Karakteristik Kebiasaan Menonton Televisi Di Kalangan Pelajar SD Dwiwarna 3 Dan SD Negeri No.106162

(1)

Karakte

eristik Keb

Dw

UN

biasaan M

wiwarna 3

RISH

FAKUL

NIVERSIT

Menonton

3 Dan SD

Oleh

HALENI M

100 100

LTAS KE

TAS SUM

MEDA

2013

n Televisi D

Negeri N

h :

MUNIAND

0 414

EDOKTER

MATERA

AN

3

Di Kalang

No.106162

DY

RAN

A UTARA


(2)

Karakte

eristik Keb

Dw

UN

biasaan M

wiwarna 3

KAR

RISH

FAKUL

NIVERSIT

Menonton

3 Dan SD

RYA TULI

Oleh

HALENI M

100 100

LTAS KE

TAS SUM

MEDA

2013

n Televisi D

Negeri N

IS ILMIA

h :

MUNIAND

0 414

EDOKTER

MATERA

AN

3

Di Kalang

No.106162

AH

DY

RAN

A UTARA


(3)

(4)

ABSTRAK

Zaman era globalisasi saat ini merupakan suatu perubahan zaman yang berkembang pesat, dimana teknologi yang berkembang semakin canggih. Dalam hal ini perkembangan juga dialami oleh media massa. Media massa adalah komunikasi kepada khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik anak-anak SD di Diwarna 3 dan di SD Negeri No.106162

Jenis penelitian deskriptif dengan metode cross sectional. Bertujuan untuk mempelajari karakteristik anak-anak SD. Sampel adalah anak-anak SD Dwiwarna 3 dan SD Negeri 106162 Medan Estate. Dari studi,didapati Anak-anak SD di Negeri No.106162 menonton televisi lebih lama dibandingkan dengan anak-anak SD Dwiwarna 3 di kota medan. Anak –anak SD Dwiwarna lebih berminat dengan bermain computer,dari menonton televisi.Kelompak umur dipercayai mempunyai karakteristik kebiasaan menonton televisi yang berbeda.

Kata kunci : Karakteristik Menonton Televisi Di SD Dwiwarna Dan SD Negeri

No.106162


(5)

ABSTRACT

The current era of globalization era is a rapidly evolving changing times, where technology is growing increasingly sophisticated. In this case the growth experienced by the mass media. The mass media is a communication to a wide audience using komunukasi channels. This study aims to look at the characteristics of elementary school children in Dwiwarna 3 and in Elementary School No.106162

Type a descriptive study with cross-sectional method. Aiming to study the characteristics of elementary school children. Samples were elementary school children and elementary school of Dwiwarna 3 and elementary school 106 162 Field Estate. From the study, it was found elementary school children in the State

No.106162 watching television for longer than elementary school children in the city field Dwiwarna 3. Dwiwarna primary school children more interested in playing computer, watching televisi, age is believed to have characteristics different television viewing habits.

Keywords: Characteristics Watching Television In Elementary School SD Dwiwarna And No.106162


(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat TuhanYang MahaEsa yang karena berkat limpahan rahmat dan hidayahNya, sehingga saya dapat menyelesaikan tesis ini denganjudul “Karakteristik Kebiasaan Menonton Televisi Di Kalangan Pelajar SD Dwiwarna 3 Dan SD Negeri No.106162”

Skripsi ini dibuat sebagai salah satu area kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang dokter umum, yaitu mengembangkan diri serta belajar sepanjang hayat, maka penyusunan karya tulis ilmiah ini dimaksudkan untuk melengkapi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi tersebut dalam memperoleh gelar Sarjana Kedokteran dalam menyelesaikan pendidikan di program studi Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing saya, dr. Muhammad Ali, SpA(K) yang telah meluangkan waktu beliau untuk member bimbingan dan saran serta bantuan selama penulisan karya ilmiah ini. Juga kepada dr. Ronald Sitohang, SpB(K),dr Adi Muradi Muhar,Sp,B-KBD) dan dr. Kristina Nadeak, SpKK selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan yang membangun untuk penelitian ini.

Saya juga ingin menyampaikan terima kasih dan mencurahkan rasa cinta, kasih, dan saying saya kepada kedua orang tua saya yang telah mencurahkan kasih sayang, memberikan dukungan moril mau pun materil, serta doa yang merupakan dorongan motivasi terbesar bagi saya untuk menyelesaikan pendidikan selama ini.

Kepada serta rekan-rekan yang turu tmembantu dan member motivasi kepada sayadalam pelaksanaan karya tulis ilmiah ini, saya mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya.

Ucapan terima kasih juga kepada SD Negeri No. 106162 Medan Estate yang telah memberikan izin dan membantu saya dalam melakukan penelitian ini.


(7)

kesempurnaan, untuk itu saya sangat mengharapkan kritikdan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya skripsi ini. Saya berharap semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Medan, 09Desember 2013,

(RishaleniMuniandy)

                   


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN……….. i

ABSTRAK ………. ii

ABSTRACT………... iii

KATA PENGANTAR………... iv

DAFTAR ISI……….. vi

DAFTAR TABEL……….. ix

DAFTAR GAMBAR………. x

DAFTAR LAMPIRAN……….. xi

BAB 1 PENDAHULUAN……… 1

1.1 Latar Belakang……….. 1

1.2 Perumusan Masalah……….. 2

1.3 Tujuan Penelitian……….. 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA………... 3

2.1 Pengertian Televisi……… 3

2.2 Fungsi Televisi………... 3

2.3 Peran Media Massa……… 4

2.4 Pengaruh Televisi Terhadap Perilaku……… 5

2.5 Perilaku dan Karakteristik………. 8

2.6 Pengaruh Tayangan Televisi Terhadap Anak………… 9

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL………... 12 3.1 Kerangka Konsep………... 12


(9)

3.2 Definisi Operasional………... 12

3.2.2. Lama Anak yang Menonton Televisi………. 13

3.2.3. Jenis Rancangan yang Ditonton………. 13

3.2.4. Jjenis Saluran yang Ditonton……….. 13

3.2.5. Tempat Anak-Anak Menonton Televisi………. 14

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN………. 15

4.1 Jenis Penelitian……….. 15

4.2 Waktu dan Lokasi Penelitian………. 15

4.3 Populasi dan Sample Penelitian………. 15

4.3.1 Populasi……….. 15

4.3.2 Sample……… 15

4.4 Teknik Pengumpulan Data………. 17

4.5 Pengolahan Data Analisa Data………... 17

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…….. 19

5.1 Hasil Penelitian……….. 19

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian………... 19

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Subjek Penelitian di SD Dwiwarna 3……… 19 5.1.3 Deskripsi Karakteristik Subjek Penelitian di SD Negeri no 106162………... 20 5.1.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin……… 20 5.1.5 Frekuensi Lama Menonton Televisi Oleh Responden Yang Tinggal Di Dwiwarna 3 Dan SD negeri NO.106162………. 21 5.2 Pembahasan………... 26


(10)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN……… 28

6.1 Kesimpulan………. 28

6.2 Saran ……….. 28

DAFTAR PUSTAKA……….. 29


(11)

DAFTAR TABLE

Nomor Judul Halaman 5.1 Distribusi Jumlah Subjek Penelitian Berdasarkan 20 Umur Di SD Dwiwarna 3……….. 21 5.2 Distribusi Jumlah Subjek Penelitian Berdasarkan 21 Umur Di SD Negeri No 106162………..

