Pembahasan HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

Gambar 5.9 Hubungan Debit air dengan efisiensi pada kondisi penutup terbuka 20 putaran.

5.8 Pembahasan

Dari hasil penelitian pada Gambar 5.1 – Gambar 5.3 hubungan suhu air keluar dengan debit air dapat diketahui bahwa apabila debit semakin kecil maka suhu keluar akan semakin besar, hal itu dapat dinyatakan dengan persamaan, 1. Untuk kondisi penutup tertutup penuh T out = 112,8Q -0,4 R² = 0,984 5.2 2. Untuk kondisi penutup terbuka 10 putaran T out = 99,26Q -0,34 R² = 0,945 5.3 3. Untuk kondisi penutup terbuka 20 putaran T out = 103,5Q -0,36 R² = 0,933 5.4 Persamaan 5.2, berlaku untuk 1,5 litermenit Debit air 42 litermenit pada tekanan udara sekitar berkisar 1 atmosfer pada suhu air masuk 25,9°C, pada kondisi penutup tertutup penuh. Efisiensi = -0,005Q 2 + 0,295Q + 26,31 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 10 20 30 40 E fisi en si , Debit air Q, litermenit Persamaan 5.3, berlaku untuk 1,44 litermenit Debit air 48,4 litermenit pada tekanan udara sekitar berkisar 1 atmosfer pada suhu air masuk 25,9°C, pada kondisi penutup terbuka 10 putaran. Persamaan 5.4, berlaku untuk 2,1 litermenit Debit air 40 litermenit pada tekanan udara sekitar berkisar 1 atmosfer pada suhu air masuk 25,9°C, pada kondisi penutup terbuka 20 putaran. Hasil penelitian terhadap water heater dengan panjang pipa 14 meter, diameter 0,5 inchi dan bersirip dapat dinyatakan dapat bersaing di pasaran dan dapat digunakan secara efektif dan efisien dibanding dengan menggunakan cara konvensional. Pada variasi penelitian terhadap penutup water heater , variasi yang menghasilkan debit dan suhu air yang baik adalah pada kondisi penutup tertutup penuh. Dipasaran water heater dengan debit 6 litermenit, suhu air keluar dari water heater hanya berkisar antara 40°C sedangkan pada water heater dengan panjang pipa 14 meter, diameter 0,5 inchi dan bersirip pada kondisi penutup tertutup penuh water heater dapat menghasilkan debit air 8,4 litermenit dengan suhu air keluar 42,3ºC, namun penggunaan konsumsi gas untuk water heater ini hampir tiga kali lipat dari konsumsi gas yang dibutuhkan oleh water heater yang ada dipasaran yaitu sebesar 2,64 kgh. Dari Gambar 5.4 laju aliran kalor yang diterima air bergantung pada debit air yang mengalir. Semakin besar debit air yang mengalir, semakin sedikit laju aliran kalor yang diterima air, tetapi setelah debit 15 litermenit, semakin besar debit air yang mengalir laju aliran kalor yang diterima semakin rendah. Pada Gambar 5.5 - Gambar 5.6 laju aliran kalor yang diterima semakin meningkat terhadap debit yang semakin meningkat, namun pada debit 10 liter menit, semakin sedikit debit air yang mengalir, laju aliran kalor yang diterima semakin rendah namun beberapa bersifat fluktuaktif. Hubungan antara laju aliran kalor q dalam kJ dengan debit air dalam litermenit, dapat dinyatakan dengan persamaan : 1. Kondisi penutup tertutup penuh q air = -0,010Q 2 + 0,306Q + 8,927 5.5 2. Kondisi penutup terbuka 10 putaran q air = 0,001Q 2 + 0,026Q + 9,216 5.6 3. Kondisi penutup terbuka 20 putaran q air = -0,002Q 2 . + 0,108Q + 9,613 5.7 Persamaan 5.5, berlaku untuk 1,5 litermenit Debit air 42 litermenit pada tekanan udara sekitar berkisar 1 atmosfer pada suhu air masuk 25,9°C. Nilai q air tertinggi terletak pada debit 9,96 litermenit. Persamaan 5.6, berlaku untuk 1,44 litermenit Debit air 48,4 litermenit pada tekanan udara sekitar berkisar 1 atmosfer pada suhu air masuk 25,9°C. Nilai q air tertinggi terletak pada debit 48,4 litermenit. Persamaan 5.7, berlaku untuk 2,1 litermenit Debit air 40 litermenit pada tekanan udara sekitar berkisar 1 atmosfer dan pada suhu air masuk 25,9°C. Nilai q air tertinggi terletak pada debit 13,4 litermenit. Pada hasil laju aliran kalor yang diterima air terhadap debit pada variasi penutup tertutup penuh adalah hasil yang baik, hal