Rumah sakit bersalin/rumah Maternity

13. Rumah sakit bersalin/rumah 13. Maternity

bersalin adalah rumah sakit

hospital/maternal health

yang dilengkapi dengan care center is a hospital fasilitas untuk melahirkan,

completed with health pemeriksaan

facilities for birth delivery, pemeriksaan ibu dan anak

kehamilan,

pregnancy check and serta berada di bawah

consultation, and post-natal pengawasan dokter dan atau

check, under the supervision bidan senior.

of doctor and or senior

14. Poliklinik adalah tempat midwives. pemeriksaan

kesehatan, 14. Polyclinic is a place for health biasanya tanpa

and consultation perawatan menginap, berada

fasilitas

check

usually under the control of .go.id

di bawah pengawasan doctor/medical personnel dokter/tenaga medis, tidak

without in-patient facilities, termasuk klinik yang terdapat

alo.bps excluding clinic located in the

health center masyarakat

di pusat

kesehatan

public

ont (PHC)/hospital. In the case of

(puskesmas)/rumah

sakit.

polyclinic that provides in-

Poliklinik yang karena satu /gor patient facilities due to a dan lain hal menyediakan

special reason, it remains to tempat

tp:/ perawatan

menginap, tetap digolongkan ht (not hospital). ke dalam poliklinik (bukan rumah sakit).

be classified as a polyclinic

15. Pusat kesehatan masyarakat 15. Public health center (PHC) is (Puskesmas) adalah unit

a health centre provided by pelayanan kesehatan milik

the government that is pemerintah

responsible for the delivery of bertanggung jawab terhadap

yang

health services to the pelayanan

kesehatan

community at the subdistrict

Gorontalo dalam Angka 2015 75

Social

masyarakat untuk wilayah level, part of subdistrict or kecamatan,

villages. Officials in the PHC kecamatan, atau kelurahan.

sebagian

as scheduled can provide Tim puskesmas sesuai jadwal

health services in their dapat melakukan kegiatan

working areas in the effort of puskesmas

closing their services to the tempat-tempat

keliling

ke

community through mobile dalam wilayah kerjanya,

tertentu

PHC program. untuk

mendekatkan pelayanan

dengan

masyarakat.

16. Subsidiary of public health

16. Puskesmas

center is a health facility that (Pustu) yaitu unit pelayanan

pembantu

assists the public health .go.id

kesehatan masyarakat yang centre in its part of working membantu

area. In several regions, puskesmas di sebagian dari

kegiatan

alo.bps health check points (balai

wilayah kerja. Pada beberapa pengobatan) has changes

daerah balai pengobatan ont their status into subsidiary telah berubah fungsi menjadi

public

health centre,

pustu walaupun papan nama /gor although their sign written in masih

pengobatan. tp:/ ht unchanged.

board remains

17. Apotek adalah tempat 17. Pharmacy is a place of selling penjualan

medicines having permit mempunyai izin operasi dari

obat

yang

operation from the Ministry Kementerian Kesehatan, u.p.

of Health, through The Badan POM, di bawah

National Agency of Drug and pengawasan apoteker.

Food Control, under the control of pharmacist.

18. Imunisasi adalah 18. Immunization is putting memasukkan kuman atau

enervated microbe of acertain

76 Gorontalo in Figures 2015

Sosial

racun penyakit tertentu yang disease into human body by sudah dilemahkan (vaksin) ke

injection or drinking (dropping dalam tubuh dengan cara

into mouth) to make the body disuntik

immune to that disease. (diteteskan dalam mulut) dengan maksud agar terjadi kekebalan tubuh terhadap penyakit tersebut.

atau

diminum

19. Untuk mengukur kemiskinan, 19. To measure poverty, BPS- BPS menggunakan konsep

Statistics Indonesia has used kemampuan

the concept of basic needs kebutuhan dasar (basic needs

memenuhi

approach. Therefore, poverty .go.id

approach).

is viewed as economic inability pendekatan ini, kemiskinan

Dengan

to fulfill food and nonfood dipandang

sebagai

basic needs which alo.bps are

ketidakmampuan dari sisi measured by consumption/

ekonomi untuk memenuhi ont expenditure. The method used kebutuhan dasar makanan

is calculating poverty line,

dan bukan makanan yang /gor which consists of two diukur dari sisi pengeluaran.

Metode yang tp:/ digunakan Poverty Line (FPL) and Non- adalah menghitung Garis ht Food Poverty Line (NFPL). The Kemiskinan (GK), yang terdiri

components that are Food

poverty line was calculated dari dua komponen yaitu

separately for urban and rural Garis Kemiskinan Makanan

areas.

(GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan

Kemiskinan dilakukan secara

Gorontalo dalam Angka 2015 77

Social

terpisah untuk

daerah

perkotaan dan perdesaan.

20. Penduduk miskin adalah 20. A person whose expenditure penduduk yang memiliki

per capita per month is below rata-rata pengeluaran per

the poverty line is considered kapita per bulan di bawah

to be poor. Garis Kemiskinan.

21. Garis Kemiskinan Makanan 21. The Food Poverty Line refers (GKM) merupakan

to the daily minimum pengeluaran

nilai

requirement of 2,100 kcal per minimum makanan yang

kebutuhan

capita per day. The Non-Food .go.id

disetarakan dengan 2.100 Poverty Line refers to the kkalori per kapita per hari.

minimum requirement for Garis

Kemiskinan

Non-

household necessities alo.bps for

Makanan (GKNM) adalah clothing, education, health,

kebutuhan minimum untuk ont and other basic individual perumahan,

sandang,

needs.

pendidikan, kesehatan, dan /gor kebutuhan dasar lainnya.

tp:/

Desember ht 1998 22. A new standard to measure

22. Sejak

digunakan

poverty has been adopted kemiskinan

standar

since December 1998. This merupakan penyempurnaan

baru

yang

new standard was the revision standar

of the old standard. The Penyempurnaan standar ini

yang

lama.

revised standard included the meliputi perluasan cakupan

extension of the commodity komoditi

coverage to be accounted in diperhitungkan

yang

dalam

estimating the minimum basic

78 Gorontalo in Figures 2015

Sosial

kebutuhan dasar. Disamping needs. The new standard was itu penyempurnaan juga

also improved in its regional dilakukan

comparability, by using the mempertimbangkan

dengan

reference population of the keterbandingan antardaerah

real income (provinsi

same

(expenditure) class across perkotaanperdesaan)

serta

regions so that it is also antarwaktu yang disebabkan

dan

comparable over time. The oleh adanya perbedaan

revised poverty standard tingkat harga antardaerah

hopefully was able to measure yaitu dengan cara melakukan

the incidence of poverty more standardisasi harga terhadap

realistically. harga di DKI

Jakarta. .go.id

Penyempurnaan

standar

kemiskinan ini diharapkan

dapat mengukur tingkat alo.bps

kemiskinan secara lebih

ont

realistis