Uji Hipotesis Analisis Data

AN WINA NURUL AIDA, 2015 PERSEPSI GURU MENGENAI GAYA KEPEMIMPINAN AUTENTIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SD NEGERI DI KECAMATAN BANDUNG KULON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Nilai Asymp Sig 2-tailed 0,05 maka Ha diterima berarti terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.

4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengatahui ada atau tidaknya kontribusi variabel X Persepsi guru mengenai gaya kepemimpinan autentik kepala sekolah dengan variabel Y kinerja mengajar guru. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian adalah sebagai berikut: 1. Analisis Korelasi Analisis korelasi dilakukan untuk mengatahui derajat hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Teknik perhitungan statistik yang digunakan dalam menentukan derajat hubungan dalam penelitian ini adalah statistik parametris dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment , karena distribusi data dari kedua variabel penelitian bersifat normal. Adapaun rumus korelasi Pearson Product Moment: Keterangan: r xy = Koefisien korelasi yang dicari n = Banyaknya subjek pemilik nilai X = Variabel 1 Y = Variabel 2 Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Ho = Tidak terdapat kontribusi yang positif dan signifikan � � ∑ ∑ ∑ √ � ∑ ∑ � ∑ ∑ AN WINA NURUL AIDA, 2015 PERSEPSI GURU MENGENAI GAYA KEPEMIMPINAN AUTENTIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SD NEGERI DI KECAMATAN BANDUNG KULON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu antara Gaya Kepemimpinan Autentik dengan kinerja mengajar. Ha = Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara Gaya Kepemimpinan Autentik dengan Kinerja Mengajar Dalam perhitungan tersebut, r xy merupakan hasil koefisien korelasi dari variabel X dan Y. Kemudia r xy hitung dibandingkan dengan r xy tabel , dengan taraf kesalahan sebesar 5. Apabila r xy hitung r xy tabel maka Ha diterima, tetapi apabila r xy hitung r xy tabel maka Ho tidak diterima. Agar dapat memberikan interpretasi terhadap kuat atau tidak kuatnya hubungan, maka dapat digunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut: Tabel 3.10 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Adapun langkah-langkah untuk mencari koefisien korelasi dengan menggunakan bantuan SPSS Riduwan dan Sunarto, 2013, hlm. 274 adalah sebagai berikut: a. Buka program SPSS, destinasikan Variable View dan definisikan dengan mengisi kolom-kolom berikut, AN WINA NURUL AIDA, 2015 PERSEPSI GURU MENGENAI GAYA KEPEMIMPINAN AUTENTIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SD NEGERI DI KECAMATAN BANDUNG KULON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 Kolom Name pada baris pertama diisi dengan X dan baris kedua diisi dengan Y 2 Kolom Type diisi Numeric 3 Kolom Width diisi 8 4 Kolom Decimal = 0, 5 Kolom label untuk baris pertama ketikan nama variabel X dan baris kedua ketikan nama variabel Y 6 Kolom Value diisi None 7 Kolom Missing diisi None 8 Kolom Coloumns diisi 8 9 Kolom Align pilih Center 10 Kolom Measure pilih Scale b. Aktifkan data View kemudian masukkan data baku variabel X dan variabel Y c. Klik menu Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih Bivariate . d. Sorot variabel X dan Y, lalu pindahkan ke kotak variabel dengan cara mengklik tanda ► e. Tandai pilihan pada kotak Pearson →two-tailed→ flag significant correlations . f. Klik Option dan tandai pilihan pada kotak Mean and Standart Deviation . Klik continue sehingga kembali ke kotak dialaog awal g. Klik OK

2. Uji Tingkat Signifikansi