terdapat blok yang mampu menghasilkan bit dengan kualitas dan jumlah yang bagus, namun distribusi tanaman bit dalam blok sama seperti blok yang lain, padahal permintaan bit belum terpenuhi seluruhnya

2. Solusi Untuk mengatasi permasalahan benih tanaman bit di BSB masih mengimpor benih karena benih bit yang ditanam termasuk jenis benih hybrid yaitu benih yang apabila ditanam tidak bisa menghasilkan bunga. Salah satu faktor yang menyebabkan yaitu lama penyinaran matahari untuk bit berbunga 16-18 jam sedangkan waktu di indonesia untuk penyinaran hanya 12 jam.

Untuk masalah petani yang tidak fokus dalam membudidayakan tanaman khususnya bit, seharusnya lebih intensif lagi dalam pemeliharaan dan perawatan sehingga di harapkan dapat memperoleh hasil yang optimal.

Langkah yang harus di ambil untuk mengatasi permintaan bit yang belum terpenuhi yaitu pada blok yang berpotensi distribusi tanamanya dibuat berbeda dengan blok lain( penambahan bedengan untuk di tanami bit).