Indikator masyarakat sehat
Menurut WHO, beberapa indikator masyarakat sehat antara lain : 1 Indikator yang berhubungan dengan Status Kesehatan Masyarakat.
a. Indikator Komprehensif
Penurunan angka kematian kasar
Umur Harapan Hidup yang semakin meningkat
b. Indikator Spesifik
Penurunan angka kematian ibu dan anak
Penurunan angka kematian karena penyakit menular
Penurunan angka kelahiran
2 Indikator Pelayanan Kesehatan.
Rasio antara jumlah penduduk dengan tenaga kesehatan yang seimbang.
Distribusi tenaga kesehatan yang merata.
Tersedianya informasi yang lengkap tentang sarana dan fasilitas
pelayanan kesehatan.
Indonesia sehat 2010
Visi Indonesia Sehat 2010 yang telah dirumuska oleh Depkes 1999 menyatakan bahwa gambaran masyarakat indonesia di masa depan yang ingin dicapai
melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku yang sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah
Republik Indonesia. Program Indonesia Sehat 2010, yang telah ditetapkan dalam misi
pembangunan kesehatan yaitu: untuk menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan, mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat,
39
memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau, memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat serta lingkungannya DepKes RI, 1999. Apabila seseorang menderita suatu penyakit yang membuat individu tersebut tidak mandiri atau keadaannya
menjadi buruk maka akan dirasa kurang mampu dalam proses pembangunan nasional berwawasan kesehatan.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam
bentuk upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotive, pencegahan penyakit preventive,
penyembuhan curative, dan pemulihan rehabilitative yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambugan UU RI No.392009 Bab V pasal 46 dan
47. Indonesia Sehat 2010 yang telah dicanangkan oleh Departemen Kesehatan
mempunyai visi yang sangat ideal, yakni masyarakat Indonesia yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi- tingginya. Dari visi tersebut ada 3 prakondisi yang perlu dilakukan untuk mencapai
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, yakni : lingkungan sehat, dan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. Lingkungan sehat adalah
lingkungan yang kondusif untuk hidup sehat Dalam dokumen Visi Indonesia Sehat 2010 dijelaskan bahwa misi
pembangunan kesehatan adalah: 1. Menggerakkan pembangunan kesehatan berwawasan kesehatan
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat 3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata,
dan terjangkau 4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyakat
beserta lingkungannya.
40
Dalam stategi pelaksanaannya, visi 2010 dilaksanakan dengan jenjang ke bawah: provinsi sehat 2008, kabupatenkota sehat 2006, kecamatan sehat 2004, dan
desa sehat 2002. Sejak dicanangkan visi Indonesia sehat pada tahun 2010 telah banyak
usahausaha yang dilakukan oleh pemerintah guna mensukseskan visi tersebut.akan tetapi usaha-usaha serta kemajuan yang diraih masih jauh dari target yang ingin
dicapai. Hal ini dikarenakan rendahnya kualitas pelayanan kesehatan yang diterima masyarakat serta tingkat partisipasi masyarakat dalam menaikkan derajat kesehatan
yang sangat rendah, sehingga menyebabkan kasus-kasus kesehatan seperti angka kematian ibu AKI dan angka kematian bayi AKB pada masyarakatpun semakin
meningkat. Dalam KEPMENKES No : 564MenkesSKVII2006 mengatakan, kendala-
kendala yang dialami dalam partisipasi masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan yakni kendala geografis yaitu keberadaan sarana kesehatan yang jauh atau
kurang lengkap, sosiologis yaitu kondisi sosial yang seakan-akan tidak memperdulikan keadaan ibu yang sedang hamil , ekonomi yang rendah dan budaya
kesadaran kembali ke pusat layanan kesehatan yang sangat rendah, masih merupakan masalah utama dalam peningkatan derajat kesehatan di Indonesia yang
terimplementasi melalui menurunnya angka kematian ibu dan bayi.
Konsep Dasar Keperawatan Komunitas
Definisi
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat public health dengan
dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan
kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses
keperawatan nursing process untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan Mubarak, 2006.
41
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi
keperawatan Wahyudi, 2010.
Tujuan dan Fungsi Keperawatan Komunitas
Tujuan keperawatan komunitas Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan
peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut : 1 Pelayanan keperawatan secara langsung direct care terhadap individu,
keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas. 2 Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat health general
community dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
1 Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami; 2 Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut;
3 Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan; 4 Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi;
5 Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi, yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan
secara mandiri self care. Fungsi keperawatan komunitas
1 Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien
melalui asuhan keperawatan. 2 Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya dibidang kesehatan.
42
3 Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta
masyarakat. 4 Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses
penyembuhan Mubarak, 2006.
Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas
Strategi intervensi keperawatan komunitas adalah sebagai berikut: a. Proses kelompok Group Process
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar dari pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikanpengetahuan individu, media masa,
Televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan dan sebagainya. Begitu juga dengan masalah kesehatan di lingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran
penyakit yang paling sering mereka temukan sebelumnya sangat mempengaruhi upaya penangan atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika masyarakat
sadar bahwa penangan yang bersifat individual tidak akan mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu, maka mereka telah melakukan pemecahan-
pemecahan masalah kesehatan melalui proses kelompok. b. Pendidikan Kesehatan Health Promotion
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis, dimana perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer materiteori dari seseorang ke
orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok atau masyarakat sendiri.
