Proyeksi Kemiskinan

1.4.5 Proyeksi Kemiskinan

1.4.5.1 Proyeksi Kemiskinan Pada APBD Murni Tahun 2015 Proyeksi persentase penduduk miskin di DIY pada tahun 2014-2016

diperkirakan menurun setiap tahunnya meskipun masih dibawah 2 persen setiap tahunnya. Pada tahun 2014 persentase penduduk miskin terhadap penduduk DIY diproyeksikan sebesar 14,46 persen, pada tahun 2015 tingkat penduduk miskin diproyeksikan turun sebesar 13,84 persen, dan pada tahun 2016 juga diproyeksikan turun menjadi 13,22 persen. Proyeksi kemiskinan DIY tahun 2014-2016 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1.13 Proyeksi Kemiskinan DIY Tahun 2014-2016 Pada APBD Murni Tahun 2015

Kemiskinan (%) Tahun

Optimis 2014

Moderat

Sumber: Analisa Makro Ekonomi DIY Tahun 2014, Bappeda DIY

Faktor-faktor yang diperkirakan dapat menurunkan tingkat kemiskinan di DIY diantaranya adalah tingkat pertumbuhan ekonomi yang terus mengalami kenaikan, hal ini mengindikasikan geliat perekonomian DIY semakin cepat dan tingkat pendapatan meningkat. Semakin meningkatnya orang yang bekerja yang disertai peningkatan pendidikan dan keterampilan juga mempengaruhi tingkat pendapatan sesuai dengan pendidikan dan keterampilannya.

1.4.5.2 Proyeksi Kemiskinan Pada Perubahan APBD Tahun 2015 Selama kurun waktu 2010-2014, kemiskinan di DIY baik dari sisi jumlah

maupun persentase cenderung mengalami penurunan. Pada periode September 2011 jumlah penduduk miskin DIY tercatat sebanyak 568,05 ribu orang atau 16,14% menurun menjadi sebanyak 532,59 ribu orang atau 14,55 pada periode September 2014. Penurunan selama tiga tahun tersebut (1,59%) masih rendah karena belum mencapai target seperti yang diharapakan.

Sumber: BPS Provinsi DIY

Gambar 1.6 Grafik Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan di DIY Tahun 2011-2014

Tingkat kemiskinan DIY masih tergolong tinggi karena masih jauh berada di atas rata-rata tingkat kemiskinan nasional. Selama periode 2009-2014, penurunan kemiskinan DIY sebesar 2,68 poin sementara penurunan rata- rata tingkat kemiskinan nasional sebesar 3,19 poin. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan tingkat kemiskinan DIY masih rendah.

Sumber: BPS Provinsi DIY

Gambar 1.7 Grafik Perbandingan Tingkat Kemiskinan di DIY dan Nasional Tahun 2009-2014

Nilai realisasi maupun proyeksi tingkat kemiskinan DIY mengalami penurunan, hal ini menunjukkan pemerintah telah mampu menurunkan tingkat kemiskinan dengan program-program yang ada. Akan tetapi nilai kemiskinan DIY masih terbilang cukup tinggi. Secara lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Sumber: Analisis Makro Ekonomi DIY, Tahun 2015

Gambar 1.8 Grafik Persentase Penduduk Miskin Terhadap Penduduk DIY Tahun 2008-2017

Nilai proyeksi persentase penduduk miskin terhadap penduduk DIY untuk tahun 2015 hingga 2017 mengalami penurunan. Pada tahun 2015 persentase penduduk miskin terhadap penduduk DIY di proyeksikan sebesar 14,52 persen dan pada tahun 2016 menjadi 14,09 persen kemudian pada tahun 2017 menjadi 13,65 persen. Meskipun kemiskinan di DIY mengalami penurunan setiap tahunnya, tetap saja kemiskinan DIY tertinggi se-Pulau Jawa. Hal ini dapat dilihat pada data BPS tahun 2012. Selain itu tingginya kemiskinan di DIY sangat berbanding terbalik dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Tinggi persentase penduduk miskin di DIY diakibatkan oleh ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar, ketiadaan usaha produktif yang meliputi keterampilan dan daerah yang kurang produktif serta ketiadaan modal. Selain itu tingginya kemiskinan DIY diakibatkan oleh pertumbuhan sektor ekonomi yang cenderung padat modal dan dikuasai investor tertentu.

Tabel 1.14 Proyeksi Persentase Penduduk Miskin Terhadap Penduduk di DIY Tahun 2015-2017

2017 indikator

Tahun

Optimis Moderat Optimis Moderat Optimis Moderat Kemiskinan (%)

14.52 16.70 14.09 16.20 13.66 15.70 Sumber: Analisis Makro Ekonomi DIY, Tahun 2015

Program-program pemerintah daerah harus lebih digalakan untuk mngentaskan kemiskinan, misalkan dalam hal investasi. Investasi yang di ijinkan hanya investasi yang bersifat Labour intensive bukan Capital intensivse, sehingga banyak tenaga kerja yang terserap dan pada akhirnya akan mengurangi kemiskinan di DIY