Pengujian Hasil Penelitian

4.4. Pengujian Hasil Penelitian

4.4.1. Analisis Deskriptif Data Penelitian

Data yang diperoleh dari hasil analiss deskriptif, menunjukkan nilai tertinggi (maximum), nilai terendah (minimum), rata-rata (mean) dan standar deviasi dari setiap variabel yang diteliti untuk hipotesis, baik itu variabel bebas yaitu Motivasi Kerja, Komitmen Kerja dan Peningkatan Mutu serta variabel terikat yaitu Kinerja. Hasil analisa deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :

Descriptive Statistics

Std. Deviation X1 86 15 38 28.55 5.075

X2 86 16 45 32.57 6.970 X3 86 16 35 24.76 4.901

Y 86 20 40 32.83 4.628 Valid N (listwise)

Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)

Dari tabel 4.6 tersebut terlihat bahwa rata-rata variabel X 1 sebesar 28,55 nilai tertinggi sebesar 38 dan nilai terendah sebesar 15, sedangkan nilai standar deviasi sebesar 5,075. Rata-rata variabel X 2 sebesar 32,57 nilai tertinggi sebesar 45 dan nilai terendah sebesar 16 sedangkan standar deviasinya sebesar 6,970. Rata-rata variabel X 3 sebesar 24,76 nilai tertinggi sebesar 35 dan nilai terendah sebesar 16 sedangkan standar deviasinya sebesar 4,901. Rata-rata variabel Y sebesar 32.83 nilai tertinggi sebesar 40 dan nilai terendah sebesar 20 sedangkan stándar deviasinya 4,628

4.4.2. Uji Koefisien Determinasi (R 2 )

4.4.2.1. Uji Koefisien Determinasi (Uji R) Hipotesis Pertama

Uji determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model, yaitu variasi variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikatnya. Nilai

koefisien deterninasi R 2 dapat dilihat dalam tabel 4.7 berikut ini :

Std. Error of the

Model R R Square

Adjusted R Square

Estimate

Durbin-Watson

2.292 a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: X3

Sumber : Hasil Penelitian 2011 ( data diolah )

2 Nilai R yang diperoleh adalah sebesar 0.333 atau 33,3% yang menunjukkan kemampuan variabel Motivasi Kerja dan Komitmen Kerja dalam menjelaskan variasi yang

terjadi pada Peningkatan Mutu sebesar 33,3%, sedangkan sisanya sebesar 66,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Nilai R 2 yang kecil dapat

diartikan bahwa kemampuan variabel bebas (independent variable) dalam menjelaskan variasi variabel terikat (dependent variable) sangat terbatas. Menurut Ghozali (2005) menyatakan bahwa secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan.

4.4.2.2. Uji Koefisien Determinasi (Uji R) Hipotesis Kedua

Uji determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model, yaitu variasi variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikatnya. Nilai

koefisien deterninasi R 2 dapat dilihat dalam tabel 4.8 berikut ini :

Model Summary b Std. Error of the

Model R R Square

Adjusted R Square

Estimate

Durbin-Watson

1.495 a. Predictors: (Constant), X3

b. Dependent Variable: Y

Sumber : Hasil Penelitian 2011 ( data diolah )

2 Nilai R yang diperoleh adalah sebesar 0.163 atau 16,3% yang menunjukkan kemampuan variabel Peningkatan Mutu dalam menjelaskan variasi yang terjadi pada

Kinerja sebesar 16,3%, sedangkan sisanya sebesar 83,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Nilai R 2 yang kecil dapat diartikan bahwa kemampuan

variabel bebas (independent variable) dalam menjelaskan variasi variabel terikat (dependent variable ) sangat terbatas. Menurut Ghozali (2005) menyatakan bahwa secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan.

4.4.2.3. Uji Serempak (Uji F)

Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan jika nilai F hitung lebih besar dari F tabel , maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Berdasarkan tabel 4.11 di dapat diketahui bahwa F hitung = 22,210 dan F tabel = 3,100, F hitung

lebih besar dari F tabel dan nilai signifikan adalah 0.000 lebih kecil dari nilai alpha 0.05. Keputusan yang diambil adalah H 0 ditolak dan H 1 diterima. Diterimanya hipotesis alternatif menunjukkan variabel bebas X 1 dan X 2 mampu menjelaskan keragaman dari variabel terikat (X 3 ) atau dengan kata lain Motivasi Kerja dan Komitmen Kerja secara simultan