5.3 Distribusi Jenis Kelamin Respoden Di SD Dwiwarna 3… 21 5.4 Distribusi Jenis Kelamin Respoden Di SD 22 22 Negeri 106162 ………..


(12)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman 5.1 Distribusi Jenis Siaran Televisi Yang Ditonton Responden Di SD Dwiwarna 3 ……….. 24 5.2 Distribusi Jenis Siaran Televisi Yang Ditonton

Responden Di SD Negeri 106162 ………..………. 25 5.3 Frekuensi Tempat Responden Menonton Televisi

Di SD Dwiwarna 3 Dan SD Negeri 106162……… 26 5.4 Frekuensi Jenis Film Yang Ditonton Di SD Dwiwarna 3 .…. 27 5.5 Frekuensi Jenis Film Yang Ditonton Di SD Negeri 106162


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Kuesioner Penelitian Lampiran 4 Hasil Penelitian SPSS Lampiran 5 Master Data

Lampiran 6 Ethical Clearance


(14)

ABSTRAK

Zaman era globalisasi saat ini merupakan suatu perubahan zaman yang berkembang pesat, dimana teknologi yang berkembang semakin canggih. Dalam hal ini perkembangan juga dialami oleh media massa. Media massa adalah komunikasi kepada khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik anak-anak SD di Diwarna 3 dan di SD Negeri No.106162

Jenis penelitian deskriptif dengan metode cross sectional. Bertujuan untuk mempelajari karakteristik anak-anak SD. Sampel adalah anak-anak SD Dwiwarna 3 dan SD Negeri 106162 Medan Estate. Dari studi,didapati Anak-anak SD di Negeri No.106162 menonton televisi lebih lama dibandingkan dengan anak-anak SD Dwiwarna 3 di kota medan. Anak –anak SD Dwiwarna lebih berminat dengan bermain computer,dari menonton televisi.Kelompak umur dipercayai mempunyai karakteristik kebiasaan menonton televisi yang berbeda.

Kata kunci : Karakteristik Menonton Televisi Di SD Dwiwarna Dan SD Negeri

No.106162


(15)

ABSTRACT

The current era of globalization era is a rapidly evolving changing times, where technology is growing increasingly sophisticated. In this case the growth experienced by the mass media. The mass media is a communication to a wide audience using komunukasi channels. This study aims to look at the characteristics of elementary school children in Dwiwarna 3 and in Elementary School No.106162

Type a descriptive study with cross-sectional method. Aiming to study the characteristics of elementary school children. Samples were elementary school children and elementary school of Dwiwarna 3 and elementary school 106 162 Field Estate. From the study, it was found elementary school children in the State

No.106162 watching television for longer than elementary school children in the city field Dwiwarna 3. Dwiwarna primary school children more interested in playing computer, watching televisi, age is believed to have characteristics different television viewing habits.

Keywords: Characteristics Watching Television In Elementary School SD Dwiwarna And No.106162


(16)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Zaman era globalisasi saat ini merupakan suatu perubahan zaman yang berkembang pesat, dimana teknologi yang berkembang semakin canggih. Dalam hal ini perkembangan juga dialami oleh media massa. Media massa adalah komunikasi kepada khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi. Komunikasi massa biasanya merujuk pada surat kabar, video, CD-Room, dan radio (Richard West:2009).

Ada berpendapat bahwa dijumpai hubungan kuat antara kekerasan di TV dan perilaku anak agresif. 80% dari program televisi mencakup kekerasan. Selain itu, penting bahwa anak-anak menghabiskan waktu luang mereka dalam menonton TV harus dikontrol oleh orang tua. Masalahnya adalah bahwa kartun mengandung jumlah yang signifikan dari adegan kekerasan. Jelas bahwa efek kekerasan media pada anak-anak dalam agresi merupakan hasil dari proses belajar kumulatif selama masa anak- kanak-kanak. Anak-anak dengan TV di kamar tidur mereka menghabiskan rata-rata hampir 1,5 jam lebih per hari menonton TV daripada anak-anak tanpa TV di kamar tidur. (Umich.Edu. 2010.)

Bagi anak-anak, kegiatan menonton televisi bisa jadi merupakan keharusan. Bahkan, ada anak-anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya di depan televisi. Dengan begitu, iklan, tayangan dan tampilan pada mediapun bisa menjadi salah satu model bagi bayi dan anak-anak. Dari waktu ke waktu, banyak sekali kasus mengenai dampak media terutama siaran televisi di Indonesia, misalnya “kasus Smackdown”. Kasus lain adalah keluhan seorang ibu karena anaknya yang berusia 3.5 tahun, bicaranya cadel dan tergagap-gagap. Ternyata anak tersebut meniru karakter dalam sinetron “Si Yoyo”. Sinetron tersebut menampilkan sosok pemuda


(17)

lugu, yang memiliki perilaku dan pola pikir seperti anak kecil. Terbukti bahwa sinetron tersbut telah menjadi “sihir” bagi anak-anak, sehingga banyak yang meniru karakter si Yoyo. http://www.ardhyansyahm.com/2012/07/pengaruh-media-terhadap-perkembangan.html

Penelitian Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA) tahun 2006 jumlah menonton TV pada anak-anak SD berkisar antara 30-35 jam seminggu (sekitar 4.5 jam sehari). Belum lagi, angka ini masih ditambah sekitar 10 jam untuk bermain video game. Ini adalah jumlah waktu yang terlalu besar untuk hiburan yang kurang sehat bagi anak. Padahal, batas maksimal yang diperbolehkan ahli adalah anak menonton TV atau permainan media lainnya seperti play station, komputer dan lain-lain maksimal 2 jam sehari. Data menunjukkan bahwa waktu menonton TV anak-anak saat libur akhir pekan telah lama sekitra 3 jam dibandingkan waktu menonton TV di hari biasa. TV memang menayangkan lebih banyak acara anak di hari libur dibandingkan hari lainnya.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah :

Karakteristik kebiasaan menonton televisi di kalangan pelajar SD Dwiwarna 3 dan SD Negeri No.106162

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui karakteristik kebiasaan menonton televisi di kalangan pelajar SDDwiwarna dan SD Negeri NO 106162..

