38 Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan
penelitian langsung pada obyek yang diteliti.Nazir, 2005 : 212.
3.4. Uji Kualitas Data
3.4.1. Uji Validitas Data
Menurut Arikunto dalam Riduwan 2004 : 109 menjelaskan bahwa validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau
kesahihan suatu alat ukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2002 : 135 Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai r
hitung
r
tabel
dan nilai r positif, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah valid Ghozali,
2002 : 135
3.4.2. Uji Reliabilitas
Menurut Riduwan 2004 : 128 reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan responden dapat dipercaya atau
dapat diandalkan. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu Ghozali, 2002 : 132. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Cronbach Alpha
0,60, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah reliabel Ghozali, 2002 : 133
39
3.4.3. Uji Normalitas
Merupakan suatu alat uji yang digunakan untuk menguji apakah dari variabel – variabel yang digunakan dalam model regresi berdistribusi
normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, dapat diuji dengan metode Kolmogorov Smirnov
Dasar analisis yang digunakan yaitu nilai signifikansi atau nilai probabilitasnya Asymp sig 2-tailed 5, maka butir atau item
pertanyaan tersebut adalah berdistribusi normal Sumarono, 2004 :40
3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3.5.1. Teknik Analisis
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi Pearson. Adapun rumus Korelasi Product Moment adalah
sebagai berikut :
2 2
2 2
. .
. .
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
r Algifari, 2000 : 55
Dimana : i
: 1
2
Y : Variabel independen yang menunjukkan Independensi Auditor
X
1
: Variabel independen yang menunjukkan Hubungan Auditor dengan Klien
X
2
: Variabel independen yang menunjukkan hubungan dengan biaya audit.
X
3
: Variabel independen yang menunjukkan hubungan dengan keahlian auditor
Sedang untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antara hubungan Auditor dengan Klien, Biaya Audit dan keahlian Auditor dengan
40 Independensi Auditor, bisa menggunakan iterprestasi nilai koefisien, yang
dapat disajikan pada tabel 3.1. sebagai berikut :
Tabel 3.1. Kriteria Interpretasi Untuk Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,19 Sangat Lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono, 2002 : 149 3.5.2.
Uji Hipotesis
Untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris hubungan Auditor dengan Klien, Biaya Audit dan keahlian Auditor dengan
Independensi Auditor, digunakan Uji Korelasi Pearson.
Hipotesis Statistik
1. H
o
: β
1
= 0, menunjukkan tidak ada hubungan hubungan Auditor dengan Klien, Biaya Audit dan keahlian Auditor dengan
Independensi Auditor H
1
: β
1
≠ 0, menunjukkan ada hubungan hubungan Auditor dengan Klien, Biaya Audit dan keahlian Auditor dengan
Independensi Auditor 2.
Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,01. 3.
Kriteria keputusan i.
Jika nilai probabilitas 0,01, maka H diterima dan H
1
ditolak yang berarti tidak ada hubungan hubungan Auditor dengan Klien,
Biaya Audit dan keahlian Auditor dengan Independensi Auditor
41 ii.
Jika nilai probabilitas 0,01, maka H ditolak dan H
1
diterima yang berarti ada hubungan hubungan Auditor dengan Klien,
Biaya Audit dan keahlian Auditor dengan Independensi Auditor
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
Profesi akuntan di Indonesia ada seiring dengan keluarnya lulusan pertama dalam pendidikan akuntan pada tahun 1957. Akuntan merupakan
suatu gelar profesi yang dilindungi oleh UU No. 34 Tahun 1954, didalamnya terdapat hal-hal yang perlu diketahui diantaranya seperti:
1. Akuntan harus sarjana lulusan fakultas Ekonomi perguruan tinggi negeri
atau mempunyai ijazah yang disamakan. 2.
Akuntan tersebut harus terdaftar dalam register Negara yang diselenggarakan oleh Departemen Keuangan dan memperoleh ijin
mempergunakan gelar Akuntan dari departemen tersebut. 3.
Menjalankan pekerjaan akuntan dengan memakai nama kantor akuntan, biro akuntan, atau nama lain yang memuat nama akuntan atau akuntansi
hanya diijinkan jika pemimpin kantor atau biro tersebut dipegang oleh seorang atau beberapa orang akuntan.
Profesi akuntan publik timbul, disebabkan karena pihak luar perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga yang tidak memihak untuk menilai
keandalan pertanggung jawaban laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen didalam laporan keuangan.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 44 Auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya. Sedangkan sumber data