Pengelolaan Pemupukan Stroberi Di Vin’s Berry Park, Cisarua, Lembang, Jawa Barat

i

PENGELOLAAN PEMUPUKAN STROBERI
DI VIN’S BERRY PARK, CISARUA, LEMBANG,
JAWA BARAT

FEBRIANI AI NURROHMAH
A24062816

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011

ii

RINGKASAN

FEBRIANI AI NURROHMAH. Pengelolaan Pemupukan Stroberi di Vin’s
Berry Park, Cisarua, Lembang, Jawa Barat. (Dibimbing oleh KETTY
SUKETI).

Kegiatan magang dilaksanakan pada tanggal 15 Februari sampai 15 Juni
2010 di Vin’s Berry Park, Cisarua, Lembang, Jawa Barat. Kegiatan magang
dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan
kemampuan penulis mengenai aspek teknis dan aspek manajemen dalam
pengelolaan pemupukan stroberi; mempelajari dan membandingkan pengelolaan
pemupukan stroberi secara hidroponik dan secara konvensional. Tujuan khusus
kegiatan magang adalah untuk mempelajari pengelolaan pemupukan pada
tanaman stroberi yang meliputi jenis dan konsentrasi pupuk, waktu dan cara
pemupukan, tenaga kerja, manajemen pemupukan serta aspek budidaya lain yang
berhubungan dengan produksi tanaman.
Metode yang dilaksanakan secara keseluruhan di Vin’s Berry Park adalah
mengikuti kegiatan perusahaan yang menyangkut budidaya tanaman, agrowisata
dan bagian penjualan. Penulis juga melakukan observasi untuk membandingkan
sistem budidaya stroberi di Vin’s Berry Park secara hidroponik dengan sistem
budidaya stroberi di Kampung Langkop secara konvensional. Selama kegiatan
magang berlangsung dilakukan pengamatan pertumbuhan dan perkembangan
tanaman stroberi setelah pemupukan di empat greenhouse. Data yang digunakan
dalam kegiatan magang adalah data primer dan data sekunder.
Pengelolaan budidaya stroberi terdiri dari kegiatan pemeliharaan, panen
sampai pasca panen. Masalah teknis yang timbul dalam pengelolaan budidaya

stroberi adalah masalah dalam kegiatan pemupukan yang belum optimal, sehingga
produksi yang dicapai tidak memenuhi permintaan konsumen. Masalah manajerial
perusahaan yaitu struktur organisasi yang belum tetap turut berpengaruh terhadap
pengelolaan usaha yang dijalankan.
Pengamatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman stroberi setelah
pemupukan dilakukan pada empat greenhouse (A, B, C, dan D) selama

iii
11 minggu. Tanaman yang diamati pada setiap greenhouse adalah tanaman kedua.
Tanaman kedua adalah tanaman hasil kegiatan penanaman ulang di Vin’s Berry
Park. Tanaman di greenhouse A dan greenhouse C berumur enam bulan setelah
tanam ulang. Setiap greenhouse ditentukan 30 tanaman contoh yang diambil
secara acak diagonal dan diberi perlakukan perbedaan konsentrasi pupuk.
Pengamatan yang dilakukan meliputi karakter kualitatif dan karakter kuantitatif
tanaman.
Perlakuan pupuk pada tanaman stroberi yang berumur enam bulan tidak
mempengaruhi semua peubah yang diamati kecuali tinggi tanaman. Perlakuan
pupuk pada tanaman stroberi dengan umur tanaman yang berbeda mempengaruhi
pertumbuhan vegetatif tanaman dan tidak mempengaruhi pertumbuhan generatif
tanaman.

Pupuk yang digunakan di Vin’s Berry Park adalah pupuk Nutrilon kasar
sebanyak 0.3 kg/1 000 l air, Nutrilon halus sebanyak 0.2 kg/1 000 l air, dan pupuk
Boron sebanyak 2 - 3 g/1 000 l air. Kandungan N yang diterima tanaman stroberi
selama dua tahun sebesar 16.97 g/tanaman. Pemupukan dilakukan oleh dua orang
tenaga kerja dengan menggunakan sistem irigasi tetes setiap dua hari. Produksi
buah stroberi yang dihasilkan selama dua tahun di Vin’s Berry Park sebesar
0.35 kg/tanaman. Pemupukan di Kampung Langkop dilakukan secara
konvensional dengan cara disiram setiap dua minggu menggunakan pupuk NPK
mutiara sebanyak 4 kg/200 l air. Kandungan N pada setiap karung sebanyak
0.21 g/karung/empat tanaman, sehingga kandungan N setiap tanaman selama dua
tahun sebesar 2.63 g/tanaman. Produksi buah stroberi yang dihasilkan di
Kampung Langkop selama dua tahun sebesar 0.25 kg/tanaman.
Analisis usahatani stroberi di Vin’s Berry Park memperoleh keuntungan
sebesar Rp. 10 766 131,00 dengan luas lahan 1 000 m2 dan populasi tanaman
7 400 polybag, sedangkan analisis usahatani stroberi di Kampung Langkop
memperoleh keuntungan sebesar Rp. 7 596 000,00 dengan luas lahan 1 000 m2
dan populasi tanaman 7 400 tanaman selama dua tahun. Biaya produksi yang
dikeluarkan Vin’s Berry Park lebih besar dibandingkan Kampung Langkop.

i

PENGELOLAAN PEMUPUKAN STROBERI
DI VIN’S BERRY PARK, CISARUA, LEMBANG,
JAWA BARAT

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

FEBRIANI AI NURROHMAH
A24062816

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011

ii

Judul


: PENGELOLAAN PEMUPUKAN STROBERI DI
VIN’S BERRY PARK, CISARUA, LEMBANG,
JAWA BARAT

Nama

: FEBRIANI AI NURROHMAH

NRP

: A24062816

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Ir. Ketty Suketi, MSi
NIP. 19610913 198601 2 001

Mengetahui,
Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura

Fakultas Pertanian IPB

Dr. Ir. Agus Purwito, M.Sc. Agr
NIP. 19611101 198703 1 003

Tanggal Lulus : ……………..

iii
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Ciamis, Jawa Barat pada tanggal 19 Februari 1988.
Penulis merupakan anak pertama dari Bapak Wawan Gunawan (Alm) dan Ibu
Emah Mustaqimah.
Penulis lulus dari SD Negeri Ciamis X pada tahun 2000, kemudian
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SLTP Negeri I Ciamis
dan lulus pada tahun 2003. Selanjutnya penulis lulus dari SMA Negeri 2 Ciamis
pada tahun 2006. Penulis diterima di IPB melalui jalur USMI (Undangan Seleksi
Masuk IPB) pada tahun 2006. Penulis diterima sebagai salah satu mahasiswa di
Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian pada tahun 2007.
Penulis aktif di organisasi kemahasiswaan selama menjadi mahasiswa.

