Dampak kebijakan fiskal pada sektor pertanian terhadap ekonomi, tenaga kerja, distribusi pendapatan dan kemiskinan

DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL PADA SEKTOR PERTANIAN
TERHADAP EKONOMI, TENAGA KERJA, DISTRIBUSI
PENDAPATAN DAN KEMISKINAN

DISERTASI

M. RIZAL TAUFIKUROHMAN

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012

DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL PADA SEKTOR PERTANIAN
TERHADAP EKONOMI, TENAGA KERJA, DISTRIBUSI
PENDAPATAN DAN KEMISKINAN

Oleh:

M. RIZAL TAUFIKUROHMAN
NRP: H363070021


Disertasi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Doktor
pada
Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012

SURAT PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan
dalam disertasi saya yang berjudul:
DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL PADA SEKTOR PERTANIAN
TERHADAP EKONOMI, TENAGA KERJA, DISTRIBUSI PENDAPATAN
DAN KEMISKINAN
Merupakan gagasan saya atau hasil penelitian disertasi saya sendiri, dengan
pembimbingan para Komisi Pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukan
dengan rujukannya. Disertasi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar
pada program sejenis di perguruan tinggi lain. Semua data dan informasi yang

digunakan telah dinyatakan dengan jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.

Bogor,

Agustus 2012

M. RIZAL TAUFIKUROHMAN
NRP. H363070021

ABSTRACT
M. RIZAL TAUFIKUROHMAN, The Impact of Fiscal Policy in the Agricultural
Sector of Economy, Labor, Income Distribution and Poverty (RINA OKTAVIANI as
Chairman, MANGARA TAMBUNAN and DEDI BUDIMAN HAKIM as Members
of the Advisory Committee).
This study aims to analyze the impact of fiscal policy on the agricultural
sector, in the form of input subsidies (fertilizer and seeds) and output subsidies (food)
to the economy, labor, income distribution and poverty. The methods of analysis used
are the Econometrics, the Computable General Equilibrium (CGE), and Foster-GreerThorbecke (FGT) Methods. The data used are the Input-Output Tables in 2008,
Social Accounting Matrix in 2008, National Socioeconomic Survey (SUSENAS) in
2008. Policy simulations carried out were (1) fertilizer subsidies, (2) seeds subsidies,

(3) food subsidies, and (4) combination of the all simulations. The impact of fertilizer
and seeds subsidies policy can encourage real GDP from the expenditure side by
rising productivity in aggregate output in both the short and long term, while the
increase in food subsidies can rise real GDP from the expenditure side were moved
by real household consumption. Fiscal policy in the agricultural sectors was able to
have a positive on output of agricultural commodities, negative impact on output
prices, and positive labor absorption in the short and long term based on rural and
urban area. Redistribution of income and welfare happened to all poor households.
The impact on poverty incidence, poverty depth and severity of poverty shows
poverty reduction contained in the short and long term on poor households, the rural
areas tend to be higher than in urban areas. In terms of macro economy requires that
the reduction of poverty needs economic growth, so the both can not be separated.
The implications are to maintain the policy which improved can increase subsidies
magnitude and optimize the implementation so more effective, improving labor
market and job creation which is labor intesive in both rural and urban areas, and
needs the combination of micro-macro economic policies.
Key words: Fiscal Policy in the Agricultural Sector, Economy, Labor, Income
Distribution, Poverty, CGE Model, FGT Methods

RINGKASAN

M. RIZAL TAUFIKUROHMAN, Dampak Kebijakan Fiskal pada Sektor Pertanian
Terhadap Ekonomi, Tenaga Kerja, Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan (Komisi
Pembimbing: RINA OKTAVIANI sebagai ketua, MANGARA TAMBUNAN dan
DEDI BUDIMAN HAKIM, sebagai Anggota).
Pembangunan nasional yang dilaksanakan di Indonesia, pembangunan
diarahkan untuk memacu pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Upaya mendorong pertumbuhan ekonomi,
terutama pada tahap awal dilakukan pembangunan, diperlukan intervensi pemerintah.
Subsidi sebagai bentuk intervensi pemerintah dalam membiayai fasilitas umum dan
perbaikan kinerja pelayanan, baik berupa pembangunan infrastruktur maupun berupa
pelayanan umum. Intervensi pemerintah ini diperlukan dan timbul apabila terjadi
kegagalan pasar (market failure) dalam alokasi sumberdaya. Kegagalan pasar tersebut
terjadi disebabkan oleh adanya barang publik, pasar yang tidak sempurna dan adanya
ekternalitas dari kegiatan ekonomi termasuk di sektor pertanian.
Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah upaya merespon secara
khusus peranan pemerintah yang dalam hal ini penetapan instrumen kebijakan fiskal
pada sektor pertanian, berupa kebijakan subsidi input (pupuk dan benih) dan output
(pangan) yang diharapkan mampu untuk mendorong perbaikan ekonomi, penyerapan
tenaga kerja, perbaikan pendapatan dan pengurangan tingkat kemiskinan di pedesaan
dan perkotaan. Permasalahan tersebut bersifat multi-sektor yang akan membawa

implikasi yang sangat luas, tidak hanya ke sektor pertanian saja tetapi juga ke sektorsektor perekonomian lainnya. Pendekatan yang dianggap mampu menjawab
permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan model ekonomi keseimbangan
umum atau Computable General Equilibrium (CGE) dan Metode FGT.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak kebijakan fiskal pada
sektor pertanian dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang berupa dampak
kebijakan tersebut terhadap: (1) ekonomi baik pada kinerja makro ekonomi maupun
sektoral yang ditunjukkan oleh adanya perubahan GDP riil, konsumsi rumahtangga,
investasi, ekspor, impor, inflasi, neraca perdagangan, total output dan tingkat harga di
tingkat sektoral; (2) Penyerapan tenaga kerja di perdesaan dan perkotaan; dan (3)
distribusi pendapatan dan tingkat kemiskinan pada kelompok rumahtangga miskin
dan tidak miskin di perdesaan dan perkotaan.
Dampak kebijakan fiskal pada sektor pertanian terhadap kinerja ekonomi
makro bernilai positif dengan meningkatkan PDB riil dari sisi pengeluaran untuk
jangka pendek dan pada jangka panjang meningkat. Peningkatan PDB riil tersebut
dalam jangka pendek dibentuk oleh variabel nilai tambah agregat meningkat dan
neraca perdagangan meningkat sedangkan pada jangka panjang bersumber dari
peningkatan konsumsi rumahtangga riil, peningkatan investasi riil, kenaikan indeks
volume ekspor, dan kenaikan indeks volume impor. Dampaknya terhadap output
komoditas-komoditas yang terkena dampak langsung dari akumulasi kebijakan ini,
pada jangka pendek untuk komoditas padi meningkat, kedelai naik, jagung naik,


