Perjalanan Jasper Bersama Pirngadie
Perjalanan Jasper Bersama Pirngadie
Dalam De Weefkunst, pembaca menemukan perbandingan teknik dan desain antara berbagai daerah di Jawa, Bali, Sumba, Sumbawa,
Foto peralatan tenun di Aceh oleh Jasper. (hal. 133 De Weefkunst)
Foto penenun Batak oleh Jasper (hal. 222 De Weefkunst)
Pose seorang penenun Pulau Sangir, foto oleh Jasper di Pameran Pasar (hal. 59 De Weefkunst)
Foto penenun Batak (Sumatra) oleh Jasper (hal. 175 De Weefkunst)
Sumatera (Lampung, Palembang, Minangkabau, Batak, Aceh, Pantai jari setelah pulang. Di sela antara perjalanan Jasper tinggal di Timur), bagian Kalimantan Utara dan Sulawesi Selatan (Toraja,
Surabaya dan menulis berdasarkan catatan lapangannya. Sebuah Bugis, Makassar, Minahasa), Talaud, Sangir, Minahasa, Flores, Timor
fragmen dari mailrapport triwulan pertama tahun 1907 mem- dan Ambon. Salah satu kekuatan besar dari pekerjaan Jasper dan
berikan gambaran tentang cara kerja ini dan luasnya lapangan Pirngadie adalah wawasan komparatif yang mereka tawarkan. Semua
kerja penelitiannya: 'Kapal api pemerintah yang dijanjikan ini adalah hasil dari perjalanan-perjalanan yang ekstensif.
oleh gubernur sipil dan militer wilayah Sulawesi dan daerah bawahannya yang sedianya akan membawa saya dari Kajang ke
Sayangnya Jasper tidak mendokumentasikan tempat dan waktu Palopo, Buton dan Salayar tidak datang, sehingga perjalanan pembuatan ilustrasi (foto Jasper dan gambar Pirngadie) dengan tepat
harus dilanjutkan melalui jalan darat ke Sinjai, setelah 5 hari sehingga tidak mungkin kita menelusuri jejak mereka berdasarkan
baru ada kapal dari Koninklijke Pakketvaart-maatschappij ilustrasi. Semoga penelitian arsip masa depan akan menghasilkan infor-
yang membawa saya dari sana kembali ke Makassar. Di tempat masi lebih lanjut. Menurut hasil penelitian arsip Seth van Doorn:
ini saya menerima berita telegrafis dari residen Manado, yang Di semua tempat mereka mengunjungi administrator lokal
sebelumnya sudah diminta untuk menyediakan kapal api peme- --yang kadang-kadang sebagai persiapan untuk pertemuan, me-
rintah untuk ke Siau dan ke Taruna, bahwa kapal api itu tidak nyiapkan pameran kecil dengan barang-barang buatan lokal dan
siap. Karena Kepulauan Sangir Talaud sebenarnya adalah tujuan perajin di bengkel mereka Di semua tempat Jasper dan Pirnga-
utama perjalanan saya ke Manado karena seni tenun Koffo die membuat foto lukisan cat air, gambar dan catatan tentang
yang terdapat disitu maka saya terpaksa menunda perjalanan apa yang dibuat, dimana dibuatnya oleh siapa dan bagaimana
selanjutnya dan kembali dari Makassar ke Surabaya. Di sana cara pembuatannya. Mereka juga mengumpulkan bahan kajian;
saya akan sibuk beberapa waktu dengan menulis, menggarap barang-barang buatan lokal yang mereka bawa untuk dipela-
catatan data dan sketsa yang begitu banyak terkumpul selama
Buku skets Mas Pirngadie kini di arsip KITLV, Leiden (foto-foto atas budi baik KITLV)
Coretan Mas Pirngadie, rute perjalanan Sulawesi dalam buku sketsnya (foto-foto atas budi baik KITLV) Coretan Mas Pirngadie, rute perjalanan Sulawesi dalam buku sketsnya (foto-foto atas budi baik KITLV)