1.3.2 Tujuan Khusus


(18)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Televisi

Televisi dilihat dari asal kata, dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu tele dan vision, yang secara harfiah dapat berarti sebagai visualisasi dari sebuah objek yang jauh. Televisi dan radio merupakan media massa elektronik. Media massa yang dalam menyampaikan pesan akan sangat bergantung pada aliran listrik. Pada masa sekarang media massa elektronik juga dapat ditayangkan melalui bantuan tenaga diesel. Membedakan media cetak dengan media televisi sebagai berikut: televisi dan radio menguasai ruang, tetapi tidak menguasai waktu, sementara media cetak (surat kabar/majalah) menguasai waktu tetapi tidak menguasai ruang. Televisi sebagai media massa harus mempunyai unsur-unsur penting, yaitu:(kuswandi 1998)

a. Adanya sumber informasi b. Isi pesan

c. Saluran informasi d. Khalayak sasaran e. Umpan balik 2.2. Fungsi Televisi

Televisi merupakan media massa yang sangat efektif untuk mempengaruhi penonton. Fungsi televisi dibagi menjadi tiga, yaitu:


(19)

Televisi sebagai media pendidikan, karena pesan yang ditayangkan mengandung nilai-nilai pendidikan. Ajakan kepada penonton untuk melakukan hal positif, mengajak untuk taat menjalankan ibadah, dan menyadarkan penonton dari hal-hal yang tidak baik. Walaupun banyak tayangan televisi yang merusak nilai-nilai positif.

B. Sebagai Media Hiburan

Televisi dalam menayangkan acaranya banyak yang bersifat menghibur penonton. Hal tersebut agar mengajak penonton untuk tidak konflik dan sebagai media informasi

Menyajikan pengetahuan, pesan, dan nilai-nilai baru yang dapat diterapkan di masyarakat.

C.Sebagai Media Sosial

Televisi dapat menyampaikan pesan-pesan sosial yang dapat mempengaruhi penonton supaya memiliki jiwa sosial. Pesan yang disajikan mengandung sebuah upaya sosial, interaksi, dan imitasi.( Arief 2000 )

2.3.Peran Media Massa

Media Massa adalah institusi yang berperan sebagai agent of change, yaitu sebagai institusi pelopor perubahan. Ini adalah paradigm utama media masssa. Dalam mempelajari paradigm media massa berperan:

1. Sebagai institusi pencerahan masyarakat 2. Sebagai media informasi dan edukasi 3. Sebagai media hiburan.


(20)

Televisi sebagai media audio visual juga memiliki kekurangan, baik itu dari sifat medianya maupun pengemasannya. Menurut Waldoyo (2000) kekurangannya antara lain:a. Komunikasinya bersifat searah, sehingga kecil kemungkinan audience untuk memberikan respon aktif terhadap informasi yang diterimanya. Pada hal dalam upaya mengoptimalkan kualitas ketika kita menyampaikan pesan, sebaiknya komunikasi dilakukan secara timbal balik (dua arah).

a. Biaya yang relatif mahal untuk merancang dan mengembangkan paket program siaran yang akan disajikan bagi pemirsanya.

b. Dipengaruhi oleh faktor cuaca dan kondisi geografis, kondisi cuaca yang kurang baik kadang-kadang mengganggu kualitas tayangan program siaran yang ditayangkan. Begitu pula pada daerah-daerah tertentu, acapkali siaran televisi tidak dapat diterima dengan baik.

c. Sulitnya televisi mengendalikan dan menyeleksi informasi yang diterima. Tayangan televisi cenderung dapat disaksikan oleh setiap orang tampa mengenal usia maupun status sosial dalam masyarakat. Karena bagaimanapun suatu jenis informasi belum tentu cocok atau sesuai dengan semua orang. 2.4.Pengaruh Televisi Terhadap Perilaku

Televisi sebagai sebuah media komunikasi mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku.Pengaruh televisi terhadap perilaku terjadi bila terdapat perubahan pada perilaku nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan atau kebiasaan berperilaku.Terdapat empat efek pemanfaatan media massa, yaitu:

a. Efek kehadiran media massa, yaitu menyangkut pengaruh keberadaan media massa secara fisik.


(21)

b. Efek kognitif, yaitu mengenai terjadinya perubahan pada apa yang diketahui, difahami, atau dipersepsi siswa.

c. Efek afektif, yaitu berkenaan dengan timbulnya perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci siswa. (Rakhmat 2000),

d. Efek behavior, yaitu berkaitan pada perilaku nyata yang dapat diamati, yang mencakup pola-pola tindakan kegiatan, atau kebiasaan berperilaku siswa.

Televisi mempuyai pengaruh yang positif dan negatif bagi perilaku siswa. Perubahan pada perilaku siswa bebas bermain di dalam, bermain dengan air dan tanah, namun pada saat menonton televisi, anak menjadi tidak perhatian pada orang lain dan pada apa yang terjadi disekitarnya.Kecenderungan meningkatnya tindak kekerasan dan perilaku negatif lainnya pada siswa diduga sebagai dampak gencarnya tayangan televisi. Setelah televisi dimatikan, anak akan menjadi gugup, menangis dan tak jarang akan berteriak.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh organisasi psikologis di Amerika tahun 2001, mengatakan bahwa anak-anak yang menonton film kartun menjadi lebih agresif dan mudah melakukan tindakan kekerasan. Organisasi tersebut menjelaskan ada tiga efek dari menonton kekerasan di televisi, yaitu siswa jadi kurang sensitif terhadap penderitaan orang lain, anak menjadi takut bersosialisasi dengan dunia luar dan siswa menjadi lebih agresif terhadap orang lain.

Televisi sebagai media massa dapat memberikan pengaruh terhadap beberapa aspek, yaitu:

1. Aspek Kognitif 2. Aspek Afektif 3. Aspek Konatif


(22)

Pengaruh televisi terhadap perilaku dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu pendidikan, sosial, dan ekonomi. Perubahan perilaku dapat dilihat secara bertahap dan tidak langsung berubah secara signifikan.

Pada tahun 2001 National Institute of Mental Health mengadakan pengkajian terhadap 2.500 penelitian tentang dampak televisi dengan kesimpulan:

1. Ada korelasi langsung antar kekerasan dalam televisi dan perilaku agresif, meskipun tidak dapat diduga siapa dan mengapa dipengaruhi.

2. Penonton setia televisi lebih menunjukkan sifat penakut, kurang percaya diri, dan lebih gelisah.

3. Anak yang menonton program yang prososial (program yang konstruktif) akan lebih berkelakuan baik.

Dilihat dari aspek pendidikan, bahwa pengetahuan tentang nilai-nilai pendidikan akan lebih jelas dan tergambarkan oleh tayangan media audio visual. Tayangan-tayangan informasi, seperti acara keagamaan, berita, dan dialog merupakan jenis tayangan yang bernuansa pendidikan.Penonton akan melakukan hal yang positif dari tayangan tetsebut, seperti tayangan keagamaam mengajak penonton yang tadinya tidak menjalankan ibadahnya, maka dengan menonton akan menjalankan ibadahnya. penonton akan meningkat pengetahuanna, salah satunya melalui tayangan televisi.