beras naik dan komoditas pupuk naik. Pada jangka panjang, output untuk komoditas
padi naik, kedelai naik, jagung naik, komoditas beras naik, dan pupuk. Selanjutnya,
dampaknya terhadap harga output komoditas-komoditas yang terkena dampak
langsung dari adanya kebijakan ini, pada jangka pendek harga output sektor padi
menurun, sektor kedelai turun, jagung turun, sektor beras menurun dan industri pupuk
turun. Pada jangka panjang, harga output untuk komoditas padi turun, komoditas
kedelai turun, komoditas jagung turun, komoditas beras turun, dan industri pupuk.
Temuan ini menunjukkan bahwa kebijakan fiskal pada sektor pertanian secara
bersama-sama, terhadap komoditi yang langsung disubsidi mengalami penurunan
harga output. Hal ini menunjukkan kebijakan subsidi menggeser kurva penawaran ke
kanan, akibat dari harga komposit primernya menurun, output yang meningkat dan
biaya produksi yang menurun.
Dampak kebijakan fiskal pada sektor pertanian terhadap penyerapan tenaga
kerja di perdesaan pada komoditas yang terkena dampak langsung dari kebijakan ini,
seperti komoditas padi, kedelai, jagung, beras dan industri pupuk, diperlihatkan
bahwa pada jangka pendek penyerapan tenaga kerja di perdesaan untuk komoditas
padi meningkat, kedelai naik, jagung turun, beras naik dan pupuk naik. Pada jangka
panjang, penyerapan tenaga kerja untuk komoditas padi naik, kedelai naik, jagung
turun, beras naik, dan pupuk. Selanjutnya, dampaknya terhadap penyerapan tenaga

kerja di perkotaan pada komoditas-komoditas yang terkena dampak langsung dari
akumulasi kebijakan ini, seperti komoditas padi, kedelai, jagung, beras dan industri
pupuk, diperlihatkan bahwa pada jangka pendek penyerapan tenaga kerja juga terjadi
di perkotaan sama dengan di perdesaan, hanya saja besaran perubahan di perkotaan
lebih besar daripada di perdesaan. Pada jangka panjang, penyerapan tenaga kerja
untuk komoditas padi naik, kedelai naik, jagung turun, beras naik, dan pupuk juga
meningkat.
Dampak kebijakan fiskal pada sektor pertanian terhadap redistribusi
pendapatan riil rumahtangga baik miskin maupun tidak miskin di semua kelompok
rumahtangga adalah positif meskipun nilai perubahan berbeda-beda, baik pada jangka
pendek maupun jangka panjang. Besaran perubahan distribusi pendapatan riil pada
jangka pendek lebih rendah dibandingkan dengan jangka panjangnya. Apabila dilihat
dari pendekatan kuartil, ternyata distribusi pendapatan yang dicapai mayoritas
cenderung terjadi pada rumahtangga yang berpendapatan tinggi atau kelas atas yang
sebanyak 20 persen. Hal ini berarti distribusi pendapatan dengan adanya kebijakan
tersebut relatif rendah.
Dampak kebijakan fiskal pada sektor pertanian terhadap penurunan
kemiskinan, dengan mekanisme harga sebagai kunci dalam pasar persaingan
sempurna, maka kemiskinan dapat dilihat dari indeks: (1) insiden kemiskinan
(poverty incidence), pada jangka pendek maupun jangka panjang menurunkan tingkat

kemiskinan terjadi pada semua kategori rumahtangga miskin baik yang bekerja pada
sektor pertanian maupun di sektor bukan pertanian, (2) kedalaman kemiskinan
(poverty gap/depth) pada jangka pendek, menurunkan jarak/kedalaman kemiskinan
terjadi pada semua kategori rumahtangga miskin baik yang bekerja pada sektor
pertanian maupun di sektor bukan pertanian. Tetapi, pada jangka panjang sudah tidak
mampu menurunkan kemiskinan pada rumahtangga pada kategori manapun, dan (3)

keparahan kemiskinan (severity of poverty) pada jangka pendek dapat menurunkan
keparahan kemiskinan rumahtangga miskin yang bekerja pada sektor pertanian baik
sebagai buruh maupun pengusaha, dan terhadap beberapa kelompok rumahtangga
yang bekerja di sektor bukan pertanian, yaitu pada rumahtangga perdesaan golongan
bawah miskin, bukan angkatan kerja perdesaan miskin, bukan angkatan kerja
perkotaan miskin, dan golongan atas perkotaan miskin. Pada jangka panjang, sudah
tidak mampu menurunkan kemiskinan.
Dilihat dari sisi makro ekonomi bahwa penurunan kemiskinan sangat
memerlukan pertumbuhan ekonomi (growth). Pendekatan kekuatan persaingan
sempurna mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang membaik tidak dapat
dipisahkan dengan penurunan kemiskinan sehingga dalam upaya mengurangi
kemiskinan, indikator pertumbuhan ekonomi yang membaik menjadi syarat penting
yang harus dipenuhi.

