PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS KELAS X SEMESTER II DI SMA NEGERI 1 STABAT T.P. 2015/2016.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK FLUIDA STATIS KELAS X SEMESTER II
DI SMA NEGERI 1 STABAT T.P. 2015/2016
Oleh :
Atikah Putri Lubis
4121121002
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
ii
RIWAYAT HIDUP
Atikah Putri Lubis dilahirkan di Medan, pada tanggal 21 Januari 1995. Ayah bernama
Irsan Hakim Lubis dan ibu bernama Linda Ardiani dan merupakan anak pertama dari dua
bersaudara. Pada tahun 2000 penulis masuk SD Negeri 064972 Medan dan lulus pada tahun
2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 6 Medan dan lulus pada
tahun 2009. Kemudian pada tahun 2009, penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah
atas ke SMA Negeri 6 Medan dan lulus pada tahun 2012. Kemudian pada tahun 2012, penulis
diterima di Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED) melalui jalur SNMPTN
Undangan.
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK FLUIDA STATIS KELAS X SEMESTER II
DI SMA NEGERI 1 STABAT T.P. 2015/2016
Atikah Putri Lubis (NIM. 4121121002)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
Inquiry Training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida statis
kelas x semester II di SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan Pretest-Postest
Control Group Design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X
semester II SMA Negeri 1 Stabat yang terdiri dari 10 kelas dengan jumlah siswa
335 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling
dengan mengambil 2 kelas, yaitu kelas X2 sebagai kelas eksperimen yang
berjumlah 39 orang dan kelas X1 kelas kontrol yang berjumlah 38 orang.
Instrumen digunakan yaitu instrumen tes hasil belajar dalam bentuk uraian
dengan jumlah 10 soal yang telah divalidasi dan lembar observasi aktivitas siswa
diamati oleh dua observer dan dianalisis secara deskriptif. Uji hipotesis
menggunakan uji t dengan ∝= 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas
eksperimen = 21,47 dengan SD = 5,89 dan kelas kontrol = 21,26 dengan SD =
5,84. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1,02 dan Ftabel = 1,72, sehingga
Fhitung < Ftabel, maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Hasil
analisis data dari uji beda menggunakan uji t dua pihak diperoleh thitung = 0,159
< ttabel = 1,995, Ho diterima berarti kedua kelas memiliki kemampuan awal yang
sama. Nilai rata-rata postes untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah
70,25 dan 61,68. Dari hasil observasi aktivitas belajar siswa dari pertemuan I
sampai pertemuan IV, diperoleh nilai rata-rata aktivitas siswa di kelas
eksperimen sebesar 77,15 dengan kategori aktif dan nilai rata-rata aktivitas di
kelas kontrol sebesar 50,81 dengan kategori cukup aktif. Hasil uji t satu pihak
diperoleh thitung = 4,19 dan ttabel = 1,67 sehingga thitung > ttabel maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Dari hasil uji t bahwa ada pengaruh model pembelajaran Inquiry
Training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Fluida Statis kelas X
Semester II SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016.
Kata Kunci : Inquiry Training, Hasil Belajar, Quasi Eksperimen
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala karuniaNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry
Training Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Fluida Statis Kelas X
Semester II di SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016”, disusun untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Drs. Juniar Hutahaean, M.Si. sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penulisan
proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs.J.B Sinuraya, M.Pd., Ibu Dra. Ratna Tanjung,
M.Pd, dan Bapak Drs.Jonny H Panggabean, M.Si. sebagai dosen penguji I, II, III
yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana
penelitian sampai selesainya skripsi ini. Ucapan terimakasih juga penulis
sampaikan kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd. selaku dekan MIPA Unimed dan
Bapak Drs. Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua jurusan Fisika. Ucapan
terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya,
M.Pd. selaku ketua Prodi Pendidikan Fisika dan penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Purwanto, S.Si, M.Pd. sebagai dosen Pembimbing
Akademik dan seluruh dosen dan staf pegawai di Jurusan Fisika Unimed yang
sudah membantu Penulis. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada
Purwito, S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Stabat, Bapak Drs.
Suherman, M.Pd dan Ibu Dra. Eriati selaku guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat,
yang telah membantu dalam penelitian dan seluruh staf pegawai yang telah
membantu penulis dalam melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Keluarga tercinta,
Ayahanda Ir.Irsan Hakim Lubis dan Ibunda Linda Ardiani, adik tercinta Rinaldi
Putra Lubis, Putri Liza, Arya, Nenek tersayang, Uo Nelly, ibuk adek, Tante Yeni,
v
om( Zainul, Dian, Zulham, Budi, Saragih) , Unde, Abang Sepupu (muhammad
Kadri, Reza, Rezi, Fandy), kakak Sepupu (Sarah, Finy) dan seluruh keluarga besar
telah memberikan dukungan, semangat, doa, moril dan materil dari awal
perkuliahan sampai selesai penyusunan skripsi ini.
Selain itu penulis ucapkan teristimewa terimakasih kepada teman, sahabat,
musuh, Hariadi yang telah memberikan saya banyak arti kehidupan, sahabat
tersayang dari SMP Ismira, Lia, dan M.Fahmi, serta teman dari SMA Nurul S, IB,
Iqbal, Juned dan yang lainnya serta juwairiah yang mengajarkan saya untuk selalu
santai tapi fokus, Eka Murti yang mengajarkan saya untuk bisa memahami teman,
serta teman-teman seperjuangan Syariva,Veronicawati ,Sarana, dan Victorya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada rekan-rekan di Asisten
Laboratorium Fisika Umum yang sudah seperti keluarga kedua di kampus Khoirul
ican, Siti anisa, Inggit, Nurul, Rizki Syafina, Putri( Srijayanti, Ermin, Desvianita),
Nida, Nadia dan yang lainnya yang sudah memberikan semangat dan motifasi
serta teman-teman seperjuangan Fisika Dik C 2012 (Andriko, Afika, Anzar, Sulis,
Nurlia, Rika, Listri dan yang lainnya), juga kepada keluarga PPL Stabat Kak Tari
dan keluarga serta seluruh teman-teman Fisika Unimed 2012 yang telah
memberikan masukan dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini dengan baik dan seluruh teman-teman yang tidak disebutkan satu persatu yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini
dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.