produksi tekstil dengan tepat dan akurat pasti tahu bahwa ini adalah awal Juni y.a.d. dan melanjutkan perjalanan saya ke Sulawesi
hal yang sulit yang tidak dapat dilakukan berdasarkan ingatan saja. Utara dan Maluku awal Agustus, karena menurut berita lebih
Sang dokumentalis perlu mengamati penenun yang sedang bekerja; lanjut yang diterima dari Residen Manado kapal api pemerin-
ia harus memintanya berhenti berulang-ulang kali untuk melihat apa tah untuk Kepulauan Sangir Talaud akan disediakan khusus
yang dilakukan, dan ia perlu memiliki contoh hasil kerjanya yang buat saya dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 18. ( Algemeene
dapat dilihat saat ia menulis. Gambar-gambar yang dibuat Mas Pirnga- Rijksarchief, Ministerie van Kolonien Vb. 12-09-1907, p. 91. di
die untuk De Weefkunst adalah bukti bahwa ia mengamati penenun Up, Seth van Doorn)
yang sedang bekerja untuk waktu yang lama. Ia perlu memehami proses teknis tenun agar dapat membuat gambar teknis dengan akurat.
Mas Pirngadie dengan rajin mendokumentasikan perjalanan itu dalam Akibatnya, pada akhir rentetan perjalanan mereka pemahaman teknis- buku skets yang selalu ia bawa. Banyak sketsa itu kemudian ia pakai
nya, sangat mungkin lebih banyak dan lebih rinci daripada pemaham- sebagai dasar untuk membuat lukisan. Sketsa-sketsa ini merupakan
an Jasper.
pelengkap yang berharga bagi informasi arsip karena bertanggal. Buku sketsa yang sekarang disimpan oleh KITLV di Leiden mencakup
Jarang sekali seorang ilustrator buku tercantum sebagai rekan penulis perjalanan ke Makasar yang diriwayatkan oleh Jasper (di atas) serta
yang setara, tetapi dalam hal buku-buku seni kriya ini sangat jelas perjalanan ke Sumatera pada tahun 1908.
bahwa apresiasi Jasper terhadap Pirngadi tidak berlebihan. Buku- buku ini adalah hasil kerja suatu tim. Jasper dan Mas Pirngadie yang
Dalam setiap perjalanannya Jasper membawa kameranya. Mustahil masing-masing cemerlang dengan caranya sendiri merupakan duo yang untuk mendokumentasikan teknik dan desain kriya tanpa pelengkap
kuat dan saling melengkapi.
visual yang diberikan oleh kamera. Jika memeriksa De Weefkunst dengan cermat akan nyata jelas bahwa meskipun kamera mutlak perlu, tetap foto belum memadai untuk merekam teknik pembuatan. Ketika Jasper melihat kerjaan Pirngadie ia segera tahu bahwa ia telah
Nilai De Weefkunst Sekarang dan di Masa Depan
menemukan keterampilan tambahan yang ia butuhkan. Siapapun yang Jika membolak-balik halaman De Weefkunst pembaca akan secara spontan mulai tergugah untuk merenungi perubahan dalam seni tenun
yang terjadi sejak observasi Jasper dan Pirngadie.
Alat tenun Pekalongan, digambar oleh Mas Pirngadie
(hal. 192 De Weefkunst)
Adalah alat tenun gedogan di Aceh masih digunakan atau sudah
Benang dari lontar berfungsi sebagai lusi
tergeser seluruhnya oleh alat tenun bukan mesin yang tegak? Apakah implikasi dari pergantian alat tenun untuk tekstil yang kini dibuat
(hal. 159 De Weefkunst)
di Aceh? Apakah masih ada laki-laki di Gresik yang mengerjakan ikat? Apakah yang terjadi dengan seni tenun di seluruh pulau Jawa?
