Perluasan Ruang Perakaran
G. Perluasan Ruang Perakaran
Kemampuan perakaran membentuk Jaringan Pengaman Unsur Hara (SNN) merupakan fenomena menarik. Dengan SNN yang mantap tumbuhan dapat hidup mandiri dan tidak tergantung pada organisme lain. Perakaran tanaman mengisi setiap celah-celah tanah yang masih ada dalam rangka mengamankan unsur hara yang melintas. Pada pohon yang telah dewasa, perakaran menembus lapisan tanah sampai jauh
Gambar 33. Perakaran Adina minutiflora yang sangat luas dari pusatnya, yang merupakan respon dari perkembangan
menguasai ruangan di sekitarnya tubuh dan tajuk tumbuhan yang semakin membesar. Fungsi absorbsi air dan unsur hara senantiasa diimbangi dengan fungsi memperkokoh kedudukan tumbuhan. Pada jenis Adina
H. Memperkokoh Kedudukan Tumbuhan
minutiflora, Koompassia exelca, Paraserinthes alba dan lain- lain perakaran berkembang luas mengelilingi pusat pohon.
Semakin tinggi dan besar ukuran pohon semakin besar Adina minutiflora membuat perakaran lateral yang luas dan
gangguan yang menimpa, terutama hembusan angin yang kelihatan dari permukaan tanah, sementara itu Paraserianthes
menerpa tajuk dapat menimbulkan tekanan kesamping yang alba mengembangkan perakaran yang luas namun cenderung
sangat kuat. Pohon-pohon besar yang tidak didukung struktur berada di bawah permukaan tanah. Adanya tonjolan ke atas
perakaran yang kuat dapat tumbang diterpa hembusan angin beberapa bagian akar tanaman dapat menunjukkan dominasi
topan yang kuat. Adakala struktur perakaran telah ruang yang diciptakan jenis ini.
dikembangkan sedemikian rupa, namun struktur dan tektur Jaringan Pengaman Unsur Hara dikembangkan beberapa
tanah serta lapisan tanah yang ditempati kurang mendukung jenis tanaman sedemikian rupa untuk menciptakan areal
kekokohan tanaman, sehingga tumbuhan dapat tumbang. kekuasan penyerapan unsur hara yang maksimal di sekitarnya.
Untuk menciptakan kekokohan tumbuhan, perakaran telah berkembang menyesuaian setiap perkembangan yang terjadi diatasnya. Perkembangan akar berkorelasi positif terhadap perkembangan tajuk dan batang tumbuhan. Beban massa tumbuhan dijawab dengan pengembangan perakaran lateral (horisontal) dan beban tekanan kesamping (hembusan angin) dijawab dengan pengembangan perakaran terminal (vertikal). Beberapa tumbuhan yang dapat mencapai ketinggian dan diameter besar telah membuat mekanisme memperkokoh kedudukan tumbuhan dengan membentuk banir pada pangkal akar. Banir akar merupakan pengembangkan dari sistem perakaran tumbuhan untuk menjawab tekanan luar yang keras. Makin besar tekanan yang ada, diperkirakan, makin besar ukuran banir yang dibentuk tumbuhan.
Gambar 34. Beberapa jenis pohon mengembangkan banir untuk menjawab tekanan dari luar dan massa tumbuhan
I. SNN pada Rerumputan
Pada umumnya rumput merupakan tumbuhan pionir yang selalu muncul pada daerah-daerah yang tandus, dimana tumbuhan lain sudah tidak mampu tumbuh. Kehadiran rumput pada suatu tempat tidak terlepas dari ukuran bijinya yang sangat kecil serta penyebarannya yang sangat luas dengan media angin, air dan atau berbagai jenis binatang. Kehadiran
Gambar 35.
biji pada daerah yang tandus tidak akan berarti apabila tidak
Banir Shorea fallax di hutan
ditunjang oleh mekanisme pertumbuhan rumput yang baik dan
Kalimantan
sesuai dengan kondisi yang kritis. Salah satu organ yang paling berperan dalam menunjang keberhasilan hidup dan pertumbuhan rumput adalah sistem perakarannya yang dalam dan luas serta mampu menembus lapisan-lapisan tanah di bawahnya sehingga mendapatkan cukup air dan unsur hara.
sangat lebat sehingga tidak membiarkan lepas setiap tetes air dan unsur hara yang melewatinya.