Penulis menjadi anggota OMDA (Organisasi Mahasiswa Daerah) Ciamis, yaitu
PMGC pada tahun 2006 sampai 2011. Penulis mulai bergabung dengan Himagron
(Himpunan Mahasiswa Agronomi) Faperta IPB dan menjabat sebagai anggota
CTHB (Club Tanaman Hias dan Buah) pada tahun 2007-2008. Penulis menjadi
anggota Departemen Infokom Himagron pada tahun 2008-2009. Penulis menjadi
panitia Festival Tanaman (FESTA) XXIX dan XXX pada tahun 2008 dan 2009
serta menjadi panitia Masa Perkenalan Departemen (MPD) pada tahun 2008.
Penulis menjadi asisten praktikum mata kuliah Dasar-Dasar Agronomi dan
Pengendalian Gulma pada tahun 2010-2011.

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi ini
merupakan hasil kegiatan magang di Vin’s Berry Park, Cisarua, Lembang, Jawa
Barat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pertanian pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ir. Ketty Suketi, MSi sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama pelaksanaan kegiatan magang
serta penyusunan skripsi ini.
2. Dr. Ir. Winarso. D. Widodo, MS dan Dr. Ir. Adiwirman yang telah
memberikan saran selama ujian.
3. Dr. Ir. Yudiwanti Wahyu E. K. selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan nasihat dan dukungan kepada penulis.
4. Drs. Supriatin Budiman, MM sebagai pembimbing lapangan dan seluruh
karyawan Vin’s Berry Park yang telah memberikan bantuan selama
pelaksanaan magang.
5. Ayahanda (Alm) dan Ibunda tercinta serta adik yang telah memberikan
kasih sayang dan doa selama penulis menyelesaikan studi.
6. Hendi Ferdiansyah, SP. yang telah memberikan motivasi dan semangat
kepada penulis.
7. Teman-Teman seperjuangan di tempat magang : Novita Rizky dan Aldi
atas bantuan dan kerjasamanya.
8. Rekan-rekan Agronomi dan Hortikultura ’43 atas kekompakan dan
kebersamaannya.
Penulis berharap semoga hasil observasi magang ini memberi manfaat
bagi yang memerlukan.

Bogor, Juni 2011

Penulis

v

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL .......................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................

vii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

viii


PENDAHULUAN ......................................................................................
Latar Belakang .....................................................................................
Tujuan ..................................................................................................

1
1
2

TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................
Morfologi Stroberi ...............................................................................
Syarat Tumbuh .....................................................................................
Pemupukan Stroberi .............................................................................

3
3
4
4

METODE MAGANG .................................................................................

Tempat dan Waktu ...............................................................................
Metode Pelaksanaan.............................................................................
Pengamatan dan Pengumpulan Data ....................................................
Analisis Data dan Informasi.................................................................

6
6
6
8
8

KEADAAN UMUM VIN’S BERRY PARK .............................................
Letak Geografis Vin’s Berry Park .......................................................
Keadaan Wilayah dan Cuaca ...............................................................
Keadaan Tanaman dan Produksi ..........................................................
Struktur Organisasi Vin’s Berry Park ...................................................
Sarana dan Prasarana Budidaya Stroberi .............................................
Pengelolaan Tenaga Kerja Vin’s Berry Park ........................................

9
9
9
10
12
12
14

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG ..............................................

16

HASIL KEGIATAN MAGANG ................................................................

28

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................
Kesimpulan ..........................................................................................
Saran ....................................................................................................

42
42
42

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

43

LAMPIRAN ................................................................................................

45

vi

DAFTAR TABEL
Nomor
1.

Halaman
Data Produksi Buah Stroberi Periode Mei 2009 sampai
Mei 2010 di Vin's Berry Park .....................................................

11

2. Jumlah Karyawan Vin’s Berry Park Berdasarkan Pendidikan
dan Jabatan .................................................................................

14

3. Prestasi Kerja Penulis dan Karyawan per HOK ..........................

16

4.
5.
6.
7.
8.

Hama dan Penyakit serta Pestisida yang Digunakan di
Vin’s Berry Park .........................................................................

22

Hasil Uji-t Tanaman Stroberi pada Greenhouse dengan Umur
Tanaman yang Sama ...................................................................

34

Hasil Uji-t Tanaman Stroberi pada Greenhouse dengan Umur
Tanaman yang Berbeda ...............................................................

36

Perbedaan Budidaya Stroberi di Vin's Berry Park dan di
Kampung Langkop ......................................................................

38

Perbedaan Analisis Usahatani di Vin’s Berry Park dan di
Kampung Langkop ......................................................................

41

vii

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman

1. Struktur Organisasi Vin’s Berry Park .............................................

12

2. Rak Bertingkat Tiga di Vin’s Bery Park ........................................

13

3. Pemeliharaan Tanaman; (a) Tanaman Sebelum Pewiwilan,
(b) Tanaman Sesudah Pewiwilan ...................................................

18

4. Media Tanam Stroberi; (a) Media Tanam yang Ditumbuhi
Lumut, (b) Media Tanam yang Sudah Rusak.................................

20

5. Penyakit Stroberi di Vin’s Berry Park; (a) Busuk Buah,
(b) Jamur Karat ...............................................................................

21

6. Hama Stroberi di Vin’s Berry Park; (a) Belalang, (b) Ulat,
(c) Siput, (d) Kutu Daun .................................................................

22

7. Produk Olahan Stroberi di Vin’s Berry Park; (a) Selai,
(b) Yoghurt-Selai (Yolai), (c) Ice Cream .......................................

24

8. Sistem Penanaman di Kampung Langkop; (a) Karung,
(b) Karung Terbalik ........................................................................

26

9. Pupuk di Vin’s Berry Park; (a) Pupuk Nutrilon Kasar,
(b) Pupuk Nutrilon Halus ...............................................................

28

10. Tahapan Pemupukan di Vin’s Berry Park .....................................

30

viii

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor

Halaman

1.

Petunjuk Arah dan Peta Lokasi Vin's Berry .................................... 46

2.

Pembagian Area Lahan di Vin's Berry Park.................................... 47

3.

Tata Letak Rak Tanaman Stroberi di Greenhouse
Vin’s Berry Park.............................................................................. 48

4.

Daftar Kegiatan Agrowisata di Vin’s Berry Park ........................... 49

5.

Analisis Usahatani Stroberi di Vin’s Berry Park (7 400 polybag)
Selama Dua Tahun .......................................................................... 50

6.

Analisis Usahatani Stroberi di Petani Langkop (7 400 tanaman)
Selama Dua Tahun .......................................................................... 50

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Tanaman stroberi (Fragaria x ananassa Duchesne) ditanam di sebagian
besar negara yang beriklim temperate dan di beberapa negara subtropis. Stroberi
di daerah tropis ditanam di daerah dataran tinggi. Tanaman stroberi di Indonesia
dalam setahun dapat berproduksi hingga lima kali, puncak produksi terjadi pada
bulan Juli - Agustus tergantung keadaan lingkungan (Sukumalanandana dan
Verheij, 1997). Menurut data FAO (2009) produksi stroberi dunia tahun 2008
sebesar 4 068 454 ton dengan luas areal produksi 255 366 ha.
Buah stroberi di Indonesia mempunyai nilai ekonomi yang tinggi karena
permintaan pasar yang terus meningkat. Buah stroberi tidak hanya dikonsumsi
segar tetapi juga diolah menjadi sirup, selai, ice cream, manisan, jus, dan dodol.
Pengembangan produksi stroberi di Indonesia belum mencapai optimal karena
beberapa kendala yaitu : keadaan iklim yang kurang mendukung, teknik budidaya
yang belum tepat, kultivar stroberi yang digunakan masih berproduktivitas rendah,
serta adanya serangan hama dan penyakit. Kendala produksi tersebut
mengakibatkan rendahnya tingkat produktivitas.
Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas yaitu dengan
memperbaiki pengelolaan teknik budidaya tanaman khususnya pemupukan.
Pemupukan yang tepat akan menghasilkan buah yang berkualitas dan
meningkatkan

produktivitas.

