ERUPSI GUNUNG SINABUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA DI KABUPATEN KARO.

(1)

ERUPSI GUNUNG SINABUNG SEBAGAI DESTINASI

WISATA DI KABUPATEN KARO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Pendidikan Sejarah

Oleh:

LELY SUSANA SIHOMBING NIM. 3123121030

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

LELY SUSANA SIHOMBING, NIM: 3123121030, ERUPSI GUNUNG SINABUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA DI KABUPTEN KARO. SKRIPSI S1 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. FAKULTAS ILMU SOSIAL. UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016

(Pembimbing: Drs. Ponirin S.Pd , M.si)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak terjadinya erupsi gunung Sinabung terhadap pariwisata di kabupaten Karo, yang dimana dampak ini menimbulkan dampak negatif dan positif bagi sektor pariwisata di kabupaten Karo. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian sejarah dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang dilakukan adalah penelitian studi lapangan (Field Research) berupa observasi dan wawancara dengan beberapa narasumber dan dikombinasikan dengan penelitian studi pustaka (Library research), yaitu dengan mencari informasi dari buku-buku, dokumen dan koran yang relevan dengan keadaan pariwisata kabupaten Karo untuk dijadikan dasar atau landasan bagi peneliti dalam penelitian ini.

Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa Sektor Pariwisata kabupaten Karo dapat dikatakan berkembang dengan baik dan turut mempengaruhi kehidupan masyarakat setempat yang memanfaatkan obyek-obyek wisata. Namun, sektor pariwisata kabupaten Karo mengalami penurunan setelah terjadinya erupsi gunung Sinabung yang bermula pada tahun 2013 dan berlanjut hingga sekarang. Sebagian besar obyek-obyek wisata di kabupaten Karo mulai berkurang peminat atau tingkat kunjungannya dan ini menyebabkan kerugian secara langsung kepada masyarakat maupun pemerintah. Obyek-obyek wisata ini mengalami perubahan keadaan akibat debu vulkanik yang sering turun dan membuat tidak nyaman para pengunjung, belum lagi rasa takut para wisatawan mengenai letusan-letusan erupsi gunung Sinabung yang kerap terjadi. Namun seiring waktu, ketakutan dan rasa khawatir mulai berubah menjadi rasa penasaran bagi para pengunjung yang belum pernah melihat erupsi gunung Sinabung. Dibawah pengawasan pemerintah dan dinas kebudayaan dan pariwisata kabupaten Karo, jenis pariwisata volcano-tourist, mulai diperkenalkan. Wisata ini menawarkan pemandangan-pemandangan bagaimana ketika erupsi tersebut terjadi, dan guguran-guguran lava gunung api khususnya malam hari,menjadi hal yang menarik untuk dilihat. Dan kawasan Relokasi pengungsi Siosar, yang menjadi tempat dipindahkannya warga-warga korban erupsi gunung Sinabung, menjadi kawasan yang dapat dijadikan obyek wisata baru. Hal ini juga telah didukung oleh pemerintah lewat adanya pengembangan wilayah ini untuk menjadi desa budaya seperti desa Lingga yang nantinya akan dikembangkan lebih lanjut.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat, anugerah serta kasih-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Erupsi Gunung Sinabung Sebagai Destinasi Wisata Di Kabupaten Karo”.

Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Penulisan menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak ditemui kekurangan yang harus diperbaiki, hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis menerima segala masukan baik itu berupa saran maupun kritik yang bersifat membangun demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.

Berkat bantuan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Untuk itu dengan kerendahan hati, saya sebagai penulis sangat mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah turut membantu dalam penulisan skripsi ini, yaitu :

 Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

 Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNIMED beserta stafnya.

 Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Ketua Jurusan, Bapak Syahrul Nizar, M.Hum MA selaku sekretaris jurusan yang membantu administrasi dalam penyelesaian skripsi ini.


(7)

iii

 Bapak Drs. Ponirin M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas masukan dan kemudahan yang telah bapak berikan kepada penulis mulai dari proses penyusunan proposal hingga penyelesaian skripsi.

 Bapak Tappil Rambe S.Pd M.Si selaku dosen penguji dan juga sebagai dosen Pembimbing Akademik serta sebagai penguji utama yang telah banyak membantu memberikan motivasi dan masukan kepada penulis selama menjadi Mahasiswa Pendidikan Sejarah dan penulisan skripsi ini.

 Ibu Dra.Lukitaningsih, M.Hum selaku dosen penguji yang telah banyak memberi masukan bagi penulis.

 Dr. Hidayat, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak memberi masukan bagi penulis.

 Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

 Bapak tercinta S.M Sihombing dan Mamak tercinta R. Simamora atas jerih payah dan pengorbanannya selama ini membimbing menasehati dan mendidik penulis agar dapat menyelesaikan studi ini dengan baik. Dengan rasa hormat yang paling dalam penulis mengucapkan terima kasih karena telah banyak berkorban buat penulis dan memberikan doa dan semangat serta bantuan materi dan spiritual sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini sepenuhnya penulis persembahkan untuk kedua orangtua, bapak dan mamak.

