Sistem Biometrik TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Biometrik

Sistem biometrik merupakan teknologi pengenalan diri yang menggunakan bagian tubuh atau perilaku manusia. Sidik jari dan tanda tangan merupakan contoh biometrik yang berdasarkan bagian tubuh dan tingkah laku manusia. Keduanya telah digunakan dalam teknologi biometrik dan telah diaplikasikan secara luas dewasa ini. Salah satu anggota tubuh yang sangat sering digunakan oleh para ahli forensik di dalam investigasi kriminal serta dalam sistem biometrik yang digunakan untuk mengidentifikasi pada berbagai kondisi sosial termasuk kontrol akses, penyelidikan kejahatan dan tindak kriminal, serta identitas pribadi adalah citra sidik jari [11]. Citra sidik jari ini digunakan karena kehandalannya sangat tinggi serta tidak ada individu yang mempunyai bentuk fisik dan tingkah laku yang sama persis. Alphonse Bertillon adalah pemberi ide untuk menggunakan body measurement untuk mengatasi kriminalitas, dimana body measurement dapat digunakan sebagai bukti dari pelaku kriminal. Selain untuk kepentingan bukti kriminalitas, body measurement digunakan juga sebagai suatu pengenal identitas. Citra sidik jari ini digunakan karena kehandalannya sangat tinggi serta tidak ada individu yang mempunyai bentuk fisik dan tingkah laku yang sama persis identifikasi citra sidik jari juga dipakai untuk menentukan dan mengenali ciri dari setiap user. Hal ini disebabkan oleh banyaknya masalah pada pemalsu identitas yang dapat mengakses suatu fasilitas yang bukan haknya, misalnya mengakses suatu fasilitas keuangan dalam sebuah bank. Keuntungan lain yang didapat dengan menggunakan sistem biometrik adalah pengguna tidak perlu menghafal suatu kode tertentu knowledge based atau pengguna tidak perlu menggunakan suatu alat traditional token sebagai identitas. Selain untuk kepentingan bukti kriminalitas, body measurement digunakan juga sebagai suatu pengenal identitas. Dengan diterapkan biometrik ini dalam pengenalan identitas akan lebih efisien dikarenakan berkurangnya maintenance password komputer. Dengan menggunakan teknologi sistem biometrik jenis fingerprint merupakan perkembangan untuk security yang bisa diandalkan untuk masa yang akan datang karena tidak terdapat kesamaan pada setiap orang meskipun orang tersebut lahir kembar identik. Pada gambar 2.1 dijelaskan bahwa bagian enrollment terdiri dari bagian biometric sensor yang berfungsi untuk mengambil citra sidik jari dari pengguna kemudian pada bagian feature extraction digunakan untuk mengekstraksi ciri dari sidik jari yang selanjutnya disimpan sebagai database. Untuk proses autentivication biometric sensor untuk membaca sidik jari pengguna yang telah ada di database selanjutnya citra tersebut diekstraksi untuk mendapatkan ciri khusus yang sama dengan data yang disimpan pada database. Kemudian dilakukan matching dengan database apakah cirinya sama dengan data yang ada di database. Biometric Sensor Biometric Sensor Feature Extraction Feature Extraction Matching Database ID:8039 Enrollment Autentivication Result Gambar 2.1. Arsitektur sistem biometrik [12] Tabel 2.1 menunjukkan beberapa contoh penerapan aplikasi biometrik yang sudah banyak menggunakan biometrik sebagai tanda pengenal karena memiliki nilai unik yang tidak terdapat kesamaan pada setiap orang meskipun orang tersebut lahir kembar identik. Tabel 2.1. Penerapan aplikasi biometrik pada forensik, sipil dan komersial forensic civilian commercial [13]. Forensic Civilian Commercial Corpse identification National ID ATM Criminal investigation Driver’s license Access Control Parenhood determination Welfare disbursement Cellular phone Border Crosing Credit Card Gambar 2.2. Proses enrollment sidik jari [14] NAMEPIN Quality Checker Feature Extractor Template name System DB User interface Enrollment Gambar 2.2 menunjukkan proses enrollment yang dimulai pada proses pengambilan data dengan dilakukan perbaikan citra selanjutnya diambil ciri khusus untuk disimpan sebagai database. Gambar 2.3. Proses verifikasi sidik jari [14] Gambar 2.3 merupakan proses verifikasi atau autentifikasi sidik jari dimana suatu proses yang dapat membandingkan citra sidik jari yang sudah tersimpan pada database dengan memasukkan kode pin dan citra sidik jari sebagai input data. Dengan hanya membandingkan data template pada database dan data input, hasil dari sistem verifikasi adalah data benar atau salah. NAMEPIN Feature Extractor Matcher 1 match User interface Verification TrueFalse One template System DB Gambar 2.4. Proses identification sidik jari [14] Gambar 2.4 dapat dijelaskan bahwa sistem identifikasi merupakan suatu proses yang membandingkan data input dengan semua template data biometrik pada sistem database. Hal ini dilakukan karena pada sistem identifikasi dapat membandingkan semua data, sehingga pada proses identifikasi lebih kompleks dan waktu proses yang lebih lama dari pada sistem verifikasi. NAME PIN Feature Extractor Matcher N matche r System DB User interface Identification User’s identity or “ usernot identified” N templates Peralatan untuk mendapatkan citra sidik jari biasa disebut fingerprint. Pada setiap sensor fingerprint mempunyai tipe yang berbeda sehingga kemampuan masing-masing data yang dihasilkan juga berbeda. Dengan perbedaan spesifikasi dan kemampuan sensor fingerprint maka akan menghasilkan kualitas citra yang berbeda juga. Kemampuan ini dapat dilihat dari kepekaan pembacaan dari sebuah sensor. Sebagian sensor jika diberikan noise yang tinggi, maka citra sidik jari tidak dapat dibaca dan ada sebagian sensor jika diberikan noise yang tinggi, maka sensor tetap dapat membaca citra sidik jari. Dengan mengetahui jenis sensor yang dipakai akan dengan mudah menentukan bagaimana menerapkan pada kondisi yang akan kita ambil datanya atau dengan menentukan batas noise yang masih dapat dibaca oleh sensor, sehingga tidak akan terjadi kegagalan dalam membaca citra sidik jari dengan sensor yang sedang dipakai.

2.2. Sidik jari