Efek Tunggal Bahan Organik

Kadar N, P, dan K Tanah, Serapan N, P, dan K, dan Pertumbuhan Tanaman Pada Masa Vegetatif Pada Aplikasi Bahan Organik dan Pupuk Anorganik

a. Efek Tunggal Bahan Organik

Pemberian jerami cacah dan pupuk kandang sapi tidak berpengaruh nyata meningkatkan N-Total tanah. Nilai N-total tertinggi terdapat pada perlakuan B3 jerami cacah yaitu 0.112 dan terendah pada perlakuan B0 kontrol yaitu 0.105. Hal ini disebabkan karena jerami cacah mengandung kadar N yang lebih tinggi daripada pupuk kandang yaitu sebesar 1.54 sedangkan pupuk kandang 1.24, sehingga pada perlakuan yang menggunakan jerami cacah: pupuk kandang sapi 1:1 akan menghasilkan nilai N yang tinggi juga dimana jerami cacah dan pupuk kandang sapi yang diberikan ke tanah juga telah mengalami mineralisasi oleh mikroorganisme setelah ± 10 minggu diberikan dalam tanah. Hal ini juga disebabkan karena adanya tindakan pengembalian jerami cacah dan pupuk kandang sapi dalam bentuk bahan organik yang dapat mengurangi kehilangan N pada tanaman. Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan Sutejo 2007 yang menyatakan pemberian pupuk kandang dapat meningkatkan ketersediaan hara N, P, dan K di dalam larutan menjadi seimbang, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman. Meningkatnya serapan N tanaman menunjukkkan bahwa pertumbuhan tanaman juga baik. Nilai serapan N tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan B1 pupuk kandang sapi yaitu 64.71 gtanaman dan terendah pada perlakuan B0 kontrol yaitu 30.56 gtanaman. Meningkatnya serapan N tanaman juga sejalan dengan meningkatnya jumlah anakan, tapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Hal ini disebabkan karena pengaruh pemberian bahan organik belum nampak pada pertumbuhan tanaman. Hal ini sesuai dengan pernyataan Arafah dan Sirappa 2003 yang menyatakan peranan penting dari bahan organik dalam upaya Universitas Sumatera Utara memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah, baik dari aspek kimia, fisika, dan biologi tanah. Belum nampaknya pengaruh dari pupuk organik jerami terhadap pertumbuhan dan hasil diduga karena pemberian jerami baru dilakukan pada musim tanam tersebut, disamping dosisnya yang masih rendah. Jumlah anakan yang tertinggi pada perlakuan B2 pupuk kandang sapi yaitu 12.16. Pemberian bahan organik berupa jerami cacah dan pupuk kandang sapi dapat meningkatkan jumlah anakan, bobot tajuk, dan bobot akar tanaman. Peningkatan ini disebabkan karena hara N merupakan unsur hara yang sangat penting untuk pertumbuhan vegetatif. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hardjowigeno 2003 yang menyatakan bahwa salah satu fungsi N adalah memperbaiki pertumbuhan tanaman selama masa vegetatif, pembentukan protein, penyususn utama berat kering tanaman, dan membantu tanaman agar tidak mudah terserang penyakit. Pemberian jerami cacah dan pupuk kandang sapi berpengaruh nyata meningkatkan P-tersedia tanah. Nilai P tertinggi terdapat pada perlakuan B4 jerami cacah : pupuk kandang sapi 2:1 yaitu 36.58 ppm dan terendah pada perlakuan B0 kontrol yaitu 18.18 ppm. Hal ini mungkin disebabkan bahan organik berupa jerami cacah lebih cepat terdekomposisi dalam keadaan anaerob dibandingkan dengan pupuk kandang sapi dimana racio CN pupuk kandang adalah 13.02 dan jerami cacah 27.85 sehingga lebih cepat tersedia di dalam tanah karena lebih cepat mengalami mineralisasi. Hal ini juga disebabkan akibat tata air pada metode SRI yang menggunakan sistem air macak-macak sehingga O 2 lebih tersedia yang mengakibatkan aktivitas mikroorganisme meningkat dan dapat mengurai bahan organik secara sempurna dan juga akar tanaman yang mengandung eksudat sehingga menambah unsur hara bagi tanah. Universitas Sumatera Utara Hal ini juga disebabkan karena fosfat masuk ke dalam tanah melalui proses dekomposisi oleh tanaman dan jasad renik karena adanya pupuk organik yang menghasilkan asam-asam organik dan O 2 Meningkatnya P-tersedia tanah juga menyebabkan serapan P tanaman. Nilai serapan P tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan B1jerami cacah yaitu 8.94gtanaman dan terendah pada perlakuan B0 kontrol yaitu 5.70 gtanaman. Meningkatnya serapan P-tanah juga meningkatkan bobot tajuk dan bobot akar tanaman, tinggi tanaman, dan jumlah anakan. Hal ini diduga karena bahan organik yang diberikan dapat diserap tanaman dengan baik. Hal ini juga didukung oleh pernyataan Souri 2001 yang menyatakan bahwa keistimewaan penggunaan pupuk kandang antara lain adalah: meningkatkan kapasitas tukar kation sehingga hara yang terdapat di dalam tanah mudah tersedia bagi tanaman, mencegah hilangnya hara pupuk dari dalam tanah akibat proses pencucian oleh air hujan atau air irigasi yang menyebabkan pemberian bahan organik terutama pupuk kandang berpengaruh nyata meningkatkan P-tersedia tanah dan serapan P tanaman. . Pemberian jerami cacah dan pupuk kandang sapi tidak berpengaruh nyata meningkatkan K-dd tanah. Hal ini mungkin disebabkan pada tanah sudah terdapat K tanah sehingga tidak perlu unsur K lagi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Adiningih, dkk, 2000 yang menyatakan tanah dengan status hara K sedang sampai tinggi umumnya tidak menunjukkan tanggap terhadap pemupukan K. Pada tanah yang berstatus K sedang dan tinggi tidak perlu diberi pupuk K karena kebutuhan K padi sawah sudah terpenuhi dari K tanah, sumbangan K dari air irigasi dan penngembalian jerami sisa panen. Pemberian jerami cacah, pupuk kandang sapi berpengaruh nyata meningkatkan serapan K tanaman. Nilai serapan K tertinggi terdapat pada perlakuan Universitas Sumatera Utara B3 yaitu 34.92 gtanaman dan terendah pada perlakuan B0 yaitu 26.76 gtanaman. Hal ini terjadi karena pada jerami cacah mengandung K yang dapat diserap tanaman. Hal ini didukung oleh pernyataan Lubis 2009 yang menyatakan bahwa hara K yang bersumber dari jerami, pupuk kandang cukup tersedia serta tanggap tanaman padi tercapai karena kalium yang diberikan membantu dalam meningkatkan pertumbuhan anakan. Hal ini juga disebabkan karena kondisi air yang macak-macak sehingga menyebabkan jumlah anakan banyak pada awal pertumbuhan. Hal ini juga diduga disebabkan karena drainase yang buruk sehingga potensial redoks sangat rendah. Harahap 2008 yang menyatakan serapan hara K cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya masa inkubasi pada jerami, begitu juga dengan komponen jumlah anakan dan tinggi tanaman. Selain itu pemberian bahan organik dengan mempunyai CN yang cukup tinggi menyebabkan aktivitas mikroorganisme meningkat dan mengambil unsur hara untuk perkembangan dirinya sendiri. Kemungkinan bahan organik yang diberikan tanpa terlebih dahulu diinkubasi belum tersedia bagi tanaman.

b. Efek Tunggal Pupuk Anorganik