Tugas Sekretaris Dewan Komisaris Umum Prinsip-prinsip Kebijakan Pengurusan Perusahaan

Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 47 4 Membuat sistem pemberian uang jasa dan tunjangan purna jabatan bagi Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dapat mengusulkan sistem pemberian uang jasa dan tunjangan purna jabatan bagi Dewan Komisaris kepada RUPS. 5 Memberikan penjelasan lengkap kepada Dewan Komisaris mengenai sistem untuk pemberian uang jasa dan tunjangan purna jabatan bagi Dewan Komisaris serta rincian mengenai uang jasa dan tunjangan purna jabatan yang diterima oleh Dewan Komisaris yang sedang menjabat. Dewan Komisaris menyampaikan penjelasan tersebut kepada RUPS. 6 Membuat sistem penggajian, fasilitas danatau pemberian tunjangan bagi Direksi. Dewan Komisaris dapat mengusulkan sistem penggajian, fasilitas danatau pemberian tunjangan bagi Direksi tersebut kepada RUPS. 7 Memberikan penjelasan lengkap kepada Dewan Komisaris mengenai sistem penggajian, fasilitas danatau pemberian tunjangan bagi Direksi serta rincian mengenai gaji, fasiilitas, danatau tunjangan yang diterima Direksi yang sedang menjabat. Dewan Komisaris menyampaikan penjelasan tersebut kepada RUPS. 8 Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris mengenai sistem kompensasi serta manfaat lainnya dalam hal pengurangan karyawan. Dewan Komisaris menyampaikan rekomendasi tersebut kepada RUPS. f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris, sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Dewan Komisaris, berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. I. SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris untuk kelancaran tugasnya dapat dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris yang diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris atas beban Perseroan. Sekretaris Dewan Komisaris menjalankan tugas-tugas administrasi dan kesekretariatan yang berkaitan dengan seluruh kegiatan Dewan Komisaris.

1. Tugas Sekretaris Dewan Komisaris

129 a. Mempersiapkan rapat termasuk bahan rapat briefing sheet Dewan Komisaris, rapat antara Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham, Direksi maupun pihak- pihak terkait lainnya. 129 SK-16S.MBU2012 parameter 75 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 48 b. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris sesuai ketentuan Anggaran dasar Perusahaan. c. Mengadministrasikan dokumen Dewan Komisaris, baik surat masuk, surat keluar, risalah rapat maupun dokumen lainnya. d. Menyusun rancangan rencana kerja dan anggaran Dewan Komisaris. e. Menyusun rancangan laporan-laporan Dewan Komisaris. f. Memastikan bahwa Dewan Komisaris mematuhi peraturan perundang-undangan serta menerapkan prinsip-prinsip GCG. g. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Dewan Komisaris secara berkala danatau sewaktu – waktu apabila diminta. h. Mengkoordinasikan Anggota Komite jika diperlukan dalam rangka memperlancar tugas Dewan Komisaris. i. Mengumpulkan data-data teknis yang berasal dari komite-komite di lingkungan Dewan Komisaris dan tenaga ahli Dewan Komisaris untuk kepentingan Dewan Komisaris. j. Sebagai penghubung Liaison Officer Dewan Komisaris dengan pihak lain. k. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris.

2. Wewenang Sekretaris Dewan Komisaris

Dengan persetujuan dan penugasan dari Dewan Komisaris maka wewenang yang dilimpahkan kepada Sekretaris Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: a. Menetapkan sistem dan prosedur persuratan maupun pengarsipan dalam lingkungan Dewan Komisaris. b. Membantu Dewan Komisaris dalam mendapatkan datainformasipenjelasan yang dibutuhkan Dewan Komisaris dari pihak-pihak yang terkait di dalam maupun di luar perusahaan untuk keperluan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. c. Mengusulkan rencanaprogram kerja Dewan Komisaris dalam kaitannya dengan fungsi-fungsi Dewan Komisaris di perusahaan. d. Mengusulkan agenda rapat Dewan Komisaris dengan pihak-pihak di dalamluar perusahaan. e. Menggunakan fasilitas-fasilitas kesekretariatan Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 49 BAB VI - DIREKSI A. PERSYARATAN DAN KOMPOSISI DIREKSI 1. Persyaratan Persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang calon anggota Direksi meliputi persyaratan formal dan persyaratan material. Persyaratan formal yang bersifat umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan persyaratan material yang merupakan persyaratan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat bisnis PT Angkasa Pura I Persero. a. Persyaratan Formal 130 Persyaratan formal merupakan persyaratan konkrit yang harus dipenuhi oleh orang - perseorangan yang meliputi : 1 Mampu melaksanakan perbuatan hukum; 2 Tidak pernah dinyatakan pailit oleh Pengadilan; 3 Tidak pernah menjadi anggota Direksi atau Anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit dalam waktu 5 lima tahun sebelum pencalonan; 130 Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep-09AMBU2005 dan Anggaran Dasar Pasal 10, UU No 40 tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, ps 93 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 50 4 Tidak pernah dihukum karena merugikan keuangan negara dalam waktu 5 lima tahun sebelum pencalonan; 5 Tidak boleh ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda menantu atau ipar dengan anggota Direksi lain danatau Anggota Dewan Komisaris; 6 Tidak boleh merangkap jabatan lain sebagai anggota Direksi pada BUMN, BUMD dan Badan Usaha Milik Swasta atau jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan; 7 Tidak boleh merangkap jabatan lain sebagai pejabat dalam jabatan struktural dan fungsional pada instansilembaga pemerintah pusat danatau daerah; 8 Tidak boleh merangkap jabatan lainnya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan secara langsung atau tidak langsung dengan Perusahaan danatau yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku. b. Persyaratan Material Persyaratan material merupakan persyaratan abstrak yaitu kualitas orang perseorangan yang sesuai dengan kebutuhan PT Angkasa Pura I Persero. 131 1 Integritas dan moral, bahwasanya yang bersangkutan berperilaku baik yaitu tidak pernah terlibat : a Perbuatan rekayasa dan praktek-praktek menyimpang dalam pengurusan BUMNPerusahaanLembaga tempat yang bersangkutan bekerja b Perbuatan cidera janji yang dapat dikategorikan tidak memenuhi komitmen yang telah disepakati dengan BUMNPerusahaan Lembaga tempat yang bersangkutan bekerja danatau Pemegang Saham c Perbuatan yang dikategorikan dapat memberikan keuntungan kepada pribadi calon anggota Direksi, Pegawai BUMN PerusahaanLembaga tempat yang bersangkutan bekerja d Perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap ketentuan yang berkaitan dengan prinsip prinsip pengurusan Perseroan yang sehat. 131 Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep-09AMBU2005 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 51 2 Kompetensi tekniskeahlian, bahwasanya yang bersangkutan memiliki: a Pengetahuan yang memadai di bidang usaha PT Angkasa Pura I Persero b Pengalaman dan keahlian di bidang pengurusan PT Angkasa Pura I PerseroBUMNPerusahaan c Kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan PT Angkasa Pura I PerseroBUMN Perusahaan d Pemahaman masalah-masalah manajemen perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen e Dedikasi dan menyediakan waktu sepenuhnya untuk melakukan tugasnya. 3 Psikologis bahwasanya yang bersangkutan memiliki tingkat intelegensia dan tingkat emosional yang memadai untuk melaksanakan tugasnya sebagai anggota Direksi PT Angkasa Pura I Persero. 2. Komposisi Direksi Komposisi Direksi PT Angkasa Pura I Persero harus sedemikian rupa disesuaikan dengan besarnya kegiatan perusahaan sehingga memungkinkan pengambilan putusan yang efektif, tepat dan cepat dalam segala bidang usaha PT Angkasa Pura I serta dapat bertindak secara independen, dalam arti tidak mempunyai kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis. 3. Keanggotaan Direksi a. Perseroan diurus dan dipimpin oleh suatu Direksi yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan dan seorang di antaranya ditetapkan sebagai Direktur Utama. 132 b. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan apabila RUPS tidak menetapkan maka ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi 133 c. