IV - 12 c.
Belum optimalnya capaian kinerja dan penyerapan realisasi keuangan dan fisik kegiatan APBD.
d. Belum optimalnya penyebarluasan informasi pembangunan daerah
kepada masyarakat. e.
Kualitas laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan implementasi reformasi birokrasi yang masih rendah.
7 Inspektorat Daerah
a. Belum optimalnya pengawasan dan pengendalian kebijakan kepala
daerah b.
Belum optimalnya sistem pengawasan internal dalam pencegahan dan penanganan kasus hasil pengawasan serta pengaduan masyarakat.
8 Kantor Penghubung
a. Belum optimalnya penyebarluasan potensi dan peluang investasi,
pariwisata, dan seni dan budaya daerah kepada dunia usaha dan masyarakat di Provinsi lainnya.
b. Belum optimalnya tampilan pengelolaan website kantor penghubung
c. Belum optimalnya pengelolaan asrama mahasiswa kepri yang ada di luar
provinsi kepri. d.
Belum optimalnya pengelolaan dan tampilan display anjungan kepri di Taman Mini Indonesia Indah.
9 Badan Pengelola Perbatasan
a. Belum optimalnya perencanaan dan koordinasi pengembangan wilayah
perbatasan.
4.2. Isu Strategis
Isu strategis pembangunan Provinsi Kepulauan Riau yang akan ditangani dalam jangka waktu lima tahun kedepan meliputi:
1. Kemiskinan perlu terus diturunkan
Tingkat kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau cenderung menurun dalam enam tahun terakhir, yaitu sebesar 8,13 137.072 jiwa pada tahun 2010 menjadi
6,24 122.398 Jiwa pada tahun 2015, namun lebih tinggi jika dibandingkan Bangka Belitung 4,97.
2. Pengangguran cukup tinggi
Tingkat pengangguran terbuka cukup tinggi, yaitu sebesar 6,20 pada tahun 2015. Apabila tidak memperoleh perhatian serius angka pengangguran dapat terus
meningkat.
3. Kualitas Pembangunan Manusia belum optimal
IPM Provinsi Kepulauan Riau menunjukkan kecenderungan meningkat. Angka IPM pada tahun 2014 sebesar 73,40 perlu terus ditingkatkan agar kualitas SDM semakin
IV - 13 baik, sehingga Angka Usia Harapan Hidup, Angka Rata-rata Lama Sekolah, Angka
Harapan Sekolah, dan Tingkat pengeluaran perkapita daya beli semakin tinggi.
4. Kesetaraan dan Keadilan Gender masih rendah
IPG Provinsi Kepri pada tahun 2014 baru mencapai 93,20, dan IDG tahun 2013 sebesar 60,79. Dibandingkan IPM, IPG Provinsi Kepri masih lebih rendah. Dilihat
capaian masing-masing indikator pembentuk IPG dan IDG, secara umum masih terdapat kesenjangan hasil pembangunan antara laki-laki dan perempuan pada
bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan politik.
5. Pemerataan dan Mutu Pendidikan masih rendah
Pemerataan dan kualitas pendidikan masih belum optimal, terkendala pada kondisi geografis masing-masing kabupatenkota yang dipisahkan oleh laut. APK
SMASMKMA relatif rendah, baru mencapai 89,37 pada tahun 2015. Pemerataan guru pada wilayah terpencil belum merata.
6. Derajat Kesehatan Masyarakat belum optimal
Derajad kesehatan di Provinsi Kepulauan Riau belum optimal. Angka Usia Harapan Hidup tahun 2014 sebesar 69,97 tahun, AKI sebesar 137 per 100.000 KH, AKB
sebesar 16 per 1.000 KH, AKBa sebesar 25 per 1000 KH dan Gizi Buruk sebesar 0,53. Prevalensi penyakit menular dan penyakit tidak menular juga tinggi.
7. Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur Belum Memadai