Kebijakan fiskal pada sektor pertanian masih diperlukan terutama untuk
kelompok rumahtangga miskin di sektor pertanian dan bukan pertanian yang
termasuk kelompok rumahtangga berpendapatan rendah baik di pedesaan maupun di
perkotaan. Hal ini disebabkan kelompok rumahtangga tersebut sebagai kelompok
rumahtangga yang memiliki keterbatasan daya beli dan akses baik untuk produksi
maupun konsumsi.
Implikasi kebijakan yang disarankan adalah: (1) pemerintah masih perlu
mempertahankan kebijakan fiskal pada sektor pertanian yang berupa subsidi input
maupun output yang diiringi dengan dinaikkan besaran nilai subsidi, perbaikan
manajemen distribusi, prasarana, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
tersebut. Hal ini dikarenakan hasil temuan menunjukkan secara eksplisit, bahwa
dampak kesejahteraan (welfare effect) lebih besar daripada dampak biaya subsidi
(cost effect) terhadap masyarakat pada tingkat rumahtangga, (2) upaya meningkatkan
efektifitas kebijakan fiskal terhadap penyerapan tenaga kerja maka pemerintah perlu
melakukan perbaikan pasar tenaga kerja baik tenaga kerja yang tinggal di perdesaan
maupun di perkotaan. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui mekanisme pasar
persaingan sempurna dalam penentuan harga atau upah tenaga kerja. Intervensi
pemerintah yang perlu dilakukan terlebih dahulu perlu melihat bahwa pasar tenaga
kerja berada dalam kondisi pasar persaingan sempurna, (3) mengingat kebijakan
fiskal pada sektor pertanian masih cukup efektif dalam meningkatkan distribusi

pendapatan riil rumahtangga sebagai proksi kesejahteraan. Salah satu yang harus
dilakukan pemerintah adalah meningkatkan penyerapan tenaga kerja baik di
perdesaan dan di perkotaan melalui penciptaan lapangan kerja baru yang bersifat
labor intesive di perkotaan dan perdesaan, dan perbaikan mekanisme/sistem
penentuan besaran upah tenaga kerja, dan (4) pengurangan tingkat kemiskinan yang
lebih tinggi besaran persentasenya, diperlukan capaian target pertumbuhan ekonomi
melalui kombinasi kebijakan mikro-makroekonomi (MicMac-Policy). Capaian target
pemerintah tersebut harus terlebih dahulu mengetahui mekanisme pasar persaingan
sebagai asumsinya kemudian melakukan perubahan dan memperbaiki pertumbuhan
yang akan dicapai untuk menurunkan kemiskinan. Diharapkan kebijakan tersebut
menjadi instrumen ekonomi yang mampu mendorong penurunan kemiskinan di
perkotaan dan perdesaan.

@ Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2012
Hak cipta dilindungi Undang-Undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebutkan sumber
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan
karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan karya ilmiah, penyusunan
laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya
tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL PADA SEKTOR PERTANIAN
TERHADAP EKONOMI, TENAGA KERJA, DISTRIBUSI
PENDAPATAN DAN KEMISKINAN

M. RIZAL TAUFIKUROHMAN

Disertasi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Doktor
pada
Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012

Judul Disertasi

: Dampak Kebijakan Fiskal pada Sektor Pertanian
terhadap Ekonomi, Tenaga Kerja, Distribusi Pendapatan
dan Kemiskinan

Nama Mahasiswa

: M. Rizal Taufikurohman

Nomor Pokok

: H363070021

Program Studi

: Ilmu Ekonomi Pertanian

Menyetujui:
1. Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Rina Oktaviani, MS.
Ketua

Prof. Dr. Ir. Mangara Tambunan, M.Sc.
Anggota

Dr. Ir. Dedi Budiman Hakim, M.Ec.
Anggota

Mengetahui:
2. Ketua Program Studi
Ilmu Ekonomi Pertanian

3. Dekan Sekolah Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Sri Hartoyo, MS.

Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc.Agr

Tanggal Ujian : 30 Juli 2012

Tanggal Lulus :

Penguji Luar Komisi Ujian Tertutup :
1. Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec
Direktur Manajemen Bisnis, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor
2. Prof. Dr. Ir. Noer Azzam Achsani, MS.
Staf Pengajar Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor
Penguji Luar Komisi Ujian Terbuka:
1. Kecuk Suhariyanto, Ph.D
Deputi Neraca dan Analisis Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS)
2. Ir. Arifin Rudiyanto, M.Sc, Ph.D
Direktur Pengembangan Wilayah pada Kedeputian Regional Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan Hidayah dan Rahmat-Nya kepada penulis sehingga
penulisan disertasi ini dapat diselesaikan. Disertasi ini disusun sebagai tugas akhir
Program Doktor di Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Berbagai peristiwa dan pengorbanan yang tercurah dalam pembuatan
disertasi dan terselesaikannya seluruh proses pendidikan doktor ini pun tidak
dapat lepas dari bantuan dan dukungan banyak pihak. Pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.

Prof. Dr. Ir. Rina Oktaviani, MS. sebagai Ketua Komisi Pembimbing yang
selalu meluangkan waktu disela kesibukan beliau yang sangat padat dalam
memberikan bimbingan, dorongan, semangat, gagasan, saran, inspirasi dan
kesempatan untuk selalu maju dan berusaha optimal sejak dari tahap awal
penyusunan proposal, pelaksanaan penelitian, penyusunan disertasi hingga
ujian. Beliau selalu mengarahkan dan membimbing penulis baik filosifis
maupun teknis terutama dalam pemodelan ”CGE” supaya penulis berpikir
inovatif, kreatif, kritis dan analitis. Hal ini yang membuat penulis selalu
terinspirasi dan sangat terdorong untuk segera menyelesaikan pendidikan
program doktoral ini.

2.

Prof. Dr. Ir. Mangara Tambunan, M.Sc sebagai Anggota Komisi Pembimbing
yang selalu menyediakan waktu untuk berdiskusi dengan membuka wawasan
dan cakrawala berpikir yang holistik kepada penulis terutama untuk
memperdalam dan mempertajam kajian serta memfokuskan grand theory
yang mendasari disertasi ini disela-sela kesibukan dan waktu beliau yang
padat untuk memberikan bimbingan kepada mahasiswa lainnya.

3.

Dr. Ir. Dedi Budiman Hakim, M.Ec sebagai Anggota Komisi Pembimbing
yang selalu memberikan curahan waktu dan saran serta berbagai masukan
berharga dan inspiratif yang sangat membantu dan selalu mengarahkan terkait
dengan substansi disertasi terutama implikasi kebijakan supaya berkerangka
pikir “CGE” yang komprehensif secara teori dan filosofi untuk kesempurnaan
disertasi ini.

4.

Dr. Ir. Yusman Syaukat, M.Ec sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan
Manajeman Institut Pertanian Bogor sebagai perwakilan Institut Pertanian
Bogor pada Sidang Ujian Terbuka atas pertanyaan, saran, masukan dan
koreksi pada disertasi ini sehingga menjadi lebih kaya dengan ide-ide terbaru
dan mempunyai keunggulan tersendiri.

5.