Menurut

Leiwakabesy dan

Sutandi

(2004)

pemupukan merupakan suatu usaha penyediaan nutrisi di dalam tanah, sehingga
kebutuhan tanaman terpenuhi dan akhirnya tercapai produktivitas yang maksimal.
Semua nutrisi yang penting untuk tanaman dibuat dengan melarutkan
pupuk dalam air. Pengelolaan nutrisi tanaman merupakan kunci sukses dalam
budidaya hidroponik (Resh, 2004). Tanaman hidroponik biasanya diletakkan
dalam greenhouse untuk melengkapi kebutuhan sinar, tingkat kelembaban dan
kontrol pertumbuhan (Lingga, 2009). Sistem penanaman secara hiroponik
umumnya menggunakan metode irigasi tetes dalam kegiatan pemeliharaan
tanaman, khususnya pengairan dan pemupukan (fertigasi). Menurut Gunawan
(1996) pemupukan melalui irigasi tetes dilakukan sebelum penanaman sebanyak

2
50 % dari kebutuhan pupuk total dan sisanya diaplikasikan satu bulan kemudian
secara berkala.
Vin’s Berry Park merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
agribisnis hortikultura khususnya budidaya, pengelolaan, dan agrowisata stroberi
secara hidroponik. Pemilihan stroberi sebagai komoditas yang digunakan di Vin’s
Berry Park karena stroberi merupakan buah yang memiliki nilai ekonomi yang
tinggi.
Kegiatan magang di Vin’s Berry Park dilakukan sebagai salah satu upaya
untuk mengetahui secara langsung pengelolaan tanaman stroberi khususnya pada
aspek pemupukan. Pengelolaan pemupukan yang baik adalah pemupukan yang
tidak mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sehingga diperoleh
hasil yang maksimal baik kualitas, kuantitas, maupun kontinuitas.

Tujuan
Tujuan umum magang adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan kerja penulis
mengenai pengelolaan pemupukan stroberi baik secara aspek teknis di
lapangan maupun manajerial
2. Meningkatkan dan memperluas wawasan mahasiswa dalam menganalisis
masalah yang dijumpai dalam pengelolaan budidaya stroberi
Tujuan khusus magang adalah mempelajari pengelolaan pemupukan pada
tanaman stroberi di Vin’s Berry Park yang meliputi jenis dan konsentrasi pupuk,
waktu dan cara pemupukan, tenaga kerja, manajemen pemupukan serta aspek
budidaya lain yang berhubungan dengan produksi tanaman

3

TINJAUAN PUSTAKA

Morfologi Stroberi
Stroberi termasuk tanaman buah herba tahunan. Menurut Staundt (1999)
tanaman stroberi yang dibudidayakan dan sudah banyak dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia merupakan hasil persilangan antara Fragaria virginiana L.
varietas Duschene asal Amerika Utara yang berukuran kecil tapi beraroma dengan
Fragaria chiloensis L. varietas Duschene asal Amerika Selatan yang memiliki
ukuran buah besar. Hasil persilangan ini menghasilkan tanaman dengan buah
berukuran besar tetapi harum dan manis.
Batang utama tanaman stroberi sangat pendek dan tebal disebut dengan
crown. Ukuran crown berbeda-beda menurut umur, tingkat perkembangan
tanaman, kultivar, dan kondisi lingkungan pertumbuhan. Daun stroberi termasuk
daun majemuk beranak tiga (trifoliate) dengan tepi anak daun bergerigi. Daun
stroberi memiliki jumlah stomata sebanyak 300 - 400 stomata/mm2. Tanaman
stroberi dewasa umumnya mempunyai 20 – 35 akar primer. Akar primer dapat
bertahan lebih dari satu tahun (Gunawan, 1996). Menurut Lestyana (1995) daundaun kultivar stroberi memiliki bentuk yang beragam, warna, ketebalan, dan
rambut daunnya sesuai kultivar, secara normal daun stroberi bertahan 1 - 3 bulan
kemudian mati secara bertahap, daun yang terserang patogen dan hama akan lebih
cepat rusak dan gugur.
Tanaman stroberi dapat berbunga sepanjang tahun di daerah tropik. Menurut
Sukumalanandana dan Verheij (1997) bunga tanaman stroberi terdiri dari lima
mahkota, 20 - 35 benang sari, dan ratusan putik yang menempel pada receptacle
(dasar bunga) dengan pola melingkar. Bunga primer yang lebih mendominasi
perkembangan bunga terletak di ujung tangkai utama. Buah stroberi akan matang
setelah satu bulan pembungaan dan ukuran buahnya akan menurun menurut
percabangan yang makin ke atas. Ukuran buah stroberi yang paling besar berasal
dari bunga primer, kemudian bunga sekunder, tersier, dan kuartener. Menurut
Gunawan (1996) buah stroberi merupakan buah semu yang berasal dari receptacle
yang membesar, buah sejati yang berasal dari ovul yang telah diserbuki

4
berkembang menjadi buah kering dengan biji keras. Struktur buah keras ini
disebut achene.

Syarat Tumbuh
Stroberi merupakan tanaman yang sudah dapat beradaptasi dengan baik di
dataran tinggi tropis. Menurut Shoemaker (1955) tanaman stroberi yang
dibudidayakan di Indonesia ditanam di dataran tinggi dengan ketinggian > 1 000
mdpl dengan suhu udara optimum 17.5 - 20.5 0C. Hal ini akan berpengaruh pada
pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman.
Tanaman stroberi dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki curah
hujan 600 - 700 mm/tahun dan tingkat kelembaban 80 - 90 % (Budiman dan
Saraswati, 2008). Tanaman stroberi umumnya dapat tumbuh pada semua jenis
tanah mulai tanah pasir sampai tanah liat. Tanah yang baik untuk pertumbuhan
stroberi adalah jenis tanah berpasir dengan kandungan bahan organik yang tinggi,
kandungan nutrisi yang tinggi, subur, gembur, aerasi dan drainase yang baik
dengan kandungan pH yang mendekati normal (Childers, 1949). Menurut
Sukumalanandana dan Verheij (1997) tanaman stroberi ditanam di tanah lapisan
atas yang mempunyai kapasitas memegang air yang tinggi.

Pemupukan Stroberi
Pertumbuhan tanaman stroberi dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu
faktor yang mempengaruhi yaitu pemupukan. Pemupukan merupakan salah satu
faktor yang penting dalam budidaya stroberi karena berpengaruh terhadap
pertumbuhan, perkembangan, dan produksi tanaman. Menurut Leiwakabesy dan
Sutandi (2004) pemupukan dilakukan karena tanah tidak mampu menyediakan
satu atau beberapa unsur hara untuk menjamin suatu tingkat produksi tertentu.
Pemilihan nutrisi tanaman sangat penting karena berpengaruh terhadap kesehatan
tanaman, produktivitas tinggi, dan kualitas buah. Pemupukan bertujuan untuk
memperoleh produksi yang tinggi dengan memperbaiki penyediaan unsur hara
dan kesuburan tanah tanpa merusak lingkungan.

