biaya restorasi di masa depan ketika aktiva tersebut dihentikan pemakaiannya.
i. Akuisi suatu perusahaan secara keseluruhan, aktiva yang diperoleh
tidak secara tertentu, seperti dalam pembelian secara paket, melainkan perusahaan tersebut membeli perusahaan lain secara keseluruhan. Hal
ini disebut dengan penggabungan usaha. Prosedur-prosedur akuntansi untuk penggabungan usaha sama dengan prosedur yang digunakan
dalam pembelian secara paket. Perbedaan utamanya adalah bahwa dalam suatu penggabungan usaha, jumlah nilai wajar dari aktiva yang
dapat diidentifikasi bisaanya lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah total yang dibayarkan untuk membeli perusahaan.
E. Metode Penyusutan Aktiva Tetap
Penyusutan adalah penurunan kemampuan aset tetap dalam menyediakan manfaat dalam rangka aktivitas operasional perusahaan.Hal
ini dikarenakan pemakaian yang terus-menerus, sehingga mengakibatkan fungsi aset tetap tersebut menurun dari hari ke hari.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2002:16:2 : “Penyusutan adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aktiva
sepanjang masa manfaat”. Menurut Baridwan 2000 : 310 penyusutan adalah suatu proses
alokasi biaya aktiva berwujud dan merupakan suatu penurunan dalam potensi pelayanan dari aktiva bersangkutan sepanjang umur
kegunaaannya.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa istilah khusus di dalam akuntansi mengenai kategori aktiva terkait dengan proses harga alokasi harga perolehan aktiva tetap, antara
lain : 1.
Depresiasi Yaitu yang digunakan pada proses alokasi harga perolehan untuk
aktiva tetap berwujud yang dibebankan ke penghasilan secara periodik. 2.
Deplesi Yaitu istilah yang digunakan pada proses alokasi harga perolehan
penyusuta untuk aktiva tetap berupa sumber – sumber alam yang dibebankan ke penghasilan secara periodik.
3. Amortisasi
Yaitu istilah yang dipakai pada proses alokasi harga perolehan penyusutan untuk aktiva tetap berwujud yang dibebankan ke
penghasilan secara periodik. Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan manfaat dapat dibagi dalam
dua kategori, yaitu : 1.Penyusutan Fisik
Penyusutan yang disebabkan karena keusangan suatu aktiva tetap, dan hal tersebut tidak dapat dihindari.Keusangan dikarenakan pemakaian
yang sudah terlalu lama dan keausan karena gerakan elemen – elemen. 2.
Fungsional Penyusutan ini disebabkan oleh aktiva tetap yang tidak layak pakai dan
sudah ketinggalan zaman obsolenscense.Suatu aktiva tetap dikatakan
Universitas Sumatera Utara
tidak layak lagi apabila kemampuannya untuk memberi manfaat sudah tidak memadai dan tidak seperti yang diharapkan.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk menetapkan besar beban penyusutan setiap periode, yaitu :
1. Harga Perolehan Aktiva
Yaitu seluruh pengeluaran atau pengorbanan yang berkaitan dengan perolehan dan penyiapannya untuk dapat digunakan.
2. Nilai residu
Nilai residu merupakan jumlah yang diperkirakan dapat direalisasikan pada saat aktiva sudah tidak digunakan lagi.
3. Masa manfaat
Aktiva tetap selain tanah memiliki masa manfaat terbatas karena faktor-faktor fisik dan fungsional tertentu.
4. Pola penggunaan
Untuk menandingkan harga perolehan aktiva tetap terhadap pendapatan, beban penyusutan periode harus mencerminkan setepat
mungkin pola penggunaan. Ada beberapa metode yang biasanya digunakan untuk menentukan
besarnya penyusutan aktiva tetap, yaitu :
1.
Metode Garis Lurus Dengan metode garis lurus dalam menghitung penyusutan berarti
beban penyusutan dibebankan secara merata selama estimasi umur aktiva tersebut.Untuk menentukan besarnya beban penyusutan tiap tahun, harga
Universitas Sumatera Utara
pembelian aktiva dikurangi taksiran nilai residu dibagi dengan umur ekonomis yang ditaksir. Atau dengan rumus :
Penyusutan tahunan = Harga perolehan- Nilai ekonomis Umur ekonomis
Contoh : Suatu aktiva dengan harga Rp 1.000.000, umur ekonomis diperkirakan 5 tahun, nilai residu ditaksir Rp 100.000.