Kebiasaan menonton televisi secara pasti menurunkan kemampuan anak untuk membaca. Baik buku umum terlebih buku pelajaran. Media massa sangat berpengaruh dalam pendidikan IPS. Informasi yang ditayangkan oleh televisi akan menggugah penonton untuk melakukan sesuatu. Manfaat penggunaan televisi khususnya di sekolah, yaitu:

a. Televisi bersifat langsung dan nyata b. Televisi memperluas tinjauan kelas

c. Televisi dapat menciptakan kembali semua peristiwa yang lalu d. Televisi dapat menunjukkan semua hal dan segi. (Siregar 2001)


(23)

Dilihat dari aspek ekonomi, Penonton akan mengikuti gaya yang ditayangkan pada televisi, seperti menjadi lebih konsumtif. Siaran televisi dalam kategori sosial akan mempengaruhi penonton untuk membeli produk. Penonton bisa melakukan pemborosan sesuai dengan isi tayangan acara televisi. Penonton juga dapat diajak untuk hidup lebih disiplin, hemat, dan dapat mengatur kehidupannya. (Fara, 2001)

Menurut Esther Tjahja (2000) televisi dapat menjadi guru bertombol, ditambah jika televisi dapat memberikan tampilan acara-acara yang bersifat edukatif Program televisi yang bersifat pendidikan, misalnya “si bolang” yang dapat meningkatkan pengetahuan umum, dan “jika aku menjadi” yang mengandung nilai-nilai sosial. Program tersebut dikemas dengan menarik walaupun nuansa pendidikannya tetap ada. Televisi merupakan sumber belajar yang sangat efektif untuk meningkatkan perilaku pembelajaran peserta didik. Televisi juga dapat menyajikan kejadian yang aktual dengan kondisi yang nyata sehingga dapat memberikan informasi sesuai kejadian, seperti kejadian Aceh, Solo, Irak, dan lain-lain.

Peneliti berpendapat bahwa media televisi sangat efektif untuk mempengaruhi penonton. Pesan atau informasi yang diberikan oleh media televisi dapat membuat penonton melakukan sesuatu. Perilaku seseorang merupakan sebuah respon akibat dorongan yang ada.

2.5. Perilaku dan karakteristik

Jika seseorang lebih sering bergaul dengan orang-orang yang memiliki karakter santun, ada kemungkinan besar ia akan berperilaku seperti kebanyakan orang-orang berkarakter santun dalam lingkungan pergaulannya. Sebaliknya, jika ia bergaul dengan orang-orang berkarakter sombong, maka ia akan terpengaruh oleh perilaku seperti itu. Pada aspek ini guru memegang peranan penting sebagai sosok


(24)

yang akan dapat mempengaruhi pembentukan perilaku sosial siswa karena ia akan memberikan pengaruh yang cukup besar.

A. Proses kognitif

Ingatan dan pikiran yang memuat ide-ide, keyakinan dan pertimbangan yang menjadi dasar kesadaran sosial seseorang akan berpengaruh terhadap perilaku sosialnya. Misalnya seorang calon pelatih yang terus berpikir agar kelak dikemudian hari menjadi pelatih yang baik, menjadi idola bagi atletnya dan orang lain akan terus berupaya dan berproses mengembangkan dan memperbaiki dirinya dalam perilaku sosialnya. Contoh lain misalnya seorang siswa karena selalu memperoleh tantangan dan pengalaman sukses dalam pembelajaran penjas maka ia memiliki sikap positif terhadap aktivitas jasmani yang ditunjukkan oleh perilaku sosialnya yang akan mendukung teman-temannya untuk beraktivitas jasmani dengan benar. (sekaragengpratiwi.wordpress, 2012)

2.6.Pengaruh Tayangan Televisi Terhadap Anak

Dalam perkembangan teknologi dan informasi saat ini, televisi (TV) telah menjadi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan hiburan maupun informasi. Semakin tingginya minat masyarakat dalam menonton TV, baik itu dari kalangan orangtua, remaja dan anak-anak telah ikut meningkatkan bisnis penyiaran di Indonesia, sehingga banyak stasiun-stasiun TV bersaing dalam menyuguhkan berbagai macam acara untuk menarik masyarakat menontonnya. (Wahyudi 2003) Permasalahan lain yang timbul adalah ketika anak menonton kartun bisu seperti Shaun the Sheep, Bernard, Vicky & Johnny, Oscar, dan lain sebagainya secara berulang dan terus-menerus juga dapat mempengaruhi kepribadian anak. Kepribadian merupakan susunan sistem-sistem psikofisik dalam diri individu yang menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungan. Sistem psikofisik yang dimaksud meliputi kebiasaan, sikap, tata nilai, keyakinan, keadaan emosional, perasaan dan


(25)

motif yang bersifat psikologis. Karakter/tokoh dalam film kartun bisu memiliki sifat atau kebiasaan serta perilaku tertentu, jika ditonton berulang maka sifat atau perilaku tersebut yang akan ditiru oleh anak. Maka dampak paling nyata (observable) film kartun bisu terhadap kepribadian anak adalah perilaku enggan berbicara pada anak. http://smoeland..com/2013/01/makalah-pengaruh-tontonan-tv-terhadap.html

Tayangan televisi untuk anak-anak tidak bisa dipisahkan dengan film kartun. Karena jenis film ini sangat populer di lingkungan mereka, bahkan tidak sedikit orang dewasa yang menyukai film ini. Jika kita perhatikan, film kartun masih didominasi oleh produk film impor. Tokoh seperti Batman, Superman, Popeye, Mikhty Mouse, Tom and Jerry, atau Woody Woodpecker begitu akrab di kalangan anak-anak. Begitu pula film kartun Jepang, seperti Dora Emon, Candy Candy, Sailoor Moon, Dragon Ball, Spongebob Skuarepants, Dora The Explorer, Kapten Tsubasa, Ranma, Scooby Doo, Crayon Sincan, dan Rugrats sangat populer dan bahkan mendominasi tayangan stasiun televisi kita.

Berdasakan laporan dari UNICEF pada tahun 2007 menyatakan bahwa anak-anak di Indonesia menonton rata-rata 5 jam sehari di depan TV atau total 1560-1820 jam/ tahun. Angka ini menurut UNICEF jauh lebih besar ketimbang jam belajar anak SD yang hanya 1000 jam/ tahun. Maka dapat dilihat begitu besarnya pengaruh yang akan ditimbulkan oleh acara-acara yang ada di TV kepada anak-anak jika tidak ada pengawasan dan bimbingan dari orangtua, tidak hanya dari adegan-adegan dan ucapan-ucapan saja yang dapat mempengaruhi anak-anak, tetapi juga poses sosialisasi dengan keluarga, lingkungan alam dan masyarakat juga akan berkurang. Persatuan psikologi Amerika pada tahun 1985, menyatakan bahwa penayangan kekerasan di TV berulang-ulang dapat membuat anak-anak tidak hanya menerima kekerasan dalam kehidupan nyata, tetapi mereka sendiri telah menjadi lebih keras. Jika kita melihat acara-acara yang disajika oleh stasiun televisi, banyak acara yang disajikan tidak mendidik malahan bisa dakatakan berbahaya bagi anak-anak untuk di tonton. Kebanyakan dari acara televisi memutar acara yang berbau kekerasan, adegan


(26)

pacaran yang mestinya belum pantas untuk mereka tonton, tidak hormat terhadap orang tua, gaya hidup yang hura-hura (mementingkan duniawi saja) dan masih banyak lagi deretan dampak negatif yang akan menggrogoti anak-anak yang masih belum mengerti dan mengetahui apa-apa. Mereka hanya tahu bahwa acara televisi itu bagus, mereka merasa senang dan terhibur serta merasa penasaran untuk terus mengikuti acara demi acara selanjutnya. Sudah sepatutnya orang tua menyadari hal seperti ini. Dibawah ini dicantumkan data mengenai fakta tentang pertelevisian di indonesia Indonesia.

