54
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Profil dan Sejarah Perusahaan
PT Madubaru atau yang sering disebut PGPS Madukismo adalah satu- satunya Pabrik Gula dan Pabrik AlkoholSpiritus di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta yang mengemban tugas untuk mensukseskan program pengadaan pangan Nasional, khususnya gula pasir. PT Madubaru merupakan perusahaan
padat karya yang banyak menampung tenaga kerja dari Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
PT Madubaru dibangun dengan status Perseroan Terbatas pada tanggal 14 Juni 1955 dan terletak di atas bangunan Pabrik Gula Padokan satu diantara 17
Pabrik Gula di DIY yang dibangun pada pemerintahan Belanda tetapi dibumihanguskan pada masa pemerintahan Jepang, tepatnya di Desa Padokan,
Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pembangunan PT Madubaru diprakarsai oleh Sri Sultan
Hamengku Buwono IX dan diresmikan oleh Presiden RI pertama yaitu Ir. Soekarno pada tanggal 29 Mei 1958. PG Madukismo mulai berproduksi pada
tahun 1958 sedangkan PS Madukismo mulai berproduksi mulai tahun 1959. PT Madubaru mengalami perubahan manajemen dan status perusahaan
dari tahun 1955 sampai dengan sekarang. Pada tahun 1955-1962 status PT Madubaru merupakan Perusahaan Swasta Perseroan Terbatas.
Pada tahun 1962-1966 bergabung dengan Perusahaan Negara di bawah BPU-PPN Badan Pimpinan Umum-Perusahaan Pemerintah Negara, karena
adanya policy pemerintah RI yang mengambil alih semua perusahaan di Indonesia. Tahun 1966 BPU-PPN bubar dan Pabrik Gula di Indonesia boleh
memilih tetap menjadi Perusahaan Negara atau keluar menjadi Perusahaan Swasta Perseroan Terbatas. PT Madubaru memilih menjadi Perusahaan Swasta
Perseroan Terbatas. Pada tahun 1966-1984 PT Madubaru kembali menjadi Perusahaan Swasta dengan susunan Direksi yang dipimpin oleh Sri Sultan
Hamengku Buwono IX sebagai Presiden Direktur. Pada tanggal 4 Maret 1984 - 24 Februari 2004 diadakan kontrak manajemen dengan PT Rajawali Nusantara
Indonesia RNI, yaitu salah satu BUMN milik Departemen Keuangan RI. Pada tanggal 24 Februari 2004 hingga sekarang, PT Madubaru menjadi perusahaan
mandiri yang dikelola secara profesional dan independen. Status kepemilikan saham PT Madubaru pada awal berdiri adalah 75
milik Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan 25 milik Pemerintah RI Departemen Pertanian RI. Saat ini telah dirubah menjadi 65 milik Sri Sultan
Hamengku Buwono X dan 35 milik Pemerintah yang dikuasakan kepada PT Rajawali Nusantara Indonesia PT.RNI.
PT Madubaru memiliki potensi dan peluang pengembangan usahauntuk tumbuh dan berkembang menjadi suatu perusahaan Agro Industri yang berbasis
tebu dan dikelola secara profesional serta inovatif untuk menghadapi persaingan bebas diera globalisasi dengan petani sebagai mitra sejati.
B. Visi dan Misi Perusahaan