itu didasari karena q air yang dapat diterima pada tiap debit rata-rata pada kondisi penutup tertutup penuh memiliki rata-rata q air yang konstan. Pada Gambar 5.7 - Gambar 5.9 nampak bahwa besarnya efisiensi water heater bergantung pada debit air yang mengalir. Hubungan antara efisiensi water heater dengan debit air dapat dinyatakan dengan persamaan : 1. Untuk kondisi penutup tertutup penuh Efisiensi = -0,028Q 2 + 0,838Q + 24,43 5.8 2. Untuk kondisi terbuka 10 putaran Efisiensi = 0,001Q 2 + 0,073Q + 25,22 5.9 3. Untuk kondisi terbuka 20 putaran Efisiensi = -0,005Q 2 + 0,295Q + 26,31 5.10 Persamaan 5.8, berlaku untuk 1,5 litermenit Debit air 42 litermenit pada tekanan udara 1 atmosfer dan pada suhu air masuk 25,9°C. Nilai efisiensi berkisar 20,62 - 34,37. Persamaan 5.9, berlaku untuk 1,44 litermenit Debit air 48,4 litermenit pada tekanan udara 1 atmosfer dan pada suhu air masuk 25,9°C. Nilai efisiensi berkisar 19,88 - 32,39 Persamaan 5.10, berlaku untuk 2,1 litermenit Debit air 40 litermenit pada tekanan udara 1 atmosfer dan pada suhu air masuk 25,9°C. Nilai efisiensi berkisar 24,74 - 30,14. Nilai efisiensi terbesar sebesar 34,37 terdapat pada kondisi water heater dalam kondisi tertutup penutup secara penuh. Nilai efisiensi water heater tidak dapat 100 karena panas yang dihasilkan dari pembakar terbuang ke udara luar melalui celah pada bagian penutup water heater dan sebagian diserap oleh tabung water heater. Gambar 5. 10 Perbandingan debit air dengan suhu air keluar dengan 3 variasi percobaan Pada Gambar 5. 10 tampak perbandingan suhu air keluar dengan debit water heater memiliki beberapa perbedaan yang tidak cukup signifikan. Untuk penggunaan produktifitas dengan debit air yang tinggi dengan suhu air yang cukup baik dalam rata-rata penggunaan, maka penggunaan dengan variasi penutup tertutup penuh adalah variasi yang terbaik dengan mengambil rata-rata data dengan nilai R² mencapai nilai 0,993. Pada kondisi penutup terbuka 10 putaran R² = 0,945 dan 20 putaran R² = 0,933 masih dibawah regresi berganda dari water heater dengan kondisi tertutup penuh, maka hasil dari hubungan dua variabel antara debit air dan suhu keluar pada pembukaan tutup sebesar 10 putaran dan 20 putaran tidak sebaik dengan kondisi water heater tertutup penuh, hal ini diakibatkan adanya perubahan suhu udara luar suhu alam pada saat pengambilan data maka data pengambilan data tidak sebaik dengan hasil regresi berganda dari water heater dengan kondisi tertutup penuh. Hal itu menyebabkan dalam persamaan yang telah dibuat guna pemasukan data untuk mencari suhu keluar 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 10 20 30 40 50 S uhu a ir ke luar T o u t , o C Debit air Q, litermenit Penutup tertutup penuh Penutup terbuka 10 putaran Penutup terbuka 20 putaran pada kondisi penutup terbuka 10 putaran memiliki 5,5 kesalahan yang dapat dijelaskan oleh faktor lain diluar dari pengambilan data dan memiliki keakuratan sebesar 94,5, selain itu kondisi water heater pada saat penutup terbuka 20 putaran memiliki 6,7 kesalahan dan memiliki keakuratan sebesar 93,3. Untuk penggunaan water heater heater dengan debit rendah sampai dengan menengah 0 liter menit – 14 liter menit maka variasi yang tepat adalah menggunakan variasi penutup terbuka 10 putaran dengan mengabaikan nilai R 2 pada regresi, penggunaan 14 liter menit – 50 liter menit maka variasi yang tepat menggunakan variasi penutup tertutup penuh dengan mengabaikan nilai R 2 pada regresi. Gambar 5. 11 Perbandingan debit air dengan q air dengan 3 variasi percobaan. Pada Gambar 5. 11 tampak perbandingan debit air dengan q air memiliki beberapa perbedaan yang sangat signifikan. Untuk penggunaan produktifitas dengan debit air yang tinggi dengan q air yang cukup baik dalam rata-rata penggunaan maka penggunaan dengan variasi penutup tertutup 20 putaran yang 2 4 6 8 10 12 14 10 20 30 40 50 60 q ai

r, kJ