Komposisi Potongan Komersial Karkas Domba Garut Umur Sebelas Bulan dengan Ransum Penggemukan Mengandung Limbah Tauge dan Indigofera sp.

RINGKASAN
Siska Yoka Hidayawati. D14080203. 2012. Komposisi Potongan Komersial
Karkas Domba Garut Umur Sebelas Bulan dengan Ransum Penggemukan
Mengandung Limbah Tauge dan Indigofera sp. Skripsi. Departemen Ilmu
Produksi dan Teknologi Peternakan. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama
Pembimbing Anggota

: Dr. Ir. Rudy Priyanto
: M. Baihaqi, S.Pt,. M.Sc

Domba merupakan ternak ruminansia kecil yang memiliki banyak manfaat.
Domba Garut yang terdiri dari tipe tangkas dan pedaging memiliki sifat prolifik
sehingga domba Garut tipe pedaging berpotensi untuk dikembangkan dengan
harapan produksi daging yang baik. Daging domba merupakan salah satu sumber
protein hewani. Daging domba muda diperoleh dari domba yang dipotong dibawah
umur satu tahun yang memiliki kelebihan antara lain lebih empuk, rendah lemak dan
diyakini memiliki bau prengus yang lebih rendah dibandingkan dengan domba
dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh pakan yang
diberikan terhadap sifat-sifat karkas, komposisi jaringan otot, lemak dan tulang dan
distribusinya pada potongan komersial karkas.

Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Mei sampai September 2011. Domba
Garut umur sebelas bulan sebanyak delapan ekor dengan rataan bobot 16,03 ± 1,61
kg (KK 10,06%) digemukkan selama tiga bulan di kandang percobaan Laboratorium
Ternak Ruminansia Kecil dan penguraian karkas domba Garut dilakukan di
Laboratorium Ternak Ruminansia Besar, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian
Bogor. Domba diberikan perlakuan pakan yang berbeda yaitu Indigofera sp. (R1)
dan limbah tauge (R2). Legum Indigofera sp. didapat dari Laboratorium lapang UP3J
Jonggol dan limbah tauge diperoleh dari Pasar Bogor. Pakan diberikan dalam bentuk
pelet. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan
Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan dua taraf perlakuan pakan dan empat kali
ulangan pada setiap perlakuan. Peubah yang diamati adalah bobot potong, bobot dan
persentase karkas, bobot dan persentase daging, bobot dan persentase lemak, bobot
dan persentase tulang pada karkas, dan potongan komerssial karkas, tebal lemak serta
luas udamaru. Data yang didapat dianalisa dengan analisis ragam (ANOVA).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa domba Garut dengan pemberian pakan
limbah tauge memiliki bobot potong, bobot tubuh kosong, bobot karkas dan
persentase karkas yang nyata lebih tinggi (P