Teknik tenun dengan kartu, mungkin salah satu teknik tenun tertua di dunia (Bolland 1970), didokumentasikan oleh Jasper dan Pirngadie di Sulawesi Selatan. Apakah teknik kuno ini masih dipakai?
Dan seterusnya.
Peralatan tenun di Jawa, digambar oleh Mas Pirngadie (hal. 117 De Weefkunst)
Utang budi kita ke Jasper dan Pirngadie karena terbitan bersejarah mereka besar. Mereka membangun landasan yang cukup rinci untuk kita bisa mengukur perubahan dalam seni tenun Indonesia seiring ber- lalunya waktu. Cakupan buku mereka luas karena perjalanan mereka yang ekstensif. Dengan membandingkan keadaan seni tenun Nusantara kini dengan apa yang ada pada masa Jasper dan Pirngadie, mungkin beberapa pertanyaan akan bisa terjawab: Apa yang telah berubah? Bagaimana dan mengapa berubah? Apa yang telah diperoleh dan apa
Lapiran 1. Daftar isi De Weefkunst
yang telah hilang? Kemana arah perubahan? Apa implikasi dari peruba- han yang terjadi? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan berguna untuk penentuan kebijakan.
Kekuatan penting De Weefkunst adalah fokusnya pada teknik. Sejak masa Jasper dan Pirngadie, fokus pada penampilan dan simbolisme benda budaya adalah yang dipentingkan. Akan tetapi, sebagai barom- eter perubahan, teknik adalah ukuran yang sama akurat dan sensitif. Teknik adalah dasar bagi setiap bentuk seni.
Jasper diberi tugas ini adalah sebagai tanggapan terhadap kemerosot- an dan menghilangnya kerajinan-kerajinan di Nusantara. Jasper dan Pirngadie bekerja keras untuk memperbaiki kondisi untuk kerajinan. Namun kini pameran pasar dan buku-buku mereka nyaris dilupakan. Seabad kemudian, hilangnya budaya asli di seluruh dunia telah men- capai titik kritis. Ini saatnya untuk sekali lagi meninjau keadaan seni tenun di Nusantara dan untuk merancang strategi baru guna memper- baiki kondisi kerajinan asli Indonesia ini.
Lampiran 2. Daftar Pustaka Pilihan J.E. Jasper Mengenai
1903 . Specimina van Indische goudsmeedkunst. Tijdschrift voor ni-
Kriya
jverheid en landbouw in Nederlandsch-Indie. Batavia: Nederlandsch- Indische Maatschappij van Nijverheid en Landbouw.
(Disertai terima kasih kepada Seth van Doorn yang menghimpun judul-judul ini (1997)).
1904 . Inlandsche methoden van hoorn-, been-, schldpad-, schelp- en paarlemoerbewerking. Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde 47:1, 11. Batavia: Bataviaasch Genootschap van Kun-
Hasil Penelitian tentang Kriya
sten en Wetenschappen.
1900 . De pottebakkerskunst der Javanen, Eigen Haard: geïlustreerd 1907 . Een Tomori'sch zwaard. Weekblad voor Indië 8 Desember. volkstijdschrift: 51, 52. Haarlem: Kruseman & Tjeenk Willink 1875
Soerabaja: N.V. Soerabajasch Handelsblad en Drukkerijen.
- 1941. 1909 . Eenige proeven van Indische houtsnijkunst. Het Huis:75. 1901 De weef- en pottebakkerskunst der javanen, Tijdschrift voor het Binnenlandsch Bestuur 20:208. Batavia: Kolf.
1910 . Ceramische kunst in den Indischen archipel. Elsevier's (No- vember).
1902 . Het een en ander over de metaalbewerking der Javanen . Tijd- schrift voor het Binnenlandsch Bestuur 22:212. Batavia: Kolf.
1911 . Inlandsche wijzen van woningbouw en -versiering. Bouwkunst 4.