Dr. Ir. Sri Hartoyo, MS sebagai Penguji Luar Komisi pada Sidang Ujian
Terbuka sekaligus sebagai perwakilan Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi
Pertanian yang selalu memberikan pertanyaan, tanggapan dan masukan
kepada penulis untuk perbaikan disertasi ini supaya lebih konsisten dengan
empiris.

6.

Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec dan Prof. Dr. Ir. Noer Azzam Achsani, MS
sebagai Penguji Luar Komisi dan Prof. Dr. Ir. W.H. Limbong, MS sebagai
Penguji Luar Komisi perwakilan dari Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian
pada Ujian Tertutup penulis yang telah memberikan banyak masukan,
pertanyaan, saran dan kritik terhadap penulisan disertasi ini supaya menjadi
lebih konsisten dengan teori dan lebih kaya secara empiris.

7.

Dr. Ir. Anna Fariyanti, MS selaku Pimpinan Sidang pada Ujian Tertutup atas
pertanyaan, masukan, dan saran perbaikan disertasi kepada penulis supaya
lebih konsisten terkait dengan penulisan.

8.

Kecuk Suhariyanto, Ph.D dan Ir. Arifin Rudiyanto, M.Sc., Ph.D yang telah
bersedia menjadi Penguji Luar Komisi pada Ujian Terbuka dan telah
berkenan meluangkan waktu disela kesibukan beliau dalam menjalankan
tugas-tugas kenegaraanya. Terimakasih atas masukan, saran dan koreksi yang
diberikan sebagai masukan bagi penulis.

9.

Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, MA sebagai Ketua Program Studi Ilmu
Ekonomi Pertanian saat penulis menjalankan proses perkuliahan dan Dr. Ir.
Sri Hartoyo, MS sebagai Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian saat
penulis dalam proses menyelesaikan penyusunan disertasi yang telah
memberikan pelayanan dan kemudahan administrasi yang sangat baik kepada
penulis sejak proses perkuliahan, sidang komisi, prelim tulisan, prelim lisan,
kolokium, seminar, ujian tertutup dan ujian terbuka.

10. Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS sebagai moderator kolokium atas saran dan
masukan yang telah diberikan untuk penyempurnaan proposal disertasi ini.
11. Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS dan Dr. Ir. Muhammad Firdaus, MS sebagai
dosen penguji pada Ujian Prelim Lisan, serta Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga,
M.A selaku penguji wakil program studi atas pertanyaan, saran dan masukan
yang sangat bermanfaat dalam penulisan disertasi ini.
12. Dr. Moch. Rum Alim, SE., MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Nasional Jakarta yang sudah berkenan memberikan rekomendasi, izin dan
kesempatan untuk melanjutkan sekolah Program Doktoral kepada penulis.
13. Dr. Ir. Dedi M. Masykur Riyadi, M.Sc sebagai Staf Khusus Menteri dan Dr.
Ir. Dida Heryadi Salya, MA sebagai Staf Ahli Hubungan Kelembagaan di
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ BAPPENAS yang telah
memberikan dukungan, perhatian, dan dorongan motivasi selama penulis
dalam menyelesaikan studi dan pembuatan disertasi.
14. Dr. Yulius, SE. M.A, Rudi Arifiyanto, S.IP., M.IP., MA, dan Dr. Maliki, MA
sebagai partner berdiskusi dan bekerja penulis di Kementerian Perencanaan
dan Pembangunan Nasional/ BAPPENAS yang telah bersedia meluangkan
waktu dengan penulis untuk berdiskusi yang relevan dengan disertasi ini dan
atas berbagai bantuan, perhatian dan dorongan yang sudah diberikan selama
penulis menyelesaikan studi.
15. Isteri tercinta, Yoesi Ika Fiandarti, S.Pi, S.Pd, dan anak-anak penulis
tersayang, Halya Haqqya Hidyarahman dan Raisya Rizqya Ridharahman atas
doa, perhatian, kasih sayang, dukungan, dan pengertian yang sangat tulus dan
selalu menjadi sumber motivasi dan inspirasi serta kekuatan bagi penulis
untuk menyelesaikan pendidikan tertinggi ini.
16. Orangtua penulis tercinta, Bapak Yumu Martin, S.Ag (Alm) dan Mamah
Dedeh Holisoh, Bapak mertua Bapak Bastari, S.Pd dan Ibu mertua Mimik Siti
Maryana atas doa, perhatian, dukungan dan bantuan yang sangat berarti bagi
penulis selama menjalani dan menyelesaikan pendidikan tertinggi ini. Hanya
ini yang dapat penulis berikan untuk menjalankan amanahmu.

17. Keluarga penulis, adik dan kakak penulis, terima kasih atas doa, bantuan dan
perhatiannya selama ini yang telah diberikan selama penulis studi hingga
penulis bisa mencapai pendidikan tertinggi.
18. Ahmad Heri Firdaus, SE., M.Si dan Ade Holis, SE., M.Si yang sudah
meluangkan waktu untuk menjadi teman berdiskusi penulis terutama
berkaitan dengan permodelan selama penyusunan disertasi ini.
19. Teman-teman penulis di Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian terutama
teman yang satu angkatan 2007 sebagai “Laskar Juli”, yakni; Bu Dwi
Rachmina, Bu Netti Tinaprilla, Bu Wini Nahraeni, Pak Gatoet Sroe Hardono,
Pak Gatot Subroto, Pak Yannizar, Pak Eko Prasteyanto Putro, Pak Abdullah
Usman, Pak Sugiyono, Bu Ita Novita, dan Bu Lilis Imamah, yang telah
menjadi tidak hanya sebagai teman tetapi juga sebagai keluarga dalam
menghadapi suka dan duka selama perkuliahan dan penyelesaian studi
terutama dalam kerjasama, diskusi, saling memberikan dorongan semangat,
dukungan

dan

perhatian

selama

penulis

mengikuti

perkuliahan dan

menyelesaikan penulisan disertasi ini.
20. Staf kependidikan Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian, Mbak Ruby,
Mbak Yani, Pak Husen, Bu Kokom, dan Mbak Ina yang telah memberikan
perhatian, bantuan dan pelayanan administrasi yang baik kepada penulis.
21. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu namun tetap memiliki
kontribusi dalam penyusunan disertasi ini.
Semoga segala bantuan, dorongan, semangat, perhatian dan dukungan
yang telah diberikan kepada penulis selama ini mendapatkan balasan dari Allah
SWT dan dijadikan sebagai amal ibadah dan kebaikan serta mendapatkan pahalaNya. Harapan penulis semoga disertasi ini bermanfaat bagi para pengguna dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan memberikan inspirasi untuk penelitian
berikutnya.
Bogor, Agustus 2012
Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ..............................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................

xi

PENDAHULUAN ...............................................................................

