Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Aparatur

Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Aparatur

Budaya organisasi seringkali merupakan hasil kreasi pada pendiri. Secara khusus pemimpin yang diterapkan para pendiri organisasi dan para penerus mareka membantu pembentukan budaya yang berkenaan dengan nilai-nilai dan asumsi-

Journal Of Economic Management & Business - Vol. 17, No. 1, April 2016

asumsi bersamaan yang dipandu oleh keperyacaan (2011), bahwa Motivasi memediasi antara budaya pribadi dan pendiri juga pemimpin organisasi. Pe- organisasi dengan kinerja. Motivasi erat hubun- nelitian yang dilakukan oleh Resetiawan (2002) gannya dengan dengan timbulnya suatu kecend- menyimpulkan bahwa budaya organisasi berpen- erungan untuk berbuat sesuatu guna mencapai garuh terhadap kinerja Perusahaan Daerah Air tujuan. Ada hubungan yang kuat antara motivasi, Minum Kabupaten Blora. Dari hasil Adjusted R perbuatan atau tingkah laku, tujuan dan kepuasan, Square sebesar 0,667 artinya ada hubungan baik karen asetiap perubahan senantiasa karena adanya antara kedua variabel tersebut.

dorongan motivasi kerja. Kinerja yang tinggi san- gat dipengaruhi oleh motivasi kerja yang tinggi

Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja

pula, dimana semakin tinggi motivasi kerja sese- Kinerja pegawai adalah salah satu faktor orang pegawai maka akan semakin baik pula kin- utama yang mempengaruhi kemajuan organ- erja suatu organisasi. isasi. Kinerja pegawai erat hubugannya dengan hasil pekerjaan seseorang dalam organisasi. Hasil

METODE PENELITIAN

pekerjaaan tersebut menyangkut kualitas, kuanti- tas dan ketepatan waktu. Sedangkan kinerja pega-

Penelitian ini dilakukan dalam rangka mem- wai dipengaruhi oleh kemampuan / pendidikan , peroleh data-data yang berkaitan dengan per- motivasi, lingkungan kerja, disiplin, peraturan masalahan yang menyangkut objek penelitian dan yang terpenting adalah kepemimpinan dalam yaitu budaya organisasi, motivasi dan kinerja organisasi tersebut. Betapa pentingnya kinerja aparatur. Penelitian ini dilakukan pada Sekre- bagi organisasi sehingga pengembanga karyawan tariat Daerah Kabupaten Aceh Utara alamat Jalan berbasis kompetensi dan motivasi kerja merupa- Mayjend T. Hamzah Bendahara Lhokseumawe. kan salah satu upaya dapat meningkatkan kinerja, Populasi di sini adalah keseluruhan pegawai yang karena pengembangan karyawan berbasis kompe- ada pada Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh tensi dan motivasi kerja merupakan wujud per- Utara yang berjumlah 233 orang, dengan kriteria hatian dan pengakuan organisasi atau pimpinan yang terdiri dari 59 orang Golongan IV, 107 orang kepada karyawan yang menunjukan kemampuan Golongan III, 62 orang Golongan II dan 5 orang kerja, kerajinan dan kepatuhan serta disiplin kerja. Golongan I, Sedangkan sampel yang digunakan Motivasi merupakan masalah kompleks dalam adalah berdasarkan rumus Slovin adalah sbb : organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap karyawan berbeda satu dengan yang lain

N =N

Penelitian yang dilakukan oleh Reza (2010)

1+ N (e) 2

yang hasilnya adalah motivasi berpengaruh terha-

N = 233

dap kinerja karyawan, selanjutnya penelitian Ab-

dillah (2011) menyatakan bahwa motivasi kerja

N = 100

berpengaruh terhadap kinerja karyawan Jadi yang menjadi sampel adaalah 100 orang

Motivasi kerja memediasi hubungan antara

responden yang merupakan pegawai yang bek-

budaya organisai dengan Kinerja aparatur

erja di Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Utara. Berdasarkan kerangka pemikiran yang dikem- Adapun model analisis data yang digunakan untuk bangkan bahwa budaya organisai berpengaruh menganalisis pengaruh Budaya organisasi terha- tidak langsung terhadap kinerja aparatur, artinya dap Kinerja yang di mediasi oleh motivasi digu- motivasi kerja memiliki peran yang penting dalam nakan regresi linier berganda dengan analisis jalur memediasi pengaruh budaya organisasi terhadap yang diukur dengan skala likert kinerja aparatur. Hal ini didukung oleh penelitian

yang dilakukan ole Anikmah (2008) Sutarto dan Definisi Operasional Variabel

Sugianto (2002), Cahyono dan Suharo (2005), Budaya Organisasi (X) adalah pola atau per- Rahmawati , Warella dan Hidayat (2006), Abdillah ilaku dan ungkapan-ungkapan dari asumsi-asum-

98 YUSNIAR

si dasar dan nilai-nilai dari ciri-ciri kebiasaan yang kuesioner tersebut. Uji signifikan dilakukan den- mempengaruhi kelompok-kelompok aparatur gan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel pada Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Utara.

untuk degree of freedom (df) = 100-2 dalam hal Motivasi kerja (Y1)adalah adalah suatu ini adalah jumlah sampel dengan tingkat alpha dorongan yang ada dalam diri aparatur maupun 0,05 maka didapat rtabel adalah 0,196. Sedangakn dorongan dari atasan/ untuk melakukan peker- rhitung adalah : jaannya guna untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Kinerja (Y2) merupakan hasil kerja yang di- capai oleh aparatur menurut ukuran profesional- isme dalam bekerja serta wewenang dan tanggung jawab yang diberikan dalam upaya mencapai visi, misi, dan tujuan Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Utara.

Berdasarkan hasil rhitung dengan rtabel maka diperoleh hasil adalah, karena rhitung lebih besar

Metode Analisis Data

dengan rtabel maka indikator-indikator dari ketiga Analisis data yang berupa data kualitatif yang variabel tersebut adalah valid. diyangdikuantifikasikan terlebih dahulu yaitu data

dari quesioner yang dirubah menjadi angka yang Uji Normalias Data

yang ukur dalam skala liker yang digunakan ana- Untuk melihat normal atau tidaknya data maka lisis jalur dengan persamaannya adalah :

dilakukan uji normalitas dengan one sample Kol-

Motivasi = a + Budaya Organisasi p2 + e1

mogorov-Smirnov.

Kinerja = a + Budaya Organisasi p1 + Motivasi

Data yang terlihat pada Tabel 2, terlihat bahwa

p3 + e2

nilai K-S sebesar 3.001 dan dengan nilai signifi- kan lebih jauh diatas 0,05 yang berarti bahwa re-

HASIL PENELITIAN

sidual terdistribusi secara normal atau memenuhi asumsi klasik normalitas.