Medan,
Penulis,
Juni 2016
Atikah Putri Lubis
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
xi
Daftar Lampiran
xii
Bab I Pendahuluan
1.1
Latar Belakang Masalah
1
1.2
Identifikasi Masalah
6
1.3
Batasan Masalah
6
1.4
Rumusan Masalah
7
1.5
Tujuan Penelitian
7
1.6
Manfaat Penelitian
8
1.7
Defenisi Operasional
8
Bab II Tinjauan Pustaka
2.1
Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
9
2.1.2
Prinsip-prinsip Belajar
10
2.1.3
Hasil Belajar
11
2.1.4
Aktivitas Belajar
12
2.1.5
Pengertian Pembelajaran
13
2.1.5.1 Pembelajaran Langsung dan Tidak Langsung
14
2.1.5.2 Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
15
2.1.5.3 Langkah-langkah Umum Pembelajaran dengan
16
Pendekatan saintifik
2.1.6
Jenis- Jenis Inquiry
17
2.1.7
Pengertian Model Pembelajaran
18
2.1.8 Model Pembelajaran Inquiry Training
18
2.1.8.1 Sistem Pendukung model pembelajaran
24
vii
Inquiry Training
2.1.8.2 Sistem sosial model pembelajaran
24
Inquiry Training
2.1.8.3 Dampak-dampak Instruksional dan
24
Pengiring Model Pembelajaran Inquiry Training
2.1.9
Keunggulan model pembelajaran Inquiry Training
2.1.10 Hasil-hasil penelitian dengan Menerapkan
25
25
model pembelajaran Inquiry Training
2.1.11 Pembelajaran Konvensional
26
2.1.12 Materi Pembelajaran
27
2.1.12.1Fluida Statis
27
2.2
Kerangka Konseptual
44
2.3
Hipotesis Penelitian
45
Bab III Metode Penelitian
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1
Populasi Penelitian
47
3.2.1
Sampel Penelitian
47
3.3
Variabel Penelitian
47
3.3.1
Variabel Bebas
47
3.3.2
Variabel Terikat
47
3.4
Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
47
3.5
Prosedur Penelitian
48
3.6
Instrumen Penelitian
3.6.1
Wawancara Guru
49
3.6.2
Angket Siswa
49
3.6.3
Tes Hasil Belajar
50
3.6.4
Instrumen Aktivitas Siswa
51
3.7
Validitas Tes Hasil Belajar
3.7.1 Validitas Isi
3.8
Teknik Analisis Data
3.8.1
Menghitung nilai rata-rata dan standar deviasi
47
52
53
viii
3.8.2 Uji Normalitas
53
3.8.3 Uji Homogenitas Data
54
3.8.4 Pengujian Hipotesis
54
3.8.4.1 Uji kesamaan rata-rata pretest (uji t dua pihak)
54
3.8.4.2 Uji kesamaan rata-rata postest (uji t satu pihak)
55
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1
Deskripsi Data Penelitian
57
4.1.1
Data Pretes Kelas Eksperimen dan
57
Kelas Kontrol
4.1.2
Data Postes Kelas Eksperimen dan
58
Kelas Kontrol
4.2
Pengujian Analisa Data
59
4.2.1
Uji Normalitas
59
4.2.2
Uji Homogenitas
60
4.2.3
Uji Hipotesis
60
4.3
Observasi Aktivitas
61
4.3.1
Perlakuan Dalam Pelaksanaan Penelitian
63
4.4
Pembahasan Hasil Penelitian
71
Bab V Hasil Penelitian dan Pembahasan
5.1
Kesimpulan
76
5.2
Saran
76
Daftar Pustaka
78
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Pemanfaatan Konsep Tekanan
29
Gambar 2.2
Akuarium Berisi Zat Cair
29
Gambar 2.3
Gaya-Gaya Yang Bekerja Pada Fluida Dalam
30
Keadaan Setimbang
Gambar 2.4
Tekanan Zat cair
32
Gambar 2.5
Tekanan Hidrostatik dalam bejana berhubungan
32
pada kedalaman yang sama
Gambar 2.6
Pengukur Tekanan
33
Gambar 2.7
Prinsip Kerja Sebuah Dongkrak Hidrolik
34
Gambar 2.8
Penerapan Hukum Pascal Dalam Kehidupan Sehari-Hari
35
Gambar 2.9
Volume Fluida Yang Dipindahkan Oleh Benda
35
Gambar 2.10 Dua Buah Gaya Pada Benda Yang Tercelup
36
Dalam Zat Cair
Gambar 2.11 Kondisi Benda Mengapung Dalam Fluida
37
Gambar 2.12
Kondisi Benda Melayang Dalam Fluida
37
Gambar 2.13 Kondisi Benda Tenggelam Dalam Fluida
38
Gambar 2.14 Partikel yang ditarik oleh gaya
38
yang sama besar kesegala arah
Gambar 2.15 Contoh Lain Dari Tegangan Permukaan
39
Gambar 2.16 Sudut Kontak Yang Dibentuk Oleh Air-Kaca
40
dan Raksa- kaca
Gambar 2.17 Sebuah Pipa Dicelupkan Ke Dalam Cairan
41
Sehingga Cairan Dalam Pipa Akan Naik (a) Jika Θ < 90°
dan Akan Turun Jika (b) Θ > 90°
Gambar 2.18 Gaya-gaya yang bekerja pada benda
43
yang bergerak dalam Fluida
Gambar 4.1
Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen
58
dan Kelas Kontrol
Gambar 4.2
Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen
59
dan Kelas Kontrol
Gambar 4.3
Diagram Batang Data Aktivitas Siswa
62
x
Gambar 4.4
Diagram Nilai Rata-Rata Praktikum
64
Gambar 4.5
Diagram Nilai Rata-Rata LKS Kelompok
64
Gambar 4.6
Diagram Nilai Rata-Rata Setiap Praktikum
65
Gambar 4.7
Diagram Nilai Rata-Rata Penilaian Aktivitas
66
Gambar 4.8
Diagram Nilai Rata-Rata Kegiatan Aktivitas
67
Gambar 4.9
Diagram Nilai Rata-Rata Aktivitas Setiap Pertemuan
67
Gambar 4.10 Grafik hubungan nilai pretes, aktivitas dan
postes siswa pada kelas eksperimen berdasarkan
urutan nilai aktivitas.