5
Unsur hara penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman terdiri
dari unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro terdiri dari :
Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fospor (P), Kalium (K),
Kalsium (Ca), Sulfur (S), dan Magnesium (Mg). Unsur hara mikro terdiri dari :
Besi (Fe), Klor (Cl), Mangan (Mn), Boron (B), Seng (Zn), Tembaga (Cu), dan
Molibdenum (Mo). Unsur hara memiliki peranan yang berbeda-beda terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Banyaknya unsur hara yang diberikan
ke tanaman disesuaikan dengan kebutuhan tanaman (Resh, 2004).
Pupuk dasar tanaman stroberi yang ditanam di lapang adalah pupuk
majemuk yang diberikan sebelum penanaman. Dosis pupuk majemuk NPK
12 : 10 : 18 yang diberikan sebanyak 300 - 400 kg/ha (Gunawan, 1996). Menurut
Tjandra (2000) kandungan pupuk yang digunakan untuk budidaya stroberi
menggunakan irigasi tetes diantaranya Urea (46 % N), TSP (60 % P), ZK (50 %
K), dan Amonium Nitrat (33.5 % N). Tanaman stroberi yang berumur 4 – 10
bulan bulan memperoleh unsur N dari pemberian pupuk Urea sebanyak 9.45 kg/ha
dan pupuk Ammonium Nitrat sebanyak 12.98 kg/ha.
Pupuk yang digunakan untuk tanaman yang ditanam secara hidroponik hasil
percobaan Dinas Pertanian DKI Jakarta tahun 1982 terdiri dari Kalium Nitrat
sebanyak 0.408 g/l, Kalsium Nitrat sebanyak 0.820 g/l, Monokalium Fosfat
sebanyak 0.136 g/l, MgSO4.7H2O sebanyak 0.493 g/l, unsur Fe sebanyak 0.50 mg,
unsur B, Mn, dan Zn sebanyak 0.25 mg, unsur Cu sebanyak 0.02 mg, dan unsur
Mo sebanyak 0.01 mg (Lingga, 2009).

6

METODE MAGANG

Tempat dan Waktu
Kegiatan magang dilaksanakan di Vin’s Berry Park, Cisarua, Lembang,
Jawa Barat. Kegiatan magang berlangsung selama empat bulan mulai dari tanggal
15 Februari sampai dengan 15 Juni 2010.

Metode Pelaksanaan
Penulis mengikuti seluruh kegiatan yang ada di Vin’s Berry Park selama
kegiatan magang yang meliputi : budidaya tanaman stroberi, bagian agrowisata,
dan bagian pemasaran. Penulis mengikuti seluruh kegiatan budidaya stroberi
sesuai dengan kegiatan yang berlangsung di kebun meliputi : pemeliharaan
tanaman (pewiwilan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit), pemanenan,
dan pengemasan buah stoberi. Penulis bekerja di bagian agrowisata sebagai
pemandu wisata yang bertugas mengantar pengunjung berkeliling ke kebun
stroberi, blackberry, dan raspberry serta memberikan penjelasan mengenai
budidaya tanaman stroberi di Vin’s Berry Park yang dilakukan secara hidroponik.
Penulis juga melakukan observasi untuk membandingkan sistem budidaya stroberi
di Vin’s Berry Park secara hidroponik dengan sistem budidaya stroberi secara
konvensional. Kegiatan observasi dilakukan di Kampung Langkop, Desa Alam
Endah, Kecamatan Rancabali pada tiga orang petani sekaligus pengumpul buah
stroberi.
Penulis melakukan pengamatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman
stroberi setelah pemupukan di empat greenhouse. Tanaman yang diamati pada
setiap greenhouse adalah tanaman kedua. Tanaman kedua adalah tanaman hasil
kegiatan penanaman ulang di Vin’s Berry Park. Tanaman di greenhouse A dan
greenhouse C berumur enam bulan setelah tanam ulang. Tanaman contoh
ditentukan secara acak diagonal sebanyak 30 tanaman untuk masing-masing
greenhouse, sehingga jumlah total tanaman contoh yang diamati sebanyak 120
tanaman.

7
Pupuk yang digunakan untuk 30 tanaman contoh sebanyak 3 g (campuran
pupuk Nutrilon kasar dan halus) yang dilarutkan dalam 4.5 l air. Pupuk Nutrilon
kasar mengandung nutrisi makro yaitu 15.5 % N, 26.5 % CaO, 19.0 % Ca. Pupuk
Nutrilon halus mengandung nutrisi mikro yaitu Mn dan B. Setiap tanaman stroberi
menerima 150 ml nutrisi. Dosis pupuk yang digunakan 0.1 g/tanaman..
Perbandingan pupuk Nutrilon kasar dan halus yang diberikan pada setiap umur
tanaman sebagai berikut :
1. Greenhouse A : Tanaman kedua yang berumur enam bulan, diberikan pupuk
dengan perbandingan 3 : 2 atau 1.8 g : 1.2 g
2. Greenhouse B : Tanaman kedua yang berumur tiga bulan, diberikan pupuk
dengan perbandingan 7 : 3 atau 2.1 g : 0.9 g
3. Greenhouse C : Tanaman kedua yang berumur enam bulan, diberikan pupuk
dengan perbandingan 3 : 7 atau 0.9 g : 2.1 g
4. Greenhouse D : Tanaman kedua yang berumur tiga tahun, diberikan pupuk
dengan perbandingan 1 : 1 atau 1.5 g : 1.5 g
Perlakuan pupuk yang diberikan ke tanaman stroberi berdasarkan perbedaan
umur tanaman. Tanaman kedua yang berumur tiga bulan diberikan unsur hara
makro lebih banyak karena tanaman masih dalam fase vegetatif. Tanaman
membutuhkan unsur hara makro lebih banyak daripada unsur hara mikro pada
fase vegetatif. Tanaman stroberi yang berumur enam bulan diberikan unsur hara
mikro lebih banyak karena tanaman memasuki fase generatif. Saat fase generatif
tanaman membutuhkan unsur hara mikro lebih banyak daripada unsur hara makro.
Perbandingan pupuk yang digunakan di Vin’s Berry Park adalah 3 : 2. Tanaman
kedua yang berumur tiga merupakan tanaman yang sudah tidak produktif karena
tanaman stroberi memiliki umur ekonomis sampai umur dua tahun. Tanaman
yang melebihi umur ekonomis menghasilkan produktivitas yang rendah.
Perlakuan pupuk yang diberikan pada tanaman stroberi yang berumur tiga tahun
memiliki perbandingan yang sama antara unsur hara makro dan unsur hara mikro.

