Pengujian Kuat Tekan Bebas Unconfined Compression Test

Pada Gambar 4.9 disajikan grafik hubungan antara nilai kepadatan maksimum γ d maks dengan variasi campuran . Gambar 4.9. Grafik Hubungan antara Kadar Air Optimum Tanah W opt dan Variasi Campuran dengan Waktu Peram selama 7 hari. Semakin banyak kadar abu sekam padi yang ditambahkan, terjadi peningkatan kadar air optimum. Hal ini dikarenakan semakin banyak air yang masuk meresap melalui pori-pori tanah, maka akan semakin besar pengikatan abu sekam padi terhadap air, sehingga campuran tanah menjadi jenuh dan menurunkan kepadatan tanahnya.

4.3.3. Pengujian Kuat Tekan Bebas Unconfined Compression Test

Hasil dari pengujian ini adalah nilai kuat tekan bebas tanah q u pada tanah asli, tanah remoulded buatan dan pada tiap variasi tanah yang telah dicampur dengan stabilisator semen dan abu sekam padi dengan waktu pemeraman selama 7 hari. 5 10 15 20 25 30 35 2 PC + 3 ASP 2 PC + 4 ASP 2 PC + 5 ASP 2 PC + 6 ASP 2 PC + 7 ASP 2 PC +8 ASP 2 PC + 9 ASP 2 PC +10 ASP 2 PC + 11 ASP 2 PC + 12 ASP 2 PC + 13 ASP 2 PC + 14 ASP 2 PC + 15 ASP W o p t VARIASI CAMPURAN Universitas Sumatera Utara Hasil dari uji kuat tekan bebas yang diperoleh adalah nilai qu dan nilai kekuatan geser yaitu cu pada setiap variasi campuran yang dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Data Hasil Uji Kuat Tekan Bebas Sampel � � kgcm² Cu kgcm² Tanah Asli 2,88 1,44 Tanah Remoulded 0,69 0,35 2 PC + 3 ASP , 7 hari 3,82 1,91 2 PC + 4 ASP , 7 hari 3,64 1,82 2 PC + 5 ASP , 7 hari 2,80 1,40 2 PC + 6 ASP , 7 hari 2,48 1,24 2 PC + 7 ASP , 7 hari 1,66 0,83 2 PC + 8 ASP , 7 hari 1,40 0,70 2 PC + 9 ASP , 7 hari 1,22 0,61 2 PC + 10 ASP , 7 hari 1,09 0,54 2 PC + 11 ASP , 7 hari 1,00 0,50 2 PC + 12 ASP , 7 hari 0,95 0,48 2 PC + 13 ASP , 7 hari 0,81 0,41 2 PC + 14 ASP , 7 hari 0,69 0,34 2 PC + 15 ASP , 7 hari 0,53 0,26 Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 4.10 ditunjukkan perbandingan nilai kuat tekan tanah q u antara tanah asli dengan tanah remoulded . Gambar 4.10. Grafik Hubungan antara Nilai Kuat Tekan Tanah qu dengan Regangan strain yang diberikan pada Sampel Tanah Asli dan Tanah Remoulded Nilai kuat tekan tanah pada tanah asli adalah sebesar 2,88 kgcm², sedangkan pada tanah remoulded diperoleh sebesar 0,69 kgcm². Terjadi penurunan yang cukup besar seperti terlihat pada Gambar 4.10. Penurunan ini diakibatkan oleh perlakuan berupa kerusakan struktur tanah yang diterima oleh tanah buatan remoulded. Sifat berkurangnya kekuatan tanah akibat adanya kerusakan struktural tanah tersebut disebut kesensitifan sensitivity. Nilai sensitifitas inilah yang akan menentukan klasifikasi tanah menurut senstifitasnya. 1 2 3 5 10 15 qu kg c m ² Strain Undisturbed Remoulded Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 4.11 ditunjukkan nilai kuat tekan tanah q u yang diperoleh pada setiap variasi campuran. Gambar 4.11. Grafik Hubungan antara Nilai Kuat Tekan Tanah q u dengan Variasi Campuran dengan Waktu Pemeraman selama 7 hari. Pada pengujian kuat tekan tanah pada tanah asli diperoleh nilai kuat tekan tanah q u sebesar 2.88 kgcm². Pada penambahan 2 PC + 3 ASP terjadi peningkatan nilai q u menjadi 3.82 kgcm² dan ini merupakan nilai q u tertinggi. Kemudian pada penambahan 2 PC + 4 ASP nilai q u menjadi 3.64 kgcm² yang mana artinya terjadi sedikit penurunan yang disebabkan semakin bertambahnya kadar abu sekam padi dalam campuran. Tetapi nilai q u pada variasi ini masih lebih tinggi dari nilai q u tanah asli. Berarti abu sekam padi hanya efektif pada kadar 3 dan 4 saja. Kenaikan nilai q u disebabkan senyawa kimia yang terkandung dalam abu sekam padi berhasil melakukan ikatan dengan partikel tanah,. Pada penambahan 3 dan 4 , bahan stabilisator abu sekam padi 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 q u k g cm² VARIASI CAMPURAN Universitas Sumatera Utara memberikan kontribusi yang cukup terhadap proses sementasi antara campuran abu sekam padi dan CaOH yang terdapat pada tanah. Pada penambahan 2 PC + 5 ASP juga terus mengalami penurunan menjadi 2,80 kgcm², penurunan yang terjadi cukup signifikan pada variasi campuran ini bahkan nilai q u nya lebih rendah dari q u tanah asli. Dan akan semakin menurun seiring dengan bertambahnya kadar abu sekam padi dari 6 - 15 . Dengan demikian semakin banyak penambahan semen dan abu sekam padi dengan waktu pemeraman yang panjang justru semakin memperkecil nilai q u tanah. Hal ini dikarenakan penambahan kadar abu sekam padi pada tanah memperkecil lekatan antara butiran tanah dan air, sehingga tanah menjadi mudah pecah ketika diberi tekanan vertikal. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1. Menurut USCS, sampel tanah termasuk dalam kelas CL yaitu lempung anorganik dengan plastisitas rendah sampai sedang. 2. Menurut AASHTO, sampel tanah tersebut termasuk dalam jenis A-7-6 yaitu tanah berlempung dengan penilaian sedang sampai buruk. 3. Dari uji Proctor Standart diperoleh kadar air optimum w opt sebesar 20,41 dan berat isi kering maksimum γ d sebesar 1,24grcm³, sedangkan pada variasi campuran 2 PC + 3 ASP diperoleh berat isi kering maksimum γ d tertinggi yaitu sebesar 1,41 grcm³ dan kadar air optimum w opt sebesar 18,12 . Meskipun begitu pada penambahan kadar abu sekam padi sebanyak 4, 5 dan 6, campuran semen dan abu sekam padi masih efektif berfungsi meningkatkan berat isi kering maksimum. 4. Dari uji Atterberg pada tanah asli undisturbed diperoleh nilai Liquid Limit sebesar 44,23 dan Indeks Plastisitas sebesar 29,85. Pada variasi campuran 2 PC + 3 ASP diperoleh nilai Liquid Limit sebesar 43,54 dan Indeks Plastisitas sebesar 27,58. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar persentase kadar abu sekam padi yang ditambahkan, maka sifat plastisitas tanah campuran akan terus mengalami penurunan. 5. Dari uji Kuat Tekan Bebas Unconfined Compression Test yang dilakukan pada tanah asli diperoleh nilai kuat tekan tanah q u sebesar 2,88 kg cm² , Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) Pada Stabilitas Tanah Lempung Dengan Campuran Semen Dan Abu Cangkang Sawit

