Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
2. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Ada tiga metode atau pendekatan yang digunakan untuk mengukur pendapatan nasional, antara lain pendekatan produksi (production approach), pendekatan pendapatan (income approach), dan
pendekatan pengeluaran (expenditure approach).
a. Pendekatan Produksi (Production Approach)
Dengan pendekatan produksi, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai tambah (value added) dari semua sektor
Ekonomika
produksi selama satu periode tertentu (biasanya dalam satu tahun). Nilai tambah yang dimaksud adalah selisih antara nilai produksi
Kegiatan produksi adalah kegiatan (nilai output) dan nilai biaya antara (nilai input), yang terdiri atas menciptakan atau menambah nilai
bahan baku dan bahan penolong yang digunakan dalam proses tambah (value added). Oleh karena
produksi.
Berdasarkan ISIC (International Standard Industrial Classi cation) perhitungan nilai tambah di setiap
itu, dalam perhitungan pendekatan produksi, hanya mencakup
perekonomian Indonesia dibagi ke dalam sebelas sektor. Sektor- lahan produksi. Jadi, perhitungan
sektor tersebut kemudian disederhanakan lagi menjadi sembilan bukan menggunakan produksi bahan
sektor, yaitu:
mentah, setengah jadi, dan barang
1) pertanian, peternakan, kehutananan, dan perikanan; baku yang berasal dari luar negeri.
2) pertambangan dan penggalian;
3) industri manufaktur;
4) listrik, gas, dan air bersih;
5) bangunan;
6) perdagangan, hotel dan restoran;
7) pengangkutan dan komunikasi;
8) keuangan, persewaan dan jasa perusahaan;
9) jasa-jasa.
Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Y = (Q 1 ×P 1 ) + (Q 2 ×P 2 ) + (Q 3 ×P 3 ) + ... + (Q n ×P n )
Y = Pendapatan Nasional
Q 1 ,Q 2 ,Q 3 , dan Q n = jumlah jenis barang ke-1, ke-2, ke-3, ke-n P 1 ,P 2 ,P 3 , dan P n = harga jenis barang ke-1, ke-2, ke-3, ke-n
Contoh: Seandainya seorang pengusaha pakaian akan memulai usaha nya,
langkah pertama yang dilakukan adalah membeli kapas dari para petani dengan harga Rp300,00. Pengusaha pabrik akan mengolah kapas menjadi benang dengan biaya Rp400,00. Para pedagang akan menjual benang kepada pabrik tekstil untuk diolah menjadi kain
94 Membuka Cakrawala Ekonomi untuk Kelas X 94 Membuka Cakrawala Ekonomi untuk Kelas X
No Sektor Produksi
Nilai Output
Nilai Input
Nilai Tambah
1 Pertanian (kapas)
Rp300,00
0 Rp300,00
2 Pabrik benang
3 Pabrik tekstil
4 Industri garmen
(pakaian jadi) Jumlah Nilai Tambah
Rp1.000,00
Tabel 5.1
Perhitungan Nilai Tambah Untuk menghindari perhitungan ganda (double-counting), nilai
PDB dihitung dengan cara menjumlahkan nilai tambah setiap sektor (bukan pada nilai outputnya).
Hasil perhitungan pendapatan nasional (PDB) dengan metode produksi, terlihat dalam Tabel 5.2.
No Lapangan Usaha
Jumlah (dalam miliar rupiah)
1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan
2 Pertambangan dan Penggalian
3 Industri Manufaktur
4 Listrik, Gas, dan Air bersih
6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran
7 Pengangkutan dan Komunikasi
8 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
PDB Indonesia berdasar kan Harga Berlaku Produk Domestik Bruto
Tahun 2003
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2005
Data Tabel 5.2, menunjukan bahwa perekonomian Indonesia terbagi ke dalam sembilan sektor, yang sebenarnya terbagi lagi ke dalam beberapa subsektor. Angka-angka dalam Tabel 5.2 menunjukkan besarnya nilai tambah setiap sektor ekonomi di Indonesia.
b. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
Pendekatan kedua yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional adalah pendekatan pendapatan. Berdasarkan pendekatan pendapatan, nilai pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlah kan tingkat balas jasa bruto (belum dikurangi pajak) dari faktor produksi yang dipakai. Perhitungan dengan pendekatan pendapatan akan memberikan hasil yang lebih realistis. Namun,
Zoom
dalam kenyataannya tidak terealisasi karena sulitnya menentukan pandapatan masyarakat yang sebenarnya.
• Pendekatan produksi Berdasarkan pendekatan pendapatan, pendapatan nasional
• Pendekatan pendapatan dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima
• Pendekatan pengeluaran masyarakat (pemilik faktor produksi) sebagai balas jasa yang mereka
terima dalam proses produksi yaitu sebagai berikut.
Pendapatan Nasional dan Inflasi
1) Upah/gaji (w)
= balas jasa pemilik tenaga kerja
2) Bunga (i)
= balas jasa pemilik modal
3) Sewa (r)
= balas jasa pemilik anah
= balas jasa pengusaha. Total balas jasa atas seluruh faktor produksi tersebut disebut pendapatan nasional (PN).
4) Keuntungan ( )
Jadi secara matematis, menurut pendekatan pendapatan, penda pat an nasional dirumuskan sebagai beri ut:
PN = w + i + r +
Hasil perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan, terlihat dalam Tabel 5.3.
No
Jenis Pendapatan
Nilai
1 Balas jasa tenaga kerja (gaji dan upah)
2 Bunga bersih
3 Pendapatan dari sewa
4 Keuntungan perusahaan
473,7 Pendapatan Nasional Indonesia pada 1994 (dalam miliar dolar AS)
Tabel 5.3
5 Pendapatan usaha sendiri
Pendapatan Nasional
Sumber: Sukirno, 2000
c. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
Berdasarkan pendekatan pengeluaran, nilai pendapatan nasional
Logika dihitung dengan cara menjumlahkan permintaan akhir dari para Ekonomi
pelaku ekonomi (konsumen, produsen, dan pemerintah) dalam suatu Diskusikanlah dengan teman
negara. Dapat dituliskan sebagai berikut.
1) Pengeluaran konsumsi rumah tangga (C). dan orang tua jompo yang tinggal
sebangku Anda. Anak yatim piatu
2) Pengeluaran konsumsi pemerintah (G).
di asrama menerima santunan dari
3) Investasi domestik bruto (I).
dermawan atau pemerintah. Apakah
4) Ekspor neto atau nilai ekspor dikurangi impor (X–M). santunan tersebut dapat disebut
sebagai pendapatan? Secara matematis dituliskan sebagai berikut.
PN = C + G + I + (X–M)
Data pendapatan nasional Indonesia berdasarkan pendekatan pengeluaran dapat dilihat dalam Tabel 5.4 berikut.
No Jenis Pengeluaran
1 Konsumsi Rumah Tangga
297 302 2 Konsumsi Pemerintah
75 87 94 96 4 Perubahan Stok
(26) (26) 5 Ekspor Barang dan Jasa
118 117 6 Impor Barang dan Jasa
Produk Domestik Bruto (PDB)
Sumber: Badan Pusat Statistik, 1999-2002 (angka dibulatkan)
Perkembangan PDB Indonesia berdasarkan Pengeluaran tahun 1999- 2002 (dalam triliun rupiah)