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Direksi Perseroan lowong, maka: 134 132 Anggaran Dasar Pasal 10 Ayat 1 133 Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 92 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 52 1. Dalam waktu paling lambat 30 tiga puluh hari setelah terjadi lowongan, harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi lowongan tersebut. 2. Selama jabatan itu lowong dan RUPS belum mengisi jabatan yang lowong tersebut, maka Dewan Komisaris menunjuk salah seorang anggota Direksi lainnya, atau RUPS menunjuk pihak lain selain anggota Direksi yang ada, untuk sementara, menjalankan pekerjaan anggota Direksi yang lowong tersebut dengan kekuasaan dan wewenang yang sama. 3. Dalam hal jabatan itu lowong karena berakhirnya masa jabatan dan RUPS belum mengisi jabatan anggota Direksi yang lowong, maka anggota Direksi yang berakhir masa jabatannya tersebut dapat ditetapkan oleh RUPS, untuk sementara menjalankan pekerjaan anggota Direksi yang lowong dengan kekuasaan dan wewenang yang sama. d. Apabila pada suatu waktu oleh sebab apapun seluruh jabatan anggota Direksi Perseroan lowong, maka: 135 1 Dalam waktu paling lambat 30 tiga puluh hari setelah terjadi jabatan lowong, harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi jabatan lowong tersebut. 2 Selama seluruh jabatan Direksi lowong dan RUPS belum mengisi jabatan tersebut, maka untuk sementara Perseroan diurus oleh Dewan Komisaris, atau RUPS dapat menunjuk pihak lain untuk sementara mengurus Perseroan, dengan kekuasaan dan wewenang yang sama. 3 Dalam hal seluruh jabatan Direksi lowong karena berakhirnya masa jabatan dan RUPS belum menetapkan penggantinya, maka anggota-anggota Direksi yang telah berakhir masa jabatannya tersebut dapat ditetapkan oleh RUPS untuk menjalankan pekerjaannya sebagai anggota Direksi dengan kekuasaan dan wewenang yang sama. e. Terhadap individu yang dicalonkan sebagai anggota Direksi, maka kepada yang bersangkutan dilakukan proses penilaian kemampuan dan kepatutan fit and proper test yang dilaksanakan oleh Lembaga Profesional dan Tim Evaluasi Calon Anggota Direksi. 136 f. Para calon anggota Direksi yang telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan 134 Anggaran Dasar Pasal 10 Ayat 26. 135 Anggaran Dasar Pasal 10 Ayat 27 136 Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep-09AMBU2005 tentang Penilaian Kelayakan dan Kepatutan Fit and Proper Test Calon Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 53 akan diajukan kepada RUPS untuk diangkat. Sebelum diangkat oleh RUPS sebagai anggota Direksi, para calon yang telah lulus wajib menandatangani kontrak manajemen. 137 4. Pelaksanaan fit and proper test a. Pengangkatan Direksi ditetapkan oleh RUPS sesuai dengan mekanisme dan ketentuan peraturan perundang-undangan dan dilakukan melalui mekanisme uji kelayakan dan kepatutan. 138 b. Calon anggota Direksi yang telah dinyatakan lulus uji kelayakan dan kepatutan wajib menandatangani kontrak manajemen sebelum ditetapkan pengangkatannya sebagai anggota Direksi. 5. Kontrak Manajemen a. RUPS memastikan Direksi telah menandatangani kontrak manajemen. b. Kontrak manajemen appointment aggreement adalah Perjanjian Penunjukan Anggota Direksi yang ditandatangani oleh anggota Direksi yang bersangkutan dan kuasa Pemegang Saham pada saat penunjukan yang bersangkutan sebagai anggota Direksi. 139 c. Kontrak manajemen memuat janji atau pernyataan Direksi untuk memenuhi segala target-target yang ditetapkan Pemegang Saham yang diperbaharui setiap tahun. 6. Ketentuan mengenai Masa Jabatan Direksi 140 : a. Masa jabatan anggota Direksi 5 lima tahun dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu. b. Setelah masa jabatannya berakhir, anggota Direksi dapat diangkat kembali oleh RUPS untuk 1 satu kali masa jabatan. c. Jabatan anggota Direksi akan berakhir, 141 jika: 1 Masa jabatan berakhir 137 Undang-undang No 19 Tahun 2003 tentang BUMN Pasal 16 Ayat 3 138 Mekanisme Uji kelayakan dan kepatutan ditetapkan oleh Pemegang Saham seperti diatur dalam UU BUMN penjelasannya 139 Hal ini diatur dalam UU BUMN ps 16 penjelasan 140 Undang-undang No 19 Tahun 2003 tentang BUMN Anggaran Dasar Pasal 10 Ayat 11. 141 Undang-undang No 19 Tahun 2003 tentang BUMN Anggaran Dasar Pasal 10 Ayat 30. Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 54 2 Mengundurkan diri sesuai ketentuan yang berlaku 3 Tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4 Meninggal dunia 5 Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS d. RUPS dapat memberhentikan jabatan anggota Direksi sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir dengan menyebutkan alasan pemberhentiannya. 142 e. Dewan Komisaris berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi, jikalau mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan. 143 f. Pemberhentian sementara tersebut harus diberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan disertai alasan yang menyebabkan tindakan tersebut. 144 g. Dalam waktu 30 tiga puluh hari setelah pemberhentian sementara tersebut, Dewan Komisaris diwajibkan untuk memanggil Rapat Umum Pemegang Saham yang akan memutuskan apakah anggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya, dengan terlebih dahulu memberikan kesempatan pada anggota Direksi tersebut untuk membela diri. 145 h. Jika RUPS tidak diselenggarakan dalam jangka waktu 30 tiga puluh hari, maka pemberhentian sementara tersebut dinyatakan batal dan anggota Direksi yang diberhentikan kembali menjalankan tugas dengan kuasa dan kewenangan yang sama. 146 i. Anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perusahaan dengan tembusan kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan anggota Direksi lainnya paling lambat 30 tiga puluh hari sebelum tanggal pengunduran dirinya dan berlaku sejak tanggal disetujui permohonan pengunduran dirinya oleh Rapat Umum Pemegang Saham; namun jika tidak ada keputusan dari RUPS maka anggota Direksi tersebut berhenti pada tanggal yang diminta atau dengan lewatnya waktu 30 tiga puluh hari sejak tanggal surat permohonan pengunduran diri diterima tanpa memerlukan persetujuan RUPS. 147 142 Undang-undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 105 1 143 Anggaran Dasar Pasal 10 Ayat 33 144 Anggaran Dasar Pasal 10 Ayat 33. b 145 Anggaran Dasar Pasal 10 Ayat 33. e 146 Undang-undang Perseroan Terbatas Pasal 106 8 dan Anggaran Dasar Pasal 10 Ayat 33. h 147 Anggaran Dasar Pasal 10 Ayat 28 29 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 55 j. Anggota Direksi yang mengundurkan diri tersebut wajib menyampaikan pertanggungjawaban atas tindakan-tindakannya yang belum diterima pertanggungjawbannya oleh RUPS. 148 7. Program Pengenalan Direksi 149 Program pengenalan dimaksudkan agar Direksi yang berasal dari berbagai latar belakang dapat saling mengenal dan memahami Perusahaan. Program Pengenalan meliputi hal-hal sebagai berikut : a. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk mengadakan program pengenalan yang materinya meliputi: 150 1 Pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance oleh Perseroan 2 Gambaran mengenai Perseroan berkaitan dengan tujuan, sifat, lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, tingkat risiko dan berbagai masalah strategis lainnya 3 Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit internal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal, termasuk Komite Audit 4 Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Direksi dan hubungan kerja dengan Dewan Komisaris serta hal-hal yang tidak diperbolehkan dilakukan oleh seorang anggota Direksi. b. Sekretaris Perusahaan menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk melakukan program pengenalan seperti: 1 Jadwal pertemuan dengan Dewan Komisaris dan Pejabat Perseroan 2 Materi Presentasi oleh Komisaris Utama 3 Materi Presentasi oleh Direktur Utama c. Sekretaris Perusahaan memberitahukan Direktur Utama atau penggantinya bahwa program pengenalan siap untuk dilaksanakan d. Sekretaris Perusahaan menyiapkan dan menyampaikan undangan yang 148 Anggaran Dasar Pasal 10 Ayat 32 149 Peraturan Menteri BUMN Npmor PER – 01MBU2011 Pasal 43 SK-16S.MBU2013 Parameter 84 150 Peraturan Menteri BUMN Npmor PER – 01MBU2011 Pasal 43 ayat 2 dan 3 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 56 dilengkapi dengan bahan-bahan program pengenalan Anggota Direksi yang baru e. Anggota Direksi yang baru ditunjuk mempelajari bahan-bahan yang diterima f. Dewan Komisaris dan Direksi mengikuti program pengenalan Anggota Direksi yang baru ditunjuk berupa: 1 Presentasi oleh Komisaris Utama 2 Presentasi oleh Direktur Utama 3 Perkenalan dengan Pejabat-pejabat Perseroan 4 Presentasi ringkas dari Pejabat Perseroan mengenai bidang yang menjadi kewenangan masing-masing g. Bila masih terdapat hal-hal yang perlu ditanyakan oleh Anggota Direksi yang baru ditunjuk, maka pertanyaan dapat diajukan baik secara tertulis maupun lisan kepada pihak-pihak yang terkait h. Apabila diperlukan, Sekretaris Perusahaan mengatur kunjungan Direksi ke unit kerjakantor cabangproyek Perseroan. i. Sekretaris Perusahaan mendokumentasikan daftar hadir atas pelaksanaan program pengenalan. 