dan c, m elaksanakan fungsi kepolisian sesuai dengan perat uran perundang- undangan yang m enj adi dasar hukum nya m asing- m asing.
Pa sa l 4 Kepolisian Negara Republik I ndonesia be r t u j u a n  unt uk m ewuj udkan keam anan
dalam  negeri yang m eliput i t erpeliharanya keam anan dan ket ert iban m asyarakat , t ert ib dan t egaknya hukum , t erselenggaranya perlindungan, pengayom an, dan
pelayanan kepada m asyarakat , sert a t erbinanya ket ent eram an m asyarakat  dengan m enj unj ung t inggi hak asasi m anusia.
Pa sa l 5 1  Kepolisian Negara Republik I ndonesia m erupakan alat  negara yang be r pe r a n
dalam  m em elihara keam anan dan ket ert iban m asyarakat , m enegakkan hukum , sert a m em berikan perlindungan, pengayom an, dan pelayanan kepada m asyarakat  dalam
rangka t erpeliharanya keam anan dalam  negeri. 2  Kepolisian Negara Republik I ndonesia adalah Kepolisian Nasional yang
m erupakan sat u kesat uan dalam  m elaksanakan peran sebagaim ana dim aksud dalam ayat   1 .
BAB I I SUSUN AN  D AN  KED UD UKAN  KEPOLI SI AN  N EGARA
REPUBLI K I N D ON ESI A Pa sa l 6
1  Kepolisian Negara Republik I ndonesia dalam  m elaksanakan peran dan fungsi kepolisian sebagaim ana dim aksud dalam  Pasal 2 dan 5 m eliput i seluruh w ilayah
negara Republik I ndonesia. 2  Dalam  rangka pelaksanaan peran dan fungsi kepolisian, w ilayah negara Republik
I ndonesia dibagi dalam  daerah hukum  m enurut  kepent ingan pelaksanaan t ugas Kepolisian Negara Republik I ndonesia.
3  Ket ent uan m engenai daerah hukum  sebagaim ana dim aksud dalam  ayat   2 diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.
Pa sa l 7
Susunan organisasi dan t at a kerj a Kepolisian Negara Republik I ndonesia disesuaikan dengan kepent ingan pelaksanaan t ugas dan wew enangnya yang diat ur lebih lanj ut
dengan Keput usan Presiden.
Pa sa l 8
1  Kepolisian Negara Republik I ndonesia berada di bawah Presiden. 2  Kepolisian Negara Republik I ndonesia dipim pin oleh Kapolri yang dalam
pelaksanaan t ugasnya bert anggung j awab kepada Presiden sesuai dengan perat uran
perundang- undangan.
Pa sa l 9
1  Kapolri m enet apkan, m enyelenggarakan, dan m engendalikan kebij akan t eknis kepolisian.
2  Kapolri m em im pin Kepolisian Negara Republik I ndonesia dalam  m elaksanakan t ugas dan t anggung j awab at as :
a. penyelenggaraan kegiat an operasional kepolisian dalam  rangka pelaksanaan t ugas Kepolisian Negara Republik I ndonesia;  dan
b. penyelenggaraan pem binaan kem am puan Kepolisian Negara Republik I ndonesia.
Pa sa l 1 0
1  Pim pinan Kepolisian Negara Republik I ndonesia di daerah hukum  sebagaim ana dim aksud dalam  Pasal 6 ayat   2 , bert anggung j awab at as pelaksanaan t ugas dan
w ew enang kepolisian secara hierarki. 2  Ket ent uan m engenai t anggung j awab secara hierarki sebagaim ana dim aksud
dalam  ayat   1  diat ur lebih lanj ut  dengan Keput usan Kapolri.
Pa sa l 1 1
1  Kapolri diangkat  dan diberhent ikan oleh Presiden dengan perset uj uan Dew an Perw akilan Rakyat .
2  Usul pengangkat an dan pem berhent ian Kapolr i diaj ukan oleh Presiden kepada Dew an Perw akilan Rakyat  disert ai dengan alasannya.
3  Perset uj uan at au penolakan Dew an Perwakilan Rakyat  t erhadap usul Presiden sebagaim ana dim aksud dalam  ayat   2  harus diberikan dalam  j angka wakt u paling
lam bat  20  dua puluh  hari t erhit ung sej ak t anggal surat  Presiden dit erim a oleh Dew an Perw akilan Rakyat .
4  Dalam  hal Dew an Perw akilan Rakyat  t idak m em berikan j awaban dalam  wakt u sebagaim ana dim aksud dalam  ayat   3 , calon yang diaj ukan oleh Presiden dianggap
diset uj ui oleh Dew an Perw akilan Rakyat . 5  Dalam  keadaan m endesak, Presiden dapat  m em berhent ikan sem ent ara Kapolr i
dan m engangkat  pelaksana t ugas Kapolri dan selanj ut nya dim int akan perset uj uan Dew an Perw akilan Rakyat .
6  Calon Kapolr i adalah Perw ira Tinggi Kepolisian Negara Republik I ndonesia yang m asih akt if dengan m em perhat ikan j enj ang kepangkat an dan karier.
7  Tat a cara pengusulan at as pengangkat an dan pem berhent ian Kapolr i sebagaim ana dim aksud dalam  ayat   1 ,  2 , dan  6  diat ur lebih lanj ut  dengan
Keput usan Presiden. 8  Ket ent uan m engenai pengangkat an dan pem berhent ian dalam  j abat an selain
yang dim aksud dalam  ayat   1  diat ur lebih lanj ut  dengan Keput usan Kapolri.
Pa sa l 1 2
1  Jabat an penyidik dan penyidik pem bant u adalah j abat an fungsional yang pej abat nya diangkat  dengan Keput usan Kapolri.
2  Jabat an fungsional lainnya di lingkungan Kepolisian Negara Republik I ndonesia dit ent ukan dengan Keput usan Kapolr i.
BAB I I I TUGAS D AN  W EW EN AN G