Komposisi Jaringan pada Potongan Komersial Karkas Domba Garut dan Ekor Tipis Umur Sebelas Bulan dengan Ransum Penggemukkan Mengandung Indigofera sp.

RINGKASAN
IRMA INDAH KURNIA. D14080147. 2012. Komposisi Jaringan pada Potongan
Komersial Karkas Domba Garut dan Ekor Tipis Umur Sebelas Bulan dengan
Ransum Penggemukkan Mengandung Indigofera sp. Skripsi. Departemen Ilmu
Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Muhamad Baihaqi, S.Pt., M.Sc
Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Rudy Priyanto
Domba garut dan domba Ekor Tipis dikenal memiliki keunggulan mampu
beranak sepanjang tahun dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
kurang baik. Namun, terdapat pula beberapa perbedaan pada karakteristik karkas
yang dihasilkan dari kedua domba tersebut, seperti persentase karkas, kualitas dan
kuantitas karkas. Maka diperlukan usaha pemeliharaan dan penggemukan secara
intensif untuk mengetahui seberapa besar tingkat perbedaan karakteristik karkas
yang akan dihasilkan. Legum Indigofera sp. diketahui memiliki kandungan protein
kasar yang tinggi serta kandungan nutrisi yang cukup lengkap sehingga dapat
dijadikan sumber bahan pakan yang menunjang produksi karkas.
Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan dari bulan Mei hingga bulan
September 2011 di Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perbedaan komposisi jaringan dalam potongan-potongan
karkas komersial pada domba garut dan domba Ekor Tipis umur 11 bulan
menggunakan ransum penggemukan mengandung Indigofera sp. Domba garut dan

domba Ekor Tipis yang digunakan masing-masing sebanyak empat ekor dengan
bobot badan awal rata-rata 14,5 ± 1,47 kg dan koefisien keragaman 10,14%. Ternak
dipelihara secara intensif selama tiga bulan di kandang individu. Pakan yang
digunakan berupa pelet Indigofera sp. dan diberikan secara ad libitum, begitu juga
dengan air minum. Setelah pemeliharaan berakhir, domba-domba tersebut kemudian
disembelih dan dipotong berdasarkan potongan-potongan komersialnya. Kemudian
dilakukan penguraian karkas untuk memisahkan daging, lemak dan tulang.
Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini yaitu Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan taraf perlakuan berupa perbedaan bangsa (domba garut
dan domba Ekor Tipis). Peubah yang diamati pada penelitian ini adalah sifat-sifat
karkas (bobot potong, bobot tubuh kosong, bobot karkas segar, bobot karkas dingin,
bobot non karkas, persentase karkas segar/tubuh kosong, persentase karkas
segar/bobot potong, persentase karkas dingin/bobot potong, tebal lemak dan luas
udamaru), komposisi dan persentase jaringan karkas (bobot daging, bobot lemak,
bobot tulang, persentase daging, persentase lemak, dan persentase tulang) serta
distribusi jaringan karkas pada potongan komersial. Data kemudian dianalisis
menggunakan uji T (t-test) untuk dilihat perbedaan dan pengaruhnya terhadap
komposisi karkas.
Hasil penelitian menunjukan bahwa domba garut dan domba Ekor Tipis
berumur 11 bulan yang digemukkan dengan pakan mengandung Indigofera sp.

menghasilkan sifat-sifat karkas yang tidak berbeda nyata (P>0,05). Hal serupa juga
terjadi pada bobot jaringan otot dan tulang sebagai hasil dari penguraian karkas,

ii

dimana hasil menunjukkan berat yang tidak berbeda nyata (P>0,05) diantara kedua
domba tersebut. Meskipun demikian, jaringan lemak lebih tinggi (P