8. Program Peningkatan Pengetahuan Direksi 151 a. Direksi menyelenggarakan program pengembangan yang terstruktur dan sistematis untuk meningkatkan dan memperdalam kemampuan skill and knowledge bagi Direksi. b. Perusahaan menyediakan program pengembangan Direksi yang didukung dengan dana yang dianggarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dan dianggarkan secara terpisah dari rencana pelatihan untuk karyawan. c. Program tersebut dibuat oleh Direksi secara terstruktur dan sistematis yang dapat berupa tambahan pengetahuan yang bersifat informal berupa seminar, training, workshop dan studi banding. d. Direksi membuat laporan atas hasil pelatihan yang telah dilakukan. B. TANGGUNG JAWAB DIREKSI Direksi merupakan organ Perseroan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan 151 SK-16S.MBU2013 Parameter 85 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 57 Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan Anggaran Dasar. 152 Sifat dari tanggung jawab tersebut adalah tanggung renteng apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan Perseroan. 153 Direksi dalam menjalankan tugasnya harus mengupayakan sebaik-baiknya untuk kepentingan Perseroan dan memastikan agar Perseroan melaksanakan tanggung jawab sosialnya serta memperhatikan kepentingan dari berbagai pihak yang berkepentingan. C. TUGAS DAN KEWAJIBAN DIREKSI 1. Kebijakan Umum a. Setiap Anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perusahaan. 154 b. Tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan keputusan RUPS dan memastikan seluruh aktivitas Perusahaan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan keputusan RUPS. c. Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. 155 d. Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan. 156 e. Bertanggungjawab penuh dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan dengan mengindahkan perundang-undangan yang berlaku. 157 f. Menerapkan good corporate governance secara konsisten dan berkelanjutan. 158 g. Wajib menyelenggarakan dan menyimpan Daftar Khusus sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 159 h. Bertanggungjawab secara pribadi atas kesalahan dan kelalaiannya dalam menjalankan tugas. 160 152 Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Pasal 92 Ayat 1 153 Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Pasal 97 3, 4 dan Anggaran Dasar Perseroan 11 Ayat 4 154 Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Pasal 97 2 dan Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 3 155 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 1 156 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 1 157 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 5 158 Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-01MBU2011 Pasal 2 159 Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Pasal 100 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 58 i. Pembagian tugas dan wewenang setiap Anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dan apabila Rapat Umum Pemegang Saham tidak menetapkan pembagian tugas dan wewenang tersebut maka dapat ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi. 161 j. Menyusun daftar calon direksi manager satu tingkat dibawah direksi untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris jika diperlukan k. Pelaksanaan tugas-tugas Board of Directors sebagaimana ditetapkan dalam keputusan Direksi. 162 2. Hubungan dengan Rapat Umum Pemegang Saham a. Wajib menyelenggarakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham dan dokumen-dokumen terkait dengan RUPS sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan. Daftar Pemegang Saham tersebut memuat: 1 Nama dan alamat Pemegang Saham 2 Jumlah, nomor dan tanggal perolehan saham yang dimiliki oleh pemegang saham, apabila dikeluarkan lebih dari satu klasifikasi saham 3 Nama dan alamat dari orang perseorangan badan hukum yang mempunyai hak gadai tersebut 4 Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain. b. Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya perusahaan berupa laporan tahunan termasuk perhitungan tahunan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. c. Memberikan laporan berkala lainnya menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Pemegang Saham. d. Menandatangani Laporan Tahunan, dalam hal Anggota Direksi menolak untuk menandatangani Laporan Tahunan, maka harus disebutkan alasannya. e. Memanggil dan menyelenggarakan RUPS Tahunan dan atau RUPS Luar Biasa. f. Mengumumkan dalam 2 dua surat kabar berbahasa Indonesia terbit dan 160 Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Pasal 97 3,4 161 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 26 162 Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I Persero Nomor KEP.146OM.01.012012 Pasal 4 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 59 beredar luasnasional di wilayah Republik Indonesia rencana untuk mengalihkan atau menjadikan sebagai jaminan utang atau melepaskan hak atas harta kekayaan Perusahaan atau paling lambat 30 tiga puluh hari terhitung sejak dilakukan perbuatan hukum tersebut. g. Mengumumkan dalam 2 dua surat kabar harian berbahasa Indonesia terbit dan beredar luasnasional di wilayah Republik Indonesia rencana untuk penggabungan, peleburan dan pengambilalihan Perusahaan paling lambat 14 empat belas hari sebelum pemanggilan RUPS. h. Menyediakan bahan rapat RUPS dan diberikan cuma-cuma kepada Pemegang Saham. i. Memberikan Risalah RUPS kepada Pemegang Saham jika diminta oleh Pemegang Saham. j. Meminta persetujuan RUPS jika akan dilakukan perubahan Anggaran Dasar. 3. Strategi dan Rencana Kerja a. MenyusunMenyiapkan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi Perusahaan. Pengkajian visi dan misi dilakukan minimal 3 tahun sekali atau setiap saat bila diperlukan penyesuaian. b. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya strategi perusahaan dalam rangka mencapai tujuansasaran yang telah ditetapkan. c. Menyiapkan rencana pengembangan perusahaan serta menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan. d. Menyusun dan menetapkan kebijakan, prosedur dan pedoman penyusunan RJPP dan RKAP. 163 e. Menyusun Menyiapkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan RJPP. f. Menyiapkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP sebagai penjabaran rencana tahunan dari RJPP. g. Mengupayakan tercapainya target-target jangka pendek yang tercantum dalam RKAP. 4. Manajemen Risiko Direksi menerapkan manajemen risiko dan melaksanakannya secara konsisten , 163 SK-16S.MBU2013 Parameter 891 901 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 60 mencakup: a. Identifiksi risiko, yaitu proses untuk mengenali jenis-jenis risiko yang relevan dan berpotensi akan terjadi. b. Pengukuran Risiko, yaitu proses untuk mengukur besaran dampak dan probabilitas dari risiko yang telah diidentifikasi. c. Pedoman Penanganan Risiko, yaitu proses untuk menetapkan upaya-upaya yang harus dilakukan untuk menangani apabila terjadi suatu risiko tertentu. d. Pemantauan Risiko, yaitu proses pemantauan terhadap pelaksanaan manajemen risiko, melakukan pengukuran dampak risiko yang terjadi dan melakukan koreksi terhadap Pedoman Penanganan Risiko apabila dampak yang terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan. e. Evaluasi, yaitu proses kajian terhadap kecukupan keseluruhan aktivitas manajemen risiko yang dilakukan di dalam Perusahaan. f. Pelaporan dan Pengungkapan, yaitu proses untuk melaporkan sistem manajemen risiko yang dilaksanakan Perusahaan beserta pengungkapannya pada pihak-pihak terkait sesuai ketentuan yang berlaku. g. Direksi membuat rencana kerja perusahaan untuk menerapkan kebijakan risiko. 164 h. Direksi mengajukan usulan kepada DekomRUPS dalam hal tindakan perusahaan untuk menangani risiko yang harus mendapat persetujuan Dewan Komisaris. 