14 117 79

Kajian Efektifitas Penggunaan Semen dan Limbah Karbit Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

3 17 95

Analisis Penggunaan Abu Vulkanik dan Abu Sekam Padi Pada Stabilisas Tanah Lempung Terhadap Nilai CBR dan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 15

Analisis Penggunaan Abu Vulkanik dan Abu Sekam Padi Pada Stabilisas Tanah Lempung Terhadap Nilai CBR dan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 1

Analisis Penggunaan Abu Vulkanik dan Abu Sekam Padi Pada Stabilisas Tanah Lempung Terhadap Nilai CBR dan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 9

Analisis Penggunaan Abu Vulkanik dan Abu Sekam Padi Pada Stabilisas Tanah Lempung Terhadap Nilai CBR dan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 40

Analisis Penggunaan Abu Vulkanik dan Abu Sekam Padi Pada Stabilisas Tanah Lempung Terhadap Nilai CBR dan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 2

Analisis Penggunaan Abu Vulkanik dan Abu Sekam Padi Pada Stabilisas Tanah Lempung Terhadap Nilai CBR dan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Tanah - Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) pada Stabilitas Tanah Lempung dengan Campuran Semen dan Abu Sekam Padi

2 5 41

TUGAS AKHIR PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS (UNCONFINED COMPRESSION TEST) PADA STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN SEMEN DAN ABU SEKAM PADI

0 1 14