8
Pengamatan dan Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam kegiatan magang adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan dan hasil kerja langsung di
lapangan, wawancara, dan diskusi dengan karyawan kebun yang berhubungan
dengan teknik budidaya tanaman khususnya aspek pemupukan yang meliputi :
jenis dan konsentrasi pupuk, waktu dan cara pemupukan, tenaga kerja, manajemen
pemupukan. Data sekunder diperoleh dari laporan bulanan arsip perusahaan yang
berkaitan dengan keadaan umum perusahaan yang meliputi : keadaan iklim, tata
guna lahan,

keadaan

tanaman

dan

produksi,

struktur

organisasi,

dan

ketenagakerjaan serta sarana dan prasarana yang ada di Vin’s Berry Park.
Pengamatan yang dilakukan selama kegiatan magang adalah sebagai
berikut :
1. Produksi buah stroberi bulan Mei 2009 - Mei 2010.
2. Pengelolaan pemupukan meliputi : jenis dan konsentrasi pupuk, waktu dan cara
pemupukan, tenaga kerja dan manajemen pemupukan.
3. Pengamatan karakter kuantitatif dilakukan seminggu sekali selama 11 minggu.
Peubah yang diamati meliputi : tinggi tanaman, jumlah daun/tanaman, jumlah
bunga total/tanaman, jumlah bunga gugur/tanaman, persentase bunga
gugur/tanaman, jumlah buah/tanaman, diameter buah/tanaman dan panjang
buah/tanaman.
4. Pengamatan karakter kualitatif dilakukan saat panen. Peubah yang diamati
adalah : bobot buah/tanaman, bobot/buah, dan serangan hama penyakit.

Analisis Data dan Informasi
Data yang diperoleh baik data primer maupun data sekunder diolah
menggunakan metode statistik sederhana yaitu penjumlahan, rataan, dan
persentase. Analisis data dilakukan pada data primer hasil pengamatan langsung
di lapangan. Data primer yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji
t-student taraf 5 %.

9

KEADAAN UMUM VIN’S BERRY PARK

Letak Geografis Vin’s Berry Park
Vin’s Berry Park adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
agribisnis hortikultura khususnya budidaya, pengelolaan, dan agrowisata stroberi.
Vin’s Berry Park berada dibawah Yayasan Putra Agro Tunas Harapan yang berada
di Jalan Patuha, Bandung. Vin’s Berry Park secara resmi didirikan pada tanggal
11 November 1999 oleh Drs. Supriatin Budiman, MM sebagai ketua perusahaan
dan Dra. Levina Tristandra, MM sebagai sekretaris sekaligus sebagai bendahara
perusahaan.
Vin’s Berry Park berlokasi di Jalan Kolonel Masturi Atas No.14 RT.04
RW.03 Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat
(Lampiran 1). Lokasi ini terletak sekitar 8 km dari ibukota kabupaten dan berada
pada ketinggian 1 200 mdpl. Vin’s Berry Park berbatasan dengan Desa Kertawangi sebelah utara, Desa Padaasih sebelah timur, Kelurahan Cipageran, Cimahi
Utara sebelah selatan dan Desa Pasir Halang dan Tugu Mukti di sebelah barat.
Keadaan Wilayah dan Cuaca
Vin’s Berry Park terletak pada daerah topografi yang berbukit-bukit
dengan keadaan tanah berdebu dan berwarna hitam sebagian. Suhu udara rata-rata
selama empat bulan kegiatan magang berlangsung berkisar antara 19 - 21 0C
dengan kelembaban rata-rata 86.8 %. Tanaman stroberi dipelihara di dalam
greenhouse, sehingga suhu dan kelembaban yang lebih berpengaruh adalah suhu
dan kelembaban greenhouse. Suhu rata-rata greenhouse adalah 19 - 29 0C dengan
kelembaban rata-rata 80 %.
Vin’s Berry Park memiliki luas lahan keseluruhan 2 ha. Sekitar sepertiga
dari luas lahan digunakan untuk budidaya stroberi (empat greenhouse). Vin’s
Berry Park juga mengembangkan buah raspberry dan buah blackberry.
Infrastruktur pendukung Vin’s Berry Park yaitu kantor, mess karyawan, gudang,
toko Vin’s Berry Park, serta aula utama (Lampiran 2).

10
1. Kantor
Kantor merupakan tempat bagi pemilik perusahaan melakukan kegiatan
selama berada di kebun yaitu melakukan kegiatan promosi dan kegiatan-kegiatan
lain yang menunjang kelancaran perusahaan. Kantor Vin’s Berry Park memiliki
luas ± (5 x 6) m2
2. Mess karyawan
Mess karyawan memiliki luas ± (4 x 5) m2 dan merupakan fasilitas
pendukung bagi karyawan dalam melakukan kegiatan rutinitas sehari-hari. Tempat
ini digunakan sebagai tempat peristirahatan juga sebagai tempat tinggal bagi
karyawan Vin’s Berry Park. Mess karyawan dilengkapi dengan sarana tempat
tidur, dapur, dan kamar mandi.
3. Toko Vin’s Berry Park
Bangunan ini memiliki luas ± (15 x 5) m2. Toko Vin’s Berry Park
berfungsi untuk melakukan kegiatan penjualan produk-produk olahan stroberi,
tempat dilakukannya proses penanganan pasca panen stroberi mulai dari sortasi,
grading, sampai proses pengemasan buah sehingga siap dijual.
4. Gudang
Bangunan ini berfungsi untuk menyimpan nutrisi, pestisida, serta alat-alat
produksi yang menunjang dalam kegiatan budidaya stroberi. Gudang terletak di
belakang toko Vin’s Berry Park dan memiliki luas ± (1 x 2) m2.
5. Aula utama
Bangunan ini memiliki luas ± (20 x 20) m2 dan digunakan sebagai ruang
tempat pertemuan serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan Vin’s
Berry Park.

Keadaan Tanaman dan Produksi
Bibit stroberi yang digunakan di Vin’s Berry Park adalah bibit impor yang
berasal dari California, USA. Sistem budidaya yang diterapkan adalah hidroponik
yaitu penanaman tanaman tanpa menggunakan media tanah. Menurut Jones
(2005) hidroponik adalah ilmu tumbuh atau produksi tanaman dalam larutan yang

11
mengandung nutrisi tetapi bukan tanah. Media tanam di Vin’s Berry Park adalah
arang sekam.
Varietas stoberi yang ditanam adalah varietas Earlibrite dan Festival.
Varietas stroberi Earlibrite rata-rata berbentuk globose conic dan short wedge,
sedangkan varietas stroberi Festival berbentuk conic dan long conic. Kedua
varietas ini ditanam di dalam empat greenhouse. Tanaman stroberi di greenhouse
A dan C masing-masing berjumlah 1 900 polybag, tanaman stroberi di greenhouse
B berjumlah 2 000 polybag, sedangkan tanaman stroberi di greenhouse D
berjumlah 1 600 polybag. Total tanaman stroberi dari semua greenhouse sebanyak
7 400 polybag. Produksi buah yang dihasilkan di Vin’s Berry Park pada bulan Mei
2009 sampai Mei 2010 disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Data Produksi Buah Stroberi Periode Mei 2009 sampai Mei 2010 di
Vin's Berry Park
Bulan
Mei
Juni
Juli
Agst
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei

MB

MK

Kecil

Apkir
Jumlah
kg
%
kg
%
kg
%
kg
%
..............................................2009..............................................................
1.0 1.1 21.0
23.1
14.5 15.9
54.6
59.9
91.1
2.0 2.1 44.0
45.2
24.0 24.6
27.4
28.1
97.4
6.0 2.9 47.5
22.9
42.0 20.3
111.7
53.9
207.4
4.5 2.4 71.5
38.3
43.5 23.3
67.3
36.0
186.8
- 28.5
30.8
19.0 20.5
45.1
48.7
92.6
- 11.5
55.3
4.0 19.2
5.30
25.5
20.8
- 20.0
77.8
4.0 15.6
1.70
6.6
25.7
- 26.5
59.2
17.0 38.0
1.25
2.8
44.8
..............................................2010..............................................................
8.5
43.5
9.0 46.2
2.0
10.3
67.4
- 10.5
35.0
18.0 60.0
1.5
5.0
84.5
5.0
42.4
5.0 42.4
1.8
15.3
64.4
3.5
28.0
7.5 60.0
1.5
12.0
81.0
3.5
31.8
5.5 50.0
2.0
18.2
75.7

Keterangan : MB (Medium Besar) = 20 - 23 g/buah; MK (Medium Kecil) = 12 – 19 g/buah;
Kecil = 9 – 11 g/buah; Apkir = < 5 g/buah

Penanaman ulang tanaman stroberi merupakan kegiatan pemeliharaan
tanaman dengan tujuan agar produksi buah lebih baik. Penanaman ulang di Vin’s
Berry Park dikenal dengan istilah pembengkelan. Tanaman stroberi yang ditanam
di empat greenhouse merupakan hasil penanaman ulang. Penanaman ulang

12
dilakukan secara bertahap. Tahap pertama dilakukan pada bulan Agustus 2009 di
greenhouse A dan C, tahap kedua dilakukan pada bulan November 2009 di
greenhouse B, dan tahap ketiga dilakukan pada pertengahan bulan Februari 2010
di greenhouse D.

Struktur Organisasi Vin’s Berry Park
Struktur organisasi di Vin’s berry Park masih bersifat sederhana. Vin’s
Berry Park dipimpin oleh ketua perusahaan yang membawahi dua unit kerja yaitu
yaitu bagian penjualan dan bagian budidaya tanaman (Gambar 1). Masing-masing
unit kerja memiliki seorang koordinator yang dibantu oleh tenaga kerja lainnya.
Pembagian kerja pada tiap unit kerja menggambarkan tugas dan kewajiban yang
harus dijalankan baik untuk ketua perusahaan maupun karyawan perusahaan.
Pemimpin
Sekretaris/Bendahara

Bidang Budidaya

Bidang Penjualan

Karyawan

Karyawan

Gambar 1. Struktur Organisasi Vin’s Berry Park

Sarana dan Prasarana Budidaya Stroberi
Vin’s Berry Park dalam menjalankan kegiatan usahanya didukung oleh
beberapa faktor diantaranya sarana produksi, administrasi, pemasaran, serta
transportasi. Sarana produksi yang digunakan dalam kegiatan budidaya tanaman
stroberi adalah empat greenhouse yang terbuat dari kerangka bambu yang
memiliki ukuran panjang 20 m, lebar 12.20 m, tinggi bangunan 4.5 m. Seluruh
greenhouse dinaungi oleh plastik ultraviolet dan disekelilingnya dipasang polinet.
Setiap greenhouse di Vin’s Berry Park dilengkapi dengan lima buah rak tanaman

13
bertingkat tiga (Lampiran 3). Menurut Jones (2005) greenhouse adalah bangunan
yang bahan utamanya terbuat dari kaca dengan suhu dan kelembaban yang dapat
diatur untuk budidaya tanaman di luar musim tanamnya.
Rak tanaman di Vin’s Berry Park bertingkat tiga berbentuk trapesium
(Gambar 2). Panjang rak tanaman 18 m, tinggi rak 1.3 m, tinggi rak pertama dari
tanah adalah 60 cm, rak pertama ke rak kedua 40 cm, dan rak kedua ke rak ketiga
30 cm. Lebar rak pertama 40 cm untuk dua baris tanaman, rak kedua dan ketiga
20 cm untuk satu baris tanaman. Lebar polybag yang digunakan 15 cm. Jarak
antara rak tanaman yang satu dengan yang lainnya adalah 1 m untuk memudahkan
dalam kegiatan perawatan. Rak tanaman dilengkapi dengan pipa dan selang irigasi
tetes. Prasarana yang dimiliki oleh Vin’s Berry Park adalah jalan untuk akses
berkeliling kebun wisata stroberi.

Gambar 2. Rak Bertingkat Tiga di Vin’s Bery Park
Air yang digunakan untuk menunjang kegiatan budidaya stroberi berasal
dari air Gunung Burangrang. Air yang dialirkan ke Vin’s Berry Park kemudian
ditampung dalam kolam penampungan utama dan tangki penampung air. Air
untuk budidaya stroberi disalurkan melalui pipa-pipa irigasi ke dalam greenhouse
dengan didorong menggunakan bantuan pompa irigasi untuk menambah tekanan.
Listrik yang digunakan untuk menunjang semua aktivitas berasal dari PLN.

14
Pengelolaan Tenaga Kerja Vin’s Berry Park
Tenaga kerja yang bekerja di Vin’s Berry Park merupakan penduduk yang
berada di sekitar Desa Jambudipa. Jumlah tenaga kerja Vin’s Berry Park tahun
2010 sebanyak 16 orang yang terdiri dari sembilan orang karyawan pria dan tujuh
orang karyawan wanita (Tabel 2). Karyawan merupakan lulusan SD dan SMA.
Tenaga kerja pria memiliki tanggung jawab di bagian budidaya tanaman,
sedangkan tenaga kerja wanita terbagi menjadi dua bagian yaitu tiga orang di
bagian budidaya tanaman dan tiga orang di bagian penjualan.
Tenaga kerja yang bergerak dalam budidaya tanaman stroberi berjumlah dua
orang terdiri dari satu orang tenaga kerja pria yang bertugas sebagai koordinator
lapangan dan satu orang tenaga kerja wanita yang bertugas membantu koordinator
dalam melaksanakan kegiatan budidaya di lapang. Pembagian kerja dalam
budidaya tanaman stroberi berlaku untuk karyawan pria dan wanita pada saat di
lapangan. Pekerjaan tenaga kerja pria meliputi : penyiraman, pemupukan,
pengendalian penyakit, panen, pewiwilan, dan penyemprotan pestisida. Pekerjaan
tenaga kerja wanita meliputi : penyiraman, pemupukan, pengisian polybag
menggunakan arang sekam, panen, pewiwilan, dan pemeliharaan lingkungan
greenhouse.
Tabel 2. Jumlah Karyawan Vin’s Berry Park Berdasarkan Pendidikan dan
Jabatan
No
1
2
3
4

