Analisis Sistem Tataniaga Cabai Rawit Merah (Capsicum frutescens) di DKI Jakarta. Studi Kasus Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Jatinegara, dan Pasar Tanah Abang

MUSLIKB. Analisis Sistem Tataniaga Cabai Rawit Merah (Cnpsicurnfrutescens) di
DKI Jakarta. Studi Kasus Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Jatinegara, dan Pasar Tanah
Abang. (Di bawah bimbingan MANUNTUN PARULIAN HUTAGAOL).
Cabai merupakan salah satu tanaman hortikultura jenis sayuran yang
bermanfaat dan dibutuhkan oleh hampir semua golongan masyarakat. Permintaan
konsumen terhadap cabai cenderung meningkat dari tahun ke tahun, tetapi sering
tejadinya ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran cabai. Akibatnya
harga cabai di pasaran tidak stabil.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis struktur, perilaku, dan
keragaan pasar cabai rawit merah pada daerah konsurnen DKI Jakarta, (2)
i

menganalisis keterpaduan pasar antara dua pasar pengecer dengan Pasar Induk
Kramat Jati ( P K J ) baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, dan (3)
menganalisis efisiensi tataniaga cabai rawit merah berdasarkan keterpaduan pasar
antara lernbaga tataniaga di daerah konsumen DICI Jakarta.
Hasil analisis struktur pasar menunjukkan struktur pasar cabai rawit rnerah di
PIKJ cenderung tidak bersaing sempurna (oligopoli). Hal ini ditunjukkan dalam
perilaku pasar, penentuan harga ditentukan oleh pedagang grosir PlKJ yang
mempunyai kekuatan tawar-menawar yang lebih tinggi dibanding pedagang
pengecer.


Sedangkan struktur pasar pada tingkat pengecer cenderung bersaing

sempurna.

Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya jumlah penjual, kemudahan

memasuki pasar, tidak adanya pembedaan cabai rawit merah.
Berdasarkan hasil analisis sebaran marjin tataniaga dapat diketahui bahwa
sebaran marjin kurang merata. Hal ini menunjukkan tataniaga cabai rawit merah