68
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Kegiatan Pembelajaran melalui pendekatan scientific
17
Tabel 2.2
Sintaks Inquiry Training
22
Tabel 2.3
Hasil Penelitian Terdahulu
25
Tabel 3.1
Desain penelitian Two Group (pretes dan postes )
48
Tabel 3.2
Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar
50
Pada Materi Pokok Fluida Statis
Tabel 3.3
Kriteria Penyekoran Tes Uraian
50
Tabel 3.4
Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Siswa
51
Tabel 3.5
Interpretasi kategori aktivitas siswa
52
Tabel 4.1
Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
57
Tabel 4.2
Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
58
Tabel 4.3
Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas
59
Tabel 4.4
Ringkasan Perhitungan Uji Homogenitas
60
Tabel 4.5
Ringkasan Perhitungan Uji t Data Pretes ( Uji t dua pihak) 60
Tabel 4.6
Ringkasan Perhitungan Uji t Data Postes (Uji t satu pihak) 61
Tabel 4.7
Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa
61
Tabel 4.8
Nilai LKS Kelompok Selama 4 Praktikum
63
Tabel 4.9
Nilai Rata-Rata Penilaian Aktivitas
65
Tabel 4.10
Hasil Observasi Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
69
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1
81
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2
91
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3
99
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4
107
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa (LKS) 1
116
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa (LKS) 2
120
Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa (LKS) 3
123
Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa (LKS) 4
127
Lampiran 9 Soal Postes 01
130
Lampiran 10 Soal Postes 02
131
Lampiran 11 Soal Postes 03
132
Lampiran 12 Soal Postes 04
133
Lampiran 13 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar
134
Lampiran 14 Soal Tes Hasil Belajar
145
Lampiran 15 Pedoman Penilaian Aktivitas Belajar Siswa
147
Lampiran 16 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
148
Lampiran 17 Kunci Jawaban
149
Lampiran 18 Tabulasi Jawaban Pretes Kelas Eksperimen
164
Lampiran 19 Tabulasi Jawaban Pretes Kelas Kontrol
166
Lampiran 20 Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
168
Lampiran 21 Tabulasi Jawaban Postes Kelas Eksperimen
169
Lampiran 22 Tabulasi Jawaban Postes Kelas Kontrol
171
Lampiran 23 Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
173
Lampiran 24 Perhitungan Rata-rata,Standar Deviasi dan Varians
174
Lampiran 25 Uji Normalitas Data
178
Lampiran 26 Uji Homogenitas Pretes dan Postes
183
Lampiran 27 Uji Hipotesis
185
Lampiran 28 Nilai Lks Kelompok Selama Eksperimen
189
Lampiran 29 Lembar Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
190
Lampiran 30 Lembar Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol
206
Lampiran 31 Rata-rata Aktivitas Inquiry Training Setiap Pertemuan
222
xiii
Lampiran 32 Rata-rata Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen
223
Lampiran 33 Rata-rata Aktivitas Siswa Kelas Kontrol
224
Lampiran 34 Dokumentasi Penelitian
225
Lampiran 35 Daftar Nilai Kritis untuk Uji Liliefors
230
Lampiran 36 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z
231
Lampiran 37 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi F
232
Lampiran 38 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi t
234
Lampiran 39 Validasi Instrumen Tes
235
Lampiran 40 Surat Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi
241
Lampiran 41 Surat Ijin Observasi
242
Lampiran 42 Surat Selesai Melaksanakan Observasi
243
Lampiran 43 Surat Ijin Penelitian
244
Lampiran 44 Surat Selesai Melaksanakan Penelitian
245
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia
saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan
tuntutan pembangunan secara tahap demi tahap. Pendidikan yang dikelola dengan
tertib, teratur, efektif dan efisien akan mampu mempercepat jalannya proses
pembudayaan bangsa yang berdasarkan pokok pada penciptaan kesejahteraan
umum dan pencerdasan kehidupan bangsa Indonesia. Sehubungan dengan hal
tersebut komisi tentang pendidikan abad ke-21 merekomendasikan empat strategi
dalam mensukseskan pendidikan : Pertama, learning to learn yaitu memuat
bagaimana siswa mampu menggali informasi yang ada di sekitarannya dari
ledakan informasi itu sendiri. Kedua, learning to be yaitu siswa diharapkan
mampu untuk mengenali dirinya sendiri serta mampu beradaptasi dengan
lingkungannya. Ketiga, learning to do yaitu berupa tindakan atau aksi untuk
memunculkan ide yang berkaitan dengan sains. Keempat, learning to be together
yaitu memuat bagaimana hidup dalam masyarakat yang saling bergantung antara
satu dengan yang lain sehingga mampu bersaing secara sehat dan bekerja sama
seperti mampu menghargai orang lain (Trianto,2011:4-5).
Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional antara lain adalah
membentuk manusia Indonesia yang memiliki kemampuan ilmu pengetahuan
serta teknologi dengan sikap serta perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai bangsa
Indonesia. Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang no. 20 Tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional, yang menyatakan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Sani, 2014:45).