Jabatan
Ketua
Sekretaris/ Bendahara
Staf Penjualan
Staf Kebun
Jumlah

Pendidikan
S2
S2
SMU
SD

Jumlah (orang)
1
1
3
11
16

Sumber : Vin’s Berry Park, 2010

Hari kerja di Vin’s Berry Park yaitu enam hari kerja efektif. Jam kerja
dimulai dari pukul 08.00 - 16.00 WIB dengan waktu istirahat sebanyak satu kali
yaitu pukul 12.00 - 13.00 WIB. Pada hari Jum’at, karyawan bekerja mulai pukul
07.00 - 11.00 WIB dengan satu kali istirahat yaitu pukul 11.00 - 12.00 WIB. Hal
ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi karyawan muslim yang akan

15
melaksanakan salat Jum’at. Karyawan bekerja kembali pukul 13.00 - 16.00 WIB.
Karyawan wanita yang bekerja setengah hari hanya bekerja sampai pukul
12.00 WIB. Penentuan hari libur ditentukan secara bergilir. Karyawan tidak
mendapat libur jika kunjungan wisata ke Vin’s Berry Park sangat padat.
Sistem gaji yang diterapkan sesuai dengan daftar hadir harian karyawan dan
pembayarannya dilakukan setiap hari Minggu. Rata-rata karyawan pria menerima
upah Rp. 25 000,00/hari dan karyawan wanita sebesar Rp. 17 500,00/hari.
Karyawan yang hanya bekerja setengah hari mendapatkan upah sebesar
Rp. 15 000,00/hari. Pemberian upah antara karyawan pria dan wanita berbeda
tergantung dari jenis pekerjaan, keterampilan, lamanya pekerjaan dan prestasi
kerja masing-masing karyawan. Fasilitas yang diberikan perusahaan kepada
karyawan berupa mess karyawan, tunjangan hari raya (THR), dan tunjangan
kesehatan (obat-obatan) yang termasuk dalam perjanjian kerja.
Vin’s Berry Park sebagai kebun produksi stroberi memiliki struktur
organisasi yang belum bersifat tetap tetapi sudah dapat dikatakan cukup baik. Hal
ini terlihat dari pemecahan masalah yang dilakukan dengan cara berdiskusi secara
kekeluargaan bersama para karyawan. Peningkatan keterampilan karyawan perlu
mendapat perhatian dari ketua perusahaan. Mengadakan pelatihan dan
pengembangan edukasi secara berkala terhadap karyawan perlu dilakukan untuk
menambah pengetahuan dan keterampilan, sehingga karyawan mengerti tugas
yang harus dilaksanakan. Karyawan yang sudah mengerti dan memahami suatu
pekerjaan sebaiknya dikhususkan pada pekerjaan tersebut, sehingga pekerjaan
menjadi lancar. Adanya cara seperti ini diharapkan pengelolaan perusahaan lebih
terkoordinasi dan efisiensi tenaga kerja dapat ditingkatkan.

16

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan penulis meliputi : penyiraman,
pemupukan,

pemangkasan,

pembersihan

gulma,

penanaman

ulang

dan

penggantian media tanam, pengendalian hama penyakit, panen, dan pasca panen.
Prestasi kerja penulis, karyawan, dan standar prestasi kerja per HOK ( Tabel 3).
Tabel 3. Prestasi Kerja Penulis dan Karyawan per HOK
Kegiatan
Pemeliharaan
a. Pewiwilan
b. Penyiangan Gulma
Panen
Pasca Panen
a. Sortasi
b. Pengemasan
Penanaman Ulang
a. Pengisian Media
b. Penanaman

Prestasi
Volume
Prestasi
Kerja
Kerja
1100.50*
2.50+
1.50+
1.00+
4852-

15.71-0.07**
0.36++
0.21++
0.14++
6.85-7.42--

Karyawan
Volume
Prestasi
Kerja
Kerja
1201.50*
2.50+
1.50+
1.50+
7070-

17.14-0.21**
0.35++
0.21++
0.21++
10-10--

Sumber : Data Pengamatan di Lapangan, 2010
Keterangan : HOK
: Hari Orang Kerja = 7 jam
: polybag/HOK; -- : polybag /jam
*
: rak/HOK ; ** : rak/jam
+
: kg/HOK ; ++ : kg/jam

Penyiraman
Penyiraman tanaman stroberi dilakukan secara rutin dengan menggunakan
sistem irigasi tetes (drip irrigation). Penggunaan sistem irigasi tetes lebih
menguntungkan karena air yang digunakan lebih efisien. Air yang digunakan saat
penyiraman tidak mengenai buah stroberi yang bisa menyebabkan buah menjadi
busuk. Menurut Gunawan (1996) jumlah air yang dibutuhkan sekitar
5 - 6 l/m2. Air diberikan berupa tetesan-tetesan di sekitar daerah akar 2 - 3 kali
sehari tergantung pada keadaan.
Penyiraman dilakukan pada pagi hari mulai pukul 07.00 - 09.00 WIB atau
siang hari pada pukul 13.00 - 15.00 WIB. Waktu yang dibutuhkan untuk

17
penyiraman sekitar 20 menit/1 000 l air. Selama berlangsungnya kegiatan
magang, air yang diberikan untuk setiap greenhouse tidak tergantung dari ukuran
yang seharusnya, jika air sudah mulai keluar dari polybag dan media tanam sudah
terlihat lembab maka kegiatan penyiraman dihentikan. Penyiraman pada musim
hujan tetap dilakukan untuk menjaga agar media tanam tidak kering dan padat.
Menurut Lingga (2009) frekuensi irigasi tergantung dari permukaan media, tahap
pertumbuhan tanaman, dan faktor iklim.
Penyiraman juga dilakukan pada seluruh bagian tanaman agar tanaman
segar, tidak tampak layu, hama yang menempel di tanaman menjadi hilang.
Penyiraman dilakukan secara manual dengan menggunakan selang yang langsung
dihubungkan dengan pompa air. Air yang digunakan berasal dari kolam
penampungan. Kualitas air menentukan pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Kolam penampungan air yang ada di Vin’s Berry Park tidak memiliki
penutup. Hal ini mendukung berkembang biaknya jamur atau bakteri dalam kolam
penampungan air.

Pemupukan
Pemupukan merupakan kegiatan pemeliharaan yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan produksi yang dihasilkan. Pemberian nutrisi yang tepat pada
tanaman akan memberikan tambahan nutrisi, sehingga tanaman akan tumbuh
optimal, berbuah lebat, kualitas buah baik, dan produksi buah bisa kontinyu.
Kebutuhan nutrisi tanaman pada sistem hidroponik di Vin’s Berry Park dilakukan
dengan irigasi tetes. Aspek teknis pemupukan akan dibahas sendiri pada bab
berikutnya.