1

1.1. Latar Belakang...............................................................................

1

1.2. Perumusan Masalah.......................................................................

9

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian......................................................

12

1.4. Manfaat dan Kebaruan Penelitian .................................................

12

1.5. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian ................................

14

II. TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................

15

2.1. Kebijakan Fiskal............................................................................

15

2.2. Pertumbuhan Ekonomi ..................................................................

21

2.3. Pembangunan Sektor Pertanian .....................................................

24

2.4. Pendekatan Kesejahteraan dan Kemiskinan ..................................

26

2.4.1. Pendekatan Welfarist .........................................................

28

2.4.2. Pendekatan Non-Welfarist .................................................

29

2.5. Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan .........................................

30

2.5.1. Konsep dan Ukuran Distribusi Pendapatan ........................

31

2.5.2. Konsep dan Ukuran Kemiskinan ........................................

32

2.6. Studi-Studi Terdahulu....................................................................

35

III. KERANGKA TEORI ........................................................................

47

3.1. Model Pertumbuhan Ekonomi .......................................................

47

3.2. Teori Pertumbuhan Keynesian ......................................................

51

3.2.1. Teori Pertumbuhan Keynesian Tradisional .......................

51

3.2.2. Teori Pertumbuhan Keynesian Baru ..................................

54

3.3. Dampak Kebijakan Fiskal .............................................................

57

3.3.1. Pengaruh Kebijakan Fiskal pada Jalur Keynesian ...............

58

I.

i

3.3.2. Dampak Pengeluaran Pemerintah ......................................

65

3.3.3. Pengeluaran Pemerintah untuk Sektoral .............................

66

3.3.4. Pengaruh Subsidi Pemerintah..............................................

67

3.4. Konsep Model Keseimbangan Umum...........................................

71

3.4.1. Keseimbangan Produksi .....................................................

77

3.4.2. Keseimbangan Konsumsi....................................................

80

3.4.3. Keseimbangan Produksi dan Konsumsi..............................

81

3.4.4. Keunggulan dan Keterbatasan Model CGE........................

83

3.5. Kerangka Pemikiran......................................................................

85

3.6. Kerangka Operasional ..................................................................

88

IV. METODE PENELITIAN .................................................................

89

4.1. Jenis dan Sumber Data .................................................................

89

4.2. Metode Pengolahan Data ..............................................................

90

4.3. Metode Analisis............................................................................

91

4.4. Struktur Model..............................................................................

91

4.4.1. Spesifikasi Umum................................................................

92

4.4.2. Sistem Persamaan ...............................................................

93

4.5. Elastisitas dan Parameter Lainnya.................................................

112

4.6. Klasifikasi Kelompok Rumahtangga .............................................

112

4.7. Agregasi Input Primer...................................................................

114

4.8. Penentuan Closure ........................................................................

114

4.9. Analisis Kemiskinan ....................................................................

118

4.10. Simulasi Kebijakan .....................................................................

123

V. MEMBANGUN DATA DASAR MODEL KESEIMBANGAN
UMUM INDONESIA ........................................................................

127

5.1. Tabel Input Output Tahun 2008 ...................................................

128

5.1.1. Struktur Tabel Input Output ..............................................

129

5.1.2. Agregasi dan Disagregasi Sektor ......................................

131

5.2. Sistem Neraca Sosial Ekonomi Tahun 2008 ...............................

133

5.3. Klasifikasi Rumahtangga..............................................................

134

5.4. Klasifikasi Tenaga Kerja .............................................................

141

ii

VI.

5.5. Pendapatan atas Tanah dan Modal ................................................

142

5.6. Penyusunan Matriks-Matriks Pajak ..............................................

144

5.7. Nilai Elastisitas dan Parameter Lain..............................................

146

5.8 Prosedur Membangun Data Dasar Model CGE ............................

155

5.8.1. Menyusun Raw Dasar ........................................................

156

5.8.2. Mengkontruksi File Tablo ..................................................

160

5.8.3. Agregasi Data Dasar ..........................................................

160

5.8.4. Pengujian Keseimbangan Data Dasar ................................

163

5.9. Simulasi Kebijakan.......................................................................

172

DAMPAK
KEBIJAKAN
FISKAL
PADA SEKTOR
PERTANIAN TERHADAP EKONOMI, TENAGA KERJA
DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DI PERDESAAN DAN
PERKOTAAN....................................................................................

175

6.1. Dampak Kebijakan Subsidi Pupuk terhadap Kinerja
Ekonomi, Tenaga Kerja dan Distribusi Pendapatan ..................

176

6.1.1. Dampak Kebijakan Subsidi Pupuk Terhadap Kinerja
Sektoral ..........................................................................

176

6.1.2. Dampak Kebijakan Subsidi Pupuk Terhadap
Permintaan Tenaga Kerja di Perdesan dan Perkotaan ...

184

6.1.3. Dampak Kebijakan Subsidi Pupuk Terhadap Indikator
Makroekonomi ...............................................................

191

6.1.4. Dampak Kebijakan Subsidi Pupuk Terhadap
Distribusi Pendapatan Rumahtangga pada Jangka
Pendek dan Panjang .......................................................

195

Dampak Kebijakan Subsidi Benih terhadap Kinerja Ekonomi,
Tenaga Kerja dan Distribusi Pendapatan ...................................

199

6.2.1. Dampak Kebijakan Subsidi Benih Terhadap Kinerja
Sektoral ..........................................................................

199

6.2.2. Dampak Kebijakan Subsidi Benih Terhadap
Permintaan Tenaga Kerja di Perdesan dan Perkotaan ...

204

6.2.3. Dampak Kebijakan Subsidi Pupuk Terhadap Indikator
Makroekonomi ...............................................................

209

6.2.4. Dampak Kebijakan Subsidi Benih Terhadap
Distribusi Pendapatan Rumahtangga pada Jangka
Pendek dan Panjang .......................................................