165 5. Sistem Pengendalian internal a. Direksi harus menetapkan kebijakan Pengendalian Internal yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset Perusahaan. b. Sistem Pengendalian Internal mencakup hal-hal sebagai berikut : 1 Lingkungan Pengendalian Internal dalam Peusahaan yang disiplin dan terstruktur, terdiri dari : a Integritas, nilai etika dan kompetensi Karyawan b Filosofi dan gaya manajemen c Cara yang ditempuh manajemen dalam melaksanakan kewenangan dan tanggung jawab d Pengorganisasian dan pengembangan sumber daya manusia 164 SK-16S.MBU2013 Parameter 106 4 165 SK-16S.MBU2013 Parameter 104 5 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 61 e Perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Direksi. 2 Pengkajian dan pengelolaan risiko, yaitu suatu proses untuk mengidentifikasi, menganalisis, menilai dan dan mengelola risiko yang relevan. 3 Aktivitas pengendalian, yaitu tindakan-tindakan yang dilakukan dalam suatu proses pengendalian terhadap kegiatan Perseroan pada setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi Perusahaan, antara lain mengenai kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian atas prestasi kerja, pembagian tugas dan keamanan terhadap aset Perushaan. 4 Sistem informasi dan komunikasi yaitu suatu proses penyajian laporan mengenai kegiatan operasional, finansial dan ketaatan atas ketentuan dan peraturan yang berlaku bagi Perusahaan. 5 Monitoring yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian internal termasuk fungsi internal audit pada setiap tingkat dan unit Perusahaan, sehingga dapat dilaksanakan secara optimal, dengan ketentuan bahwa penyimpangan yang terjadi dilaporkan kepada Direksi dan tembusannya disampaikan kepada Komite Audit. c. Dalam memastikan Sistem Pengendalian Internal berfungsi secara efektif, Direksi dibantu oleh Satuan Pengawas Intern dalam memberikan pernyataan tentang tingkat kecukupan pengendalian intern perusahaan pada level operasional dan level entitas. 166 d. Direksi menerbitkan laporan tentang tingkat kecukupan pengendalian internal internal control report pada akhir tahun, yang berisikan pernyataan bahwa manajemen bertanggung jawab untuk menetapkan dan memelihara struktur pengendalian intern dan prosedur pelaporan keuangan yang memadai serta efektivitas struktur pengendalian intern. 167 e. Direksi menetapkan mekanisme untuk menjaga kepatuhan terhadap peraturan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan perjanjian dengan pihak ke tiga dan menjalankannya. 168 6. Keterbukaan dan Kerahasiaan Informasi a. Direksi wajib mengungkapkan informasi penting dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perusahaan kepada pihak lain sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku secara tepat waktu, akurat, jelas dan obyektif. b. Direksi harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah 166 SK-16S.MBU2013 Parameter 107 4 167 SK-16S.MBU2013 Parameter 107 5 168 SK-16S.MBU2013 Parameter 109 110 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 62 yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan namun juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh Pemegang Saham, Dewan Komisaris, kreditur dan stakeholders, antara lain mengenai : 1 Tujuan, sasaran usaha dan strategi Perusahaan 2 Status Pemegang Saham utama dan para Pemegang Saham lainnya serta informasi terkait mengenai pelaksanaan hak-hak Pemegang Saham. 3 Kepemilikan saham silang dan jaminan utang secara silang. 4 Penilaian terhadap Perusahaan oleh Kantor Akuntan Pubik, lembaga pemeringkat kredit dan lembaga pemeringkat lainnya. 5 Riwayat hidup anggota Komisaris, Direksi dan eksekutif kunci Perusahaan, serta gaji dan tunjangan mereka. 6 Sistem pemberian honorarium untuk Kantor Akuntan Publik Perusahaan. 7 Sistem penggajian dan pemberian tunjangan untuk Auditor Internal, anggota Komisaris dan Direksi. 8 Faktor risiko material yang dapat diantisipasi, termasuk penilaian manajemen atas iklim berusaha dan faktor risiko. 9 Informasi material mengenai karyawan Perusahaan dan stakeholders. 10 Klaim material yang diajukan oleh danatau terhadap Perusahaan, dan perkara yang ada di badan peradilan atau badan arbitrase yang melibatkan Perusahaan. 11 Benturan kepentingan yang mungkin akan terjadi danatau yang sedang berlangsung. 12 Pelaksanaan Pedoman Good Corporate Governance. c. Direksi berkewajiban menyampaikan laporan kepada Dewan Komisaris terlebih dahulu sebelum disampaikan kepada Pemegang Saham. d. Direksi harus aktif mengungkapkan pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance dan masalah material yang dihadapi perusahaan. e. Direksi bertanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan Perseroan dan memastikan agar informasi yang bersifat rahasia tidak diungkapkan sampai pengumuman mengenai hal tersebut diumumkan kepada masyarakat. f. Direksi menetapkan batasan informasi yang dapat disampaikan oleh Dewan Komisaris kepada stakeholders. Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 63 g. Informasi rahasia yang diperoleh sewaktu menjabat sebagai anggota Direksi harus tetap dirahasiakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7. Etika Berusaha dan Anti Korupsi a. Direksi berkewajiban untuk mengembangkan dan memimpin penerapan Good Corporate Goverance serta melakukan pengukuran terhadap penerapannya. b. Direksi berkewajiban memantau dan mendorong dilaksanakannya code of conduct oleh semua insan perusahaan. c. Anggota Direksi dilarang untuk memberikan atau menawarkan, atau menerima, baik langsung maupun tidak langsung, sesuatu yang berharga kepada pejabat pemerintah dan atau pihak-pihak lain yang dapat mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apa yang telah dilakukannya dan tindakan lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. d. Direksi berkewajiban untuk mencegah pengambilan keuntungan pribadi yang disebabkan adanya benturan kepentingan. 169 e. Direksi menetapkan kebijakan tentang kepatuhan pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara 170 LHKPN f. Direksi menetapkan kebijakan tentang pengendalian gratifikasi. 171 g. Direksi menetapkan kebijakan tentang sistem pelaporan atas dugaan penyimpangan pada perusahaan Whistle blowing system. 172 8. Hubungan dengan Stakeholders a. Dalam meningkatkan hubungan dengan stakeholders Direksi menetapkan kebijakan mengenai konsumen. 173 b. Menghormati hak-hak stakehoders yang timbul berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan atau perjanjian yang dibuat oleh Perseroan dengan Karyawan, Pengguna Jasa, Pemasok, stakeholders lainnya c. Memastikan Perusahaan melakukan tanggung jawab sosialnya. d. Memastikan bahwa aset-aset dan lokasi usaha serta fasilitas Perusahaan lainnya 169 SK-16S.MBU2013 Parameter 119 1 170 SK-16S.MBU2013 Parameter 47 171 SK-16S.MBU2013 Parameter 5 10 172 SK-16S.MBU2013 Parameter 6 173 SK-16S.MBU2013 Parameter 111 1 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 64 memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku berkenaan dengan pelestarian lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. e. Dalam mempekerjakan sumber daya manusia, Direksi berkewajiban menetapkan besarnya gaji, memberikan pelatihan, menetapkan jenjang karir, serta melakukan persyaratan kerja lainnya untuk karyawan. Perseroan dilarang melakukan diskriminasi karena latar belakang etnik, agama, jenis kelamin, usia, cacat tubuh atau keadaan khusus lainnya yang dilindungi oleh peraturan perundang- undangan. f. Direksi wajib menyediakan lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk tekanan pelecehanharrasment g. Direksi menetapkan kebijakan mengenai hak-hak dan kewajiban perusahaan kepada Kreditur. 174 9. Sistem Akuntansi dan Pembukuan Direksi wajib : a. Menyusun sistem akuntansi dengan berpedoman pada Standar Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian intern yang kuat, terutama dilakukan pemisahan antara fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan, dan pengawasan. b. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perseroan sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi peusahaan. 10. Tugas dan Kewajiban Lain a. Direksi berkewajiban menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara setelah menjabat sebagai anggota Direksi. b. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 175 c. Direksi melaporkan pelaksanaan sistem manajemen kinerja kepada Dewan Komisaris. 176 d. Direksi menetapkan kebijakan mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. 177 174 SK-16S.MBU2013 Parameter 113 175 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 2.b.18 176 SK-16S.MBU2013 Parameter 98 1 177 SK-16S.MBU2013 Parameter 1181 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 65

e. Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang berkualitas dan efektif.