1902 . Inlandsche kleurmethoden . Tijdschrift voor het Binnenlandsch Bestuur 22:345. Batavia: Kolf.
1911 . Indiaansche en Indische vlechtkunst. Technieken en orna- menten. Elsevier's II:248.
1902 . Het een en ander over inlandsche goud- en zilversmeedkunst. . De Inlandsche weefkunst in Nederlandsch- Indië Ceramah Tijdschrift voor het Binnenlandsch Bestuur 23:265. Batavia: Kolf.
dan debat. Indische Mercuur:123.
1902 . De Gandroeng-Bali. Tijdschrift voor het Binnenlandsch 1912 . (Bersama Mas Pirngadie) De Inlandsche Kunstnijverheid Bestuur 23:414. Batavia: Kolf. van Nederlandsch- Indië I: Het Vlechtwerk. II. De Weefkunst. 's-
1905 . Batik-motieven. Het Daghet: 335 - 343.
Gravenhage: Mouton.
1906 . De vlecht-industrie in de residentie Jogjakarta. Tijdschrift voor 1912 . Een reis in Zuid-Celebes: Ceramah. Orgaan der Vereeniging het Binnenlandsch Bestuur 29:1, 61. Batavia: Kolf.
‘Moederland en Kolonië’ 12(1). 's-Gravenhage.
1902 . Over kopergiet- en zilversmeedkunst der Javanen. Het Kolo- 1916 . (Bersama Mas Pirngadie) De Inlandsche nijverheid en kun- niaal Weekblad. Orgaan van de Vereeniging Oost en West. 31 Juli
stnijverheid in Nederlandsch- Indië Gedenkboek van de Koloniale dan 07 Februari. Den Haag: Het Algemeen Belang.
Tentoonstelling te Semarang 20 Augustus - 22 November 1914. Semarang: Hoofdbestuur der vereeniging Koloniale Tentoonstelling
1903 . Een kijkje in de werkplaatsen van Pak Aminah. Tijdschrift
Semarang.
voor het Binnenlandsch Bestuur 24:238. Batavia: Kolf.
1916 . De Inlandsche Kunstnijverheid van Nederlandsch- Indië III: Madura (bijlage XII van het Rapport van den Directeur van Onder- De Batikkkunst. 's-Gravenhage: Mouton.
wijs enz. over dat onderwerp. (Batavia 1904). Indische Gids. Staat- en letterkundig maandschrift II:1494. Amsterdam: DeBussy.
1922-1923 . Het stadje Koedoes en zijn oude kunst. NION 7:3. 1904 . Het een en ander over bevordering van koperindustrie. Het
1923 . Inlandsche kunstnijverheid. Gedenkboek voor Nederland- Koloniaal Weekblad. Orgaan van de Vereeniging Oost en West. 25 sch- Indië ter gelegenheid van het regeeringsjubileum van H.M. de
Januari.
Koningin 1898-1923. Batavia, Weltevreden, Leiden: Kolff. 1908 . Liefhebberen op het gebied van inlandsche kunstnijverheid.
1927 . (Bersama Mas Pirngadie) De Inlandsche Kunstnijverheid van
Soerabaia: Fuhri.
Nederlandsch- Indië IV. De goud- en zilversmeedkunst. 's-Graven- hage: Mouton.
1909 . Een Javaansche schilder-teekenaar. Op de Hoogte:659. 1930 . (Bersama Mas Pirngadie) De Inlandsche Kunstnijverheid van
1910 . Over de Inlandsche kunstnijverheid in Nederlandsch-Indië Nederlandsch- Indië V. De bewerking van niet-edele metalen. 's-
Het Huis:295.
