Thailand Korea Kedudukan Dan Pengaturan Pidana Seumur Hidup Dalam Kajian Perbandingan Di Beberapa Negara

140 kebijakan penegakan hukum Law inforcement policy. Usaha penanggulangan kejahatan lewat pembuatan undang-undang hukum Pidana pada hakekatnya merupakan bagian integral dari usaha perlindungan masyarakat social defence. Sehingga wajar apabila kejahatan atau politik hukum pidana juga merupakan bagian integral dari kebijakan atau politik sosial social policy .kebijakan sosial dapat diartikan sebagai segala usaha yang rasional ntuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan sekaligus mencakup perlindungan masyarakat. Jadi, dalam pengertian social policy sekaligus tercakup di dalamnya social welfare policy dan social defence policy.

2. Kedudukan Dan Pengaturan Pidana Seumur Hidup Dalam Kajian Perbandingan Di Beberapa Negara

Masalah pengaturan pidana seumur hidup dalam RUU- KUHP tidak hanya di Indonesia akan tetapi di beberapa negara juga mengatur mengenai hal ini, antara lain sbb :

a. Thailand

Pada prinsipnya terhadap pengaturan pidana penjara seumur hidup dalam hal pemberatan pidana tidak akan pernah dinaikkan sampai pidana mati, akan tetapi hanya sampai pada pidana seumur hidup. Sekalipun demikian terhadap pidana 141 penjara seumur hidup akan diganti menjadi pidana 50 tahun penjara pasal 51 KUHP Thailand Sebagai syarat dalam menjalani pidana atas pidana yang akan diterapkan, akan dikurangi sebagai berikut : 1 Jika pengurangan dengan sepertiga, maka pidana akan dikurangi menjadi penjara seumur hidup 2 Jika pengurangan dengan setengah, maka pidana akan dikurangi menjadi seumur hidup, atas penjara dari dua puluh tahun sampai 50 tahun Pasal 52 Lain halnya dengan di Indonesia pidana penjara seumur hidup boleh dijatuhkan untuk dua puluh tahun berturut – turut, dalam hal kejahatan yang pidananya hakim boleh memiliki antara pidana mati, pidana seumur hidup dan pidana penjara selama waktu tertentu jika grasinya ditolak begitu juga dalam hal batas lima belas tahun dapat dilampau, karena perbarengan Concursus, Pengulangan, Residive atau karena yang ditentukan dalam Pasal 52 dan 52a LN 1958 No. 127 atas juga pidana selama waktu tertentu jadi sekali – kali tidak boleh lebih dari dua puluh tahun. Ada beberapa hal lain tentang pengenaan sanksi pidana seumur hidup yang juga diterapkan dalam KUHP Thailand khususnya dalam Buku II Delik-delik khusus yang berhubungan 142 dengan Keamanan Kerajaan antara lain Pasal 107 tentang Perencanaan Pembunuhan Raja atau membuka rahasia negara, dan pasal 108 tentang perbuatan kekerasan atau merampas kemerdekaan Raja dan pasal 240 tentang delic yang berhubungan dengan alat pembayaran. Hal ini jika disimak maka di Indonesia juga dapat dilihat dalam pasal 340 tentang Perencanaan pembunuhan yang ancaman hukumannya pidana mati atas pidana seumur hidup.

b. Korea

Pengenaan terhadap pidana penjara seumur hidup dapat dilihat dalam delic pemberontakan pasal 87 yang apabila seseorang yang menciptakan suatu kekacauan dengan maksud untuk merebut wilayah nasional atau menggulingkan konstitusi nasional diancam pidana menurut klasifikasi berikut ini : 1. Pimpinan gerombolan diancam pidana mati, pidana Perampasan kemerdekaan seumur hidup atau penjara seumur hidup 2. Orang yang ikut serta didalam atau memimpin komplotan itu atau terlibat dalam aktivitas yang lain, diancam pidana mati atau pidana penjara seumur hidup. 143 Disamping pasal 87 tersebut, pasal 88 KUHP Korea juga tentang pembunuhan yang bertujuan pemberontakan. Sebagaimana seseorang yang membunuh orang lain dengan tujuan merebut wilayah nasional atau menggulingkan konstitusi nasional, diancam pidana mati, atau pidana Perampasan kemerdekaan seumur hidup atau penjara seumur hidup. Sedangkan di Indonesia sendiri hampir ada persamaannya menyangkut pembunuhan, juga diancam sanksi yang sama selain pidana mati maupun pidana seumur hidup.hal ini juga seperti pemberontakan, menggulingkan pemerintahan, perampokan didarat maupun dilaut, juga diancam pidana mati dan atau seumur hidup

c. Perancis