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, pemerintah telah menyelenggarakan perbaikan-perbaikan peningkatan mutu pendidikan pada berbagai
jenis dan jenjang. Salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan mutu
1
2
pendidikan adalah melakukan berbagai inovasi pembelajaran. Berkaitan dengan
hal tersebut tentu saja guru yang harus menentukan dan mengupayakan sistem
pengajaran supaya lebih bermakna dan berdaya guna. Di dalam proses
pembelajaran guru diharapkan dapat memilih model-model pembelajaran yang
efektif dan bervariasi. Pemilihan model pembelajaran sangat tergantung kepada
tujuan pengajaran, bahan yang diajarkan, kompentensi siswa serta sarana dan
prasarana yang tersedia, persyaratan lain yang harus diperhatikan adalah guru
harus mengenal dan menguasai model pembelajaran itu sendiri, tujuan yang ingin
dicapai dalam pembelajaran tersebut disesuaikan dengan bahan/tujuan dan ruang
lingkupnya (Sakdiyah, 2012:41).
Namun masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal
(sekolah) adalah masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses
bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam
proses berpikirnya. Hal ini merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih
bersifat konvensional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher
centered sehingga siswa menjadi pasif (Trianto, 2011: 6).
Peristiwa ini terbukti dengan kenyataan yang peneliti jumpai pada
observasi awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 08 Desember 2015 dengan
menggunakan instrumen angket serta wawancara dengan salah satu guru fisika di
sekolah SMA Negeri 1 Stabat. Hasil wawancara dengan Eriati, mengatakan
bahwa masih mengajar dengan secara konvensional sehingga siswa cenderung
pasif, individual dan kurang berpartisiasi secara aktif dalam proses pembelajaran.
Penggunaan media juga masih kurang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran
sehingga siswa cenderung mempelajari hal-hal yang bersifat abstrak dan
menghapal konsep-konsep yang ada dalam fisika tanpa mengetahui terciptanya
konsep serta unsur yang terkandung dalam suatu konsep. Guru mengaku hal ini
berakibat pada hasil belajar peserta didik yang masih rendah. Ketuntasan
Kompetensi Minimal (KKM) di sekolah tersebut untuk mata pelajaran fisika
adalah 60. Namun, rata-rata nilai fisika yang diperoleh siswa kurang memuaskan
atau dapat dikatakan banyak yang tidak mencapai KKM yaitu 55.
Dan hasil instrumen angket yang disebarkan ke 39 responden di kelas X
SMA Negeri 1 Stabat diperoleh data sebagai berikut: 79% (31orang siswa)
3
menyatakan bahwa pembelajaran fisika di kelas sulit dipahami dan kurang
menarik dengan alasan banyaknya rumus-rumus dan hitungan yang sulit
dipahami, 71% (28 orang siswa) siswa jarang mengulang pelajaran fisika yang
telah dipelajarinya, 53 % (21orang siswa) siswa menyatakan bahwa pembelajaran
fisika yang selama ini berlangsung di kelasnya dengan mencatat materi. 79% (31
orang siswa) siswa takut mengerjakan soal ke depan kelas dengan alasan takut
dimarahi jika salah, dan 100% (39 orang siswa) siswa menyatakan tidak pernah
melakukan kegiatan praktikum di laboratorium karena peralatan laboratorium
yang kurang memadai dan waktu yang tidak cukup. Padahal sekolah tersebut
menerapkan Kurikulum 2013. Tetapi guru-guru belum menerapkanya secara
efektif sehingga proses pembelajaran tidak sejalan dengan bagaimana seharusnya
Kurikulum 2013 yang dianjurkan pemerintah.
Kurikulum 2013 diimplementasikan secara bertahap di SMA mulai tahun
pelajaran 2013-2014 menekankan pendekatan pembelajaran saintifik. Pembelajaran Saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis
dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran
yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir
sains dan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Menurut Semiawan dan
Zamroni model pendekatan saintifik dalam pembelajaran yang cocok antara lain
dengan model pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek dan
pembelajaran inkuiri (Kemendikbud, 2013: 7).
Dengan tahapan saintifik mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi
dan mengkomunikasikan ini berarti pembelajaran tidak hanya sekedar mengingat
tetapi merupakan pengetahuan yang mendalam lewat proses penemuan. Hal ini
sesuai dengan hakekat pembelajaran IPA yaitu untuk mencapai tujuan
pembelajaran secara bermakna, bukan berupa hafalan materi semata. Belajar
bermakna menurut Wahab Jufri adalah : (1) belajar sebagai pengembangan kemampuan berpikir, (2) belajar sebagai pengembangan fungsi otak, (3) proses belajar
berjalan sepanjang hayat. Karena itulah pendekatan saintifik sangat sesuai dilaksanakan dengan model- model pembelajaran berbasis inquiry.
Model pembelajaran lain yang berbasis inkuiri adalah Model pembelajaran
Inquiry Training. Model pembelajaran Inquiry Training merupakan model
4
pembelajaran yang melatih siswa untuk belajar berangkat dari fakta menuju teori.
Model pembelajaran ini bertitik tolak dari suatu keyakinan tentang kebebasan
siswa dalam rangka perkembangan siswa secara independent. Melalui model
pembelajaran Inquiry Training ini, siswa akan mendapatkan dampak instruksional
berupa proses ilmiah dan strategi untuk Inkuiri kreatif, dan dampak sertaan berupa
spirit kreativitas, kebebasan otonomi dalam belajar, toleransi ambiguitas dan
hakikat tentative (tidak pasti) pengetahuan. Hal tersebut didapat dari partisipasi
aktif siswa dalam rangkaian kegiatan hands-on sehingga me-numbuhkan
pertanyaan dan siswa akan mencari jawaban tersebut berdasarkan rasa ingin
tahunya (Puspandini, 2014:2)
Menurut Joyce, dkk (2009:201) model pembelajaran Inquiry Training
dirancang untuk membawa siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah melaui
latihan-latihan yang dapat memadatkan proses ilmiah melalui latihan-latihan yang
dapat memadatkan proses ilmiah tersebut ke dalam periode waktu yang singkat.
