3.3 Analisis dan Sintesis
Analisis dilakukan pada rest area yang telah ada sebagai landasan perencanaan rest area yang sesuai dengan standar dan kebutuhan pengguna. Analisis
ini untuk mengadopsi dan mempelajari pola perilaku yang mempengaruhi di dalam proses perancangannya.
Hasil data primer dan sekunder yang diperoleh dikumpulkan untuk kemudian dianalisis menggunakan variabel arsitektur perilaku, yaitu menciptakan rasa yang
berbeda dan keotentikan suatu tempat, pelaku dan kebutuhan mereka. Melalui analisis akan diperoleh potensi-potensi yang dimiliki serta permasalahan-permasalahan yang
akan dihadapi pada proses desain untuk kemudian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam keputusan desain.
Hasil analisis kemudian digunakan untuk menentukan konsep perancangan yang akan diterapkan pada bangunan. Penentuan konsep harus sesuai dengan tujuan
perancangan serta dapat menjadi alternatif solusi bagi permasalahan. Kepekaan untuk menganalisa dan menyimpulkan perilaku yang telah berjalan
dan menjadi budaya ataupun kebiasaan masyarakat lingkungan binaan yang akan dirancang menjadi syarat penting untuk keberhasilan desain.
Arsitektur merupakan proses perancangan bangunan atau lingkungan binaan. Pemprograman sebagai tahapan mendasar dari proses perancangan, keberhasilannya
sangat tergantung dari ketepatan informasi sesuai tujuan perancangan. Kajian perilaku merupakan kajian sistematis tentang hubungan-hubungan antara lingkungan
dan perilaku manusia sebagai pengguna.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Konsep Desain
Konsep desain terintegrasi antara zonifikasi tapak, organisasi ruang, pola gubahan massa, sistem struktur dan teknologi bangunan, sirkulasi serta sistem utilitas
gambar 3.1. Hasil konsep kemudian akan dikembangkan menjadi desain bangunan
dalam bentuk gambar pra rancangan yang sesuai dengan standar profesional arsitek.
Gambar 3.1 Skema tahapan perancangan Sumber: Analisa Penulis
Universitas Sumatera Utara
BAB IV TINJAUAN UMUM PROYEK
4.1 Deskripsi Proyek dan Pemilihan Lokasi