Gravenhage: Mouton. 1912 . Europeesche organisaties en systemen tot ontwikkeling van
1931 . (Bersama orang lain De Inheemsche Nijverheid op Java, Ma-
nijverheid en kunstnijverheid. 's Gravenhage: Mouton.
doera, Bali en Lombok. Deel I: Algemeen overzicht over de verbre- iding van het Ambacht en Kunstambacht, met nijverheidskaart van
1941 Twee Indische schilders. Kritiek en opbouw 3(22).
Java, Madoera, Bali en Lombok. Jogjakarta. Java-Instituut. 222 pp. 2006 . (Bersama Mas Piringadie) Indonesian Batik Designs. Dover
Pameran Pasar
Publications 1902 . Tentoonstelling te Bondowoso: inzending uit Soerabaja.
Soerabaja.
Anggapan Tentang Pendidikan dan Perangsang Kerajinan
1904 . Een tentoonstelling van vlechtwerk uit den Indischen Ar- 1902 . Hollandsche leeken over Indische kunst. Tijdschrift voor het chipel. Weekblad voor Indië 8 mei. Soerabajasch Handelsblad en Binnenlandsch Bestuur p. 419. Batavia: Kolf.
Drukkerijen.
1907 . Ambachtscholen voor Inlanders. De Indische Gids. Staat- en letterkundig maandschrift 1:673. Amsterdam: DeBussy.
1905 . De tentoonstelling-pasar malem te Soerabaja. Weekblad voor Indië 4 juni. Soerabajasch Handelsblad en Drukkerijen.
1907 . Hoe over Inlandsche kunstnijverheid geoordeeld wordt. Week- 1906 . blad voor Indië 11 Agustus. Soerabaja: N.V. Soerabajasch Handels- Verslag van de eerste tentoonstelling-jaarmarkt te Soerabaja.
Batavia: Landsdrukkerij.
blad en Drukkerijen. 1906 . 1904 Verslag van de tweede jaarmarkt-tentoonstelling te Soerabaja. . Over het opbeuren van inlandsche nijverheid op Java en
Batavia: Landsdrukkerij.
Lampiran 3. Beberapa Buku Lain dengan Ilustrasi oleh Mas
1908 . Verslag van de derde jaarmarkt-tentoonstelling te Soerabaja.
Pirngadie
Semarang, Soerabaja: Jaarmarktcommissie.
Hoop, A.N.J. Th. à Th. van der. u.p. Atlas van de Oudheid.
1909 Karena Pirngadie meninggal, buku ini tidak diterbitkan. Sebagian
. Verslag van de vierde jaarmarkt-tentoonstelling te Soerabaja. dari kumpulan karya Pirngadie untuk buku ini digunakan dalam Semarang, Soerabaja, Den Haag: Van Dorp.
Ancient Indonesia Art karangan A.J. Bernet Kemper.
1909 . Een tentoonstelling van Indische huisvlijt bij het vijfjarig
(http://www.kitlv-journals.nl/index.php/btlv/article/view-
bestaan der Soerabaja'sche Jaarmarkt-tentoonstelling. 's-Gravenhage:
File/1965/2726)
Luctor et emergo. Jasper, J.E. 1905. Javaansche Batikmotieven. Het Daghet:335-343.
1910 . De Münchener tentoonstelling van Mohammedaansche kunst.
Gambar pensil oleh Mas Pirngadie.
Gids IV:128. 1910 . Van de Inlandsche nijveren op de Wereldtentoonstelling te
Jasper, J.E. 1909. Een tentoonstelling van Indische huisvlijt. 's- Brussel. Het Huis:338.
Gravenhage: Luctor et Emergo. Vignet oleh Mas Pirngadie.
1914 . Korte gids van de inlandsche afdeeling der koloniale tentoon- Jasper, J.E. and Mas Pirngadie, 1996. Indonesian Batik Motifs. Dover stelling te Semarang. Semarang.
