14
produksi susu pasca panennya mengalami peningkatan sebesar 50,00 , dan pada pemahaman peternak tentang pengolahan dan pemanfaatan limbah ternak
kambing sebagai pupuk organik kompos mengalami kenaikan sebasar 25,00 . Dari semua materi yang disampaikan dalam kegiatan sosialisasi dan
pelatihan budidaya ternak kambing ini terlah terjadi peningkatan pemahaman yang cukup baik sehingga diharapkan menjadi modal bagi peternak dalam hal
melaksanakan usahatani ternak kambing pada masa yang akan datang.
4.6. Demplot Budidaya Ternak Kambing PE
Demplot budidaya ternak kambing PE dilaksanakan di Kelompok
Sidomulyo Desa Mekarsari Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang. Kelompok tani Sidomulyo diketua oleh Bapak Parijo dan sekretaris Bapak Norfri
dengan jumlah anggota sebanyak 15 orang. Ternak kambing yang digunakan adalah kambing milik petani karena kambing bantuan dari Dirjen PKH baru
datang bulan September dan Oktober 2015. Perbaikan teknologi yang dilakukan adalah:
•
Perbaikan kandang: Membuat dinding pada sebagian kandang sehingga angin tidak bebas masuk kekandang, kebersihan dan sanitasi kandang dari
kotoran dan sisa makanan.
•
Pemberian pakan berbasis daun-daunan, leguminosa indigofera dan mineral blok.
•
Pemberian vitamin dan obat cacing
•
Pengaturan perkawinan Setelah dilakukan pendampingan beberapa bulan kepada anggota
kelompok tani baik secara langsung maupun dengan memberikan informasi dengan media informasi berupa leaflet, diperoleh hasil kinerja produksi ternak
kambing seperti pada Tabel 5.
15
Tabel 5. Kinerja Produksi Ternak Kambing di Kelompok Tani Sidomulyo Desa Mekarsari Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Tahun 2015
sebelum dan sesudah dilakukan pendampingan No
Parameter Eksisting
Pendampingan 1
Populasi Anak 13 ekor, muda
23 ekor, dewasa 46 ekor total 82 ekor
Anak 12 ekor, muda 13 ekor dan
dewasa 90
ekor total 115 ekor 2
Kepemilikan 2 – 20 ekor
4 – 23 ekor 3
Berat lahir 1,9 kg
2,3 kg 4
Calving I nterval 9 bulan
9 bulan 5
Berat Sapih 7,5 kg
9,6 kg 5
Mortalitas anak 75
6 Mortalitas induk
1,2 7
Jml kelahiran -
12 ekor 8
Jml induk yang bunting -
24 ekor
Sumber: Kelompok tani Sidomulyo Desa Mekarsari Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang 201
5 Populasi awal ternak kambing di kelompok tani Sidomulyo Desa Mekarsari
Kecamatan Kabawetan pada bulan Maret 2015 adalah anak 13 ekor, muda 23 ekor, dewasa 46 ekor total 82 ekor, sedangkan populasi alkhir pada bulan
November 2015 adalah anak 12 ekor, muda 13 ekor dan dewasa 90 ekor total 115 ekor terjadi peningkatan 33 ekor. Peningkatan ini dipengaruhi oleh adanya
ternak kambing yang masukkan melalui program bantuan kambing PE untuk kelompok pembibitan dan juga adanya penjualan yang dilakukan oleh peternak
terhadap kambing jantan dan induk yang kurang produktif. Jumlah kelahiran anak selama 8 bulan ini adalah sebanyak 12 ekor, rendahnya angka kelahiran ini
disebabkan oleh petani kurang intensif dalam melakukan pemeliharaan ternak kambingnya. Petani di Desa Mekarsari pada khususnya dan Kabawetan sebagian
besar umumnya memelihara ternak kambing sebagai sampingan dan banyak yang menyerahkan tatalaksana pemeliharaan ternak kambing kepada istri dan
anaknya sehingga pendampingan susah dilakukan. Kepemilikan ternak kambing di kelompok tani Sidomulyo meningkat dari
2 – 20 ekor peternak menjadi 4 – 23 ekor peternak. Hal ini disebabkan oleh kelahiran dari anak kambing juga adanya pemasukan kambing yang baru untuk
program pembibitan dari Dirjen Peternakan dan Kesehat an Hewan Kementerian Pertanian tahun 2015. Rata-rata kepemilikan ini dimungkinkan akan bertambah
16
seiring dengan banyaknya ternak kambing yang sedang bunting dan diperkirakan akan melahirakan pada bulan depan.
Calving interval jarak antara kelahiran ternak kambing di kelompok Sidomuyo Desa Mekarsari Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang masih
9 sembilan bulan. Hal ini disebabkan oleh para peternak kurang intensifnya peternak dalam memelihara ternaknya sehingga tidak memperhatikan siklus
birahi ternak kambingnya sehingga mengakibatkan terjadi keterlambatan waktu perkawinannya. Peternak kambing di kelompok Sidomuyo yang mempunyai
ternak kambing dibawah 5 ekor biasanya dikelola oleh anaknya yang laki-laki sehingga transfer informasi dari BPTP kadang-kadang tidak sampai karena yang
ikut sosialisasi dan pelatihan biasanya adalah bapaknya. Berat lahir ternak kambing di kelompok tani Sidomulyo Desa Mekarsari
Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang mengalami peningkatan dari 1,9 kg menjadi 2,3 kg. Hal ini disebabkan oleh pemberian pakan yang berkualitas baik
selama kebuntingan seperti daun-daunan, leguminosa dan mineral blok dibandingkan dengan sebelum pendampingan yang hanya diberikan rumput
lapangan. Disamping itu juga sanitasi kandang juga sangat berpengaruh terhadap kinerja produksi ternak kambing.
Berat sapih ternak kambing di kelompok Sidomuyo Desa Mekarsari Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang mengalami kenaikan dari 7,5
kg ekor menjadi 9,6 kg ekor. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya perbaikan pola pemeliharaan konsumsi pakan dan pemberian vitamin dan obat cacing.
Hal ini menandakan bahwa dengan manajemen pemeliharaan yang baik terhadap anak kambing dan induk yang sedang menyusui akan memberikan hasil
yang baik pula. Angka mortalitas anak kambing di kelompok Sidomulyo Desa Mekarsari
Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang dari bulan Maret sampai dengan November 2015 dari kelahiran sebanyak 12 ekor adalah 0 , sedangkan tahun
lalu angka mortalitas anak kambing mencapai 75 . Penyebab utama kematian anak kambing di Desa Mekarsari ini adalah penyakit bload kembung perut.
Penyakit kembung perut pada anak ternak kambing di Desa Mekarsari ini lebih banyak disebabkan oleh kondisi iklim dan cuaca sehingga disarankan agar
kandang ternak kambing terutama untuk anak kambing diberi dinding atau ditutup terpal pada waktu malam hari sehingga angin tidak bebas bertiup masuk
17
kedalam kandang ternak kambing. Disamping itu pemberian pakan yang basah juga diduga menjadi penyebab terjadinya kembung perut pada ternak kambing,
sehingga disarankan agar waktu mengarit hijauan pakan ternak untuk kambing dilakukan pada waktu hijauan dalam keadaan kering. Untuk angka mortalitas
induk kambing juga mengalami penurunan, dimana sebelumnya angka mortalitas induk kambing di Desa Mekarsari adalah 1,2 dan dari bulan Maret sampai
dengan November 2015 menjadi 0 .
4.7. Pembinaan Kelembagaan Kelompok Tani