 Untuk adik-adikku, Susilawati Sihombing (yang akan segera S.Km, berjuanglah adinda raih bintang mu segera !), Boy Tua Sihombing yang membantu ketika penulis melakukan


(8)

penelitian di lapangan (berjuanglah adinda!) dan untuk siappudan, Abisay Sihombing, terimakasih untuk semua doa dan motivasi selama penyelesaian skripsi.

 Untuk Keluarga Besar Sihombing dan Simamora, untuk Oppung Boru E. Marbun, bou dan amangboru Arta Simamora, dan Pak Tuo dan Mak Tuo Bram Sihombing, terimakasih untuk dukungan doa dan dukungan bagi penulis selama perkuliahan.

 Untuk sahabat-sahabat terbaikku, Dwi Rizky Adelina, Ellanda Fitri, nde ribu Frieda br Perangin-Angin, dan nde iting Susan Yolanda br Ginting, dan Alm.Elvi Rezeki (Kita tetap DEELFRISA). Terimakasih untuk masa-masa yang kita lewati di perkuliahan ini. Bersyukur, berterimakasih dipertemukan dengan orang-orang yang penuh kegilaan. Terimakasih sudah menjadi korban tempat curahan pikiran dan kebersamaan kita selama perkuliahan.

 Kepada teman-teman A REGULER 2012 yang menjadi teman seperjuangan kebersamaan dalam penyelesaian studi. Untuk Pak Komting Imam Suharyadi, dan bebeb-bebebku Bayu Satria , Hendro Manik, Niko Hutabarat, Wido Manurung, Sarwendy Sigalingging, Wiranda Sihaloho, Tulang Arifin Manurung, Rioby Tarigan, Damson Silaban, Omy Rahmayani, Novika, Cianku Siti Mada, Bebeb Zein Hasanah, Kak Neneng Sudarmi, Kak Dyna Hutagaol, Dek Tria Ayumi, dan beb Dhiah Ristanti, Yosepha Turnip, Cendana Tampubolon, Desi Ratnasari, Yeni Irmalia, Nurafni, Amliansyah, Jatmiko, terimakasih sudah saling memberikan motivasi dan kebersamaan selama kurang lebih 4 tahun.

 Kepada teman seperjuangan dalam penyelesaian skripsi Princess Wahyu Rahmadani, mari menatap masa depan !


(9)

v

 Kepada teman-teman PPLT 2015 SMA Methodist Berastagi, terkhusus Hanna M. Ginting, si kitik Yovita, Novera Sebayang, Hermonista dan Karin Cibro.

 Kepada Pak Marison, Kepada Pusat Informasi Tourist Berastagi yang telah membantu banyak dalam memberikan informasi untuk penyelesaian skripsi ini.

 Kepada Bapak Akor Malem Ginting ( Kasubbag Keuangan ) dan Bapak Drs. Karia Bakti Karo-Karo (Sekretariat) dan seluruh staff pegawaian Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Karo yang telah membantu membrikan informasis serta data-data untuk kelengkapan skripsi ini.

 Kepada Keluarga Besar GSJA Trinity Berastagi, Trinity Youth Fellowship dan Remaja, terkhusus untuk Bapak Gembala Sidang Pdt. G. Silaban, terimakasih sebesar-besarnya untuk doa dan dukungan kepada penulis hingga saat ini.

 Kepada orang terkasih yang telah memberikan waktu, motivasi, dan semua hal yang mendorong saya untuk menyelesaian skripsi ini.

 Kepada teman, kakak, dan abang kost 525 Padang Bulan, Rianty Simbolon, Bang David, Bang Zul, Kak Ria, Kak Ira terimakasih buat perhatian dan semangat yang kalian berikan.

 Kepada semua pihak yang mungkin tidak dapat disebutkan satu per satu dalam tulisan singkat ini, yang mana telah memberikan dukungan, waktu dan doa sehingga skripsi ini terselesaikan.

Akhir kata terima kasih penulis ucapkan atas semuanya yang telah kalian berikan selama ini. Semoga kasih Allah Bapa senantiasa selalu melingkupi kemanapun melangkah.


(10)

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi peningkatan dan pengetahuan serta wawasan kita. Terima kasih.