178 D. WEWENANG DIREKSI 1. Umum a. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perseroan. 179 b. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas nama Direksi atau mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan. 180 c. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau beberapa orang pekerja Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain, untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan. 181 d. Menetapkan Pedoman Pengadaan Barang Jasa oleh perseroan yang menguntungkan bagi perusahaan baik harga maupun kualitas barangjasa tersebut. 182 e. Menetapkan ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perseroan dan melakukan pengaturan tentang kepegawaian. 183 f. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 184 g. Direksi menetapkan sistempedoman penilaian kinerja untuk unit dan jabatan dalam organisasi yang ditetapkan secara obyektif dan transparan. 185 h. Direksi menetapkan target kinerja berdasarkan RKAP dan diturunkan secara berjenjang di tingkat unit , sub unit dan jabatan di dalam organisasi. 186 i. Direksi melakukan analisis dan evaluasi terhadap capaian kinerja untuk jabatanunit-unit di bawah Direksi dan tingkat perusahaan. 187 j. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan. 188 178 SK-16S.MBU2013 Parameter 128 179 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 2.a.1 180 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 2.a.2 181 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 2.a.3 182 SK Menteri BUMN No.15 tahun 2012 183 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 2.a.4 184 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 2.a.5 185 SK-16S.MBU2013 Parameter 95 186 SK-16S.MBU2013 Parameter 96 187 SK-16S.MBU2013 Parameter 97 188 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 2.a.6 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 66 k. Mengangkat Sekretaris Perusahaan yang berkualitas dan berpengalaman. 189 l. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai pengurusan dan pemilikan kekayaan Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain danatau pihak lain dengan Perseroan, serta mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan- pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar danatau Keputusan RUPS. 190 2. Kewenangan Direksi yang memerlukan persetujuan Komisaris: 191 a. Mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka pendek. 192 b. Mengadakan kerjasama denganbadan usaha atau pihak lain berupa kerja sama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan aset, Kerja sama Operasi KSO, Bangun Guna Serah Build OperateTransferBOT, Bangunan Milik Serah Build Own TransferBowT, Bangun Serah Guna Build Transfer Operate BTO dan kerja sama lainnya dengan nilai atau jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh RUPS. 193 c. Menerima atau memberikan pinjaman jangka menengahpanjang kepada pihak luardalam perusahaan, kecuali pinjaman utang-piutang yang timbul karena transaksi bisnis, dan pinjaman yang diberikan kepada anak Perseroan dengan ketentuan pinjaman kepada anak Perseroan dilaporkan kepada Dewan Komisaris. .194 d. Menghapuskan dari pembukuan piutang macet dan persediaan barang mati 195 e. Melepaskan aktiva tetap bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 lima tahun 196 f. Menetapkan struktur organisasi sampai dengan 1 satu tingkat di bawah Direksi 197 3. Kewenangan Direksi yang harus mendapat tanggapan tertulis dari Dewan Komisaris dan persetujuan dari RUPS: 198 189 SK-16S.MBU2013 Parameter 131 190 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 2.a.7 191 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 8 192 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 8.a 193 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 8.b 194 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 8.c 195 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 8.d 196 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 8.e 197 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 8.f Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 67 a. Mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka menengah panjang 199 b. Melakukan penyertaan modal pada perseroan lain 200 c. Mendirikan anak Perseroan danatau Perseroan patungan 201 d. Melepaskan penyertaan modal pada anak Perseroan danatau perusahaan patungan 202 e. Melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, dan pembubaran anak Perseroan danatau Perseroan patungan. 203 f. Mengikat Perseroan sebagai penjamin borg atau avalist. 204 g. Mengadakan kerja sama dengan badan usaha atau pihak lain berupa kerjasama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan aset, Kerja Sama Operasi KSO, Bangunan Guna Serah Build Operate TrasferBOT, Bangun Milik Serah Build OwnBowT, Bangun Serah Guna Build Transfer OperateBOT dan kerja sama lainnya dengan nilai atau jangka waktu melebihi penetapan RUPS 205 h. Tidak menagih lagi piutang macet yang telah dihapusbukukan. 206 i. Melepaskan dan menghapuskan aktiva tetap Perseroan, kecuali aktiva tetap bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 lima tahun. 207 j. Menetapkan blue print organisasi Perseroan. 208 k. Menetapkan dan merubah logo Perseroan. 209 l. Melakukan tindakan-tindakan lain yang belum ditetapkan dalam RKAP. 210 m. Membentuk yayasan, organisasi danatau perkumpulan baik yang berkaitan 198 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10 199 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10.a 200 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10.b 201 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10.c 202 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10.d 203 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10.e 204 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10.f 205 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10.g 206 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10.h 207 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10.i 208 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10.j 209 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10k 210 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10.l Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 68 langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan yang dapat berdampak bagi Perseroan. 211 n. Pembebanan biaya Perseroan yang bersifat tetap dan rutin untuk kegiatan yayasan, organisasi danatau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidal langsung dengan Perseroan. 212 o. Pengusulan wakil perseroan untuk menjadi calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada perusahaan patungan danatau anak perusahaan yang memberikan kontribusi signifikan kepada Perseroan danatau bernilai strategis yang ditetapkan RUPS. 213 4. Kewenangan menjalankan tindakan-tindakan lainnya RUPS dapat mengurangi pembatasan terhadap tindakan Direksi yang diatur dalam Anggaran Dasar. 214 E. HAK-HAK DIREKSI 1. Mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan, 215 2. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perusahaan 216 3. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi para pegawai Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan ketentuan penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pegawai yang melampaui kewajiban yang ditetapkan peraturan perundang- undangan, harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari RUPS 217 4. Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku 218 5. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seseorang atau beberapa orang anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas nama Direksi atau mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan 219 211 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10.m 212 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10.n 213 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10.o 214 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 19 215 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 1 216 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 2.a1 217 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 2.a4 218 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 2.a5 219 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 2.a2 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 69 6. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau beberapa orang pekerja Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain, untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan 220 7. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai pengurusan dan pemilikan kekayaan Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain danatau pihak lain dengan Perseroan, serta mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan- pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar danatau Keputusan RUPS 221 8. Menerima gaji dan tunjanganfasilitas lainnya, termasuk santunan purna jabatan yang jenis dan jumlahnya ditetapkan oleh RUPS 222 F. INDEPENDENSI DIREKSI Agar Direksi dapat bertindak sebaik-baiknya demi kepentingan Perseroan, maka independensi Direksi merupakan salah satu faktor penting yang harus dijaga. Untuk menjaga independensi, maka Perusahaan menetapkan ketentuan sebagai berikut: 1. Selain organ Perseroan, pihak lain manapun dilarang campur tangan dalam pengurusan Perusahaan atau mempengaruhi Direksi dalam menjalankan usaha perseroan 223 2. Anggota Direksi dilarang melakukan aktivitas yang dapat mengganggu independensinya dalam mengurus usaha Perseroan. G. ETIKA JABATAN Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Direksi harus senantiasa melandasi diri dengan etika jabatan. Etika jabatan Direksi adalah sebagai berikut: 1. Para anggota Direksi dilarang melakukan tindakan yang mempunyai benturan kepentingan, dan mengambil keuntungan pribadi, baik secara langsung maupun tidak langsung dari pengambilan keputusan dan kegiatan Perseroan, selain penghasilan yang sah. 224 220 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 2.a3 221 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 2.a7 222 Anggaran Dasar Pasal 10 Ayat 25 223 Undang-undang No 19 Tahun 2003 tentang BUMN Pasal 91 224 Peraturan Menteri BUMN Nomor PER - 01MBU2011 Pasal 23 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 70 2. Anggota Direksi wajib mengisi Daftar Khusus yang berisikan kepemilikan sahamnya danatau keluarganya pada perusahaan lain 225 H. PENETAPAN KEBIJAKAN PENGURUSAN PERSEROAN OLEH DIREKSI

1. Umum

a. Kebijakan Pengurusan Perusahaan adalah suatu pedoman tindakan yang diambil oleh Direksi di dalam menjalankan, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan kerja tertentu atau menyelesaikan suatu permasalahan tertentu, di mana substansi permasalahan atau kegiatan kerja dimaksud belum diatur dalam suatu aturan yang baku. b. Keputusan yang diambil oleh Direksi dapat berupa suatu keputusan yang diambil melalui Rapat Direksi, atau dapat pula merupakan keputusan yang diambil secara individual tanpa melalui rapat.