Sedangkan tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun WHO yaitu ”meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan; baik fisik, mental dan sosialnya; sehingga produktif secara ekonomi maupun secara sosial.
c. Kerjasama Partnership
43
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat luas. Oleh
karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan
masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih cepat.
Peran perawat komunitas sebagai pelaksana kesehatan komunitas
1. Peran pelaksana yaitu perawat memberikan pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok masyarakat berupa asuhan keperawatan yang
komprehensif meliputi pemberian asuhan pencegahan pada tingkat 1, ke 2 maupun yang ketiga, baik directindirect.
2. Peran educator, perawat memberikan pembelajaran merupakan dasar dari semua tahap kesehatan dan tingkat pencegahan, perawat mengajarkan tindakan penkes,
pencegahan penyakit, pemulihan dari penyakit, dan menyusun program health education, memberikan info yang tepat tentang kesehatan.
3. Sebagai pengamat kesehatan perawat melaksanakan monitoring terhadap perubahan yang terjadi pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang
menyangkut masalah kesehatan melalui kunjungan rumah, pertemuan, observasi dan pengumpulan data.
4. Role model, perilaku yang ditampilkan perawat dapat dijadikan panutan, panutan ini digunakan pada semua tingkat pencegahan terutama PHBS, dan
menampilkan profesionalisme dalam bekerja. 5. Peran koordinator pelayanan kesehatan, perawat mengkoordinir seluruh
kegiatan upaya pelayanan kesehatan masyarakat dan puskesmas dalam mencapai tujuan kesehatan melalui kerjasama dengan tim kesehatan lain
sehingga pelayanan yang diberikan merupakan kegiatan yang menyeluruh. 6. Peran Koordinator, perawat melakukan koordinasi terhadap semua pelayanan
kesehatan yang diterima oleh keluarga, dan bekerja sama dengan keluarga dalam perencanaan pelayanan keperawatan serta sebagai penghubung dengan
institusi pelayanan kesehatan lain, dalam menjalankan supervisi terhadap asuhan keperawatan yang dilaksanakan anggota tim.
44
7. Peran pembaharu, perawat berperan sebagai inovator terhadap inidividu, keluarga dan masyarakat dalam merubah perilaku dan pola hidup yang
berkaitan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan. 8. Peran pengorganisir pelayanan kes, perawat memberikan motivasi untuk
mengikutsertakan individu, keluarga dan kelompok dalam setiap upaya pelayanan kesehatan yang dilaksnakan di masyarakat, posyandu, dan dana
sehat. 9. Peran fasilitator, perawat merupakan tempat bertanya bagi masyarakat untuk
memecahkan masalah kesehatan, perawat dapat memberikan solusi mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.
Peran perawat komunitas dalam pencapaian target MDGs tahun 2015
Peran perawat komunitas dalam pencapaian target MDGs tahun 2015, yaitu dengan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seoptimal mungkin melalui praktik keperawatan
komunitas, dilakukan melalui peningkatan kesehatan promotif dan pencegahan penyakit preventif di semua tingkat pencegahan levels of prevention. Perawat dalam melaksanakan
praktik kelapangan melaksanakan atau memberikan asuhan keperawatan di komunitas atau masyarakat pertama, berbasis institusi pendidikan ketika sedang menempuh program
diploma, pada saat menempuh program sarjana tahap akademik dan profesi, pada tahap menempuh pascasarjana baik aplikasi maupun spesialis, dan ketika berada di tatanan tempat
kerja yaitu didinkes dan puskesmas.
Orientasi praktik perawat komunitas tidak hanya kepada masalah sakit saja tetapi juga kepada masalah sehat, dimana perawat komunitas mengajarkan kepada
masyarakat bagaimana mengatasi sakit supaya tidak terjadi keparahan dan menjadi sehat sehat, dan bagi yang sehat bagaimana menjaga kesehatannya dan meningkatkan
kesehatannya. Juga menjadikan masyarakat dari yang tidak tau menjadi tahu, dari yang tidak mau menjadi mau dan dari yang tidak mampu menjadi mampu.
Smith, et.all 1995 menjelaskan bahwa tanggung jawab perawat adalah: 1. Menyediakan pelayanan bagi orang sakit atau orang cacat di rumah mencakup
pengajaran terhadap pengasuhnya, 2. Mempertahankan lingkungan yang sehat,
3. Mengajarkan upaya-upaya peningkatkan kesehatan,
45
4. Pencegahan, penyakit dan injuri. 5. Identifikasi standar kehidupan yang tidak adekuat atau mengancam
penyakitinjuri. 6. Melakukan rujukan.
7. Mencegah dan melaporkan adanya kelalaian atau penyalahgunaan neglect abuse.
8. Memberikan pembelaan untuk mendapatkan kehidupan dan pelayanan kesehatan yang sesuai standart.
9. Kolaborasi dalam mengembangkan pelayanan kesehatan yang dapat diterima, sesuai dan adekuat
10. Melaksanakan pelayanan mandiri serta berpartisipasi dalam mengembangkan pelayanan profesional,
11. Menjamin pelayanan keperawatan yang berkualitas, dan 12. Melaksanakan riset keperawatan
46
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan