37
B. Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan
1. Pelaksana dan penanggung jawab kegiatan
pengendalian OPT untuk TP provinsi adalah dinas provinsi yang membidangi perkebunan
dan untuk TP kabupaten adalah dinas kabupaten yang membidangi perkebunan dan
berkoordinasi
dengan dinas
provinsi. Sedangkan pelaksana dan penanggung jawab
kegiatan DemfarmDemplot pengendalian OPT pada tanaman kakao,
karet, jambu mete, kelapa dan tebu adalah Dinas Provinsi
yang membidangi perkebunan.
2. Dinas yang membidangi perkebunan
provinsikabupatenkota dalam
melaksanakan kegiatan agar berkoordinasi dengan BBPPTP MedanSurabayaAmbon
BPTP Pontianak sesuai dengan wilayah kerja dan pihak-pihak terkait lainnya.
3. Kewenangan dan tanggung jawab :
a. Direktorat Perlindungan Perkebunan
1 Menyiapkan Terms of Reference TOR dan Pedoman Teknis.
2 Melakukan bimbingan,
pembinaan, monitoring dan evaluasi.
38
b. Dinas
Provinsi yang
membidangi perkebunan
1 Menetapkan Tim
Pelaksana kegiatan
pengendalian OPTdemfarmdemplot
pengendalian OPT
perkebunan tingkat
provinsi. 2 Melakukan koordinasi dengan Direktorat
Jenderal Perkebunan,
BBPPTP Medan
SurabayaAmbonBPTP Pontianak
sesuai dengan
wilayah kerja
dan Dinas
KabupatenKota yang
membidangi perkebunan, serta institusi terkait lainnya.
3 Membuat Petunjuk
Pelaksanaan untuk
kegiatan pengendalian
OPTDemfarm Demplot pengendalian OPT perkebunan.
4 Melakukan verifikasi CPCL bersama Dinas Kabupaten.
5 Menetapkan CPCL kegiatan pengendalian OPTdemfarmdemplot pengendalian OPT
untuk TP Provinsi. 6 Melakukan
pengawalan, pembinaan,
monitoring dan
evaluasi, berkoordinasi
dengan Dinas Kabupaten yang membidangi perkebunan setempat.
7 Sosialisasi kegiatan
pengendalian OPT
demfarmdemplot pengendalian
OPT bersama-sama Dinas KabupatenKota yang
membidangi perkebunan.
39
8 Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan pengendalian
OPTdemfarmdemplot pengendalian OPT ke Direktorat Jenderal
Perkebunan cq. Direktorat Perlindungan Perkebunan.
c. Dinas KabupatenKota yang membidangi
perkebunan
1 Menetapkan Tim
Pelaksana kegiatan
pengendalian OPT untuk TP kabupaten. 2 Melakukan koordinasi dengan Dinas Provinsi
yang membidangi
perkebunan, BBPPTP
MedanSurabayaAmbon, BPTP Pontianak sesuai dengan wilayah kerja, Direktorat
Jenderal Perkebunan, dan pihak terkait lainnya.
3 Membuat juknis kegiatan pengendalian OPT perkebunan.
4 Melakukan verifikasi dan penetapan CPCL. 5 Melakukan sosialisasi, pembinaan dan monev
kegiatan pengendalian OPT perkebunan. 6 Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan
pengendalian OPT ke Dinas Provinsi dan Direktorat
Jenderal Perkebunan
cq. Direktorat Perlindungan Perkebunan.
d. Kelompok TaniPetani :
1 Mengikuti sosialisasi pengendalian OPT demfarmdemplot pengendalian OPT.
40
2 Melakukan seluruh
tahapan kegiatan
pengendalian OPTdemfarmdemplot
pengendalian OPT.
C. Lokasi, Jenis dan Volume