Tujuannya adalah membantu siswa mengembangkan disiplin dan mengembangkan keterampilan intelektual yang diperlukan untuk mengajukan pertanyaan
dan menemukan jawabannya berdasarkan ingin tahunya.
Dengan model pembelajaran ini diharapkan siswa dapat memperoleh
pengalaman yang bermakna, sehingga mereka dapat memahami konsep-konsep
yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan dapat menghubungkannya
dengan konsep lain yang sudah mereka pahami. Model pembelajaran sains dengan
pendekatan Inquiri merupakan alternatif jawaban. Karena pendekatan itu dapat
memfasilitasi siswa untuk memecahkan masalah melalui penyelidikan ilmiah,
sehingga siswa dapat menemukan sendiri jawabanya (Riyadi, 2008: 3).
Sehingga dengan diterapkannya model pembelajaran Inquiry Training
melaui pendekatan saintifik maka kemampuan sikap ilmiah dan berfikir ilmiah
siswa dapat berkembang sebagaimana mestinya. Hal ini sesuai dengan tuntutan
kurikulum 2013 yaitu mengembangkan keseimbangan antara pengembangan
sikap spiritual dan sosial; rasa ingin tahu; kreativitas; kerja sama dengan
kemampuan intelektual dan psikomotorik.
Pembelajaran Inquiry (Hosnan, 2014: 341) menekankan kepada proses
mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung.
5
Secara umum pada Pembelajaran Inquiry guru hanya bertindak sebagai fasilitator
dan motivator sedangkan peserta didik berperan sendiri dalam mencari dan
menemukan. sehingga peserta didik akan medapatkan pengetahuan yang mendalam dan akhirnya akan berdampak pada peningkatan hasil belajar. Dengan
menggunakan model pembelajaran Inquiry Training diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa melalui proses berpikir sendiri, berdiskusi dan menganalisis
dalam tahap-tahap penyajian masalah, pengumpulan data, pelaksanaan eksperimen, pengorganisasian data dan perumusan masalah sehingga siswa dapat
menemukan konsep bedasarkan bahan yang disediakan oleh guru.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Yeni Arisa (2014) yang berjudul “
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok Fluida Statis” diperoleh hasil dari penelitiannya bahwa ada
pengaruh model pembelajaran inquiri training pada hasil belajar siswa meningkat
dengan kategori aktif, terlihat pada hasil penerapan model pembelajaran inquiri
training pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas
kontrol, diperoleh hasil rata-rata kelas eksperimen 76,7 sedangkan kelas kontrol
64,14. Selain ada peningkatan, ada kelemahan dalam penelitian ini adalah
kurangnya menerapkan langkah-langkah pembelajaran dengan efektif dan efesien
serta kurangnya mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.
Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Arini Ulfa Mawaddah
(2015) yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training terhadap
hasil belajar fisika siswa” diperoleh bahwa rata-rata peningkatan aktivitas siswa
cukup baik dari pertemuan I dengan kategori cukup aktif ke pertemuan II dengan
kategori aktif. Kelemahan dalam penelitian ini adalah peneliti kurang memberikan
arahan dalam membuat hipotesis dan mengaitkan hipotesis dengan hasil
percobaan yang diperoleh.
Berdasarkan uraian di atas hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
sebelumnya dan hasil observasi maka peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan menutupi kelemahan dari penelitian sebelumnya dengan memperhatikan
alokasi waktu yang digunakan agar berjalan sesuai rencana dan peneliti juga akan
semaksimal mungkin mengawasi proses pembelajaran dan aktivitas siswa agar
kondisi kelas tetap kondusif.
6
Selain itu, peneliti juga menggunakan alat praktikum sederhana untuk menunjang
proses pembelajaran dalam materi Fluida Statis yang dirancang oleh siswa sendiri
melalui petunjuk guru yang disajikan dalam bentuk lembar kerja siswa yang juga
terdapat bagian membandingkan Hipotesis awal dengan hasil percobaan .
Berdasarkan pernyataan yang telah diungkapkan, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran
Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Fluida
Statis Kelas X Semester II di SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016”.
1.2
Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, ditemukan
beberapa identifikasi masalah antara lain :
1. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan kurang menarik.
2. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika.
3. Pembelajaran fisika masih didominasi oleh guru (teacher centered) sehingga
siswa terkesan pasif.
4. Kegiatan praktikum tidak pernah dilaksanakan, sehingga keterampilan proses
sains menjadi pasif dan kurang terlihat.
5. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi pada proses
pembelajaran
1.3
Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah,maka batasan masalah dalam penelitian
ini adalah :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Inquiry
Training dan pembelajaran Konvensional.
2. Pendekatan yang digunakan adalah Pendekatan Scientific
3. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester genap SMA Negeri 1 Stabat
T.P 2015/2016.
4. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar ranah
kognitif disertai pengamatan aktivitas.
5. Materi Pelajaran hanya dibatasi pada materi Fluida Statis
7
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran
Inquiry Training pada materi pokok fluida statis kelas X semester II SMA
Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada materi pokok fluida statis kelas X semester II SMA Negeri 1 Stabat
T.P 2015/2016?
3. Bagaimanakah
aktivitas
belajar
siswa
dengan
menggunakan
model
pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok fluida statis kelas X
semester II SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016?
4. Adakah pengaruh yang signifikan akibat model pembelajaran Inquiry Training
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida statis kelas X semester II
SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016?
1.5
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
Inquiry Training pada materi pokok fluida statis kelas X semester II SMA
Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok fluida statis kelas X semester II SMA Negeri 1 Stabat
T.P 2015/2016
3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok fluida statis kelas X
semester II SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016
4. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan akibat model pembelajaran
Inquiry Training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida statis
kelas X semester II SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016
8
1.6
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru fisika untuk mempertimbangkan model
pembelajaran Inquiry Training sebagai salah satu alternatif pengajaran yang
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi peneliti guna
meningkatkan pemahaman.
