Rasio Kas Perputaran Piutang

16 Manajemen modal kerja menurut Syahyunan 2013 : 46 adalah kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen atas aset lancar dan kewajiban jangka pendek perusahaan. Manajemen modal kerja yang efektif menjadi sangat penting untuk pertumbuhan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila perusahaan kekurangan modal kerja untuk memperluas penjualan dan meningkatkan produksinya, maka besar kemungkinannya akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Perusahaan yang tidak memiliki modal kerja yang cukup, tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya dan akan menghadapi masalah likuiditas. Sasaran yang ingin dicapai dari manajemen modal kerja adalah: 1. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aset lancar sehingga tingkat pengembalian investasi marjinal adalah sama atau lebih besar dari biaya modal yang digunakan untuk membiayai aset-aset tersebut. 2. Meminimalkan biaya modal yang digunakan untuk membiayai aset lancar. 3. Pengawasan terhadap arus dana dalam aset lancar dan ketersediaan dana dari sumber utang, sehingga perusahaan selalu dapat memenuhi kewajiban keuangannya pada saat jatuh tempo. Kasmir 2012 : 253 tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan adalah: 1. Guna memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan, 2. Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban pada waktunya, 3. Memungkinkan perusahaan untuk memiliki sediaan yang cukup dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggannya, 4. Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditor, apabila rasio keuangannya memenuhi syarat, 5. Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik minat pelanggan, dengan kemampuan yang dimilikinya, 6. Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan penjualan dan laba, 7. Melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai aktiva lancar.

2.1.3.1 Rasio Kas

Rasio kas atau cash ratio menurut Kasmir 2012 : 138 merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. 17 Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas seperti rekebing giro atau tabungan di bank yang dapat ditarik setiap saat. Dapat dikatakan rasio ini menunjukkan kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan untuk membayar utang-utang jangka pendeknya. Rumus yang digunakan untuk mencari rasio kas atau Cash Ratio adalah sebagai berikut: ���ℎ ����� �� = ���ℎ �� ���ℎ ���������� ������� �����������

2.1.3.2 Perputaran Piutang

Kasmir 2012 : 41 piutang merupakan “tagihan perusahaan kepada pihak lainnya yang memiliki jangka waktu tidak lebih dari satu tahun. Piutang ini terjadi akibat dari penjualan barang atau jasa kepada konsumennya secara angsuran kredit”. Manajer keuangan dalam melakukan manajemen piutang harus dapat menentukan jumlah piutang yang seimbang antara perolehan laba dan risiko. Perolehan laba memang dapat meningkat apabila manajer keuangan memperlunak persyaratan penjualan secara kredit. Namun hal itu juga akan menimbulkan berbagai biaya seperti perlunya menambah pegawai di unit yang mengurus dan mengawasi administrasi kredit, meningkatnya biaya bunga pinjaman terkait dengan piutang, serta akan meningkatkan risiko berupa tidak dapat ditagihnya piutang. Oleh karena itu, manajer keuangan harus mengupayakan agar perolehan laba meningkat karena penjualan kredit dapat menutup kenaikan berbagai biaya tersebut. Kasmir 2012 : 176 perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanamkan dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Semakin 18 tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah bandingkan dengan rasio tahun sebelumnya dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik. Hal yang jelas adalah rasio perputaran piutang memberikan pemahaman tentang kualitas piutang dan kesuksesan penagihan piutang. Rumusan untuk mencari receivable turn over adalah sebagai berikut: ���������� ���� ���� ��� = ��������� ������ �������

2.1.3.3 Perputaran Persediaan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2014

3 87 105

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 12 49

Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sub Sektor Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2013.

0 0 22

Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1 5 32

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014).

0 0 4

Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2014

0 0 11

Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2014

0 0 2

Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2014

0 0 11

Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2014

0 0 3

Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2014

0 0 10