i
4. Kerjasama Karyawan Yaitu kemampuan karyawan dalam melakukan kerjasama dengan setiap
orang baik vertikal maupun horisontal.
2.1.5 Metode Penilaian Prestasi Kerja
Hasibuan 2005: 96 mengemukakan, metode penilaian prestasi kerja karyawan, pada dasarnya dikelompokkan atas metode tradisional dan metode
berorientasi masa depan modern method. a
Metode Tradisional Traditional Method Metode ini merupakan metode paling sederhana untuk menilai prestasi
kerja karyawan dan diterapkan secara tidak sistematis, maupun dengan sistematis. Yang termasuk dalam metode tradisional adalah:
i. Metode Skala Peringkat Rating Scale
Rating Scale merupakan penilaian terhadap seorang karyawan yang dilakukan oleh atasan untuk mengukur karakteristik tertentu
untuk menilai karyawan, kemudian membentuk tingkatan pada berbagai karakteristik yang dinilai.
ii. Perbandingan antara karyawan Employee Comparation
Penilaian prestasi kerja dilakukan dengan cara membandingkan antara satu individu karyawan dengan karyawan lainnya. Metode
ini dibagi atas 3 tiga bentuk perbandingan, yaitu : a.
Alternation Rangking, penilaian dilakukan dengan cara membandingkan satu orang karyawan dengan karyawan
lainnya dalam berbagai karakteristik penilaian, dan masing-
i
masing karakteristik memiliki skala tertentu. Kemudian skala tersebut diperbandingkan dengan karyawan-karyawan
tertentu untuk mencerminkan tingkat kemampuan terhadap suatu karakteristik. Karyawan yang dinilai dibagi dalam
membayar tingkatan mulai dari yang paling tinggi, menengah dan tingkatan terendah dalam struktur.
b. Paired Comparation, metode penilaian prestasi dengan cara
membandingkan satu karyawan dengan seluruh karyawan lain, sehingga memperoleh berbagai alternatif keputusan
yang dapat diambil. Metode ini hanya digunakan pada perusahaan yang memiliki karyawan sedikit.
c. Porced Comparation Grading Method merupakan metode
penilaian dengan menetapkan sejumlah faktor yang harus dinilai dari masing-masing individu karyawan. Tingkatan
nilai masing-masing faktor telah ditetapkan sebelumnya, misal sangat baik, baik, cukup baik dan kurang baik.
Masing-masing tingkatan tersebut juga dapat diberi penjelasan, sehingga mudah untuk dipahami dan dimengerti
arti dari tiap tingakatan nilai. Distribusi nilai dari masing- masing faktor telah diketahui terlebih dahulu dengan
membuat normal curve, yaitu dengan mendefinisikan nilai menjadi sangat memuaskan 10, baik 30, cukup baik
40, dan kurang baik 20, bahkan tingkatan nilai
i
keseluruhan yang diperoleh karyawan ditetapkan konstan menjadi nilai A = 20, nilai B = 30, nilai C = 30 dan
nilai D = 20. Dengan metode ini berarti harus terdapat 20 karyawan yang mendapat nilai “cukup” dan harus
terpadat 20 karyawan yang mendapat nilai “sangat memuaskan”.
iii. Check List Method
Metode penilaian check list bertujuan mengurangi beban kerja tim penilai, dimana penilai hanya perlu melaporkan karyawan.
Penilaian atas tingkah laku yang dilaporkan oleh bagian sumber daya manusia atau personalia. Umumnya, metode ini
menggunakan formulir yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai tingkah laku karyawan yang disusun oleh bagian sumber
daya manusia SDM atau personalia. Bobot nilai, indeks nilai dan kebijaksanaan lanjutan bagi karyawan yang dinilai ditetapkan oleh
bagian SDM. Kelemahan pada metode ini ialah sulitnya menyusun pertanyaan, terlebih setiap departemen mungkin memerlukan
daftar pertanyaan yang berbeda-beda iv.
Freeform Essay Dalam metode ini, penilai mengamati dan menilai individu
karyawan, kemudian menyusunnya dalam bentuk karangan atau essay, sesuai dengan hasil pengamatannya.
i
v. Critical Incident
Metode ini mengharuskan penilai untuk mencatat semua perilaku, cara kerja dan proses kerja yang dijalankan oleh karyawan yang
dinilai, dan disusun dalam bentuk laporan catatan khusus. Catatan khusus terdiri dari berbagai kategori atau kriteria yang dinilai,
misal : inisiatif, kerjasama, sikap, disiplin dan sebagainya. b
Metode Modern Modern Method Berorientasi pada kegiatan dan kebutuhan perusahaan di masa depan.
Metode ini merupakan penyempurnaan dan perkembangan dari metode tradisional. Yang termasuk dalam metode ini, yaitu :
i. Assessment Centre
Metode ini dilakukan dengan pembentukan tim penilai khusus. Tim penilai dapat diperoleh dari eksternal perusahaan, internal perusahaan,
maupun kombinasi dari keduanya. Pembentukan tim khusus untuk melakukan penilaian secara lebih objektif. Cara penilaian tim dilakukan
dengan wawancara, permainan bisnis, dan lain-lain. Tim penilai menetapkan indeks pretasi yang kemudian dapat digunakan untuk
mengambil kebijaksanaan terhadap karyawan, seperti promosi, demosi dan pemberhentian.
ii. Management by Objectives MBO=MBS
Dalam metode ini, karyawan diikutsertakan dalam perumusan dan penyelesaian masalah, dengan memperhatikan kemampuan bawahan
i
dalam menentukan sasaran masing-masing sebagai upaya mencapai tujuan perusahaan.
iii. Human Asset Accounting
Nilai karyawan, dalam metode ini yaitu sebagai modal jangka panjang, sehingga karyawan dinilai berdasarkan perbandingan terhadap variabel-
variabel yang dapat mempengaruhi keberhasilan perusahaan. Apabila biaya untuk tenaga kerja karyawan meningkat maka laba harus
meningkat, dengan demikian karyawan dianggap berhasil.
2.1.6 Hambatan-Hambatan dalam Penilaian Prestasi Kerja