Publications. Cetak ulang gambar dari De Batikkunst (1916). 1914 . Jaarmarkttentoonstelling te Jogjakarta en Soerabaja. Tijdschrift
voor het Binnenlandsch Bestuur 46:60. Batavia: Kolf. Kunst, J. 1931. A study on Papuan music written at the hand of phonograms recorded by the ethnographer of the expedition,
1924 . De organisatie van een jaarmarkt-tentoonstelling: de 2e te Mr.C.C.F.M.Le Roux, and of other data. Weltevreden: The Nether- Pekalongan. Tegal: De Boer.
lands East Indies Committee. 63 gambar pensil oleh Mas Pirngadie. 1928 . Verslag der eerste Djokjasche jaarmarkttentoonstelling. Het
CCFM le Roux 1950. De Berg Papoea’s van Nieuw Guinea en hun Koloniaal Weekblad. Orgaan van de Vereeniging Oost en West : 173, Woongebied III. Leiden:E J Brill (Koninklijk Nederlandsch Aardri- 184, 197, 212, 221, 271.
jkskundig Genootschap). Gambar oleh Mas Pirngadie.
1928 . 2e Jogjasche jaarmarkt-tentoonstelling van Inlandsche nijver- heid en kunstnijverheid in Nederlandsch- Indië Djokja.
Rujukan
Mrazex, Rudolf. 2006. Engineers of Happy Land. Jakarta: Yayasan Obor.
Brinkgreve, Francine dan Itie van Hout. 2005. Java: Gifts, Scholarship and Colonial Rule. Indonesia: The Discovery of the Past. Amsterdam:
Rouffaer, G.P. 1902. Tentoonstelling van Oost-Indische Weefsels en KIT Publishers. hal. 100 - 121.
Batik’s. Museum voor Land- en Volkenkkunde en Maritiem Museum “Prins Hendrik” te Rotterdam. ‘s-Gravenhage: De Ned. Boek- en
Bernet Kempers, A.J. 1969. In memoriam Dr. A.N.J. Th. à Th. van der
Steendrukkerij v/h H.L. Smits
Hoop 9 maart 1893 - 2 februari 1969. Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 125 (4):401-428.
Sutan Takdir Alisjahbana. 1934-1935. Mas Pirngadie, Ahli gambar bangsa Indonesia. Poedjangga Baroe II (6 (Dec.): 161 - 166 and 8
http://www.kitlv-journals.nl/index.php/btlv/article/view-
(Feb.)): 236-248.
File/1965/2726 Sutan Takdir Alisjahbana. 1936. Mas Pirngadie +. Poedjangga Baroe
Bolland, Rita. 1970. Three Looms for Tablet Weaving. Tropical Man
III:263-265.
Yearbook. Vol. 3. Royal Tropical Institute, Amsterdam. Leiden: E.J. Brill. hal. 160 - 189.
Komunikasi Perorangan ( Juli - September 2012)
Doorn, Seth van. u.p.(1997). Johan Ernst Jasper, Indisch ambtenaar.
Niek de Vlam and Esther de Vlam-Jasper, The Netherlands
Leven en werk 1874-1945. Unpublished thesis.
James Peter Jasper, Portugal
Doorn, Seth van. u.p.(n.d.) Tussen cultures en culturen. De koloniale
Henk de Bie, The Netherlands
overheid en de inheemse kunstnijverheid van Nederlands-Indië Unpublished essay.
John Hees, Canada
Faber, Paul dan Anneke Groeneveld. 1989 Toekang Potret:100 jaar
Henk Hees, The Netherlands
fotografie in Nederlands Indië 1839-1939. Rotterdam: Museum voor
B. Ligthart, The Netherlands
Volkenkunde.
Minarsih Pirngadie
In Memorian Mas Pirngadie. 1936. Tijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde 76: I-IV.
Rujukan On-Line
Jasper, J.E. 1910. Een Javaans Schilder-Tekenaar. Koloniaal Weekblad http://tropenmuseum.nl/-/MUS/24223/Tropenmuseum/Collection/ (6 Januari):2-3.