Pemangkasan
Pemangkasan atau biasa disebut dengan pewiwilan dilakukan dengan cara
membuang daun-daun yang sudah tua, mati, dan terkena hama penyakit. Daun
yang terserang penyakit harus segera diwiwil karena bisa menularkan penyakit ke
daun-daun lain yang masih sehat, sehingga pertumbuhan tanaman dapat
terganggu. Setiap tanaman stroberi disisakan 3 - 4 daun. Kegiatan pewiwilan

18
dilakukan setiap dua minggu, sehingga tanaman bisa tumbuh dengan baik. Waktu
yang dibutuhkan untuk melakukan pewiwilan tanaman stroberi untuk satu
greenhouse adalah empat hari dengan asumsi dikerjakan oleh satu orang
karyawan. Tanaman yang belum diwiwil dan sudah diwiwil dapat dilihat pada
Gambar 3.

a

b

Gambar 3. Pemeliharaan Tanaman; (a) Tanaman Sebelum Pewiwilan,
(b) Tanaman Sesudah Pewiwilan
Pembersihan Gulma
Pembersihan gulma di sela-sela tanaman dalam polybag dilakukan secara
intensif. Media tanam dalam polybag yang di sekelilingnya ditumbuhi oleh gulma
akan berdampak pada persaingan dalam penyerapan nutrisi yang dapat
menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang optimal. Pembersihan gulma
dilakukan secara manual dengan cara mencabut gulma.
Kebersihan lingkungan di dalam greenhouse mempengaruhi pertumbuhan
tanaman stroberi. Greenhouse yang ada di Vin’s Berry Park berlantai tanah,
sehingga memerlukan pemeliharaan yang intensif agar keberadaan gulma yang
ada di dalam lingkungan greenhouse tidak bisa menularkan hama dan penyakit
yang akan mengganggu pertumbuhan stroberi. Kegiatan pembersihan gulma
dilakukan secara manual dengan menggunakan kored untuk gulma yang berada di
bawah rak tanaman. Gulma yang tumbuh antara lain golongan teki, Euphorbia
hirta, Axonopus compressus, dan Ageratum conyzoides. Kegiatan pembersihan
gulma dilakukan setiap bulan atau melihat kondisi yang ada, yaitu saat gulma

19
yang tumbuh terlihat banyak. Kegiatan pembersihan gulma di bawah rak tanaman
jika dilakukan oleh satu orang karyawan membutuhkan waktu sekitar 3 - 4 hari
setiap greenhouse dengan jumlah tanaman 1 600 polybag.

Penanaman Ulang dan Penggantian Media Tanam
Salah satu kegiatan pemeliharaan tanaman yang dilakukan oleh Vin’s Berry
Park adalah penanaman ulang. Penanaman ulang di Vin’s Berry Park dikenal
dengan istilah pembengkelan yaitu kegiatan peremajaan tanaman dengan cara
memotong crown tanaman sampai crown yang tersisa panjangnya sekitar 1.5 cm.
Tanaman yang sudah dipotong crownnya kemudian dipotong akarnya, sehingga
panjang akar yang tersisa sekitar 10 - 12 cm. Daun tanaman stroberi dibuang dan
disisakan 3 – 4 buah untuk mengurangi penguapan. Pembuatan lubang tanam
dilakukan sebelum penanaman sesuai dengan panjang akar.
Penanaman stroberi dilakukan dengan cara meletakkan tanaman, sehingga
crown tanaman tepat berada pada tengah-tengah polybag yang sudah berisi media
tanam. Crown yang ditanam terlalu dalam maka akar tanaman akan busuk tetapi
jika terlalu dangkal crown dan bagian atas akar akan kering. Pembuangan akar
pada tanaman yang akan diremajakan, dapat meningkatkan keberhasilan hidup
tanaman. Kegiatan peremajaan bisa meningkatkan produksi buah pada saat awal
panen karena tanaman bisa berproduksi seperti halnya tanaman baru.
Pemeliharaan tanaman dilakukan saat bunga dan buah pertama muncul yaitu
sekitar umur satu bulan, hal ini bertujuan agar nutrisi terkonsentrasi untuk
pertumbuhan tanaman. Tanaman baru bisa berbuah setelah berumur empat bulan
dan umur lima bulan tanaman sudah mulai bisa dipanen. Kegiatan penanaman
ulang harus dilakukan dengan hati-hati. Cara penanaman ulang yang salah akan
menyebabkan tanaman menjadi layu dan akhirnya mati. Kegiatan penanaman
ulang jika dilakukan oleh satu orang karyawan membutuhkan waktu sekitar dua
minggu setiap greenhouse dengan jumlah tanaman 1 600 – 2 000 polybag.
Penggantian media tanam dilakukan jika media sudah rusak yaitu sudah ada
lapisan lumut pada bagian atas dan media tanam sudah memadat (Gambar 4).
Rusaknya media disebabkan oleh serapan nutrisi oleh tanaman tidak berlangsung

20
cepat, sehingga komposisi nutrisi yang belum terserap tanaman tertinggal dalam
media yang akhirnya media menjadi padat. Pemberian nutrisi yang teratur
menyebabkan pH media menjadi tidak netral, sehingga media tanam harus diganti
untuk mendukung pertumbuhan tanaman.

a

b

Gambar 4. Media Tanam Stroberi; (a) Media Tanam yang Ditumbuhi
Lumut, (b) Media Tanam yang Sudah Rusak
Penambahan media tanam dilakukan terhadap media yang sudah terlihat
memadat dan berkurang. Kegiatan ini dilakukan secara rutin atau melihat kondisi
media tanam. Tahap awal kegiatan ini adalah menggemburkan media tanam yang
sudah mulai memadat kemudian media tanam yang baru ditambahkan. Hal ini
bertujuan agar campuran media dapat berfungsi dengan baik sebagai penambah
nutrisi bagi tanaman.

Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
Penggunaan sistem hidroponik dalam budidaya stroberi memberikan nilai
lebih karena serangan hama dan penyakit bisa lebih dikontrol. Penyakit
berpotensi menyebabkan masalah yang serius pada tanaman stroberi. Gangguan
hama dan penyakit dengan intensitas serangan yang tinggi bisa menyebabkan
gagal panen. Penggunaan pestisida yang tepat dapat mengendalikan serangan
hama dan penyakit. Menurut Strand (1994) penyakit pada tanaman stroberi dapat
disebabkan oleh faktor fisik seperti kekurangan nutrisi dan stress lingkungan.
Penyemprotan pestisida menggunakan alat semprot knapsack sprayer.
Penyemprotan dilakukan setiap dua minggu pada sore hari. Pestisida yang
dibutuhkan untuk satu greenhouse sebanyak 1.5 tangki (1 tangki = 15 liter).

21
Penyemprotan tidak dilaksanakan pada siang hari karena suhu terlalu tinggi,
sehingga larutan pestisida akan menguap dan akhirnya penyerapan berlangsung
tidak efektif.
Penyakit yang menyerang tanaman stroberi adalah busuk buah yang
disebabkan oleh Botrytis cinerea dan jamur karat. Busuk buah ditandai dengan
buah yang sudah matang kebasah-basahan dan berwarna coklat muda (Gambar 5).
Hama yang menyerang pada tanaman stroberi di Vin’s Berry Park adalah
belalang, ulat, tungau, kutu daun, dan siput yang menyebabkan buah yang matang
berlubang (Gambar 6). Menurut Kalie (2000) tungau menyerap cairan dari daun
bagian bawah, sehingga daun berubah jadi merah tua dan kemudian berguguran.
Buah yang terserang warnanya menjadi tidak sempurna dan biasanya gugur
menjelang dipanen. Daun stroberi yang terserang tungau berwarna hijau
kehitaman kemudian menjadi kering.

a

b

Gambar 5. Penyakit Stroberi di Vin’s Berry Park; (a) Busuk Buah,
(b) Jamur Karat
Tindakan pengendalian perlu dilakukan unt