212

6.2.

iii

6.3.

Dampak Kebijakan Subsidi Pangan terhadap Kinerja
Ekonomi, Tenaga Kerja dan Distribusi Pendapatan..................

214

6.3.1. Dampak Kebijakan Subsidi Pangan Terhadap Kinerja
Sektoral .........................................................................

214

6.3.2. Dampak Kebijakan Subsidi Pangan Terhadap
Permintaan Tenaga Kerja di Perdesan dan Perkotaan...

218

6.3.3. Dampak Kebijakan Subsidi Pangan Terhadap
Indikator Makroekonomi ...............................................

222

6.3.4. Dampak Kebijakan Subsidi Pangan Terhadap
Distribusi Pendapatan Rumahtangga pada Jangka
Pendek dan Panjang ......................................................

224

Dampak Kebijakan Fiskal pada Sektor Pertanian terhadap
Kinerja Ekonomi, Tenaga Kerja dan Distribusi Pendapatan.....

226

6.4.1. Dampak Kebijakan Fiskal pada Sektor Pertanian
Terhadap Kinerja Sektoral ............................................

227

6.4.2. Dampak Kebijakan Fiskal pada Sektor Pertanian
Terhadap Permintaan Tenaga Kerja di Perdesan dan
Perkotaan.......................................................................

231

6.4.3. Dampak Kebijakan Fiskal pada Sektor Pertanian
Terhadap Indikator Makroekonomi ...............................

234

6.4.4. Dampak Kebijakan Fiskal pada Sektor Pertanian
Terhadap Distribusi Pendapatan Rumahtangga pada
Jangka Pendek dan Panjang ..........................................

237

VII. DAMPAK
KEBIJAKAN
FISKAL
PADA
SEKTOR
PERTANIAN TERHADAP KEMISKINAN ....................................

241

7.1. Karakteristik Pendapatan Kelompok Rumahtangga......................

242

7.2. Dampak Kebijakan Subsidi Pupuk Terhadap Kemiskinan ...........

244

7.3. Dampak Kebijakan Subsidi Benih Terhadap Kemiskinan ............

249

7.4. Dampak Kebijakan Subsidi Pangan Terhadap Kemiskinan..........

252

7.5. Dampak Kebijakan Fiskal pada Sektor Pertanian Terhadap
Kemiskinan ..................................................................................

258

6.4.

iv

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN ..........................

263

8.1. Kesimpulan ..................................................................................

263

8.2. Implikasi Kebijakan.....................................................................

266

8.3. Saran Penelitian Lanjutan ............................................................

267

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

269

LAMPIRAN ...............................................................................................

285

v

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Garut, Jawa Barat pada tanggal 21 November 1979.
Penulis terlahir sebagai putra ke-3 dari 4 bersaudara dari pasangan Bapak Yumu
Martin, S.Ag. (Alm) dan Ibu Dedeh Holisoh. Penulis menikah dengan Yoesi Ika
Fiandarti, S.Pi., S.Pd. pada tahun 2004 dan dikaruniai dua orang putri, yaitu Halya
Haqqya Hidyarahman (6 tahun) dan Raisya Rizqya Ridharahman (4 tahun).
Pendidikan formal

penulis

dimulai dari TK Negeri Kersamanah

Kecamatan Cibatu Garut pada tahun 1983-1984; SD Negeri MANDE II
Kecamatan Mande Cianjur pada tahun 1984-1990; MTs Mathiyyatul Ulum
Kecamatan Mande Cianjur pada tahun 1990-1993; MAN Cianjur pada tahun
1993-1996; Program S1 pada Program Studi Sosial Ekonomi Industri Peternakan
(SEIP) IPB pada tahun 1996-2000; Program S2 pada Program Studi Ilmu
Ekonomi Pertanian (EPN) IPB pada tahun 2001-2004; dan kemudian penulis
meneruskan Program S3 pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian (EPN) IPB
pada tahun 2007.
Penulis mulai sebagai pengajar, pada tahun 1999-2001 sebagai asisten
dosen mata kuliah Ekonometrika, Operation Research dan Matematika Ekonomi
pada Program Studi Sosial Ekonomi Industri Peternakan Fakultas Peternakan IPB;
setelah lulus program sarjana, pada tahun 2001-2003 sebagai dosen tidak tetap
pada program studi Sosial Ekonomi Industri Peternakan Fakultas Peternakan IPB;
pada tahun 2004 sebagai pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti;
pada tahun 2008-2010 sebagai pengajar pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Islam
TAZKIA Institute; sebagai pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Nasional
Jakarta pada tahun 2003 hingga sekarang.
Di luar mengajar, penulis bekerja sebagai peneliti dan tenaga ahli. Diawali
sebagai asisten peneliti Prof. Dr. Ir. Rina Oktaviani, MS pada tahun 2002-2004
pada beberapa penelitian terkait dengan aplikasi dan pengembangan Model
Ekonomi Keseimbangan Umum dan asisten peneliti Prof. Dr. Ir. Hermanto
Siregar, M.Ec pada tahun 2003; kemudian penulis sebagai peneliti pada Pusat
Kajian Administrasi Internasional (PKAI) Lembaga Administrasi Negara pada
tahun 2006-2009; sebagai peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengembangan

Badan Pertanahan Nasional pada tahun 2010; sebagai tenaga ahli pada the World
Bank pada tahun 2009-2010; sebagai tenaga ahli pada Kementerian Perencanaan
Pemabangunan Nasional/BAPPENAS pada tahun 2006-2009; dan sebagai tenaga
ahli pada Biro Perekonomian Setda Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2008-2011.
Selain itu, penulis juga bekerja paruh waktu pada beberapa perusahaan konsultan
sebagai tenaga ahli pada bidang keahlian kajian ekonomi dan kebijakan
pembangunan.
Selanjutnya, penulis pada tahun 2010-2011 sebagai asisten Dr. Ir. Dedi M.
Masykur Riyadi, M.Sc pada Staf Khusus Menteri dan asisten Dr. Ir. Dida Heryadi
Salya, MA pada

Staf Ahli Hubungan Kelembagaan pada Kementerian

Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS.

DAFTAR TABEL
Nomor

Halaman

1. Perkembangan Subsidi Pemerintah yang Dialokasikan pada Sektor
Pertanian dan Bukan Pertanian, Tahun 2005-2011 (dalam Rp Triliun) ...

