MODUL 3 -16-
Metoda “Slope Deflection”
a. Free Body Diagram
b. Bidang Gaya Normal N
c. Bidang Gaya Lintang D
d. Bidang Momen M Gambar 4.13
4.1.2. Soal Latihan
1. Ditanyakan : - Hitunglah momen-momen batang dengan metoda “slope
deflection” - Gambar bidang M, D dan N-nya.
1m 2m
2m A
B C
D 2,75 t
3m 1,25 t
3t
1m 2m
2m A
B C
D 3m
2,5 tm 3tm
+ -
A B
C D
2EI P
2
=3t P
1
=0,5 t q = 1 tm
EI EI
2m 6m
4m 4m
Suatu balok statis tidak tentu dengan ukuran dan
pembebanan seperti dalam gambar.
A B
C 4 t
2,75 t
D 3 tm
3 tm 3 t
3 t 1,25 t
5,75 t 4 m
1 m 3 m
A B C
D -
5,75 t
+ +
-
MODUL 3 -17-
Metoda “Slope Deflection”
2.
Ditanyakan : - Hitunglah momen-momen batang dengan metoda “slope deflection”
- Gambar bidang M, D dan N-nya
3. 4.
Ditanyakan : - Hitunglah momen-momen batang dengan metoda “slope
deflection” - Gambarkan bidang M, D dan N-nya.
q = 1 tm
A B
C
EI EI
4m 4m
Suatu portal statis tidak tertentu dengan ukuran dan pembebanan
seperti tergambar.
2 m 5 m
4 m 3 m
A C
D
B EI
EI EI
P
1
=1t P
2
=4t
2 EI 2 EI
EI P
3
=2t P
2
=1t P
1
=4t
A B
C D
q = 1 tm
EI E
4 m 4 m
6 m 2 m
2 m 2 m
Suatu portal statis tidak tertentu dengan ukuran dan pembebanan
seperti tergambar. Perletakan A jepit, C rol dan E sendi.
MODUL 3 -18-
Metoda “Slope Deflection”
4.1.3. Rangkuman
Variable yang dipakai pada metoda “slope deflection” adalah rotasi titik simpul θ dan perpindahan relatif ujung-ujung batang ∆ kalau
strukturnya dapat bergoyang. Rumus momen batang dipengaruhi oleh beban yang bekerja, rotasi titik
simpul dari ujung-ujung batang, θ dan perpindahan relatif antara ujung- ujung batang ∆ kalau ada pergoyangan. Sehingga rumus-rumus momen
batang mengandung variable θ dan ∆. Rumus momen batang ;
Untuk i, j jepit M
ij
= M
Pij
+ K
ij
θ
ij
+ ½ θ
ji
+ 1 ½
L ∆
Dimana K
ij
= L
EI 4
Untuk j sendi rol M
ij
= M
P ij
+ K ij θ
ij
+ L
∆ – ½ M
jk
Dimana : K
ij
= L
EI 3
M
jk
momen kantilever
Perjanjian arah putaran momen dan rotasi adalah positif + untuk searah jarum jam .
Untuk menghitung variable - variabel yang ada disusun persamaan - persamaan dari :
- keseimbangan titik simpul, yaitu jumlah momen batang-batang yang
bertemu pada satu titik simpul sama dengan nol. -
Kalau ada varibel ∆, perlu persamaan keseimbangan struktur.
4.2.4. Penutup