Deskripsi Lokasi

A. Deskripsi Lokasi

1. Kondisi Geografis

Kabupaten Boyolali (Bahasa Jawa: Boya-lali, boya berarti tidak, lali berarti lupa, dan secara harafiah: "tidak lupa"). Makna kata Boyolali mengandung maksud bahwa para pelaku pemerintahan dalam menjalankan tugas dan wewenangnya selalu waspada, demikian juga rakyat selalu patuh, taat dan penuh kewaspadaan dalam melaksanakan kewajibannya. Boyolali merupakan sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, terletak sekitar 25 km sebelah barat Kota Surakarta. Boyolali memilki luas 101.510.0965 ha atau kurang 4,5% dari luas Propinsi Jawa Tengah. Kabupaten Boyolali terletak di sebelah selatan garis khatulistiwa dengan koordinat 110 o . 22’ BT – 110 o . 50’ BT dan 7 o . 36 LS –

7 o . 71’ LS dengan ketinggian antara 100 meter samapi dengan 1.500 meter dari permukaan laut (Ragam Budaya Jawa Tengah Kabupaten Boyolali, 2001:1).

Adapun batas-batas Kabupaten Boyolali adalah:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Grobogan

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Klaten dan Daerah Istimewa Yogyakarta

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo, dan Kota Surakarta (Solo)

d. Sebelah Barat

berbatasan dengan Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang Kabupaten Boyolali merupakan salah satu dari 35 kabupaten/ kota di Propinsi Jawa Tengah meliputi 19 (Sembilan Belas) kecamatan dan terdiri dari 263 desa dan 4 kalurahan. Adapun kecamatan di Kabupaten Boyolali adalah Kecamatan Selo (10 desa), Kecamatan Ampel (20 desa), Kecamatan Cepogo (15 desa), Kecamatan Musuk (20 desa), Kecamatan Boyolali (6 desa dan 3

Kecamatan Sambi (16 desa), Kecamatan Ngemplak (12 desa), Kecamatan Simo (13 desa), Kecamatan Klego (13 desa), Kecamatan Andong (13 desa), Kecamatan Karanggede (16 desa), Kecamatan Kemusu (13 desa), Kecamatan Wonosegoro (18

1 kalurahan) (http://www.boyolalikab.go.id/, diakses pada tanggal 5 Mei 2012). Salah satu kecamatan di Boyolali yang memiliki potensi wisata adalah Kecamatan Banyudono yakni kawasan wisata Pengging, meliputi wilayah Desa Dukuh, Desa Bendan, Desa Ngaru-Aru dan Desa Kuwiran. Secara astronomis kawasan Pengging terletak pada ketinggian + 196,2 m sampai dengan + 203,8 m dpl (di atas permukaan laut) termasuk kategori daerah dataran rendah dengan topografi relatif datar, dengan curah hujan yang cukup tinggi yaitu 1650 mm/tahun. Kawasan wisata Pengging seluas ± 16 Ha merupakan daerah tujuan wisata. Daerah tujuan wisata yang terdapat pada kawasan Pengging meliputi wisata keluarga seperti rekreasi kuliner di rumah makan win-win, kolam renang, olah raga (tenis), maupun wisata keluarga waterboom. Selain wisata keluarga, di daerah Pengging juga terkenal dengan wisata budaya berupa wisata ziarah ke makam R.Ng. Yosodipuro (pujangga keraton Kartosuro dan Surakarta) dan makam pepunden yang sejenis, serta pengunjung yang akan melakukan ritual nglakoni (tirakat) dengan cara kungkum (berendam) di umbul (Sukatiman, 2009:58).

Objek Wisata Umbul Sewu berada di Desa Bendan dengan luas wilayah Bendan adalah 970. 940 Ha. Dengan batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara

: Jalan Raya Solo Semarang

b. Sebelah Selatan : Desa Salakan

c. Sebelah Timur : Desa Ngaru-Aru, Desa Jembungan, Desa Dukuh

d. Sebelah Barat

: Kecamatan Teras

Secara administratif Desa Bendan terdiri atas:

a. Dukuh

: 15 Dukuh

b. Rukun Kampung (RK) : 3 RK b. Rukun Kampung (RK) : 3 RK

KK, dengan jumlah laki-laki 2.184 jiwa dan 2.234 perempuan. Komposisi penduduk menurut umur, berfungsi untuk mengetahui jumlah penduduk usia sekolah yang berguna untuk merencanakan kewajiban belajar di suatu wilayah. Sedangkan komposisi penduduk menurut jenis kelamin berguna untuk mengetahui penduduk wanita yang dalam usia subur.

