Siklus I a. Rencana Tindakan Planing

20 Dengan latar belakang pendidikan orang tua ± 48 SD, ± 24 SMP dan ± 28 SMA. Sedangkan latar belakang ekonomi orang tua ± 45 buruh kebun, ± 50 pekebun dan sisanya pedagang. Kondisi semacam ini menyebabkan motivasi belajar siswa kelas I SDN Pasrujambe 04 sedikit rendah. Hasil pengamatan sementara hanya 45 siswa yang bisa menyelesaikan pekerjaan materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan dengan baik melalui pemanfaatan alat peraga berupa Lidi Berhitung. Peneliti adalah guru di SDN Pasrujambe 04 dan berkolaborasi dengan guru kelas lain di SDN Pasrujambe 04.

B. Rancangan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan 2 siklus berdasarkan materi dibagi dua, yaitu Penjumlahan Bilangan dan Pengurangan Bilangan. Adapun prosedur tindakan penelitian tiap siklusnya sebagai berikut:

1. Siklus I a. Rencana Tindakan Planing

Hal-hal yang harus dipersiapkan dalam pada siklus I, diantaranya: 1 Perencanaan refleksi awal, yaitu Tes Refleksi Awal lampiran G; 2 Perencanaan Daftar Kelompok Siklus I lampiran C; 3 Perencanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Siklus I lampiran E; 4 Perencanaan Lembar kerja LKS Siklus I lampiran H; 5 Perencanaan lembar observasi aktivitas siswa Siklus 1 lampiran Q; 6 Perencanaan lembar observasi kegiatan guru Siklus I lampiran P; 7 Perencanaan lembar angket tanggapan siswa Siklus I lampiran T; 8 Perencanaan evaluasi akhir siklus, yaitu: a Soal Tes Akhir Siklus I lampiran L; 21 b Kunci Soal Tes Akhir Siklus I lampiran M;

b Pelaksanaan Rencana Acting dan Observasi

Sebelum melaksanakan pembelajaran pada siklus I, guru memberikan tes awal siklus dan diberikan pada hari sebelumnya di luar pembelajaran. Kemudian tes refleksi awal dikumpulkan dan dianalisis untuk dijadikan acuan dalam pembuatan daftar kelompok pada masing-masing siklus secara heterogen berdasarkan tingkat kemampuan akademik. Dari hasil tes refleksi awal juga dikumpulkan sebagai sumber data dan pengolahan data pada akhir penelitian. Pada tahap actingtindakan ini dilakukan sekaligus dengan observasi terhadap proses pembelajaran menggunakan alat peraga Lidi Berhitung, secara terperinci sebagai berikut : 1 Guru melakukan apersepsi, dengan mengajak murid bernyanyi bersama. Satu ditambah satu sama dengan dua Dua ditambah dua sama dengan empat Empat ditambah empat sama dengan delapan Delapan ditambah delapan sama dengan enam belas 2 Guru motivasi untuk mengarahkan siswa memasuki materi menentukan hasil penjumlahan suatu bilangan yang akan dibahas. 3 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 4 Guru membimbing siswa untuk berkelompok dengan 4 siswa setiap kelompok duduk berhadapan. Kelompok didasarkan pada pengetahuan siswa tentang matematika. 5 Setiap kelompok diberikan nomor dan seperangkat alat peraga berupa Lidi Berhitung untuk menyesuaikan dengan materi yang diajarkan. 22 6 Dengan memegang alat peraga, guru menjelaskan tentang pengerjaan menentukan hasil hitung penjumlahan dengan baik, sedangkan kolabolator mengamati. 7 Guru membagi lembar kerja LKS lampiran H pada semua kelompok untuk diselesaikan. Selanjutnya, berkeliling ke setiap kelompok. Guru bersama kolabolator mengamati kerja setiap kelompok dan memberikan pengarahan pada kelompok yang memerlukan serta mencatat kejadian atau hal-hal penting pada lembar catatan lapangan. 8 Guru bersama siswa dengan tanya jawab membahas pemasalahan pada setiap kelompok. 9 Guru memberikan tes akhir siklus lampiran L untuk dikerjakan secara individu. 10 Secara klasikal guru menekankan materi penting yang harus dipelajari siswa dan merangkum materi. 11 Guru membimbing siswa untuk mengisi lembar angket yang sebelumnya telah dibagikan. 12 Guru memberi kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya dalam mengikuti proses pembelajaran. c Refleksi Pada tahap ini, peneliti dengan bimbingan kolabolator melakukan refleksi terhadap pembelajaran pada Siklus I untuk kemudian dijadikan acuan perbaikan planning pada pertemuan berikutnya. Hal yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 23 a Peneliti akan melakukan analisis dan perbandingan nilai hasil tes akhir siklus I dengan nilai tes refleksi awal. Dengan demikian, dapat diketahui peningkatan hasil belajar yang telah dicapai b Berdasarkan hasil tes akhir Siklus I, maka akan dilakukan revisi planning pada proses Siklus II. c Hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung akan dijadikan acuan untuk mengubah komposisi kelompok. Pada Siklus I, siswa dikelompokkan berdasarkan nilai hasil refleksi awal. Jika komposisi kelompok tersebut belum menunjukkan hasil maksimal dalam artian prosentase siswa yang pasif masih besar, maka pada siklus berikutnya dalam setiap kelompok, diusahakan terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Dengan demikian, dalam menyelesaikan tugas kelompok, siswa yang berkemampuan lebih tinggi dapat membantu siswa yang berkemampuan dibawahnya.

2. Siklus II a. Rencana Tindakan Planing