Medan, Agustus 2016

Lely Susana Sihombing NIM. 3123121030


(11)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Pembatasan Masalah ... 4

1.4 Rumusan Masalah ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.2 Kerangka Konseptual ... 10

2.2.1 Konsep Pariwisata ... 10

2.2.2 Konsep Erupsi Gunung Sinabung ... 13

2.3 Kerangka Berfikir ... 15

2.4 Definisi Operasional ... 17

2.4.1 Perkembangan Pariwisata Kabupaten Karo ... 17

2.4.2 Adanya Erupsi Gunung Sinabung ... 17

2.5 Hipotesa ... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 20

3.1 Metode Penelitian ... 20

3.2 Sumber Data ... 21

3.3 Lokasi Penelitian ... 22

3.4 Tehnik Pengumpulan Data ... 22


(12)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 25

4.1Gambaran Umum Daerah Kabupaten Karo ... 25

4.1.1 Kondisi Geografis ... 25

4.2 Gambaran Umum Daerah Obyek Wisata Kabupaten Karo ... 32

4.2.1 Daerah-Daerah Obyek Wisata Kabupaten Karo ... 32

4.2.2 Sarana dan Prasana Pariwisata di Kabupaten Karo ... 42

4.3 Gambaran Umum Daerah Kecamatan Berastagi... 42

4.3.1 Kondisi Geografis ... 47

4.4 Obyek Wisata di Kecamatan Berastagi ... 56

4.5 Kondisi obyek wisata di Kecamatan Berastagi Pasca Erupsi Gunung Sinabung ... 60

4.6 Dampak Negatif Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Obyek Wisata di Kecamatan Berastagi ... 69

4.7 Dampak Positif Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Obyek Wisata di Kecamatan Berastagi ... 70

4.8 Peranan Pemerintah Menanggulangi Dampak Negatif dan Dampak Positif Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Obyek Wisata di Kecamatan Berastagi ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 81

5.1 Kesimpulan ... 81


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Lokasi Objek Wisata di Kabupaten Karo Tabel 2 Daftar Nama Hotel Berbintang di Kabupaten Karo Tabel 3 Daftar Nama-Nama Restoran di Kabupaten Karo

Tabel 4 Daftar Biro Perjalanan/Agen Perjalanan di Kabupaten Karo Tabel 5 Daftar Penukaran Mata Uang di Kabupaten Karo

Tabel 6 Data Kunjungan Wisatawan ke Kabupaten Karo

Tabel 7 Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kabupaten Karo 2016 Tabel 8 Luas Wilayah Desa/Kelurahan Menurut Jenis Penggunaan Tanah Tabel 9 Luas Wilayah Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Berastagi 2014 Tabel 10 Tinggi Wilayah Di Atas Permukaan Laut Menurut Desa/Kelurahan 2014 Tabel 11 Banyaknya Penduduk Dirinci Menurut jenis Kelamin Dan Kelompok

Umur 2014

Tabel 12 Banyaknya Tenaga Kerja yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan di Desa/Kelurahan 2014

Tabel 13 Banyaknya Pegawai Sipil (PNS) Menurut Dinas/Instansi Pemerintah dan Golongan

Tabel 14 Banyaknya Tenaga Kesehatan Menurut Desa/Kelurahan 2014 Tabel 15 Luas Panen, Produksi Rata-Rata Sayur 2014

Tabel 16 Produksi Buah-buahan Dirinci Menurut Jenisnya 2014

Tabel 17 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Desa/Kelurahan 2014 Tabel 18 Data Kunjungan Wisatawan Ke Kabupaten Karo 2016


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Penelitian Untuk Pengunjung Lampiran 2 Pedoman Wawancara

Lampiran 3 Nama Informan


(15)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumatera Utara adalah salah satu daerah tujuan wisata yang telah ditetapkan oleh Dewan Tourisme Indonesia (DTI), hal ini dikarenakan daerah Sumatera Utara memiliki kriteria keindahan yang diperkirakan cukup menarik bagi para wisatawan. Keindahan itu meliputi danau, sungai, pantai, air terjun, cagar alam, hutan, sumber mata air panas dan lain sebagainya.

Salah satu daerah tujuan wisata yang ada di Sumatera Utara adalah daerah Kabupaten Karo. Dimana, di daerah ini yang menjadi objek wisata adalah Brastagi dan Danau Kawar. Daerah ini menjadi salah satu daerah wisata yang diminati oleh wisatawan, karena daerah ini memiliki ciri khas tersendiri dengan suhu udara yang sejuk dan bersih. Hal ini dikarenakan letak geografisnya, yang berada diantara dua buah gunung yaitu gunung Sinabung dan gunung Sibayak. Selain itu, terdapat juga tempat wisata lainnya seperti Taman Mejuah-juah, Lau Sidebuk-debuk dan sebagainya.

Wisatawan-wisatawan yang datang berkunjung ke kabupaten Karo terlihat bukan hanya wisatawan domestik yang berasal dari luar kabupaten atau luar provinsi saja, namun wisatawan mancanegara. Dan keberadaan para wisatawan inilah yang diperkirakan mendorong pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat


(16)

2

sekitar yang ada di daerah tujuan wisata tersebut. Selain itu keberadaan pariwisata ini dapat juga mempengaruhi pendapatan pemerintah di kabupaten Karo.