3

2. Jumlah Tenaga Kerja Nasional Menurut Lapangan Usaha, Tahun
2005-2011 (dalam Jiwa) ...........................................................................

5

3. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut
Lapangan Usaha, Tahun 2005-2011 (dalam Rp Miliar) ...........................

5

4. Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Perdesaan
dan Perkotaan di Indonesia, Tahun 2000-2011.........................................

7

5. Persentase Penerimaan Pemerintah Pusat Terhadap PDB di NegaraNegara Asia, dan Indonesia, Tahun 2005-2011 ...........................

18

6. Nilai Utang Luar Negeri Terhadap PDB di Negara-Negara Asia, dan
Indonesia, Tahun 2005-2010 ....................................................................

20

7. Agregasi Sektor dari 70 Sektor Menjadi 40 Sektor pada Tabel InputOutput 2008 .............................................................................................. 132
8. Struktur Tabel SNSE Secara Sederhana ................................................... 135
9. Aggregasi Sektor dari Tabel Input-Output 2008 dan SNSE 2008 ............ 136
10. Pembayaran Upah Setiap Industri Berdasarkan Jenis Pekerjaan .............. 141
11. Pendapatan atas Lahan dan Modal Tahun 2000........................................ 143
12. Pendapatan Domestik Pemerintah, Tahun 2008 ....................................... 144
13. Parameter Elastisitas yang Digunakan pada Model .................................. 147
14. Parameter Pengeluaran Rumah Tangga pada Model ................................ 152
15. Nilai PDB Indonesia Dari Sisi Pengeluaran dan Sisi Pendapatan,
Tahun 2008 ............................................................................................... 163
16. Nilai Penjualan Setiap Sektor Dirinci Menurut Jenisnya, Tahun 2008 .... 165
17. Nilai Biaya Produksi Setiap Sektor Dirinci Menurut Jenisnya, Tahun
2008........................................................................................................... 168

vi

18. Komponen Data Dasar 40 sektor yang Digunakan dalam Penelitian ....... 171
19. Dampak Kebijakan Subsidi Pupuk terhadap Output dan Harga Output
Menurut Komoditas pada Jangka Pendek dan Panjang ............................ 179
20. Dampak Kebijakan Subsidi Pupuk terhadap Penyerapan Tenaga Kerja
Menurut Sektoral di Perdesaan dan Perkotaan pada Jangka Pendek dan
Panjang...................................................................................................... 187
21. Dampak Kebijakan Subsidi Pupuk terhadap Indikator Ekonomi Makro
pada Jangka Pendek dan Jangka Panjang.................................................. 194
22. Dampak Kebijakan Subsidi Pupuk terhadap Distribusi Pendapatan
Rumahtangga di Perdesaan dan Perkotaan pada Jangka Pendek dan
Jangka Panjang.......................................................................................... 197
23. Dampak Kebijakan Subsidi Benih terhadap Output dan Harga Output
Menurut Komoditas pada Jangka Pendek dan Panjang ............................ 202
24. Dampak Kebijakan Subsidi Benih terhadap Penyerapan Tenaga Kerja
Menurut Sektoral di Perdesaan dan Perkotaan pada Jangka Pendek dan
Panjang...................................................................................................... 205
25. Dampak Kebijakan Subsidi Benih terhadap Indikator Ekonomi Makro
pada Jangka Pendek dan Jangka Panjang.................................................. 210
26. Dampak Kebijakan Subsidi Benih terhadap Distribusi Pendapatan
Rumahtangga di Perdesaan dan Perkotaan pada Jangka Pendek dan
Jangka Panjang.......................................................................................... 213
27. Dampak Kebijakan Subsidi Pangan terhadap Output dan Harga Output
Menurut Komoditas pada Jangka Pendek dan Panjang ............................ 216
28. Dampak Kebijakan Subsidi Pangan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja
Menurut Sektoral di Perdesaan dan Perkotaan pada Jangka Pendek dan
Panjang...................................................................................................... 220
29. Dampak Kebijakan Subsidi Pangan terhadap Indikator Ekonomi
Makro pada Jangka Pendek dan Jangka Panjang ...................................... 223
30. Dampak Kebijakan Subsidi Pangan terhadap Distribusi Pendapatan
Rumahtangga di Perdesaan dan Perkotaan pada Jangka Pendek dan
Jangka Panjang.......................................................................................... 225
31. Dampak Kebijakan Fiskal pada Sektor Pertanian terhadap Output dan
Harga Output Menurut Komoditas pada Jangka Pendek dan Panjang ..... 228

vii

32. Dampak Kebijakan Fiskal pada Sektor Pertanian terhadap Penyerapan
Tenaga Kerja Menurut Sektoral di Perdesaan dan Perkotaan pada
Jangka Pendek dan Panjang....................................................................... 232
33. Dampak Kebijakan Fiskal pada Sektor Pertanian terhadap Penyerapan
Tenaga Kerja Menurut Sektoral di Perdesaan dan Perkotaan pada
Jangka Pendek dan Panjang....................................................................... 232
34. Dampak Kebijakan Fiskal pada Sektor Pertanian terhadap Indikator
Ekonomi Makro pada Jangka Pendek dan Jangka Panjang....................... 235
35. Dampak Kebijakan Fiskal pada Sektor Pertanian terhadap Distribusi
Pendapatan Rumahtangga di Perdesaan dan Perkotaan pada Jangka
Pendek dan Jangka Panjang....................................................................... 237
36. Karakteristik Pendapatan Rumahtangga Dirinci Menurut Kelompok
Rumahtangga ............................................................................................. 243
37. Dampak Kebijakan Subsidi Pupuk Terhadap Kemiskinan pada Jangka
Pendek ....................................................................................................... 244
38. Dampak Kebijakan Subsidi Pupuk Terhadap Kemiskinan pada Jangka
Panjang ...................................................................................................... 246
39. Dampak Kebijakan Subsidi Benih Terhadap Kemiskinan pada Jangka
Pendek ....................................................................................................... 250
40. Dampak Kebijakan Subsidi Benih Terhadap Kemiskinan pada Jangka
Panjang ...................................................................................................... 252
41. Dampak Kebijakan Subsidi Pangan Terhadap Kemiskinan pada Jangka
Pendek ....................................................................................................... 255
42. Dampak Kebijakan Subsidi Pangan Terhadap Kemiskinan pada Jangka
Panjang ...................................................................................................... 256
43. Dampak Kebijakan Fiskal pada Sektor Pertanian Terhadap
Kemiskinan pada Jangka Pendek .............................................................. 259
44. Dampak Kebijakan Fiskal pada Sektor Pertanian Terhadap
Kemiskinan pada Jangka Panjang ............................................................. 262