2. Prinsip-prinsip Kebijakan Pengurusan Perusahaan

Dalam rangka menggunakan dan menjalankan hak dan kewajiban tersebut dalam kegiatan sehari-hari, maka prinsip-prinsip berikut ini harus dipatuhi oleh Direksi : a. Dalam hal suatu kebijakan yang substansinya bersifat strategis dan material, maka keputusan yang diambil harus melalui rapat Direksi kolegial. Penjabaran lebih lanjut mengenai kebijakan yang bersifat strategis dan material dijabarkan dalam kebijakan tersendiri. b. Dalam suatu dan lain hal, apabila anggota Direksi yang berada dalam lokasi Perusahaan kurang dari ½ seluruh anggota Direksi sehingga tidak memungkinkan untuk mengadakan rapat Direksi, padahal Direksi harus mengambil keputusan yang bersifat strategis dan material, maka keputusan harus diambil oleh Direksi yang ada dan keputusan tersebut harus disampaikan dalam rapat direksi untuk mendapatkan persetujuan. c. Dalam mengambil kebijakan atau keputusan atas suatu permasalahan yang timbul, setiap anggota Direksi wajib mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut : 1 Itikad baik. 2 Pertimbangan rasional dan informasi yang cukup. 3 Investigasi yang memadai terhadap permasalahan yang ada, serta berbagai kemungkinan pemecahannya beserta dampak positif dan negatifnya bagi Perusahaan. 4 Dibuat berdasarkan pertimbangan semata-mata untuk kepentingan Perusahaan. 225 Undang-undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas Pasal 87 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 71 5 Koordinasi dengan anggota Direksi lainnya khususnya untuk suatu kebijakan yang akan berdampak langsung maupun tidak langsung kepada tugas dan kewenangan serta kebijakan anggota Direksi lainnya d. Dalam menjalankan kewajiban sehari-hari, Direksi senantiasa mempertimbangkan kesesuaian tindakan dengan rencana dan tujuan Perusahaan. e. Pendelegasian wewenang anggota Direksi kepada pegawai atau pihak lain untuk melakukan perbuatan hukum atas nama Perusahaan, wajib dinyatakan dalam bentuk dokumen tertulis dan disetujui Direktur Utama. f. Bentuk-bentuk Kebijakan Pengurusan Perusahaan seperti Surat Keputusan dan lain-lain diatur dalam Dokumen Perusahaan tersendiri. I. PENDELEGASIAN WEWENANG DI ANTARA ANGGOTA DIREKSI PERSEROAN 1. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan, dengan ketentuan semua tindakan Direktur Utama tersebut telah disetujui dalam Rapat Direksi 226 2. Jika Direktur Utama tidak ada atau berhalangan karena sebab apa pun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah seorang Anggota Direksi yang ditunjuk secara tertulis oleh Direktur Utama berwenang bertindak atas nama Direksi serta melaksanakan tugas-tugas Direktur Utama 227 3. Dalam hal Direktur Utama tidak melakukan penunjukan, maka anggota Direksi yang terlama dalam jabatan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta melaksanakan tugas-tugas Direktur Utama. 228 4. Dalam hal terdapat lebih dari 1 satu orang anggota Direksi yang terlama dalam jabatan, maka anggota Direksi yang terlama dalam jabatan dan yang tertua dalam usia yang berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta melaksanakan tugas-tugas Direktur Utama. 229 5. Dalam hal salah seorang anggota Direksi selain Direktur Utama berhalangan hadir karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka anggota-anggota Direksi lainnya bersepakat untuk menunjuk salah seorang anggota 226 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 20 227 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 21 228 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 22 229 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 23 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 72 Direksi untuk melaksanakan tugas-tugas anggota Direksi yang berhalangan tersebut. 230 J. PEMBAGIAN TUGAS DIREKSI 1. Kebijakan Umum Direksi bertugas secara kolektif, namun agar lebih efisien dan efektif dalam melaksanakan tugas maka perlu dilakukan pembagian tugas di antara Anggota Direksi. 231 Sekalipun telah dilakukan pembagian tugas, Direksi sebagai organ Perusahaan secara kolektif mempunyai wewenang pengurusan atas tugas yang secara khusus dipercayakan kepada seorang Anggota Direksi dan karenanya wajib melaksanakannya. 2. Pembagian Tugas Direksi Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS. Dalam hal RUPS tidak menetapkan pembagian tugas dan wewenang tersebut, maka pembagian tugas dan wewenang di antara Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi. 232 Penjabaran lebih rinci dari pembagian tugas tersebut ditetapkan dengan Keputusan Direksi. 233 3. Direktur Utama President Director a. Hak dan Wewenang Direktur Utama President Director 1 Direktur Utama President Director berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan dengan ketentuan semua tindakannya telah disetujui oleh rapat Direksi. 234 2 Menunjuk wakilkuasanya dengan menggunakan surat penunjukan kepada Anggota Direksi lain, jika Direktur Utama tidak ada atau berhalangan karena sebab apapun. 235 b. Tugas Direktur Utama President Director 1 Mengkoordinasikan penyelenggaraan fungsi pengurusanpengelolaan perusahaan oleh para anggota Board of Director sesuai tugas pokok Perusahan dan melaksanakan tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham; 230 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 24 231 Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 92 5,6 232 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 26 SK-16S.MBU2013 Parameter 106 4 233 Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I Persero Nomor KEP 146OM.01.012012 Pasal 4 234 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 20 235 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 21 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 73 2 Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan Board of Directors yang dilakukan oleh Directors dan mengendalikan pelaksanaan tugas meliputi pengawasan intern, sekretariat perusahaan, perencanaan strategis Perusahaan, pengadaan barang dan atau jasa, manajemen risiko dan kepatuhan serta manajemen Proyek 3 Mengkoordinasikan kegiatan dan pelaksanaan tugas seluruh Direktur, dalam hal: a Merencanakan, mengembangkan dan menetapkan kebijakan umum Perusahaan berdasarkan prinsip efisiensi, efektif dan sesuai dengan visi, misi dan tujuan Perusahaan b Mengarahkan, mengembangkan dan menetapkan strategi pengelolaan Perusahaan secara menyeluruh c Mengendalikan dan mengevaluasi seluruh kegiatan Perusahaan d Menyiapkan Rencana Jangka Panjang e Menyampaikan Rencana Jangka Panjang yang telah ditandatangani bersama dengan Dewan Komisaris kepada RUPS untuk mendapatkan pengesahan f Menyiapkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan yang merupakan penjabaran tahunan dari Rencana Jangka Panjang g Menyampaikan Laporan Tahunan kepada RUPS untuk memperoleh pengesahan dalam waktu 6 enam bulan setelah tahun buku Perusahaan di tutup h Menyiapkan kebijakan umum Satuan Pengawasan Internal i Wajib memperhatikan dan segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan atas segala sesuatu yang dikemukakan dalam setiap laporan hasil pemeriksaan yang dibuat oleh Satuan Pengawasan Intern j Memimpin kegiatan yang bersifat strategis dalam pengembangan Perusahaan k Melakukan monitoring terhadap Anak Perusahaan dan Perusahaan Joint Venture c. Tanggung jawab Direktur Utama President Director Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 74 1 Direktur Utama President Director bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan 2 Direktur Utama President Director bersama Anggota Direksi lainnya bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya 3 Menjamin keandalan pengendalian