Kabupaten Karo khususnya Kecamatan Berastagi, cukup terkenal dengan daerah pariwisata yang cukup diminati oleh para pengunjung. Hal ini dibuktikan dengan data kunjungan wisatawan ke obyek wisata Kabupaten Karo tahun 2005-2008 terdapat 434.641 wisatawan domestik, 6.483 wisatawan mancanegara dengan jumlah keseluruhannya menjadi 536.065 total kunjungan wisatawan yang memasuki obyek wisata. Jumlah kunjungan dihitung dari jumlah orang yang memasuki obyek wisata melalui tiket/karcis yang terjual. Ditambah dengan jumlah wisatawan yang tidak memasuki obyek wisata sekitar 30% dari data yang ada (khusus tamu Pasar Buah Berastagi, Funland Mikie, dan Villa).

Namun kurun waktu beberapa tahun belakangan ini, pariwisata di kabupaten Karo sepertinya mengalami penurunan karena adanya aktivitas Gunung Sinabung. Letusan gunung Sinabung ini ternyata berdampak terhadap daerah-daerah wisata seperti sedikit berkurangnya rasa kesejukan dan keindahan alamnya. Hal inilah yang kemungkinan menyebabkan menurunnya kunjungan wisata ke daerah kabupaten Karo. Hal ini dilihat dengan data kunjungan wisatawan kabupaten Karo tahun 2010-2015 yang mengalami turun naik, pada tahun 2010-2012 tercatat ±433.421 total kunjungan wisatawan domestik yang datang ke kabupaten Karo. Dan data tahun 2012 menunjukkan adanya penurunan jumlah kunjungan wisatawan khususnya kunjungan wisatawan mancanegara. Dimana dalam data kunjungan wisatawan ke kabupaten Karo oleh Dinas


(17)

3

Pariwisata Kabupaten Karo menunjukkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang pada tahun 2005-2010 berjumlah ±407.898 dan kisaran tahun 2010-2015 berjumlah ±336.743.

Sejak meletusnya salah satu gunung berapi yang ada di Kabupaten Karo yaitu gunung Sinabung yang sudah erupsi sejak tahun 2013 yang lalu memberikan dampak yang negatif bagi kondisi yang ada di Kabupaten karo. Meletusnya gunung Sinabung tersebut menyebabkan banyak orang yang berada di luar Kabupaten Karo merasa takut untuk mengunjungi daerah-daerah wisata yang ada di Kabupaten Karo. Tentunya hal ini akan berdampak buruk pada perkembangan sektor pariwisata di Kabupaten Karo, dan secara tidak langsung juga akan berdampak buruk terhadap Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari sektor pariwisata dan juga akan menyebabkan terjadinya penurunan pendapatan masyarakat setempat yang khususnya tinggal di sekitar daerah wisata di Kabupaten Karo. Dan dengan perkiraan terjadinya penurunan wisatawan ini, ternyata berdampak kepada perekonomian masyarakat yang ada disekitar daerah wisata tersebut. Selain itu diperkirakan juga mempengaruhi pendapatan pemerintah daerah kabupaten Karo.

Berdasarkan latar belakang diataslah penulis tertarik untuk melihat bagaimana “Erupsi Gunung Sinabung Sebagai Destinasi Wisata di Kabupaten Karo ”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti mengungkapkan beberapa identifikasi masalah dalam penelitian ini, antara lain :


(18)

4

1. Perkembangan pariwisata di Kabupaten Karo sebelum terjadinya erupsi Gunung Sinabung.

2. Perubahan tingkat kunjungan wisatawan ke Kab.Karo setelah adanya letusan gunung Sinabung.

3. Perubahan pendapatan masyarakat sekitar daerah tujuan wisata dan pendapatan Pemerintah Kabupaten Karo.

4. Perkembangan pariwisata Kabupaten Karo sesudah terjadinya erupsi Gunung Sinabung.

5. Peranan pemerintah terhadap keadaan pariwisata daerah kabupaten Karo setelah adanya erupsi gunung Sinabung ?

1.3 Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah yang dikemukakan diatas, maka peneliti membatasi permasalahan pada penelitian ini yaitu : “Erupsi Gunung Sinabung Sebagai Destinasi Wisata di Kabupaten Karo)”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana perkembangan pariwisata Kabupaten Karo sebelum adanya erupsi gunung Sinabung ?

2. Bagaimana kenyamanan kunjungan wisatawan setelah adanya letusan gunung Sinabung ?

3. Apa dampak negatif di sekitar daerah wisata setelah terjadinya erupsi gunung Sinabung terhadap pariwisata kabupaten Karo ?


(19)

5

4. Apa dampak positif di sekitar daerah wisata setelah terjadinya erupsi gunung Sinabung terhadap pariwisata kabupaten Karo ?

5. Bagaimana keadaan pendapatan masyarakat sekitar daerah wisata dan pemerintah daerah kabupaten Karo setelah terjadinya erupsi gunung Sinabung ?