1. tahun 2002 jam tonton televisi anak-anak 30-35 jam/hari atau 1.560 – 1.820 jam/tahun, sedangkan jam belajar SD umumnya kurang dari 1.000jam/tahun.

2. 85% acara televisi tidak aman untuk anak, karena banyak mengandung adegan kekerasa, seks dan mistis yang berlebihan dan terbuka.

3. saat ini ada 800 judul acara anak, dengan 300 kali tayang selama 170jam/minggu padahal satu minggu hanya ada 24 jam X 7 hari = 168 jam.

4. 40 % waktu tayang diisi iklan yang jumblahnya 1.200 iklan/minggu, jauh diatas rata-rata dunia 561 iklan/minggu.


(27)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :

Bahagian 3.1 Kerangka Konsep Penelitian 3.2 Definisi Operasional

KARAKTERISTIK

 

KEBIASAAN

 

MENONTON

 

TELEVISI

LAMA

 

MENONTON

 

TELEVISI

JENIS

 

RANCANGAN

 

YANG

 

DITONTON

JENIS

 

SALURAN

 

YANG

 

DITONTON

TEMPAT

 

MENONTON

 

TELEVISI


(28)

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini karakteristik kebiasaan menonton televisi di kalangan pelajar SD Dwiwarna 3 dan SD Negeri No,106162. Dalam hal ini,harus melihat karakteristik anak SD Dwiwarna 3 dan anak-anak SD Negeri NO 106162.

Organisasi psikologis di Amerika tahun 2001, mengatakan bahwa anak-anak yang menonton film kartun menjadi lebih agresif dan mudah melakukan tindakan kekerasan. Organisasi tersebut menjelaskan ada tiga efek dari menonton kekerasan di televisi, yaitu siswa jadi kurang sensitif terhadap penderitaan orang lain, anak menjadi takut bersosialisasi dengan dunia luar dan siswa menjadi lebih agresif terhadap orang lain.

3.2.2 Lama Anak yang Menonton Televisi a) Definisi

Waktu menonton televisi di kalangan anak SD b) Cara Pengukuran

Pengukuran yang digunakan adalah dengan metode wawancara. c) Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. 3.2.3 Jenis Rancangan yang Ditonton

a) Definisi

Jenis-jenis rancangan yang ditonton adalah kartun,berita,senetron dan dokumentari.

b) Cara pengukuran

Pengukuran yang digunakan adalah dengan metode wawancara c) Alat ukur


(29)

Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner 3.2.4 Jenis Saluran yang Ditonton.

a) Definisi

Jenis jenis saluran yang ditonton oleh anak anak SD b)Cara pengukuran

Pengukuran yang digunakan adalah dengan metode wawancara c)Alat ukur

Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner 3.2.5 Tempat Anak-Anak Menonton Televisi

a) Definisi

Tempat menonton televisi di kalangan anak anak SD adalah di kamar tidur,ruang tamu

b) Cara pengukuran

Pengukuran yang digunakan adalah dengan metode wawancara

c) Alat pengukuran


(30)

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Tujuan digunakannya rancangan deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk menggambarkan karakteristik kebiasaan menonton televisi di kalangan pelajar SD Dwiwarna 3 dan SD Negeri No.106162, medan selama tahun 2013. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional dimana pengambilan data dilakukan hanya sekali bagi tiap subyek pada saat wawancara.

4.2Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Dwiwarna 3 dan SD Negeri NO 106162 Medan. Waktu pengambilan data direncanakan pada bulan Agustus hingga Oktober 2013. Penelitian ini akan dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan komisi etik tentang pelaksanaan penelitian bidang kesehatan FK USU.

4.3Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak-anak SD usia antara 7 sampai 12 tahun yang melakukan kunjungan ke SD Dwiwarna, medandan anak-anak di SD Negeri 106162

4.3.2 Sampel

Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah anak-anak sekolah dasar,Medan dan memenuhi kriteria inklusi serta tidak termasuk dalam kriteria eksklusi. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(31)

a) Kriteria Inklusi

1. anak-anak sekolah dasar Dwiwarna 3dan juga SD Negeri No.106162 2. Bisa menulis dan membaca.

3. Bersedia menjadi sampel penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan setelah penjelasan ( informed consent ).

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik consecutive sampling, dimana semua sampel yang didapat dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah sampel yang diperlukan terpenuhi. Adapun besar sampel yang diperlukan dihitung berdasarkan rumus dibawah ini (Wahyuni,2007) .

n = Zα² . pq d² n = jumlah sampel

Zα² = tingkat kemaknaan yang telah ditetapkan p = proposi di populasi

q = 1-p

d = kesalahan (absolut) yang diinginkan

Pada penelitian ini,tingkat kepercayaan dikehendaki sebesar 95% sehingga untuk Z α dua arah diperoleh nilai Zα² = 1,96. Nilai p yang ditetapkan adalah 0,5 karena peneliti belum mengetahui proporsi sebelumnya,selain itu karena penggunaan p =0,5 mempunyai nilai q paling besar sehingga dihasilkan besar sampel paling banyak . Kesalahan absolut yang diinginkan adalah sebesar 10%.


(32)

Berdasarkan rumus di atas ,besarnya sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

n = Zα². pq d²

n = 1,96 . 0,5(1-0,5) 0,10² = 97

Berdasarkan perhitungan tersebut, besar sampel yang diperlukan adalah 97 orang, yang dibulatkan ke 100 orang.

4.4 Teknik Pengumpulan data A. Kuesioner

Dalam hal ini, penulis membagikan daftar pertanyaan kepada responden yang dianggap dapat mewakili untuk memberikan informasi yang baik dan akurat sehubungan dengan obyek peneliti.

B. Interview

Interview ini dimaksudkan sebagai suatu instrument untuk memperoleh data dengan cara bertatap muka langsung dan mengadakan dialog secara langsung dengan responden.

Sebelum mengisi kuesisoner, responden diberi penjelasan tentang tujuan, manfaat penelitian ini dan kesediaan calon responden untuk menjadi responden. Seluruh responden dalam penelitian ini telah menyatakan kesediaannya menjadi responden yang ditunjukkan dengan menandatangani surat persetujuan menjadi


(33)

responden.Setelah responden menyatakan setuju, yang ditunjukkan dengan pengisian informed concent, kemudian responden diberi pengarahan tentang cara pengisian kuesioner. Responden diminta untuk mengisi kuesioner sendiri tanpa diwakilkan atau meminta pendapat orang lain.

4.5Pengolahan Data dan Analisa Data Teknik-teknik pengolahan data yang digunakan:

1) Editing

Meneliti kembali kelengkapan isi lembar kuesioner. Biasanya dilakukan pada tempat pengambilan data, sehingga mempermudah dalam melengkapi data bila terjadi kekurangan.

2) Tabulating

Berupa bentuk tabel yang terdiri dari beberapa baris dan beberapa kolom, yang digunakan untuk memaparkan sekaligus beberapa variabel hasil observasi, survei atau penelitian sehingga mudah dibaca dan mengerti.

3) Skoring

Melakukan pemberian skor pada item.