internal perusahaan 4 Mengupayakan penerapan pengelolaan perusahaan yang baik 5 Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan RUPS. d. Hak, Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Direksi Lain : 1 Memberikan bahan masukan, pertimbangan atau saran-saran dalam menetapkan kebijakan atau Keputusan Direksi 2 Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan dan tata laksana Direktorat yang dipimpinnya 3 Melaksanakan tugas pokok masing-masing direktorat yang dipimpinya sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan tata cara melaksanakan tugas Board of Directors. Pembagian hak, wewenang, tugas serta tanggung jawab Directors terbagi menjadi : 1 President Director 2 Operation Director 3 Marketing and Business Development Director 4 Finance and Information Technology Director 5 Human Capital and General Affair Director 6 Technical Director K. RAPAT DIREKSI 236 1. Kebijakan Umum a. Rapat Direksi adalah rapat yang diselenggarakan dan dihadiri oleh Direksi. b. Rapat Direksi dianggap sah apabila diadakan di tempat kedudukan Perseroan 236 Anggaran Dasar Pasal 12 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 75 atau di tempat lain di dalam wilayah Republik Indonesia. 237 c. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama. 238 d. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan, maka salah seorang Direktur yang ditunjuk secara tertulis oleh Direktur Utama yang memimpin rapat Direksi. 239 . e. Dalam hal Direktur Utama tidak melakukan penunjukan, maka salah seorang Direktur yang terlama dalam jabatan sebagai anggota Direksi yang memimpin rapat Direksi. 240 f. Dalam hal Direktur Utama yang paling lama menjabat sebagai anggota Direksi Persroan lebih dari 1 satu orang, maka Direktur yang terlama dalam jabatan dan yang tertua dalam usia yang bertindak sebagai pimpinan rapat Direksi. 241 g. Keputusan Direksi dapat diambil tidak melalui diluar Rapat Direksi, sepanjang seluruh anggota Direksi setuju tentang cara dan materi yang diputuskan. 242 Direksi menetapkan PedomanTata Tertib rapat Direksi, yang meliputi: 243 1 Etika rapat 2 Tata penyusunan risalah rapat 3 Pelaksanaan evaluasi tindak lanjut hasil rapat sebelumnya h. Pembahasantelaah atas arahanusulan tindak lanjut pelaksanaan atas keputusan Dewan Komisaris. Direksi hadir dalam setiap rapat, jika tidak dapat hadir harus menjelaskan alasan ketidakhadirannya. 244 2. Jadwal dan Agenda Rapat a. Direksi menyusun rencana rapat Direksi dan agenda yang yang dibahas. 245 Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu apabila : 246 1 Dipandang perlu oleh seorang atau lebih Anggota Direksi. 2 Atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris. 3 Atas permintaan tertulis dari 1 satu orang atau lebih Pemegang Saham yang memiliki 110 satu per sepuluh atau lebih dari jumlah seluruh saham yang memiliki hak suara. 237 Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat 5 238 Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat 11 239 Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat 12 240 Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat 13 241 Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat 14 242 Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat 2 243 SK-16S.MBU2013 Parameter 123 1 244 SK-16S.MBU2013 Parameter 125 245 SK-16S.MBU2013 Parameter 124 1 246 Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat 4 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 76 b. Rapat Direksi harus diadakan secara berkala, sekurang-kurangnya sekali dalam setiap bulan. 247 c. Panggilan Rapat Direksi dilakukan secara tertulis oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Perseroan dan disampaikan dalam jangka waktu paling lambat 3 tiga hari sebelum rapat diadakan, atau dalam kurun waktu yang lebih singkat jika dalam keadaan mendesak, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. 248 d. Dalam surat panggilan rapat harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat. 249 e. Panggilan rapat terlebih dahulu tidak disyaratkan apabila semua Anggota Direksi hadir dalam rapat. 250 f. Materi rapat disiapkan oleh Sekretaris Perusahaan. Materi rapat disampaikan kepada peserta rapat bersamaan dengan penyampaian undangan. g. Sebelum rapat dilangsungkan, Sekretaris Perusahaan terlebih dahulu mengedarkan agenda rapat untuk mendapatkan masukan dari para Anggota Direksi. h. Setiap Anggota Direksi berhak untuk mengusulkan agenda-agenda rapat yang akan dilaksanakan. i. Didalam setiap rapat yang diadakan harus dilakukan evaluasi terhadap hasil rapat sebelumnya. 251 3. Mekanisme Pengambilan keputusan dalam Rapat a. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat, apabila dihadiri oleh lebih dari 12 satu per dua dari jumlah Anggota Direksi atau wakilnya yang sah 252 b. Dalam mata acara lain-lain, rapat Direksi tidak berhak mengambil keputusan kecuali semua anggota Direksi atau wakilnya yang sah, hadir dan menyetujui penambahan mata acara rapat. 253 247 Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-01MBU2011 Pasal 24 SK-16S.MBU2012 Parameter 124 248 Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat 6 249 Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat 7 250 Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat 8 251 SK-16S.MBU2013 Parameter 126 1 252 Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat 9 253 Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat 10 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 77 c. Untuk memberikan suara dalam pengambilan keputusan, seorang Anggota Direksi dapat diwakili dalam rapat hanya oleh Anggota Direksi lainnya berdasarkan kuasa tertulis yang diberikan khusus untuk keperluan itu 254 Seorang Anggota Direksi hanya dapat mewakili seorang Anggota Direksi lainnya 255 4. Prosedur Rapat Direksi a. Prosedur Persiapan Rapat Rutin 1 Sekretaris Perusahaan membuat undangan atau pemberitahuan rencana rapat rutin kepada masing-masing Anggota Direksi 2 Sekretaris Perusahaan dapat mengundang pihak lain dalam rapat Direksi atas perintah Direktur Utama, selanjutnya Sekretaris Perusahaan menyampaikan undangan atau pemberitahuan kepada pihak yang dimaksud. 3 Masing-masing Anggota Direksi mempersiapkan bahan-bahandokumen sesuai dengan fungsi dari Direktoratnya untuk dibagikan pada saat sebelum rapat berlangsung. b. Prosedur Persiapan Rapat Direksi 1 Sekretaris Perusahaan menerima mengumpulkan bahan-bahan dokumen laporan manajemen atau informasi lain yang diperlukan Direksi dalam rapat dari satuanunit kerja di lingkungan Perusahaan. 2 Sekretaris Perusahaan menyampaikan bahan-bahandokumenlaporan atau informasi lain yang diperlukan Direksi kepada Direktur Utama. 3 Direktur Utama mempelajari bahan-bahan tersebut dan memberikan disposisi sebelum dikembalikan kepada Sekretaris Perusahaan untuk ditindaklanjuti. 4 Atas dasar disposisi Direksi, Sekretaris Perusahaan menindaklanjuti dengan menyusun agenda rapat 5 Sekretaris Perusahaan mengedarkan agenda rapat beserta bahan rapat kepada para Anggota Direksi untuk mendapatkan masukan. 6 Anggota Direksi menerima dan mempelajari agenda dan bahan rapat untuk dipelajari dan dikembalikan kepada Sekretaris Perusahaan beserta masukan- masukan jika ada serta membubuhkan paraf sebagai tanda persetujuan atas agenda rapat. 254 Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat 15 255 Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat 16 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 78 7 Sekretaris Perusahaan membuat surat panggilan rapat dengan dilampiri agenda rapat 8 Dalam hal diperlukan mengundang pihak lain, Sekretaris Perusahaan dapat mengundang pihak lain setelah mendapatkan perintahizin dari Direktur Utama. c. Prosedur Pelaksanaan Rapat Direksi 1 Rapat dipimpin oleh Ketua Rapat yaitu Direktur Utama, dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan, rapat dipimpin oleh Anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk maksud tersebut oleh Direktur Utama. 