6. Bagaimana peranan pemerintah terhadap keadaan pariwisata daerah kabupaten Karo setelah adanya erupsi gunung Sinabung ?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan pariwisata di Kabupaten Karo sebelum adanya letusan gunung Sinabung

2. Untuk mengetahui dampak letusan gunung Sinabung terhadap kenyamanan wisatawan yang mengunjungi Kabupaten Karo.

3. Untuk mengetahui bagaimana dampak negatif dan positif di sekitar daerah wisata kabupaten Karo

4. Untuk mengetahui bagaimana dampak perubahan pendapatan masyarakat sekitar daerah tujuan wisata Kabupaten Karo setelah adanya letusan gunung Sinabung.

5. Untuk mengetahui peranan pemerintah terhadap keadaan pariwisata daerah kabupaten Karo setelah adanya erupsi gunung Sinabung.

1.6 Manfaat Penelitian


(20)

6

1. Bagi penulis, untuk mempertajam kemampuan menulis dalam penulisan karya ilmiah, menambah pengetahuan dan mengasah kemampuan berfikir penulis dalam menyikapi dan menganalisis permasalahan sosial yang terjadi didalam perkembangan pariwisata setelah adanya letusan gunung Sinabung.

2. Bagi Jurusan Pendidikan Sejarah, sebagai data yang dapat menjadi wawasan yang baik mengenai perkembangan pariwisata di Kabupaten Karo.

3. Untuk memperkaya informasi dan wawasan baik Civitas Akademika UNIMED maupun masyarakat tentang perkembangan pariwisata

Kabupaten Karo.

4. Sebagai bahan masukan yang dapat dijadikan sumber bagi peneliti yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut tentang masalah ini.


(21)

81 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1.Obyek dan Daya Tarik Wisata ( ODTW) Kabupaten Karo didominasi oleh ODTW alam, budaya, dan minat khusus. Dilihat dari potensi kepariwisataan, daerah ini memiliki objek wisata menarik meskipun objek wisata yang ada sebagian belum dikelola dengan optimal. Daerah obyek wisata Kabupaten Karo secara garis besar dibagi menjadi 3 kawasan yaitu : Kawasan Wisata Sibayak, Kawasan Wisata Sipiso-Piso, dan Kawasan Wisata Sinabung.

2.Terjadinya erupsi gunung Sinabung, kesejukan dan kealamian di Berastagi, Bukit Gundaling khususnya mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh hujan debu vulkanik yang sering melanda daerah obyek wisata tersebut. Sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman dan terganggunya kesehetah para pengunjung. Dan erupsi ini juga berdampak buruk terhadap Pasar Buah Berastagi, disebabkan karena banyak lahan pertanian di daerah sekitar Gunung Sinabung yang hancur akibat erupsi Gunung Sinabung tersebut. Sehingga pasokan buah dan sayur yang ada di Pasar Buah Berastagi pun sangat berkurang. Kunjunhan wisatawan juga dirasakan sangat menurun dan enggan untuk membeli buah maupun sayuran. Selain itu akibat debu erupsi Gunung Sinabung tersebut, bunga-bunga taman yang ada di kolasi objek wisata ini mengalami kerusakan. Dan menimbulkan kekhawatiran masyarakat untuk mengunjungi Tanah Karo.

3.Beberapa dampak positif dari erupsi gunung Sinabung terhadap pariwisata Kabupaten Karo yaitu kemunculan kegiatan pariwisata di daerah bencana ini yang dapat diinisiasi oleh masyarakat setempat, Masyarakat yang kehilangan mata pencaharian mereka pasca bencana tersebut dapat mengalihkan pekerjaan mereka dengan menjadi pekerja di kawasan volcano tour. Pembukaan kawasan wisata


(22)

82

volcano tour dapat membuka peluang kerja sehingga masyarakat yang pada mulanya kehilangan pekerjaannya kini dapat memiliki aktivitas baru. Adapun jenis-jenis pekerjaan yang dapat dilakukan masyarakat, seperti petugas lapangan, menjual souvenir, membuka warung. Penyedia jasa angkutan motor, dan lain-lain. Berdasarkan uraian tersebut, dapat pula diketahui bahwa ada begitu banyak jenis-jenis kegiatan wisata yang dapat dilakukan oleh wisatawan. Dimana setiap jenis-jenis kegiatan wisata memiliki daya tarik dan keunikannya masing-masing, yang dapat memikat para wisatawan.

4. Walaupun dampak negatif terhadap sektor pariwisata Kabupaten Karo yang ditimbulkan akuibat erupsi gunung Sinabung, tetapi ternyata ada satu peluang yang dapat dikembangkan untuk mendongkrak kembali kepariwisataan Karo dan masih ada sisi positif yang ditimbulkan melalui peristiwa tersebut yaitu munculnya daerah obyek wisata yang baru di Kabupaten Karo seperti peluang yang dapat dikembangkan untuk mendongkrak kembali kepariwisataan Karo, yaitu dengan mengembangkan konsep volcano-tourism (wisata gunung api) 5. Belum adanya penanggulangan baru yang khusus dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo untuk menanggulangi kelesuan sektor pariwisata Kabupaten Karo pasca erupsi gunung Sinabung, tetapi hanya melakukan pengolahan kembali terhadap strategi dan program yang telah ada sebelumnya. Seperti melaksanakan kembali kegiatan pesta bunga dan buah Berastagi yang telah lama tidak diadakan, yang bertujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa masih banyak obyek wisata di Kabupaten Karo yang berada pada zona aman dari erupsi gunung Sinabung. Dan masih rendahnya tingkat promosi dan pemasaran untuk seluruh obyek wisata yang ada di Kabupaten Karo.