4) Coding

Dilakukan dengan memberi tanda pada masing-masing jawaban dengan kode berupa angka, selanjutnya dimasukkan ke dalam lembar tabel kerja untuk mempermudah pengolahan.

5) Analisa data

Setelah data diolah, kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisa data yang meliputi analisis univariat yang digunakan untuk menganalisis variabel-variabel yang ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi dan proporsi agar dapat diketahui karakteristik dan subjek penelitian.


(34)

Analisis data pada penelitian dilakukan secara bertahap dan dilakukan melalui proses komputerisasi. Analisis karakteristik kebiasaan menonton televisi di kalangan pelajar SD Dwiwarna 3 dan SD Negeri No.106162. dilakukan secara deskriptif.


(35)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Yayasan Pendidikan Dan Sosial Dwiwarna SD.Dwiwarna 3 yang terletak di Jalan Teratai Medan, dan di SD Negeri No.106162 Medan Estate yang terletak di jalan Pasar V timur medan Estate.

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Subjek Penelitian Di SD Dwiwarna 3 Tabel 5.1 Distribusi Jumlah Subjek Penelitian Berdasarkan Umur

Kelompok Umur n %

7 8

8 10

8 10 9

10 11 12

12 20 28 22

12 20 28 22

Jumlah 100 100,0

Pada tabel 5.1 dapat dilihat bahawa sebagian besar responden berada dalam kelompok umur 11 tahun yang mencakupi 28%. Responden pada kelompok umur yang paling kurang adalah umur 7 tahun yang mencakupi 8%. Respoden pada kelompok umur 8 tahun pula mencakupi 10%, respoden pada kelompok 10 tahun pula mencakupi 20% dan respoden pada kelompok 12 tahun adalah 22%. Kelompak-kelompak umur ini dipercayai mempunyai karakteristik kebiasaan menonton televisi yang berbeda.


(36)

5.1.3 Deskripsi Karakteristik Subjek PenelitianSD Negeri no 106162 Tabel 5.2 Distribusi Jumlah Subjek Penelitian berdasarkan Umur

Kelompok Umur n %

7 21 15.0

8 30 21.4

9 10 11

25 25 39

17.9 17.9 27.8

Jumlah 140 100,0

Pada tabel 5.2 dapat dilihat bahawa sebagian besar responden berada dalam kelompok umur 11 tahun yang mencakupi 27.8%. Responden pada kelompok umur yang paling kurang adalah umur 7 tahun yang mencakupi 15.0%. Respoden pada kelompok umur 8 tahun pula mencakupi 21.4%, respoden pada kelompok 10 tahun pula mencakupi 17.9% Kelompak-kelompak umur ini dipercayai mempunyai karakteristik kebiasaan menonton televisi yang berbeda.

5.1.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Respoden berdasarkan Jenis Kelamin Table 5.3 Distribusi Jenis Kelamin Respoden Di SD Dwiwarna 3

Jenis Kelamin Frekuensi Persen (%)

Laki-laki 52 52% Perempuan 48 48% Total 100 100%


(37)

Karakteristik jenis kelamin respoden pada penelitian ini diperlihat pada table 5.3 di atas. Sebahagian besar respoden adalah laki-laki sebanyak 52 orang (52%) dan respoden perempuan adalah 48 orang (48%).

Table 5.4 Distribusi Jenis Kelamin Respoden Di SD Negeri No.106162

Jenis Kelamin Frekuensi Persen (%)

Laki-laki 71 50.7% Perempuan 69 49.2%

Total 140 100%

Karakteristik jenis kelamin respoden pada penelitian ini diperlihat pada tabel 5.4 di atas. Sebahagian besar respoden adalah laki-laki sebanyak 71 orang (50.7%) dan respoden perempuan adalah 69 orang (49.2%). 5.1.5 Frekuensi Lama Menonton Televisi Oleh Responden SD Dwiwarna dan SD Negeri 106162 Table 5.5 Frekuensi Lama Menonton Televisi Oleh Responden Jam menonton Total SD Dwiwarna 3 1-2 Jam 76

3-4 Jam 24

5-6 Jam 0

>6 Jam 0

SD Negeri No.106162 1-2 Jam 101


(38)

5-6 Jam >6 Jam Pa Dwiwarna menonton Negeri no 3-4 jam seh Gambar 5 di SD Dw

Pad kartun yan 17% dan y

ada table 5.3 3 menonto 3-4 jam seh

106162 m hari dan sek 5.1. Gamba wiwarna 3. da gambar ng mencakup yang menon 63%

3 dapat dilih on televisi hari,rata-rata menonton tel

kitar 3 respo ar Distribus

5.1 dapat d pi 63%.Resp nton Olahrag 0% hat bahawa sekitar 1-2 a 14-28 jam evisi sekitar onden yang

si Jenis Sia

dilihat baha ponde yang ga pula iala

17%

2

3 0

sebagian be 2 jam sehar m seminggu. r 1 -2 jam s menonton 5 aran Televis awa sebagia g menonton ah 20%.Ran 20% esar respond ri. Dan seb

Sebagian b sehari. 37 re 5-6 jam seha si yang Dit

an besar res Siaran Muz cangan yan Sia Sia Ola Kar Jenis Ranca

den yang tin ahagian yan esar respon espoden me ari. tonton Resp sponden me zik pula men ng paling ku

ran Berita Info ran Musik ahraga rtun

angan Televi

nggal di ng lain den SD enonton ponden enonton ncakupi urang di ormasi isi


(39)

tonton oleh responden pula ialah siaran berita informasi iaitu sebanyak 0%.Dipercayai responden yaitu murid SD Dwiwarna 3 lebih menonton siaran kartun daripada siaran lain dan memiliki minat yang kurang terhadap Siaran Berita dan Informasi.

Gambar 5.2. Gambar Distribusi Jenis Siaran Televisi Yang Ditonton Responden Di SD Negeri No.106162

Pada gambar 5.2dapat dilihat bahawa sebagian besar responden menonton kartun yang mencakupi 88%.Respondem yang menonton Siaran Muzik pula mencakupi 8% dan yang menonton Olahraga pula ialah 4% .Rancangan yang paling kurang ditonton oleh responden pula ialah siaran berita informasi iaitu sebanyak 0%.Dipercayai responden yaitu murid SD Negeri No 106162 lebih menonton siaran kartun dari pada siaran lain dan memiliki minat yang kurang terhadap Siaran Berita dan Informasi.