3. Sebagai sumbangan pemikiran yang positif dalam dunia pendidikan
4. Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan para peneliti lain yang berminat
untuk melakukan penelitian serupa.
1.7
Defenisi Operasional
Defenisi operasional merupakan suatu defenisi yang diberikan kepada
suatu variabel dengan cara memberikan arti atau memberikan suatu operasional
yang diperlukan untuk mengukur variabel, adapun defenisi operasional dalam
penelitian ini adalah :
1. Model pembelajaran Inquiry Training adalah suatu rangkaian kegiatan belajar
yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari
dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuanya dengan penuh percaya diri (Trianto,2011).
2. Pendekatan Scientific adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian
rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip
melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan
masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
ditemukan (Hosnan,2014).
3. Hasil Belajar adalah suatu kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya.(Sudjana,2009)
4. Fluida Statis adalah suatu zat yang dapat mengalir yang termasuk cairan dan
gas (Halliday,1985).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulakan sebagai berikut :
1. Hasil belajar pada kelas eksperimen dengan menerapkan model
pembelajaran Inquiry Training adalah 70,25 dengan kategori Tuntas.
2. Hasil belajar pada kelas kontrol dengan menerapkan pembelajaran
konvensional adalah 61,68 dengan kategori Tuntas.
3. Rata-rata aktivitas siswa pada kelas eksperimen dengan menerapkan
model pembelajaran Inquiry Traning adalah 77,15 dengan kategori Aktif.
4. Model pembelajaran Inquiry Traning memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida srtatis di
kelas x semester II SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016.
5.2
Saran
Penelitian ini memiliki beberapa kelemahan, yaitu : 1) kebanyakan siswa
kurang paham membuat hipotesis dari demonstrasi yang diamati; 2) siswa tidak
terbiasa dengan alat-alat laboratorium yang digunakan dalam penelitian ini
sehingga peneliti harus mengajarkan penggunaan alat-alat laboratorium tersebut.
3) penilaian aktivitas, yang diobservasi kurang efektif karena deskriptor yang
terlalu banyak dan tidak ringkas.
Berdasarkan kelemahan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai
beberapa saran bagi pihak yang ingin menerapkan model ini selanjutnya, agar :
1. Menyampaikan fenomena yang lebih nyata kepada siswa
2. Terlebih dahulu mengajarkan penggunaan alat-alat laboratorium yang akan
digunakan sehingga tidak menghambat proses pembelajaran pada fase
mengumpulkan data eksperimen.
3. Membuat deskriptor yang lebih baik dalam rubrik penilaian aktivitas
sehingga observer dapat mengobservasi dengan efektif.
4. Kepada peneliti selanjutnya hendaknya membuat perencanaan yang lebih
baik pada pengorganisasian kelompok.
76
77
5. Kepada peneliti selanjutnya agar menambah jumlah observer. Agar ketika
dilaksanaknnya pembelajaran pengawasan lebih maksimal, karena setiap
observer sudah mendapatkan tugas untuk mengawasi satu atau dua
kelompok saja sehingga pembelajaran dapat berlangsung kondusif.
78
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, A., (2014), The Effect of Inquiry-based Learning Method on Students’
Academic Achievement in Science Course, Universal Journal Of Educational Research 2(1):37-41
Amalia, N.N., (2015), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training dan
motivasi terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida statis kelas
x semester II salah satu SMA Negeri di Percut Sei Tuan T.P 2014/2015,
Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Arikunto,S., (2007), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Arisa, Y., (2014), Online Physic Module :Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry
Training terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Fluida Statis,
Journal Inpafi 2(4) :54-60
Azizah, A., dan Parmin, (2012), Online Physic Module : Inquiry Training untuk
Mengembangkan Keterampilan Meneliti Mahasiswa, Journal Of Unnes
Science Education 1(1) :2252-6617
Dahar, R.W., (2011), Teori- teori Belajar dan Pembelajaran, Erlangga,
Bandung.
Dimyati, dan Mudjino, (2013), Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta,
Jakarta.
Djamarah, dan zain, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, (2011), Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.
Giancoli, D.C., (1997), Fisika, Ed ke-4, Erlangga, Jakarta.
Halliday, R.,(1978), Fisika, Ed ke- 3, PT Gelora Aksara Pratama, Bandung.
Hosnan, (2014), Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran
Abad 21, Ghalia Indonesia, Bogor.
Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun, E., (2011), Model-model Pembelajaran, Edisi
Kedelapan,Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Kanginan, M., (2013), Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Kemendikbud Dirjen Pendidikan SMA, (2013), Pengembangan RPP, Direktorat
Pembinaan SMA, Jakarta.
Mawaddah,A.U.,(2015), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa , Journal Ikatan alumni Fisika
Universitas Negeri Medan. 1(1) : 2461-1247
Puspandini,R., (2014), Online Physic Module : Perbedaan Pengaruh Model
Pembelajaran Inquiry Training dan 5E Learning Cycle Terhadap Prestasi
79
Belajar dan Kerja Ilmiah Fisika Siswa Kelas X SMA Neg. 7 Malang
Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Universitas Negeri Malang,2(1) :1-6.
Riyadi,U., (2008), Model Pembelajaran Inquiry dengan Kegiatan Laboratorium
untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pokok Bahasan Fluida Statis, Tesis Universitas Negeri Semarang, Tidak
dipublikasikan.
Sakdiyah, (2010), Kemampuan Guru IPS Dalam Menerapkan Model Pembelajaran Efektif Pada SMP Neg.1 Darussalam Banda Aceh, Jurnal
Pendidikan Serambi Ilmu, 7 (2):1693-4849
Sani, R.A., (2014), Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013,
Bumi Aksara, Jakarta
Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Beriorentasi Standar Proses
Pendidikan, Prenada Media Group, Jakarta.
Sanjaya, W., (2012), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana,
Jakarta.