viii

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman

1. Model Pertumbuhan Dua Sektor...............................................................

49

2. Keseimbangan Makro dalam Pendekatan Keynesian ...............................

62

3. Dampak Subsidi Terhadap Penawaran dan Permintaan............................

68

4. Pengaruh Subsidi Terhadap Elastisitas Sempurna dan Tidak Sempurna ..

70

5. Keseimbangan Ekonomi Makro dalam CGE............................................

74

6. Production Posibility Curve ....................................................................

78

7. Diagram Kotak Edgeworth pada Kasus Dua Komoditi dan Produksi .....

79

8. Keseimbangan Produksi dan Konsumsi ....................................................

83

9. Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................................

85

10. Kerangka Operasional Penelitian .............................................................

87

11. Masalah Optimalisasi untuk Industri ........................................................

98

12. Struktur Produksi ......................................................................................

99

13. Struktur Pembentukan Investasi dan Barang Modal ................................ 105
14. Masalah Optimalisasi pada Rumahtangga................................................. 106
15. Spesifikasi Konsumsi Rumahtangga ......................................................... 107
16. Closure Jangka Pendek pada Model CGE yang Digunakan ..................... 122
17. Closure Jangka Panjang pada Model CGE yang Digunakan .................... 123
18. Alur Data Dasar Model WAYANG .......................................................... 130
19. Tahap 1: Membangun Data Dasar (Rawdata) .......................................... 158
20. Tahap 2: Membuat Input File Tablo......................................................... 160
21. Tahap 3: Mengagregasi Data Dasar.......................................................... 161
22. Prosedur Menghasilakn File Solusi Spesifik pada Model ........................ 172
ix

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor

Halaman

1. Input File Model WAYANG yang Digunakan dalam Penelitian ............. 285
2. Input File Closure yang Digunakan pada Jangka Pendek......................... 313
3. Input File Closure yang Digunakan pada Jangka Panjang........................ 314
4. Data yang Digunakan untuk Estimasi Elastistitas Tenaga Kerja di
Perdesaan dan Perkotaan........................................................................... 315
5. Output File Estimasi Elastistitas Substitusi Tenaga Kerja di Perdesaan
dan Perkotaan............................................................................................ 316
6. Input File Estimasi Base Dampak Kebijakan terhadap Kemiskinan......... 318
7. Dampak Kebijakan Subsidi Pupuk Terhadap Kemiskinan Indonesia
pada Jangka Pendek .................................................................................. 324
8. Dampak Kebijakan Subsidi Pupuk Terhadap Kemiskinan Indonesia
pada Jangka Panjang ................................................................................. 325
9. Dampak Kebijakan Subsidi Benih Terhadap Kemiskinan Indonesia
pada Jangka Pendek .................................................................................. 326
10. Dampak Kebijakan Subsidi Benih Terhadap Kemiskinan Indonesia
pada Jangka Panjang ................................................................................. 327
11. Dampak Kebijakan Subsidi Pangan Terhadap Kemiskinan Indonesia
pada Jangka Pendek .................................................................................. 328
12. Dampak Kebijakan Subsidi Pangan Terhadap Kemiskinan Indonesia
pada Jangka Panjang ................................................................................. 329
13. Dampak Kebijakan Fiskal pada Sektor Pertanian Terhadap
Kemiskinan Indonesia pada Jangka Pendek ............................................. 330
14. Dampak Kebijakan Fiskal pada Sektor Pertanian Terhadap
Kemiskinan Indonesia pada Jangka Panjang ............................................ 331

xi

1

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam kerangka pembangunan nasional yang dilaksanakan di Indonesia,
pembangunan diarahkan untuk memacu pemerataan pembangunan dan hasilhasilnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pembangunan yang
dilakukan oleh setiap pemerintahan ditujukan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi, pemerataan pendapatan, membuka lapangan kerja dan memenuhi
kebutuhan dasar masyarakat. Upaya mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama
pada tahap awal dilakukan pembangunan, diperlukan intervensi pemerintah.
Pengeluaran pemerintah sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk
membiayai fasilitas umum dan perbaikan kinerja pelayanan, baik berupa
pembangunan infrastruktur

maupun berupa pelayanan umum.

Intervensi

pemerintah ini diperlukan dan timbul apabila terjadi kegagalan pasar (market
failure) dalam alokasi sumberdaya. Kegagalan pasar tersebut terjadi disebabkan
oleh adanya barang publik, pasar yang tidak sempurna dan adanya ekternalitas
dari kegiatan ekonomi.
Terdapat 3 (tiga) hal pokok dalam pembangunan perekonomian dimana
peranan dan intervensi pemerintah diperlukan, yakni: (1) peranan alokasi, (2)
peranan distribusi, dan (3) peranan stabilisasi (Musgrave, 1989). Adapun tujuan
pembangunan perekonomian nasional adalah untuk mencapai: (1) pertumbuhan
ekonomi yang tinggi, (2) pemerataan hasil-hasil pembangunan, dan (3) stabilisasi
ekonomi. Bentuk intervensi pemerintah untuk mencapai ketiga tujuan tersebut
dengan membuat berbagai kebijakan berupa kebijakan moneter (monetary policy)
dan kebijakan fiskal (fiscal policy).
Pada prakteknya, instrumen kebijakan moneter yang dilaksanakan oleh
pemerintah pada umumnya berupa kebijakan suku bunga dan penawaran uang,
sedangkan instrumen kebijakan fiskal berupa pajak dan subsidi. Penentuan
kebijakan fiskal yang akan dilaksanakan oleh pemerintah yang didasarkan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang ditetapkan setiap tahun.
Pada umumnya, penerapan kebijakan fiskal tersebut dilakukan terhadap sektoral
termasuk sektor pertanian untuk menstimulasi pembangunan di sektor pertanian.

2

Dalam perekonomian Indonesia, memajukan dan membangun pertanian
secara serius dan konsisten sebaga