Collections-online
Jasper, J.E. 1924. De organisatie van een jaarmarkt-tentoonstelling: de
http://kitlv.pictura-dp.nl
2e te Pekalongan. Tegal: De Boer.
http://www.dbnl.org/tekst/_gid001191301_01/_
Meurs, H. van 1922. A Javanese Artist Painter. Sluyters’ Monthly 3
gid001191301_01_0020.php
( Jan - Jun):134-135.
http://www.jakarta.go.id/jakv1/encyclopedia/detail/593
Genealogi J.E. Jasper
Genealogi Mas Pirngadie
Johannes Bernardus Jasper lahir Delft 18 /10/1839 meninggal Surabaya 15/12/1912
Johanna Maria Stam (Mimi) lahir Surabaya 17/09/1849 meninggal Soerabaja 9/12/1885 ??
Cornelis Johannes Bernardus lahir Randengan( Modjolento) 1864/1865 meninggal?
Johan Pieter Adriaan lahir Soerabaja 26/04/1868 meninggal ?
Geertruida Wilhelmina Elizabeth lahir Soerabaja 28/02/1870
Johan Ernst Jasper lahir Surabaya 25/04/1874 meninggal Cimahi 12/03/1945
Cornelis Coenraad lahir Soerabaja 17/04/1877 meninggal Soerabaja 15/04/1908
Johanna Elizabeth lahir Soerabaja 30/07/1978 meninggal Soerabaja 23/091883
Ferdinand Christiaan lahir Soerabaja 18/2/1879 meninggal 18/12/1889
Johan Christiaan lahir Soerabaja 1/07/1881
Christina Cornelia lahir 16/08/1882
Bernard Nicolaas lahir Surabaya 20/05/1900 meninggal Palembang 10/09/1944
Geesje Jacoba Emma Rosa van Oest lahir Palimanan 31/08/1901 meninggal Zeist 30/09/1984
Johan Marcus lahir Yogyakarta 29/11/1928 meninggal Gouda 7/04/2009
Robbert Theophile Hees lahir Probolinggo 13/06/1901 meninggal Sulawesi 14/09/1942
Erna Petronella lahir Jombang 9/6/1903 meninggal Surabaya 14/03/1931
John Theophile lahir Bandung 1928
Mathilde Alida lahir Bandung 19/07/1930 meninggal 1/8/1940
Alida Christina Appel lahir Surabaya 15 Juli 1876 meninggal Haarlem 06-12-1977
Dirk Niolaas Appel lahir Middelburg 13/071824
Johanna Petronella Arends lahir Probolingo 29/03/1860 meninggal ???
Rudolf Alexander lahir Surabaja 25/10/1905 meninggal Lienden 15/12/1996
Henriette Louise Burm lahir Yogyakarta, 13/04/1906 cerai 21/08/1941 meninggal 3/06/2003
Amy van Leuven lahir Batavia 15/09/1919 meninggal Santpoort 2/05/1981
Peter James Jasper lahir Bandung 11/07/1934
Ernst Rudolf Jasper lahir Batavia 09/10/1942
Esther Anita Jasper lahir Buitenzorg 19/11/1946
Mas Joedodimedjo Mas Martojudo Nama ibunya tidak dikenal Haji Mochamad Tahir, adik ibunya yang
menjadi pengganti bapaknya dalam mengasuh Mas Pirngadie
Mas Pirngadie lahir Pakiringan, Banyumas 1875 meninggal Batavia 4/04/1936,
Nama tidak dikenal (Orang Sumedang)
Siti Maemunah Rohana Pirngadie Supangat Pirngadie Rudi Pirngadie Sunar Pirngadie Minarsih [isteri Sunar] Sulastri Pirngadie Umi Pirngadie Iyah Pirngadie [8, 9 - anak dengan isteri pertama]
[10, 11, 13, 14, 15 - anak dengan isteri kedua]
1. 2. 3. 4.
5.
6.
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.