0%

8% 4%

88%

Siaran berita & Informasi Siaran Musik

Olahraga Kartun


(40)

Gambar 5 3 dan SD N

Pad televisi di r Responden 106162 da kurang dito tua yaitu se sebanyak kamar tidu 0 20 40 60 80 100 120  Ka 5.3. Frekue Negeri No da gambar ruang tamu n yang men an responden

onton oleh ebanyak 4.0

2.1%. Seba ur masing-m

amar Tidur

ensi Tempa 106162

5.6 dapat d yaitu 77.9% nonton di ru

n di SD Dw responden d 0% dan di S anyak 5.7% masing dan s

Ruang tam

at Responde

dilihat baha % di SD Ne umah teman wiwarna 3 y di SD neger SD Dwiwarn respoden S sebanyak 20

mu Kamar o

en Menont

awa sebagia geri 106162 n pula menc yaitu 10%. T

ri No 10616 na 3 pula ad SD negeri no 0% responde

orang tua Ru

tonTelevisi

an besar res 2 dan 66% d cakupi 20% Tempat men

62 pula ial dalah di Kam

o.106162 m en SD dwiw

umah Teman

Di SD Dwi

sponden me di SD Dwiw % di SD Neg nonton yang lah di kama mar orang tu menonton tel

warna 3

SD neg SD Dwi

iwarna enonton warna 3. geri No g paling ar orang ua yaitu evisi di

geri 106162 iwarna


(41)

Gambar 5 Pada gamb jenis film bersifat pe yang terakh 5.4. Frekuen

bar 5.7 dapa yang bersif rsahabatan, khir 18% yan

nsi Jenis Fi

at dilihat seb fat pertuala

28% yang m ng menonto

lelucon 18%

persah 23

ilm Yang D

bahagian be angan dan 2

menonton je on jenis film

habatan 3%

Ditonton Di

esar respond 23% respod enis film ya m yang bersif

kepahlaw 28%

pertualanga 31%

SD Dwiwa

den SD Dwi den menonto ang bersifat fat lelucon. wana n arna 3

iwarna 3 me on jenis film

kepahlawan enonton

m yang nan dan


(42)

Gambar 5

Pada gamb menonton j bersifat pe yang terakh 5.2. Pem

seb rata me 10-Seb ma 5.5 Frekuen

bar 5.8 dap jenis film y ersahabatan, khir 14% yan

mbahasan

Dari ha belas tahun a, anak-ana nonton , DV -12 tahun m bagian besa anakala 26%

persa

nsi Jenis Fil

pat dilihat s yang bersifat 21% yang m ng menonto

asil yang di adalah kelo ak usia 7-9 VD dan vid menghabiska ar yang men % dari jumla

2 ahabatan

lm Yang Di

sebahagian t lelucon da menonton je on jenis film

idapatkan di ompok resp menghabis deo, dan men

an sekitar 2 nonton dari ah responden 56% 21% pertualangan itonton Di besar resp an 9% respo enis film ya m yang bersif

ilihat kalan ponden yang skan 32 jam

nggunakan 28 jam semi TV langsun n memiliki 9% 14 lelucon SD Negeri onden SD oden menont ang bersifat fat pertualan ngan anak-a g terbanyak m seminggu konsol gam inggu denga ng adalah 97 TV di kama

4%

kepahlaw

No.106162

negeri no ton jenis film

kepahlawan ngan.

anak yang b k iaitu 57% u di depan me. Anak-an an menonto 7% dari res ar tidur mer

wanan 106162 m yang nan dan berumur %. Rata-televisi nak usia on TV . ponden reka, 37


(43)

% memiliki TV kabel / satelit , dan 20 % memiliki saluran premium. Anak-anak dengan TV di kamar tidur mereka menghabiskan rata-rata hampir 1,5 jam lebih per hari menonton TV daripada anak-anak tanpa TV di kamar tidur. Ternyata ramai orang tua mendorong anak mereka untuk menonton televisi. Berdasakan karasteristik kebiasaan menonton televisi pula dapat melihat anak-anak di SD Negeri 106162 mahupun di SD Dwiwarna lebih banyak menonton rancangan jenis kartun. Di sini dapat dilihat, anak-anak SD memiliki pengetahuan yang kurang tentang berita dan informasi terkini. Hal ini dapat terlihat dalam bilangan responden yang menonton siaran berita dan informasi yang mecakupi 0% di kedua kelompok anak-anak SD. Kebanyakan anak SD Dwiwarna 3 meluangkan masa untuk menonton televisi di kamar tidur mereka sendiri dan juga ruang tamu. Manakala di SD negeri 106162 ternyata mereka meluangkan masa untuk menonton televisi di ruang tamu dan juga di ruang teman. Jelas ternyata faktor umur, sosial dan ekonomi memainkan peran yang penting dalam karakteristik kebiasaan menonton televisi di kalangan anak SD.


(44)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

1. Anak-anak SD Negeri No 106162 menonton televisi lebih lama dibandingkan dengan anak-anak SD Dwiwarna 3.

2. Anak –anak SD Dwiwarna 3 lebih berminat dengan bermain computer,dari menonton televisi

3. Kelompak umur dipercayai mempunyai karakteristik kebiasaan menonton televisi yang berbeda.

4. Jenis saluran mempunyai pengaruh berubahan karakteristik anak-anak SD 5. Jenis siaran juga memainkan peranan yang penting dalam menentukan

karakteristik anak-anak SD. 6.2 SARAN

1. Anak-anak SD diharapkan agar menonton siaran berita dan informasi untuk memperluas pengetahuannya.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, A. 2000. Pengaruh Media Televisi Terhadap Pelajaran IPS. Fara. 2001. Insan Pertelevisian Indonesia. Jakarta: Rajawalipress.

Http://Smoeland..Com/2013/01/Makalah-Pengaruh-Tontonan-Tv-Terhadap.Htmlsosial/ [Accessed on 30 April 2013]

Kuswandi, W. 1996. Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi. Jakarta: Rineka Cipta.

M, A. 2012. Pengaruh Media Terhadap Perkembangan Anak

Http://Www.Ardhyansyahm.Com/2012/07/Pengaruh-Media-Terhadap-Perkembangan.Html [Accessed on 28 April 2013]

Rahmat, J. 2001. Psikologi Komunikasi. 16th ed. Bandung: PT Renja Kesdakarya.

Sekaragengpratiwi. 2012. Perilaku Sosial. Http://Sekaragengpratiwi.Wordpress.Com/2012/02/02/ [Accessed on 15 April

2013]

Siregar. 2001. Nilai Sosial Media Massa. Kajian Sosial Pada Perkembangan Media Masa. Yogyakarta: Yogyakartapress.

Television And Elementary School Children

http://www.udel.edu/communication/web/thesisfiles/harper.pdf

Wahyuni. 2003. Perkembangan Televisi Swasta Di Indonesia. Jakarta: RajawaliPress. Waldoyo. 2000. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: Grasindo.

West, R. and Turner, L. 2009. Pengantar Teori Komunikasi “Analisis dan Aplikasi". Jakarta: Salemba Humanika.


(46)

Nama Tempar / Ta Agama Alamat Batas,Seber Riwayat Pe 1. SMK 2. Presi Riwayat Pe Riwayat Or 1.Angg anggal Lahir

rang Perai Ut ndidikan K Bertam Ind

dent College latihan: - rganisasi: gota Keputria DAFT : Rishalen r : Pulau Pina : Hindu : No 11 L tara., Pulau P

:SK Hash ah,Kapala Ba e, Kuala Lum

an KKIM

TAR RIWA

ni Muniandy ang / 15 Augu

orong Bertam Pinang,Malay

im Awang, K atas,Pulau Pi mpur ( 2009)

AYAT HIDU

ustus 1991

m Indah 37,1 ysia

Kepala Batas inang ( 2004

UP

3200 Kepala

s, Pulau Pinan – 2008)

a


(47)

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Dengan hormat,

Saya yang bernama Rishaleni Muniandy / NIM 100100414 adalah mahasiswi yang sedang menjalani pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saat ini, saya sedang mengadakan penelitian dengan judul “ Karakteristik kebiasaan menonton televisi di kalangan pelajar SD yang tinggal di daerah Medan dan daerah pinggir kota Medan” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “ Karakteristik kebiasaan menonton televisi di kalangan pelajar SD Dwiwarna 3 dan SD Negeri NO.106162”. Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi.Untuk keperluan tersebut, saya memohon kesediaan Saudari untuk mengisi kuesionar dengan jujur dan apa adanya. Jika Saudari bersedia, silalah menandatangani persetujuan ini sebangai bukti kesukarelaan anda.

