Dializer Durasi Hemodialisa Anti Koagulasi

b. Akses Vaskuler Sementara

Metoda ini melalui dua pembuluh darah vena yaitu vena femoral dan vena interna jugular.Hampir semua pasien di Indonesia untuk inisiasi hemodialisa melalui akses vena femoralis dengan jarum khusus. Kerugian dari metoda ini, pasien kurang nyaman karena tidak boleh bergerak selama proses dialisis berjalan dan kemungkinan perdarahan bila salah sasaran tusukan arteri femoral. Akses vaskular melalui vena jugular interna dengan menggunakan silastic twin catheter atau double lumen catheter CDL merupakan metoda yang cukup memuaskan dan nyaman untuk pasien. Tehnik ini dapat digunakan beberapa minggu hingga akses vaskular permanen siap untuk digunakan Sukandar,2006. Gambar 2.3: Catheter Double Lumen

2. Dializer

Dializer adalah tempat dimana proses HD berlangsung sehingga terjadi pertukaran zat-zat dan cairan dalam darah dan dialisat. Material Universitas Sumatera Utara membran dializer dapat terbuat dari Sellulose, Sellulose yang disubstitusi, Cellulosynthetic, Synthetic. Spesifikasi dializer yang dinyatakan dengan Koeffisient ultrafiltrasi Kuf disebut jugadengan permiabilitas air. Besarnya permiabilitas membran dializer terhadap air bervariasi tergantung besarnya pori dan ukuran membran. KUf adalah jumlah cairan mljam yang berpindah melewati membran per mmHg perbedaan tekanan pressure gradient atau perbedaan TMP yang melewati membran. Dializer ada yang terdiri dari high efficiency dan high flux.Dializer high efificiency adalah dializer yang mempunyai luas permukaan membran yang besar. Dializer high flux adalah dializer yang mempunyai pori-pori besar yang dapat melewatkan molekul yang besar, dan mempunyai permiabilitas terhadap air yang tinggi. Ada 3 tipe dializer yang siap pakai, steril dan bersifat disposible yaitu bentuk hollow-fiber capillary dializer, parallel flat dializer dan coil dializer. Setiap dializer mempunyai karakteristik tersendiri untuk menjamin efektifitas dan menjaga keselamatan penderita. Gambar 2.4: Dializer artificial kidney Universitas Sumatera Utara

3. Durasi Hemodialisa

Menurut PERNEFRI 2003 waktu atau lamanya hemodialisa disesuaikan dengan kebutuhan individu. Tiap hemodialisa dilakukan 4– 5 jam dengan frekuensi 2 kali seminggu. Hemodialisa idealnya dilakukan 10–15 jamminggu dengan QB 200–300 mLmenit. Hemodialisa regeluer dikatakan cukup bila dilaksanakan secara teratur, berkesinambungan, selama 9-12 jam setiap minggu Suwitra, 2010.

4. Anti Koagulasi

Selama dilakukan tindakan hemodialisa, diperlukan pemberian antikoagulasi agar tidak terjadi pembekuan darah didalam sirkuit ekstrakorporeal sehingga akan mempengaruhi kecepatan aliran darah blood flow yang melewati dializer PERNEFRI,2003. Dializer bersifat thrombogenic dan memerlukan anti koagulan, baik untuk pasien maupun untuk sirkuit darah extracorporeal. Heparinisasi yang tidak adekuat dapat menyebabkan pembentukan thrombus yang dapat mengurangi luas permukaan dialyzer disertai penurunanclearance dan ultrafiltration Sukandar,2006. Universitas Sumatera Utara

5. Larutan Dialisat