5.2 Saran

Adapun yang menjadi saran peneliti untuk pengembangan pariwisata Kabupaten Karo ini adalah :

1. Bagi Pemerintah yang mengelola dan memiliki kewajiban untuk pengembangan pariwisata Kabupaten Karo ini


(23)

83

hendaknya lebih bekerja keras lagi dan melaksanakan rencana-rencana pengembangan strategis yang telah disiapkan untuk mendongkrak kembali peningkatan pariwisata Kabupaten Karo. Meningkatkan promosi akan obyek wisata lama dan memberikan akses-akses serta peluang untuk mengembangkannya sehingga masyarakat luas lebih mengenal daerah obyek wisata-wisata yang jarang di-ekspose keluar. Dan untuk mengembangkan dan mem-promosikan obyek wisata atau kegiatan wisata baru seperti volcano-tourism dan daerah relokasi Sioasar . Daerah-daerah obyek wisata dan kegiatan wisata ini tentu saja akan menjadi daya tarik wisata yang baru bagi wisatawan atau pengunjung mancanegara maupun domestik. Hal ini akan menjadikan pendapatan daerah kabupatan Karo akan meningkat lewat naiknya pendapatan para masyarakat, pelaku bisnis wisata, dan para aktivis pariwisata. Dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar lokasi obyek wisata mengenai sadar wisata, menjaga dan melestarikan lingkungan, menjaga kebersihan serta ketertiban dan keamanan.

2. Dan sebagai orang sejarah, peneliti menyarankan untuk daerah sekitaran gunung Sinabung yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung, seperti Desa Simacem,Bekerah dan yang lain yang sudah di relokasi ke daerah pemukiman baru, ada baiknya wilayah ini dijadikan sebuah wilayah konservasi atau sebuah situs untuk menjaga keaslian daerah tersebut, agar wilayah ini juga menjadi salah satu bukti penginggalan bahwa ada pemukiman masyarakat Karo dulunya disana, dam memperlihatkan dampak erupsi gunung Sinabung secara nyata untuk tahun-tahun mendatang.

3. Bagi masyarakat Kabupaten Karo yang khususnya berdomisili atau tinggal di sekitaran daerah obyek wisata untuk tetap sadar


(24)

84

wisata, menjaga dan melestarikan lingkungan, menjaga kebersihan serta ketertiban dan keamanan dan menciptakan Sapta Pesona agar wisatawan mancanegara maupun domestik tetap berkunjung dan nyaman untuk datang kembali. Yang dimana hal ini akan sangat membantu pemerintah dalam melakukan tugasnya dan memberikan keuntungan juga kepada masyarakat.


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2015. Statistik Daerah Kecamatan Berastagi . Katalog BPS : 1101002.1211100. Penerbit : Badan statistik kabupaten Karo. Karo

Hadinoto, Kusudianto. 1996. Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata. Jakarta: UI Press.

Erfurt-Cooper, P., & Cooper, M. (2010). Conclusions and Recommendations. Dalam P. Erfurt-Cooper, & M. Cooper, Volcano and Geothermal Tourism: Sustainable Geo-resources for Leisure and Recreation

Pendit, Nyoman S.1990. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradnya Paramita

Petford, N., & al, e. (2010). On the Economics and Social Typology of Volcano Tourism with Special Reference to Montserrat, West Indies. Dalam P. Ertfud-Cooper, & M. Ertfud-Cooper, Volcano and geothermal tourism : Sustainable Geo-resources for Leisure and Recreation.

Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi sejarah. Penerbit Ombak. Yogyakarta.

Spillane, James J. 1987. Ekonomi Pariwisata : sejarah dan prospeknya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-dasar Pariwisata. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Suwardjoko P. Warpani dan Warpani Indira P. 2007. Pariwisata Dalam Tata Ruang Wilayah. Bandung: ITB Press

Wardiyanto dan M.Baiquni. 2011. Perencanaan Pengembangan Pariwisata. Bandung: Lubuk Agung.


(26)

Sumber Jurnal :

Barus, Laura. 2014. Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo Dalam Mengembangkan Sektor Pariwisata. Medan: USU Press.

Demartoto, Argyo. 2008. Strategi Pengembangan Obyek Wisata Pedesaan Oleh Pelaku Wisata di Kabupaten Boyolali. Surakarta: UNS Press.

