SALURAN KABEL TANAH TEGANGAN RENDAH
8.2 SALURAN KABEL TANAH TEGANGAN RENDAH
Saluran Kabel tanah Tegangan Rendah (SKTR) secara umum tidak banyak dipakai sebagai jaringan distribusi Tegangan Rendah, kecuali hanya dipakai dalam hal :
1. Kabel utama dari Gardu ke jaringan Tegangan Rendah (Opstik kabel/kabel naik)
2. Pada lintasan yang tidak dapat memakai Saluran Udara
3. Pada daerah‐daerah eksklusif atas dasar permintaan, seperti : - Perumahan real estate - Daerah komersil khusus
Kriteria konstruksi pada SKTR ini sama dengan kriteria konstruksi saluran kabel TM.
PT PLN (Persero)
Bab. 8 Hal. 7
Gambar
8.2. Monogram saluran kabel Tegangan Rendah – SKTR.
Keterangan Gambar :
PHB = Perlengkapan Hubung Bagi GD = Gardu Distribusi
1 = SKTR sirkuit utama
2 = SKTR pencabangan – sirkuit cabang
3 = Sambungan pelayanan = Pembumian
8.2.1 Jenis Kabel
Saluran kabel tanah memakai jenis kabel dengan pelindung metal, berisolasi PVC berinti tembaga atau alumunium, misalnya NYFGbY / NAYFGbY. Pelindung metal (metal shield) dipergunakan sebagai penghantar‐penghantar pembumian dengan karakteristik sebagai berikut : Rated Voltage
: 1 kV
Short Withstand Current 0,5 detik
: 16 kA
Basic Impulse
: 6 KV
Insulation Withstand Voltage : sekurang‐ kurangnya 1 Mega Ohm /
KV.
PT PLN (Persero)
Bab. 8 Hal. 8
8.2.2 Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah – PHB TR
Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB‐TR) adalah PHB dengan pemisah/saklar pada sisi masuk dan pengaman lebur pada sisi luar.
PHB TR mempunyai karakteristik :
Jenis pasangan : Pasangan Luar Impulse withstand Voltage
: 20 kV selama 1 menit Short withstand current 0,5 detik
: 8 kA, 16 kA, 32 kA Voltage phase to phase
: 3 kV selama 1 menit Maksimum Outlet
: 6 jurusan Incoming switch jenis No Fused Breaker
: 3 Pole switch Outgoing
: NH–fuse Indeks IP
: Sekurang‐kurangnya IP 44
Gambar
8.3. PHB‐TR.
PHB ‐TR dipasang pada tempat yang terlindung dari gangguan mekanis dan banjir dan dipasang pada pondasi atau dudukan khusus yang kokoh. Semua terminasi kabel pada PHB‐TR harus memakai sepatu kabel yang dilapisi bahan anti karat (timah).
8.2.3 Penggelaran Kabel
Kabel digelar minimal sedalam 60 cm, dilindungi terhadap tekanan mekanis dengan :
‐ Pasir halus selebar 20 cm (5cm di sekeliling kabel)
PT PLN (Persero)
Bab. 8 Hal. 9
‐ Dimasukkan dalam pipa beton atau PVC, jika melintasi jalan raya atau dekat pondasi bangunan. Sebagai tanda, di atas kabel dilapisi/ditutup dengan plat beton. Selanjutnya jalur kabel diberi tanda patok pilot kabel sepanjang jalur galian dan titik belok. Pencabangan kabel dilakukan pada PHB. Tidak diperbolehkan pencabangan pada kabel dengan menggunakan sambungan T (T‐joint). Apabila terdapat lebih dari 1 kabel dalam 1 parit galian, maka jarak antar kabel adalah 2 D, dimana D adalah diameter kabel. Radius belokan kabel minimal adalah 15 x D. Semua bagian konduktif terbuka dari PHB dibumikan, disatukan dengan pelindung mekanis kabel (metal shield). Pada PHB utama dilengkapi dengan elektroda pembumian dengan nilai tahanan pembumian tidak lebih dari 10 Ohm. Selanjutnya tiap 200 meter pada PHB dibumikan dengan nilai tahanan pembumian tidak lebih dari 10 Ohm. Kabel TR harus berjarak minimal 20 cm dari utilitas lain dan 50 cm terhadap pipa gas kota. Jika jarak tidak memenuhi, harus diberi pelindung atau dimasukkan kedalam pipa beton, minimal sepanjang 1 meter pada titik persilangan atau sepanjang garis paralel.
8.2.4 Kabel Utama Jaringan Tegangan Rendah (JTR)
Kabel Utama JTR atau kabel opstik atau kabel jurusan dari Gardu Distribusi menggunakan :
1. Jenis kabel NYFGbY dari Gardu Beton atau Kios
2. Jenis kabel NYY atau NYFGbY dari Gardu Portal
3. Langsung dengan kabel Pilin (twisted cable) pada Gardu Cantol
Penggunaan kabel Pilin langsung ke rak PHB‐TR sebaiknya harus dihindari, mengingat kabel Pilin adalah dari jenis kabel udara dan hanya berisolasi satu lapis, demi faktor keamanan maka tidak dianjurkan untuk konstruksi yang bersinggungan dengan bangunan (sesuai SNI 04‐0225‐2000)
PT PLN (Persero)
Bab. 8 Hal. 10