2 Ketua Rapat menanyakan kepada Sekretaris Perusahaan mengenai keberadaan surat kuasa tertulis dari Anggota Direksi yang tidak hadir. 3 Ketua Rapat menetapkan tata tertib Rapat Direksi dan mencantumkannya dengan jelas dalam Risalah Rapat Direksi. 4 Syahnya suatu rapat direksi apabila dihadir lebih dari setengah jumlah anggota Direksi sehingga keputusan yang diambil dalam rapat menjadi syah dan mengikat. 5 Sebelum acara rapat dimulai Ketua Rapat membacakan Agenda Rapat dan menanyakan terlebih dahulu hasil tindak lanjut dari hal-hal yang telah diputuskan dalam rapat sebelumnya. 6 Dalam setiap rapat, dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya. 256 7 Rapat agar optimal, Ketua Rapat mempersilahkan setiap Anggota Direksi untuk mengajukan pertanyaan dan pendapatnya. 8 Pendapat dari masing-masing Anggota Direksi untuk setiap permasalahan pada prinsipnya adalah sebagai berikut: a Semua keputusan Direksi harus berdasarkan itikad baik, pertimbangan rasional dan telah melalui investigasi mendalam terhadap berbagai hal-hal yang relevan, informasi yang cukup dan bebas dari benturan kepentingan serta dibuat secara independen oleh masing-masing Anggota Direksi b Untuk menjaga independensi dan objektivitas, setiap Anggota Direksi 256 SK-16S.MBU2013 Parameter 126 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 79 yang memiliki potensi benturan kepentingan diwajibkan untuk mengungkapkan hal tersebut dan tidak diperbolehkan ikut serta dalam pemberian suara untuk pengambilan keputusan. Kondisi tersebut harus dicatat dalam risalah rapat. c Keputusan diambil secara musyawarah untuk mufakat. Apabila melalui musyawarah tidak tercapai kesepakatan, maka keputusan ditetapkan berdasarkan suara terbanyak dan suara tersebut lebih dari ½ satu per dua dari jumlah suara sah yang mengikuti Rapat tersebut. d Setiap Anggota Direksi berhak untuk mengeluarkan 1 satu suara dan ditambah 1 satu suara apabila mewakili Anggota Direksi lainnya. e Suara blanko atau suara yang tidak sah diabaikan dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara. f Dalam hal jumlah suara yang setuju dan tidak setuju adalah sama banyaknya, maka permasalahan yang memerlukan pemungutan suara digugurkan ditolak, kecuali jika hal tersebut berkenaan dengan diri seseorang maka keputusan ditentukan dengan undian secara tertutup. g Setiap Anggota Direksi mempunyai hak untuk tidak setuju walaupun sebagian besar setuju. Dalam hal seperti ini maka pendapat tidak setuju tersebut harus dicatat dalam Risalah Rapat sebagai bentuk dari dissenting opinion. h Sekretaris Perusahaan membuat Daftar Hadir Rapat dan mengedarkan kepada para peserta rapat dan memastikan bahwa semua peserta rapat telah mengisi dan menandatangani Daftar Hadir. i Sekretaris Perusahaan membuat catatan rapat selama rapat berlangsung sebagai bahan untuk menyusun risalah rapat. j Sebelum rapat ditutup, Sekretaris Perusahaan menyerahkan garis- garis besar risalah rapat kepada Ketua Rapat untuk dibacakan dan mendapatkan persetujuan dari para peserta rapat. k Jika semua peserta rapat menyetujui garis-garis besar risalah rapat, Ketua rapat dapat menutup rapat dengan terlebih dahulu membacakan semua keputusan hasil rapat . l Dengan berakhirnya rapat, Sekretaris Perusahaan segera menyusun risalah rapat dan menyampaikan kepada peserta rapat untuk ditandatangani. Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 80 5. Pembuatan Risalah Rapat a. Setiap Rapat Direksi harus dibuatkan risalah rapat. b. Risalah rapat dibuat dan diadministrasikan oleh Sekretaris Perusahaan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Direksi. c. Risalah Rapat harus menggambarkan jalannya rapat, sehingga terlihat proses pengambilan keputusan dan sekaligus dapat dijadikan dokumen hukum sebagai bentuk akuntabilitas dari keputusan rapat. Untuk itu Risalah Rapat harus mencantumkan: 1 Acara, tempat, tanggal dan waktu rapat diadakan 2 Daftar hadir 3 Permasalahan yang dibahas 4 Berbagai pendapat yang terdapat dalam rapat, khususnya dalam membahas permasalahan yang strategis atau material, termasuk yang mengemukakan pendapat 5 Proses pengambilan keputusan 6 Keputusan yang diambil 7 Dissenting opinion, jika ada. d. Risalah Rapat harus dilampiri surat kuasa yang diberikan oleh Anggota Direksi yang tidak hadir kepada Anggota Direksi yang mewakilinya. e. Prosedur Penyusunan Risalah Rapat Direksi adalah sebagai berikut: 1 Sekretaris Perusahaan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Direktur Utama membuat catatan rapat selama rapat berlangsung sebagai bahan untuk menyusun risalah rapat. 2 Segera setelah rapat ditutup, Sekretaris Perusahaan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Direktur Utama menyelesaikan penyusunanpembuatan draft risalah rapat 3 Sekretaris Perusahaan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Direktur Utama mengedarkan draft Risalah Rapat kepada para peserta rapat untuk mendapatkan koreksi atau persetujuan 4 Peserta rapat menerima dan mempelajari Risalah Rapat dan apabila menyetujuinya, maka membubuhkan persetujuanparaf pada Risalah Rapat Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 81 dan mengirim kembali Risalah Rapat tersebut kepada Sekretaris Perusahaan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Direktur Utama. 5 Apabila ada koreksi, peserta rapat paling lama 14 hari setelah draft risalah rapat diterima segera memberikan koreksi untuk dilakukan perbaikan oleh Sekretaris Perusahaan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Direktur Utama. 6 Sekretaris Perusahaan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Direktur Utama mengedarkan Risalah Rapat yang telah diperbaiki untuk mendapatkan persetujuanparaf dari peserta rapat. 7 Ketua Rapat Direksi dan salah seorang Anggota Direksi yang ditunjuk oleh dan dari antara mereka yang hadir menandatangani risalah rapat asli. 8 Sekretaris Perusahaan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Direktur Utama mengadministrasikan risalah rapat asli dan memberikan salinannya kepada semua Direksi, baik yang hadir maupun yang tidak hadir dalam rapat Direksi tersebut. 9 Risalah asli dari setiap rapat Direksi harus disimpan oleh perusahaan. 257 L. HUBUNGAN DENGAN ANAK PERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN PATUNGAN 1. Prinsip Umum a. Anak Perusahaan dan Perusahaan Patungan merupakan badan hukum tersendiri yang memiliki Organ Perseroan yang berbeda. b. Mekanisme yang berlaku diantara PT Angkasa Pura IPersero dengan Anak Perusahaan dan Perusahaan Patungan harus dilakukan melalui mekanisme korporasi yang sehat. 2. Mekanisme Pengawasan Mekanisme pengawasan terhadap Anak Perusahaan dan Perusahaan Patungan dilakukan dengan : a. Penempatan manager satu tingkat dibawah Direksi sebagai Komisaris danatau Anggota Direksi Anak PerusahaanPerusahaan Patungan. b. Penunjukkan salah seorang anggota Direksi selaku Kuasa Pemegang Saham untuk melakukan pengawasan terhadap Anak PerusahaanPerusahaan Patungan. 257 Peraturanan Menteri BUMN Nomor PER- 01MBU2011 Pasal 24 Ayat 5 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris Board Manual PT Angkasa Pura I Persero 82 c. Melalui Dewan Komisaris pada Anak PerusahaanPerusahaan Patungan, Direksi selaku kuasa pemegang saham melakukan pengawasan terhadap Anak Perusahaan Perusahaan Patungan.

3. RUPS Anak Perusahaan dan Perusahaan Patungan