Identitas pribadi saudari sebagai partisipan akan dirahasiakan dan semua informasi yang diberikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Bila terdapat hal yang kurang dimengerti,Saudari dapat bertanya langsung kepada peneliti.Terima kasih saya ucapkan kepada Saudari yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan Saudari dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.


(48)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)

( INFORM CONSENT )

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Telp/Hp :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang Karakteristik kebiasaan menonton televise di kalangan pelajar SD Dwiwarna 3 dan SD Negeri No106162, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakanbersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.


(49)

KUESIONER PENELITIAN

Karakteristik kebiasaan menonton televisi di kalangan pelajar SD Dwiwarna 3 dan SD Negeri No 106162

_________________________________________________________________ Tanggal Wawancara:_____________

A. Identitas Responden 1. Jenis Kelamin

a. Laki-laki b. Perempuan 2. Umur

a. 10 Tahun b. 11 Tahun c. 12 Tahun

3. Pekerjaan Orang Tua: A. Ayah

a. TNI

b. Pegawai Negeri Sipil c. Karyawan swasta d. Pedagang

B. Ibu

a. Pegawai Negeri Sipil b. Karyawan swasta c. Pedagang


(50)

B. KEPEMILIKAN MEDIA DAN PENGGUNAANNYA

4. Media Elektronik apa saja yang adik miliki di rumah (pilihan Boleh lebih dari satu ) ?

a. Televisi b. Radio c. Komputer d. Playstation/PS

5. Berapa Media Televisi yang adik miliki di rumah? a. 3 Televisi

b. 2 Televisi c. 1 Televisi

6. Apakah adik sering Menonton Televisi? a. Sering/ Hampir setiap hari

b. Kadang-kadang c. Jarang Sekali

7. Biasanya dalam sehari Adik menonton televisi berapa jam? a. 1-2 Jam

b. 3-4 Jam c. 5-6 Jam


(51)

d. > 6 jam

8. Biasanya adik menonton televise dimana? a. Di kamar tidur

b. Di ruang tamu c. Di kamar orang tua d. Di rumah teman

C. JENIS TAYANGAN YANG DISUKA OLEH ANAK-ANAK

8. Manakah dari jenis siaran di bawah ini yang paling sering adik nonton? a. Siaran berita dan Informasi

b. Siaran Musik c. Olahraga d. Kartun

9. Jika adik senang dengan film kartun, jenis film kartun apa yang adik sukai? a. Kepahlawanan

b. pertualangan c. Lelucon d. Persahabatan

10. Tokoh film kartun apa yang adik sukai? a. Lucu


(52)

c. Pemberani

11. Apakah adik mengetahui jam tayang film kartun? a. Ia

b. Tidak

12. Apakah adik diberi tuntunan dari orangtua yang cocok untuk dinonton? a. ia

b. tidak

13. Apakah adik suka dengan dengan film kartun yang beradegan perkelahian?

a. Sangat suka b. suka

c. Tidak suka

14. Apakah adik pernah mengabaikan tugas pekerjaan rumah dari sekolah karena menonton film kartun?

a. Ia b. Tidak

15. Bagaimana sikap adik sehari-hari di rumah? a. Cenderung anak/agresif

b. Cenderung Pendiam c. Cenderung Peramah


(53)

16. Bagaimana Sikap adik dalam memanfaatkan waktu peluang sekolah? a. Pulang tepat waktu

b. Kadang-kadang tidak tepat waktu c. Sering tidak tepat waktu

17.Jenis saluran apakah adik tonton di rumah? a. saluran langsung.

b. saluran satelit/kabel c. saluran premium

18. Bagaimana memanfaatkan waktu-waktu luang adik di sekolah? a. Dimanfaatkan penug untuk bermain

b. Kurang memanfaatkan bermain c. Tidak memanfaatkan untuk bermain

                 


(54)

 


(55)

(1)

B. KEPEMILIKAN MEDIA DAN PENGGUNAANNYA

4. Media Elektronik apa saja yang adik miliki di rumah (pilihan Boleh lebih dari satu ) ?

a. Televisi b. Radio c. Komputer d. Playstation/PS

5. Berapa Media Televisi yang adik miliki di rumah? a. 3 Televisi

b. 2 Televisi c. 1 Televisi

6. Apakah adik sering Menonton Televisi? a. Sering/ Hampir setiap hari

b. Kadang-kadang c. Jarang Sekali

7. Biasanya dalam sehari Adik menonton televisi berapa jam? a. 1-2 Jam

b. 3-4 Jam c. 5-6 Jam


(2)

d. > 6 jam

8. Biasanya adik menonton televise dimana? a. Di kamar tidur

b. Di ruang tamu c. Di kamar orang tua d. Di rumah teman

C. JENIS TAYANGAN YANG DISUKA OLEH ANAK-ANAK

8. Manakah dari jenis siaran di bawah ini yang paling sering adik nonton? a. Siaran berita dan Informasi

b. Siaran Musik c. Olahraga d. Kartun

9. Jika adik senang dengan film kartun, jenis film kartun apa yang adik sukai? a. Kepahlawanan

b. pertualangan c. Lelucon d. Persahabatan

10. Tokoh film kartun apa yang adik sukai? a. Lucu


(3)

c. Pemberani

11. Apakah adik mengetahui jam tayang film kartun? a. Ia

b. Tidak

12. Apakah adik diberi tuntunan dari orangtua yang cocok untuk dinonton? a. ia

b. tidak

13. Apakah adik suka dengan dengan film kartun yang beradegan perkelahian?

a. Sangat suka b. suka

c. Tidak suka

14. Apakah adik pernah mengabaikan tugas pekerjaan rumah dari sekolah karena menonton film kartun?

a. Ia b. Tidak

15. Bagaimana sikap adik sehari-hari di rumah? a. Cenderung anak/agresif

b. Cenderung Pendiam c. Cenderung Peramah


(4)

16. Bagaimana Sikap adik dalam memanfaatkan waktu peluang sekolah? a. Pulang tepat waktu

b. Kadang-kadang tidak tepat waktu c. Sering tidak tepat waktu

17.Jenis saluran apakah adik tonton di rumah? a. saluran langsung.

b. saluran satelit/kabel c. saluran premium

18. Bagaimana memanfaatkan waktu-waktu luang adik di sekolah? a. Dimanfaatkan penug untuk bermain

b. Kurang memanfaatkan bermain c. Tidak memanfaatkan untuk bermain                  


(5)

 


(6)