Gambar 36. Sistem perakaran berbagai jenis herba Sebagai contoh, perakaran tanaman wortel mampu
membentuk cadangan makanan dalam jumlah sangat besar, dibanding volume tubuh tanaman secara keseluruhan, dan mengembangkan sistem perakaran ke arah bawah maupun kesamping. Tanaman blazing star mempunyai top root ratio sebesar 1:4-5 dengan ruang jelajah akar yang jauh lebih besar dibanding bagian tanaman di atas. Tanaman bunga matahari mampu membentuk perakaran horisontal yang seimbang
Gambar 37. Sistem perakaran panjang berbagai jenis rumput dengan perakaran ke vertikal dan nampak membentuk segitiga
dan herba
sama kaki. Tanaman oat mampu membentuk perakaran yang
Perakaran rumput yang cenderung panjang dan luas dapat yang telah putus dapat mengeluarkan tunas baru dan siap mencerminkan Safety Nutrient Network (SNN) yang baik,
menggandakan diri melalui potongan akar yang semakin sebagai respon tempat tumbuh yang cenderung ekstrim, kering,
banyak. Pada lahan kritis kehadiran alang-alang sangat keras dan miskin unsur hara. Adakalanya bagian atas rumput
membantu untuk menutupi permukaan tanah sehingga dapat kelihatan kering dan mati, namun bagian bawahnya (terutama
memperkecil pencucian hara dan kerusakan tanah lebih lanjut. yang mempunyai perakaran dalam) ternyata masih hidup dan
Dengan sistem perakaran yang dalam, luas dan kuat, alang- siap menyulai air dan unsur hara pada tunas-tunas muda pada
alang mampu hidup di lahan kritis dimana tumbuhan lain sudah saat kondisi lingkungan telah memungkinkan untuk melakukan
tidak mampu bertahan. Dengan demikian alang-alang telah pertumbuhan secara normal. Pada jenis alang-alang (Imperata
berhasil membuat Jaringan Pengaman Unsur Hara yang baik. cylindrica) mampu membentuk perakaran lebih dari 4 meter. Akar alang-alang juga mampu membentuk tunas-tunas baru pada saat dipotong.
J. Pengamanan Hara Tumbuhan Mangrove
Hutan mangrove mempunyai ciri utama adanya pasang surut air laut. Tumbuhan yang hidup di hutan mangrove telah beradaptasi dengan membentuk perakaran yang dapat muncul kepermukaan air untuk melakukan respirasi. Mengingat kondisi lingkungan yang senantiasa dilalui air laut, maka sistem perakaran tumbuhan mangrove telah menciptakan teknik pengamanan unsur hara (Safety Nutrient Technique).
Berdasarkan mekanisme respirasi dan sistem perakaran yang dibentuk, tumbuhan mangrove dapat dikelompokkan menjadi:
1. Bakau (Rhizophora spp) mempunyai akar tunjang sehingga semai yang tumbuh tidak terlalu dekat dengan pohon induk. Tidak mempunyai akar napas pneumatofora, tapi mempunyai akar yang mencuat dan bergelantungan di udara. Buah Rhizophora masak di pohon dan bijinya berkecambah di dalam buah yang masih bergantung d pohon. Akar kecambah (hipocotyl ) dari semai tumbuh ke bawah
Gambar 38. Hamparan alang-alang membentuk SNN menembus dinding buah untuk menghasilkan tumbuhan berbentuk seperti lembing. Dengan demikian, apabila semai
Kehadiran alang-alang pada lahan perkebunan, HTI atau jatuh, maka akan menancap di atas lumpur, mengeluarkan lahan pertanaman lainnya dapat menjadi gulma yang serius.
akar tunggang dan berkembang secara cepat. Atau mungkin Alang-alang tidak dapat dimatikan hanya dengan menebas
semai terbawa arus dan tumbuh di tempat lain. bagian atasnya. Pencangkulan atau pembajakan lahan juga belum dapat mematikan alang-alang, karena akar alang-alang
Gambar 40. Api-api (Avicennia spp) dan rambai (Sonneratia Gambar
39. Tumbuhan mangrove beradaptasi dengan spp) membentuk akar napas membentuk akar napas (pneumatofora), akar lutut (Sonneratia spp, Avicennia spp), dan akar
Dengan arsitek perakaran hutan mangrove yang sedemikian jangkar (Rhizophora spp)
rupa, maka hutan mangrove mempunyai beberapa fungsi antara lain:
2. Api-api (Avicennia spp) dan rambai atau pedada
1. Sebagai peredam gelombang dan angin, pelindung dari (Sonneratia spp) mempunyai akar kabel (pola cakar ayam)
abrasi dan pengikisan pantai oleh air laut, penahan intrusi yang tumbuh mendatar dan ditahan oleh akar jangkar yang
air laut ke darat, penahan lumpur dan perangkap sedimen. kebawah. Akar napas, pneumatofora yang runcing tumbuh
2. Sebagai penghasil sejumlah besar detritus bagi plankton ke atas dan mengeluarkan akar baru untuk menyerap zat
yang merupakan sumber makanan utama biota laut. hara. Akar napas berguna untuk menyerap oksigen
3. Sebagai daerah asuhan (nursery grounds), tempat mencari terutama pada saat air pasang.
makan (feeding grounds), dan daerah pemijahan (spawning
3. Berus atau tanjang (Bruguiera spp) mempunyai akar lutut grounds ) berbagai jenis ikan, udang dan biota laut lainnya. yang muncul ke permukaan dan kembali masuk ke dalam
4. Sebagai habitat bagi beberapa satwa liar, seperti burung, tanah.
Akar lutut tersebut berfungsi sebagai reptilia (biawak, ular), dan mamalia (monyet). pneumatofora.
5. Sebagai penghasil kayu konstruksi, kayu bakar, bahan baku
4. Tengar (Ceriops spp) mempunyai kulit batang untuk
arang, dan bahan baku kertas.
pertukaran gas
6. Sebagai tempat ekowisata. Jenis-jenis bakau (Rhizophora spp.) biasanya tumbuh di bagian terluar yang kerap digempur ombak. Bakau Rhizophora apiculata dan R. mucronata tumbuh di atas tanah lumpur. Sedangkan bakau R. stylosa dan perepat (Sonneratia alba)
batas minimal diantara kondisi lingkungan yang serba minimal. zona pionir.