Sardiman, A.M., (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers,
Jakarta
Slameto, (2010), Belajar Dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Subagia, I,W.,dan Wiratma, I, G,L .,(2007) Online Physic Module :, Penerapan
Model Siklus Belajar Berbasis Tri Pramana Pada Pembelajaran Sains Di
Sekolah, Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha,14(1):1-12
Sudjana, (2005), Metode Statistika, PT Tarsito, Bandung.
Sudjana,N.,(2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sumiati, dan Asra, (2013), Metode Pembelajaran, Bumi Rancaekek Kencana,
Bandung.
Sugiono, (2010), Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung.
Syah,M., (2012), Psikologi Belajar, Rajawali Pers, Jakarta.
Toenas, S.J.I., Sunarno,W.,dan Sajidan, (2012), Online Physic Module :
Penerapan Model Inquiry Training Melalui Teknik Peta Konsep dan
Teknik Puzzle Ditinjau dari Tingkat Keberagaman Aktivitas Belajar dan
Kemampuan Memori, Jurnal Pasca UNS, 1(3) :2252-7893.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
Trisno, Kendek, Y., dan Pasaribu, M., (2012), Online Physic Module : Pengaruh
Model Pembelajaran Training Inquiry Terhadap Hasil Belajar Pada
80
Pokok Bahasan Kalor Siswa SMP Negeri 9 Palu, Journal of Tadulako
Science Education 2(1) :2338-3240
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK FLUIDA STATIS KELAS X SEMESTER II
DI SMA NEGERI 1 STABAT T.P. 2015/2016
Oleh :
Atikah Putri Lubis
4121121002
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
ii
RIWAYAT HIDUP
Atikah Putri Lubis dilahirkan di Medan, pada tanggal 21 Januari 1995. Ayah bernama
Irsan Hakim Lubis dan ibu bernama Linda Ardiani dan merupakan anak pertama dari dua
bersaudara. Pada tahun 2000 penulis masuk SD Negeri 064972 Medan dan lulus pada tahun
2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 6 Medan dan lulus pada
tahun 2009. Kemudian pada tahun 2009, penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah
atas ke SMA Negeri 6 Medan dan lulus pada tahun 2012. Kemudian pada tahun 2012, penulis
diterima di Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED) melalui jalur SNMPTN
Undangan.
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK FLUIDA STATIS KELAS X SEMESTER II
DI SMA NEGERI 1 STABAT T.P. 2015/2016
Atikah Putri Lubis (NIM. 4121121002)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
Inquiry Training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida statis
kelas x semester II di SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan Pretest-Postest
Control Group Design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X
semester II SMA Negeri 1 Stabat yang terdiri dari 10 kelas dengan jumlah siswa
335 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling
dengan mengambil 2 kelas, yaitu kelas X2 sebagai kelas eksperimen yang
berjumlah 39 orang dan kelas X1 kelas kontrol yang berjumlah 38 orang.
Instrumen digunakan yaitu instrumen tes hasil belajar dalam bentuk uraian
dengan jumlah 10 soal yang telah divalidasi dan lembar observasi aktivitas siswa
diamati oleh dua observer dan dianalisis secara deskriptif. Uji hipotesis
menggunakan uji t dengan ∝= 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas
eksperimen = 21,47 dengan SD = 5,89 dan kelas kontrol = 21,26 dengan SD =
5,84. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1,02 dan Ftabel = 1,72, sehingga
Fhitung < Ftabel, maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Hasil
analisis data dari uji beda menggunakan uji t dua pihak diperoleh thitung = 0,159
< ttabel = 1,995, Ho diterima berarti kedua kelas memiliki kemampuan awal yang
sama. Nilai rata-rata postes untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah
70,25 dan 61,68. Dari hasil observasi aktivitas belajar siswa dari pertemuan I
sampai pertemuan IV, diperoleh nilai rata-rata aktivitas siswa di kelas
eksperimen sebesar 77,15 dengan kategori aktif dan nilai rata-rata aktivitas di
kelas kontrol sebesar 50,81 dengan kategori cukup aktif. Hasil uji t satu pihak
diperoleh thitung = 4,19 dan ttabel = 1,67 sehingga thitung > ttabel maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Dari hasil uji t bahwa ada pengaruh model pembelajaran Inquiry
Training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Fluida Statis kelas X
Semester II SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016.
Kata Kunci : Inquiry Training, Hasil Belajar, Quasi Eksperimen
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala karuniaNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry
Training Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Fluida Statis Kelas X
Semester II di SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016”, disusun untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Drs. Juniar Hutahaean, M.Si. sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penulisan
proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs.J.B Sinuraya, M.Pd., Ibu Dra. Ratna Tanjung,
M.Pd, dan Bapak Drs.Jonny H Panggabean, M.Si. sebagai dosen penguji I, II, III
yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana
penelitian sampai selesainya skripsi ini. Ucapan terimakasih juga penulis
sampaikan kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd. selaku dekan MIPA Unimed dan
Bapak Drs. Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua jurusan Fisika. Ucapan
terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya,
M.Pd. selaku ketua Prodi Pendidikan Fisika dan penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Purwanto, S.Si, M.Pd. sebagai dosen Pembimbing
Akademik dan seluruh dosen dan staf pegawai di Jurusan Fisika Unimed yang
sudah membantu Penulis. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada
Purwito, S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Stabat, Bapak Drs.
Suherman, M.Pd dan Ibu Dra. Eriati selaku guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat,
yang telah membantu dalam penelitian dan seluruh staf pegawai yang telah
membantu penulis dalam melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Keluarga tercinta,
Ayahanda Ir.Irsan Hakim Lubis dan Ibunda Linda Ardiani, adik tercinta Rinaldi
Putra Lubis, Putri Liza, Arya, Nenek tersayang, Uo Nelly, ibuk adek, Tante Yeni,
v
om( Zainul, Dian, Zulham, Budi, Saragih) , Unde, Abang Sepupu (muhammad
Kadri, Reza, Rezi, Fandy), kakak Sepupu (Sarah, Finy) dan seluruh keluarga besar
telah memberikan dukungan, semangat, doa, moril dan materil dari awal
perkuliahan sampai selesai penyusunan skripsi ini.
