C. Tujuan Penelitian
Setelah menentukan rumusan masalah maka bisa diketahui tujuan dari penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Menemukan dan mendeskripsikan nilai-nilai kemanusiaan apa sajakah yang terkandung dalam dongeng Hänsel und Gretel dan Dornröschen
dalam kumpulan dongeng Kinder und Hausmärchen karya Brüder Grimm. 2. Menemukan dan mendeskripsikan bentuk penyampaian nilai-nilai
kemanusiaan manusia yang terkandung dalam dongeng Hänsel und Gretel
dan Dornröschen
dalam kumpulan
dongeng Kinder
und Hausmärchen
karya Brüder Grimm.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis a. Dapat menjadi referensi untuk menjadi referensi bacaan, sumber tulisan,
essai atau penelitian sejenisnya. b. Dapat memperkaya penelitian tentang nilai-nilai kemanusiaan dalam
sebuah dongeng. 2. Manfaat Praktis
a. Menjadi bahan pertimbangan dalam mengajar khususnya dongeng dan tentang nilai-nilai kemanusiaan.
b. Menjadi bahan pertimbangan dalam memilih dongeng yang tepat untuk anak-anak, dalam mengajarkan tentang nilai-nilai kemanusiaan.
E. Batasan Istilah
1. Nilai Harkat, kualitas suatu hal, bisa diartikan dengan yang dapat disukai.
2. Kemanusiaan Keadaan manusia yang sesuai dengan hakikat manusia.
3. Dongeng Suatu kisah yang diangkat dari pemikiran yang berupa khayalan atau
imajinasi pengarang atau biasa disebut dengan cerita rakyat.
10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Dongeng Märchen
1. Pengertian Dongeng Dongeng merupakan salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa.
Biasanya dongeng bersifat khayalan dan irrasional. Pada awal mulanya dongeng itu muncul karena keterkaitan dengan kepercayaan masyarakat zaman dahulu
yang cenderung primitif. Dongeng juga sering dikenal dengan cerita rakyat. Pada zaman dahulu dongeng menyebar melalu mulut ke mulut. Dongeng juga
sering diceritakan untuk hiburan, walaupun banyak juga yang melukiskan kebenaran yang berisikan pelajaran moral atau bahkan sindiran Danandjaja,
1984: 83 Dalam buku yang ditulis oleh Zulfahnur 1996: 43-44 awal muncul
dongeng pada awalnya berkaitan erat dengan kepercayaan masyarakat yang berkebudayaan primitif terhadap hal-hal yang sifatnya supranatural dan
manisfestasinya dalam alam kehidupan manusia seperti animisme. Dalam kesusastraan modern, dongeng bisa didefinisikan sebagai cerita
yang tidak benar- benar terjadi dalam banyak hal sering tidak masuk akal Nurgiyantoro, 2005: 198. Dongeng juga bersifat fantasi dan juga tidak terikat
oleh waktu dan tempat. Sugiarti dkk menambahkan bahwa dongeng adalah cerita