Tabel 2. Jumlah Penduduk Desa Bendan Menurut Umur

No Kelompok Umur

Jenis Kelamin

4.418 Sumber: Monografi Desa Bendan Hingga Bulan Januari Tahun 2012

b. Pekerjaan Penduduk Mata pencaharian atau pekerjaan penduduk Desa Bedan sebagian besar berprofesi sebagai buruh industri. Hal ini karena di sekitar Kecamatan Banyudono

Bendan:

Tabel 3. Jumlah Penduduk Desa Bendan Menurut Pekerjaan

No

Nama Pekerjaan

Jumlah

1. Petani sendiri 250

2. Buruh tani 148

3. Nelayan -

4. Pengusaha 118

5. Buruh Industri 696

6. Buruh bangunan 340

9. Pegawai Negeri (SIPIL/ABRI)

3.361 Sumber: Monografi Desa Bendan Hingga Bulan Januari Tahun 2012

c. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan di Desa Bendan dapat digambarkan sebagai berikut : anak-anak yang belum tamat SD sebanyak 915 orang, sedangkan yang pernah sekolah SD tetapi tidak tamat mencapai 293 orang. Penduduk yang tamat Sekolah Dasar (SD) sebanyak 808 orang. Penduduk yang tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat sejumlah 672 orang. Untuk penduduk yang lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat sejumlah 401 orang. Penduduk yang lulus tingkat Akademi/ Perguruan Tinggi sebanyak 145 orang. Penduduk yang tidak pernah sekolah sebanyak 812 orang. Dan penduduk dibawah umur 4 tahun yang belum sekolah sebanyak 320 orang. Sedangkan yang berada di Taman Kanak-kanak sebanyak 52 orang.

No Tingkat pendidikan Jumlah

1. Tamat Akademi/ Perguruan Tinggi 145

2. Taman SLTA 401

3. Tamat SLTP 672

4. Tamat SD 808

5. Tidak tamat SD 293

6. Belum tamat SD 915

7. Taman Kanak-kanak

8. Belum Sekolah 320

9. Tidak Sekolah 812 Jumlah

4.418 (Sumber: Monografi Desa Bendan Hingga Bulan Januari Tahun 2012)

d. Sarana Transportasi Sarana untuk menuju dan pergi dari Desa Bendan sangat mudah dan lancar. Hal tersebut didukung dengan jalan menuju Desa Bendan sudah diaspal. Hal ini tentunya akan memperlancar arus kendaraan yang menuju ke daerah ini. Sarana dan prasarana perhubungan merupakan faktor utama dalam mendukung lajunya pertumbuhan perekonomian suatu daerah. Di samping itu, adanya angkutan pribadi, ojek, andong dan dokar semakin mempermudah dan memperlancar akses masuk di daerah ini. Masyarakat Desa Bendan sebagian besar sudah memiliki kendaraan pribadi sendiri seperti kendaraan bermotor dan mobil pribadi, terutama utntuk mengangkut hasil pertanian. Hasil pertanian masyarakat Desa Bendan terutama jagung, ketela pohon dan kacang tanah.

Sarana dan prasarana yang memadai juga akan memperlancar arus para pengunjung objek wisata Umbul Sewu, dengan demikian para pengunjung dapat mencapai tempat objek wisata dengan mudah, aman dan nyaman. Di perjalanan juga dapat menikmati indahnya pemandangan alam yang berupa areal persawahan dan ladang yang sejuk dan udara yang bersih dari polusi.

Pendidikan adalah salah satu program pemerintah yang harus dilaksanakan. Karena dengan pendidikan seseorang akan memiliki keterampilan yang akan menunjang status dan kondisi kehidupannya. Untuk memperlancar proses pendidikan di Desa Bendan, maka didirikan beberapa sarana pendidikan yang berupa bangunan-bangunan sekolah, yaitu 5 Taman Kanak-Kanak (TK), 2 Sekolah Dasar (SD), 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 2 Madrasah (1 Madrasah Ibtidaiyah dan 1 Madrasah Tsanawiyah). Berikut ini data bangunan sekolah yang berada di Desa Bendan.

Dari data di atas dapat diketahui bahwa di Desa Bendan terdapat beberapa bangunan sekolah yang diantaranya Taman Kanak-Kanak ada 5 buah. Di dalam Taman Kanak-Kanak sendiri mempunyai 314 anak dan terdapat 13 orang sebagai guru pengajar. Sekolah Dasar ada 2 bangunan dengan jumlah siswa 350 anak dan 31 orang sebagai guru pengajar. Sekolah Menengah Pertama ada 1 buah dengan jumlah siswa 28 anak dan guru pengajar sejumlah 9 orang. Madrasah Ibtidaiyah ada 1 buah dengan jumlah siswa 327 anak, dengan tenaga pengajar sebanyak 21 orang. Juga Madrasah Sanawiyah 1 buah, jumlah siswanya 28 anak dan 9 oarang sebagai guru pengajar. Berikut tabel tenaga pendidikan dan jumlah siswa yang menempati gedung sekolah:

Tabel 4. Data Tenaga Pendidikan

No.

Nama Lembaga

Jumlah

Siswa Guru

1. Taman Kanak-kanak

2. Sekolah Dasar

5. Madrasah Ibtidaiyah

65 Sumber: Monografi Desa Bendan Hingga Bulan Januari Tahun 2012

f. Prasarana Tempat Ibadah Berdasarkan Data Kependudukan, masyarakat Desa Bendan mayoritas f. Prasarana Tempat Ibadah Berdasarkan Data Kependudukan, masyarakat Desa Bendan mayoritas

Tabel 5. Tempat Ibadah

No.

Nama Tempat Ibadah

17 Sumber: Monografi Desa Bendan Hingga Bulan Januari Tahun 2012