Maka beban penyusutan tiap tahun dihitung sebagai berikut : Penyusutan tahunan = Rp 1.000.000 – Rp 100.000
5 = Rp 180.000
Apabila disusun jurnal penyesuaian pada akhir periode akuntansi akan tampak:
Beban Penyusutan Mesin Rp 180.000
Akumulasi Penyusutan Mesin Rp 180.000
2.
Metode Saldo Menurun Berganda Metode saldo menurun menghasilkan beban penyusutan periodik
yang semakin menurun sepanjang umur estimasi aktiva itu.Cara menghitung beban penyusutan yaitu dengan menggunakan persentase
penyusutan yang tetap, dihitung dari nilai buku harga perolehan- akumulasi penyusutan.Contoh : Sebuah aktiva tetap yaitu peralatan
kantor dimiliki dengan harga perolehan Rp 15.000.000, nilai residu Rp 1.500.000 umur ekonomis 5 tahun.
Universitas Sumatera Utara
Maka penyusutannya = Rp 15.000.000 – Rp 1.500.000 5
= Rp. 2.700.000 Tarif penyusutan saldo menurun : 100
5 tahun = 20
Tarif ganda = 20 x 2 = 40 Penyusutan Menurut Metode Saldo Menurun Ganda
Thn Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
I II
III IV
V 40 x 15.000.000 = 6.000000
40 x 9.000.000 = 3.600.000 40 x 5.400.000 = 2.160.000
40 x 3.240.000 = 1.296.000 40 x 1.944.000 = 6.000000
6.000.000 9.600.000
11.760.000 13.056.000
13.833.000 9.000.000
5.400.000 3.240.000
1.944.000 1.166.400
3. Metode Satuan Unit Produksi
Menurut metode ini, besarnya penyusutan tiap periode akuntansi dihitung berdasarkan kapasitas produksi yang diperkirakan dapat dihasilkan oleh
suatu aktiva. Contoh : Harga beli sebuah mesin Rp 12.000.000 dan nilai residu
Rp.2.000.000. Selama umur produksi diperkirakan dapat menghasilkan 80.000 unit produk.
Maka beban penyusutan per satuan produksi :
Universitas Sumatera Utara
Penyusutan per unit produksi = Rp 12.000.000 – Rp 2.000.000 80.000
= Rp 125 Berdasarkan contoh diatas, apabila selama periode pertama mesin itu dapat
menghasilkan 10.000 unit produk maka besarnya beban penyusutan adalah 10.000 X Rp 125 = Rp 1.250.000. Pada tahun berikutnya, mesin tersebut
dapat menghasilkan 9.000 unit produk, maka besarnya beban penyusutan = 9.000 x Rp 125 = Rp 1.125.000
4. Metode Jumlah Angka Tahun
Beban penyusutan periodik akan menurun secara tetap sepanjang umur estimasi itu karena angka pecahan yang dikalikan setiap tahun
terhadap harga perolehan aktiva tetap dikurangi estimasi nilai residu, semakin kecil. Jumlah angka tahun dihitung dengan rumus :
Jumlah angka tahun = n n+1 2
n = Lama penyusutan umur ekonomis aktiva contoh : Jika harga beli sebuah aktiva Rp 15.500.000 dan nilai residu
Rp 500.000 dengan umur ekonomis 5 tahun. Maka penyusutannya tiap tahun adalah :
Tahun I = 515 X Rp 15.500.000 – Rp 500.000 = Rp 5.000.000 Tahun II = 415 X Rp 15.500.000 – Rp 500.000 = Rp 4.000.000
Tahun III = 315 X Rp 15.500.000 – Rp 500.000 = Rp 3.000.000 Tahun IV = 215 X Rp 15.500.000 – Rp 500.000 = Rp 2.000.000
Universitas Sumatera Utara
Tahun V = 115 X Rp 15.500.000 – Rp 500.000 = Rp 1.000.000 Dokumen sumber yang dipakai dalam pencatatannya adalah bukti
memorial. Pencatatan beban penyusutan adalah sebagai berikut: Beban penyusutan
xxx Akumulasi penyusutan aktiva tetap
xxx
F. Penggantian Aktiva Tetap