Lokasi, Jenis dan Volume 1. Lokasi Simpul Kritis

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kopi Berkelanjutan Tahun 2015 17

C. Lokasi, Jenis dan Volume 1. Lokasi

Lokasi kegiatan pengembangan kopi berkelanjutan tahun 2015 tersebar pada daerah sentra pengembangan kopi Lampiran 1. 2. Jenis dan Volume  Peremajaan Kopi Robusta - Menggunakan benih bina sebanyak 1.000 batang ha; - Pupuk organik pabrikandengan volume 260 kgha;  Intensifikasi Kopi Arabika dan Robusta - Pupuk organik pabrikan dengan volume 520 kgha; - Pengendali OPT 25 paketha; - Gunting pangkas 1 unitha.  Intensifikasi Kopi Arabika Provinsi Papua - Gunting pangkas 1 unitha, - Sekop 1 unitha, - Parang 1 unitha, - Knapsack sprayer 0,1 unitha - Pembuatan pupuk organik – kompos 1 paketha - Pengendali OPT 1 paketha - Bantuan upah dan bantuan upah pembuatan drainase . Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kopi Berkelanjutan Tahun 2015 18  Perluasan Kopi Arabika dan Robusta - Benih bina sebanyak 1.000 batangha; - Pupuk organik pabrikan dengan volume 260 kgha;  Perluasan Kopi Arabika Provinsi Papua - Benih bina sebanyak 1.000 batangha; - Sekop 1 unitha; - Parang 1 unitha; - Bantuan upah  Peningkatan Mutu Paket yang diberikan berupa Huller 1 paket, Pulper 1 paket, para-para 2 unit, terpal 2 unit dan alat ukur kadar air 1 paket.

D. Simpul Kritis

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan pengembangan tanaman kopi berkelanjutan, diprediksi adanya simpul kritis sebagai berikut: 1. Tahap sosialisasi yang dilakukan oleh tim pengarahpembina di pusatprovinsi dan tim teknis dari kabupatenkota seringkali kurang Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kopi Berkelanjutan Tahun 2015 19 tertib, kurang efektif dan kurang optimal; 2. Identifikasi CPCL seringkali tidak tepat sasaran, baik persyaratan petani maupun persyaratan tanaman; 3. Proses pengadaan melalui kontraktual lelang kemungkinan terjadinya sanggah dan atau sanggah banding yang akan mengakibatkan proses pengadaan mundurterlambat sehingga berpengaruh terhadap realisasi fisik dan keuangan; 4. Musim hujan waktu tanam yang tidak menentu seringkali menjadi penghambat waktu penanaman di lokasi kegiatan. Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kopi Berkelanjutan Tahun 2015 20

IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN

BANTUAN KEPADA PETANI Proses pengadaan dan penyaluran kegiatan pengembangan tanaman kopi berkelanjutan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Penetapan kelompok sasaran berdasarkan keputusan kepala dinas provinsi TP. Provinsi atau pemerintah daerah kabupatenkota atau kepala dinas kabupaten TP. Kabupaten atau pejabat yang ditunjuk. 2. Prosedur pengadaan dan penyaluran mengacu pada Perpres 70 Tahun 2012 berikut perubahannya. 3. Kontrak pengadaan paket bantuan yang yang diadakan melalui ketentuan yang berlaku. 4. Penyaluran paket bantuan kepada petani dilaksanakan, dengan berita acara serah terima barang sebagaimana format yang telah ditetapkan.