Tinjauan Tentang Standar Kualitas Fisik Air Minum Kualitas Air Minum

2.2.1 Tinjauan Tentang Standar Kualitas Fisik Air Minum

Dalam standart persyaratan fisis air-minum tampak adanya unsur persyaratan meliputi; suhu, warna, bau, rasa, dan kekeruhan. 1. Suhu Temperatur dari air akan mempengaruhi penerimaan masyarakat tersebut dan dapat mempengaruhi pula reaksi kimia dalam pengolahan, terutama apabila temperatur tersebut sangat tinggi. Temperatur yang diinginkan adalah 50 F-60 F atau 10 C -15 C, tetapi iklim setempat, kedalaman pipa-pipa saluran air, dan jenis dari sumber-sumber air akan mempengaruhi temperatur ini. 2. Warna Bahan-bahan yang menimbulkan warna pada air tersebut dihasilkan dari kontak antara air dengan reruntuhan organis seperti daun, duri pohon jarum dan kayu, yang semuanya berbagai tingkat-tingkat pembusukan. Bahan-bahan tersebut berisikan kentalan tumbuh-tumbuhan dalam variasi yang besar. Tannin, asam humus, dan bahan-bahan yang berasal dari humus , bahan dekomposisi lignin, di anggap sebagai bahan yang memberi warna yang paling utama. Universitas Sumatera Utara 3. Bau dan Rasa Efek kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh adanya bau dan rasa dalam air adalah: a. Serupa dengan unsur warna ,dengan air minum yang berbau dan berasa ini, masyarakat akan mencari sumber-sumber air lain yang kemungkinan besar bahkan tidak”safe” b. Ketidaksempurnaan usaha untuk menghilangkan bau dan rasa pada cara pengolahan yang mengandung bahan-bahan kimia yang bersifat toksi. 4. Kekeruhan Air dikatakan keruh , apabila air tersebut mengandung begitu banyak partikel bahan yang tersuspensi sehingga memberikan warna yang berlumpur dan kotor. Standart yangg ditetapkan oleh U.S. public Health Service mengenai kekeruhan ini adalah batas maksimal 10 ppm Sutrisno, 2006

2.2.2 Kualitas Air Minum

Air minum yang ideal seharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Air minum pun seharusnya tidak mengandung kuman patogen dan segala makhluk yang membahayakan kesehatan manusia. Tidak mengandung zat kimia yang dapat mengubah fungsi tubuh, tidak dapat diterima secara estesis, dan dapat Universitas Sumatera Utara merugikan secara ekonomis. Air itu seharusnya tidak korosif, tidak meninggalkan endapan pada seluruh jaringan distribusinya. Pada hakekatnya, tujuan ini dibuat untuk mencegah terjadinya serta meluasnya penyakit bawaan air Slamet, 1994

2.3 Jenis Air