Sumber Internet :

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT

diakses pada tanggal 9 Oktober 2015, pukul 21:37 WIB https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Karo

diakses pada tanggal 13 Oktober 2015, pukul 21:20 WIB

https://karonewsupdate.wordpress.com/2014/10/24akibat-erupsi-sinabung- pariwisata-karomerugi-rp-10-miliar

diakses pada tanggal 15 Oktober 2015, pukul 21:35 WIB

http://www.google.co.id/url?q=http://www.cifor.org/acm/download/pub/Kabar/Ka bar%252019.pdf

diakses pada tanggal 3 Februari, pukul 21:42 WIB

http://dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/PENGEMBANGAN-WISATA- BERBASIS-MASYARAKAT-COMMUNITY-BASED-TOURISM-DI-DESA- MALASARI-TAMAN-NASIONAL-GUNUNG-HALIMUN-SALAK.pdf,


(1)

81

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1.Obyek dan Daya Tarik Wisata ( ODTW) Kabupaten Karo didominasi oleh ODTW alam, budaya, dan minat khusus. Dilihat dari potensi kepariwisataan, daerah ini memiliki objek wisata menarik meskipun objek wisata yang ada sebagian belum dikelola dengan optimal. Daerah obyek wisata Kabupaten Karo secara garis besar dibagi menjadi 3 kawasan yaitu : Kawasan Wisata Sibayak, Kawasan Wisata Sipiso-Piso, dan Kawasan Wisata Sinabung.

2.Terjadinya erupsi gunung Sinabung, kesejukan dan kealamian di Berastagi, Bukit Gundaling khususnya mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh hujan debu vulkanik yang sering melanda daerah obyek wisata tersebut. Sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman dan terganggunya kesehetah para pengunjung. Dan erupsi ini juga berdampak buruk terhadap Pasar Buah Berastagi, disebabkan karena banyak lahan pertanian di daerah sekitar Gunung Sinabung yang hancur akibat erupsi Gunung Sinabung tersebut. Sehingga pasokan buah dan sayur yang ada di Pasar Buah Berastagi pun sangat berkurang. Kunjunhan wisatawan juga dirasakan sangat menurun dan enggan untuk membeli buah maupun sayuran. Selain itu akibat debu erupsi Gunung Sinabung tersebut, bunga-bunga taman yang ada di kolasi objek wisata ini mengalami kerusakan. Dan menimbulkan kekhawatiran masyarakat untuk mengunjungi Tanah Karo.

3.Beberapa dampak positif dari erupsi gunung Sinabung terhadap pariwisata Kabupaten Karo yaitu kemunculan kegiatan pariwisata di daerah bencana ini yang dapat diinisiasi oleh masyarakat setempat, Masyarakat yang kehilangan mata pencaharian mereka pasca bencana tersebut dapat mengalihkan pekerjaan mereka dengan menjadi pekerja di kawasan volcano tour. Pembukaan kawasan wisata


(2)

82

volcano tour dapat membuka peluang kerja sehingga masyarakat yang pada mulanya kehilangan pekerjaannya kini dapat memiliki aktivitas baru. Adapun jenis-jenis pekerjaan yang dapat dilakukan masyarakat, seperti petugas lapangan, menjual souvenir, membuka warung. Penyedia jasa angkutan motor, dan lain-lain. Berdasarkan uraian tersebut, dapat pula diketahui bahwa ada begitu banyak jenis-jenis kegiatan wisata yang dapat dilakukan oleh wisatawan. Dimana setiap jenis-jenis kegiatan wisata memiliki daya tarik dan keunikannya masing-masing, yang dapat memikat para wisatawan.

4. Walaupun dampak negatif terhadap sektor pariwisata Kabupaten Karo yang ditimbulkan akuibat erupsi gunung Sinabung, tetapi ternyata ada satu peluang yang dapat dikembangkan untuk mendongkrak kembali kepariwisataan Karo dan masih ada sisi positif yang ditimbulkan melalui peristiwa tersebut yaitu munculnya daerah obyek wisata yang baru di Kabupaten Karo seperti peluang yang dapat dikembangkan untuk mendongkrak kembali kepariwisataan Karo, yaitu dengan mengembangkan konsep volcano-tourism (wisata gunung api) 5. Belum adanya penanggulangan baru yang khusus dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo untuk menanggulangi kelesuan sektor pariwisata Kabupaten Karo pasca erupsi gunung Sinabung, tetapi hanya melakukan pengolahan kembali terhadap strategi dan program yang telah ada sebelumnya. Seperti melaksanakan kembali kegiatan pesta bunga dan buah Berastagi yang telah lama tidak diadakan, yang bertujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa masih banyak obyek wisata di Kabupaten Karo yang berada pada zona aman dari erupsi gunung Sinabung. Dan masih rendahnya tingkat promosi dan pemasaran untuk seluruh obyek wisata yang ada di Kabupaten Karo.

