DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA

57 5 Bidang Upaya Kesehatan dan Kefarmasian sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat 1 huruf f, terdiri dari : a. Seksi Kesehatan Keluarga; b. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan; dan c. Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

BAB VI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA

Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 18 Dinas Sosial dan Tenaga Kerja merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten. Pasal 19 Dinas Sosial dan Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan azas Otonomi dan tugas pembantuan dibidang sosial dan tenaga kerja. 58 Pasal 20 Dinas Sosial dan Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis dibidang sosial dan tenaga kerja; b. penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan Pelayanan Umum dibidang sosial dan tenaga kerja; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang sosial dan tenaga kerja; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 21 1 Susunan Organisasi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat; c. Bidang Pelayanan dan Pemberdayaan Sosial; d. Bidang Rehabilitasi Sosial; e. Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja; f. Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan; g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. 59 2 Bagan Susunan Organisasi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dimaksud ayat 1, adalah sebagaimana pada lampiran IV dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Pasal 22 1 Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 21 ayat 1 huruf b, terdiri dari : a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Program. 2 Bidang Pelayanan dan Pemberdayaan Sosial sebagaimana dimaksud Pasal 21 ayat 1 huruf c, terdiri dari : a. Seksi Kesejahteraan Anak, Keluarga dan Lanjut Usia; b. Seksi Pemberdayaan Keluarga Miskin; dan c. Seksi Pengawasan Panti Asuhan. 3 Bidang Rehabilitasi Sosial sebagaimana dimaksud Pasal 21 ayat 1 huruf d, terdiri dari : a. Seksi Rehabilitasi Penyandang Cacat, Tuna Susila dan Korban Kekerasan; b. Seksi Rehabilitasi Anak Nakal, Korban Narkoba dan eks NAPI; dan c. Seksi Rehabilitasi Korban Bencana Alam. 60 4 Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud Pasal 21 ayat 1 huruf e, terdiri dari : a. Seksi Pelatihan dan Produktivitas; b. Seksi Penempatan Tenaga Kerja; dan c. Seksi Perluasan Kesempatan Kerja. 5 Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan sebagaimana dimaksud Pasal 21 ayat 1 huruf f, terdiri dari : a. Seksi Hubungan Industrial; b. Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan; dan c. Seksi Kesejahteraan Ketenagakerjaan.

BAB VII DINAS PERHUBUNGAN