5.2 Saran

Adapun yang menjadi saran peneliti untuk pengembangan pariwisata Kabupaten Karo ini adalah :

1. Bagi Pemerintah yang mengelola dan memiliki kewajiban untuk pengembangan pariwisata Kabupaten Karo ini


(3)

hendaknya lebih bekerja keras lagi dan melaksanakan rencana-rencana pengembangan strategis yang telah disiapkan untuk mendongkrak kembali peningkatan pariwisata Kabupaten Karo. Meningkatkan promosi akan obyek wisata lama dan memberikan akses-akses serta peluang untuk mengembangkannya sehingga masyarakat luas lebih mengenal daerah obyek wisata-wisata yang jarang di-ekspose keluar. Dan untuk mengembangkan dan mem-promosikan obyek wisata atau kegiatan wisata baru seperti volcano-tourism dan daerah relokasi Sioasar . Daerah-daerah obyek wisata dan kegiatan wisata ini tentu saja akan menjadi daya tarik wisata yang baru bagi wisatawan atau pengunjung mancanegara maupun domestik. Hal ini akan menjadikan pendapatan daerah kabupatan Karo akan meningkat lewat naiknya pendapatan para masyarakat, pelaku bisnis wisata, dan para aktivis pariwisata. Dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar lokasi obyek wisata mengenai sadar wisata, menjaga dan melestarikan lingkungan, menjaga kebersihan serta ketertiban dan keamanan.

2. Dan sebagai orang sejarah, peneliti menyarankan untuk daerah sekitaran gunung Sinabung yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung, seperti Desa Simacem,Bekerah dan yang lain yang sudah di relokasi ke daerah pemukiman baru, ada baiknya wilayah ini dijadikan sebuah wilayah konservasi atau sebuah situs untuk menjaga keaslian daerah tersebut, agar wilayah ini juga menjadi salah satu bukti penginggalan bahwa ada pemukiman masyarakat Karo dulunya disana, dam memperlihatkan dampak erupsi gunung Sinabung secara nyata untuk tahun-tahun mendatang.

3. Bagi masyarakat Kabupaten Karo yang khususnya berdomisili atau tinggal di sekitaran daerah obyek wisata untuk tetap sadar


(4)

84

wisata, menjaga dan melestarikan lingkungan, menjaga kebersihan serta ketertiban dan keamanan dan menciptakan Sapta Pesona agar wisatawan mancanegara maupun domestik tetap berkunjung dan nyaman untuk datang kembali. Yang dimana hal ini akan sangat membantu pemerintah dalam melakukan tugasnya dan memberikan keuntungan juga kepada masyarakat.


(5)

: 1101002.1211100. Penerbit : Badan statistik kabupaten Karo. Karo

Hadinoto, Kusudianto. 1996. Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata. Jakarta: UI Press.

Erfurt-Cooper, P., & Cooper, M. (2010). Conclusions and Recommendations. Dalam P. Erfurt-Cooper, & M. Cooper, Volcano and Geothermal Tourism: Sustainable Geo-resources for Leisure and Recreation

Pendit, Nyoman S.1990. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradnya Paramita

Petford, N., & al, e. (2010). On the Economics and Social Typology of Volcano Tourism with Special Reference to Montserrat, West Indies. Dalam P. Ertfud-Cooper, & M. Ertfud-Cooper, Volcano and geothermal tourism : Sustainable Geo-resources for Leisure and Recreation.

Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi sejarah. Penerbit Ombak. Yogyakarta.

Spillane, James J. 1987. Ekonomi Pariwisata : sejarah dan prospeknya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-dasar Pariwisata. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Suwardjoko P. Warpani dan Warpani Indira P. 2007. Pariwisata Dalam Tata Ruang

Wilayah. Bandung: ITB Press

Wardiyanto dan M.Baiquni. 2011. Perencanaan Pengembangan Pariwisata. Bandung: Lubuk Agung.


(6)

Sumber Jurnal :

Barus, Laura. 2014. Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo Dalam Mengembangkan Sektor Pariwisata. Medan: USU Press.

Demartoto, Argyo. 2008. Strategi Pengembangan Obyek Wisata Pedesaan Oleh Pelaku Wisata di Kabupaten Boyolali. Surakarta: UNS Press.

Sumber Internet :

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT

diakses pada tanggal 9 Oktober 2015, pukul 21:37 WIB https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Karo

diakses pada tanggal 13 Oktober 2015, pukul 21:20 WIB

https://karonewsupdate.wordpress.com/2014/10/24akibat-erupsi-sinabung- pariwisata-karomerugi-rp-10-miliar

diakses pada tanggal 15 Oktober 2015, pukul 21:35 WIB

http://www.google.co.id/url?q=http://www.cifor.org/acm/download/pub/Kabar/Ka bar%252019.pdf

diakses pada tanggal 3 Februari, pukul 21:42 WIB

http://dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/PENGEMBANGAN-WISATA- BERBASIS-MASYARAKAT-COMMUNITY-BASED-TOURISM-DI-DESA- MALASARI-TAMAN-NASIONAL-GUNUNG-HALIMUN-SALAK.pdf,