Selain itu penulis ucapkan teristimewa terimakasih kepada teman, sahabat,
musuh, Hariadi yang telah memberikan saya banyak arti kehidupan, sahabat
tersayang dari SMP Ismira, Lia, dan M.Fahmi, serta teman dari SMA Nurul S, IB,
Iqbal, Juned dan yang lainnya serta juwairiah yang mengajarkan saya untuk selalu
santai tapi fokus, Eka Murti yang mengajarkan saya untuk bisa memahami teman,
serta teman-teman seperjuangan Syariva,Veronicawati ,Sarana, dan Victorya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada rekan-rekan di Asisten
Laboratorium Fisika Umum yang sudah seperti keluarga kedua di kampus Khoirul
ican, Siti anisa, Inggit, Nurul, Rizki Syafina, Putri( Srijayanti, Ermin, Desvianita),
Nida, Nadia dan yang lainnya yang sudah memberikan semangat dan motifasi
serta teman-teman seperjuangan Fisika Dik C 2012 (Andriko, Afika, Anzar, Sulis,
Nurlia, Rika, Listri dan yang lainnya), juga kepada keluarga PPL Stabat Kak Tari
dan keluarga serta seluruh teman-teman Fisika Unimed 2012 yang telah
memberikan masukan dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini dengan baik dan seluruh teman-teman yang tidak disebutkan satu persatu yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini
dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.
Medan,
Penulis,
Juni 2016
Atikah Putri Lubis
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
xi
Daftar Lampiran
xii
Bab I Pendahuluan
1.1
Latar Belakang Masalah
1
1.2
Identifikasi Masalah
6
1.3
Batasan Masalah
6
1.4
Rumusan Masalah
7
1.5
Tujuan Penelitian
7
1.6
Manfaat Penelitian
8
1.7
Defenisi Operasional
8
Bab II Tinjauan Pustaka
2.1
Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
9
2.1.2
Prinsip-prinsip Belajar
10
2.1.3
Hasil Belajar
11
2.1.4
Aktivitas Belajar
12
2.1.5
Pengertian Pembelajaran
13
2.1.5.1 Pembelajaran Langsung dan Tidak Langsung
14
2.1.5.2 Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
15
2.1.5.3 Langkah-langkah Umum Pembelajaran dengan
16
Pendekatan saintifik
2.1.6
Jenis- Jenis Inquiry
17
2.1.7
Pengertian Model Pembelajaran
18
2.1.8 Model Pembelajaran Inquiry Training
18
2.1.8.1 Sistem Pendukung model pembelajaran
24
vii
Inquiry Training
2.1.8.2 Sistem sosial model pembelajaran
24
Inquiry Training
2.1.8.3 Dampak-dampak Instruksional dan
24
Pengiring Model Pembelajaran Inquiry Training
2.1.9
Keunggulan model pembelajaran Inquiry Training
2.1.10 Hasil-hasil penelitian dengan Menerapkan
25
25
model pembelajaran Inquiry Training
2.1.11 Pembelajaran Konvensional
26
2.1.12 Materi Pembelajaran
27
2.1.12.1Fluida Statis
27
2.2
Kerangka Konseptual
44
2.3
Hipotesis Penelitian
45
Bab III Metode Penelitian
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1
Populasi Penelitian
47
3.2.1
Sampel Penelitian
47
3.3
Variabel Penelitian
47
3.3.1
Variabel Bebas
47
3.3.2
Variabel Terikat
47
3.4
Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
47
3.5
Prosedur Penelitian
48
3.6
Instrumen Penelitian
3.6.1
Wawancara Guru
49
3.6.2
Angket Siswa
49
3.6.3
Tes Hasil Belajar
50
3.6.4
Instrumen Aktivitas Siswa
51
3.7
Validitas Tes Hasil Belajar
3.7.1 Validitas Isi
3.8
Teknik Analisis Data
3.8.1
Menghitung nilai rata-rata dan standar deviasi
47
52
53
viii
3.8.2 Uji Normalitas
53
3.8.3 Uji Homogenitas Data
54
3.8.4 Pengujian Hipotesis
54
3.8.4.1 Uji kesamaan rata-rata pretest (uji t dua pihak)
54
3.8.4.2 Uji kesamaan rata-rata postest (uji t satu pihak)
55
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1
Deskripsi Data Penelitian
57
4.1.1
Data Pretes Kelas Eksperimen dan
57
Kelas Kontrol
4.1.2
Data Postes Kelas Eksperimen dan
58
Kelas Kontrol
4.2
Pengujian Analisa Data
59
4.2.1
Uji Normalitas
59
4.2.2
Uji Homogenitas
60
4.2.3
Uji Hipotesis
60
4.3
Observasi Aktivitas
61
4.3.1
Perlakuan Dalam Pelaksanaan Penelitian
63
4.4
Pembahasan Hasil Penelitian
71
Bab V Hasil Penelitian dan Pembahasan
5.1
Kesimpulan
76
5.2
Saran
76
Daftar Pustaka
78
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Pemanfaatan Konsep Tekanan
29
Gambar 2.2
Akuarium Berisi Zat Cair
29
Gambar 2.3
Gaya-Gaya Yang Bekerja Pada Fluida Dalam
30
Keadaan Setimbang
Gambar 2.4
Tekanan Zat cair
32
Gambar 2.5
Tekanan Hidrostatik dalam bejana berhubungan
32
pada kedalaman yang sama
Gambar 2.6
Pengukur Tekanan
33
Gambar 2.7
Prinsip Kerja Sebuah Dongkrak Hidrolik
34
Gambar 2.8
Penerapan Hukum Pascal Dalam Kehidupan Sehari-Hari
35
Gambar 2.9
Volume Fluida Yang Dipindahkan Oleh Benda
35
Gambar 2.10 Dua Buah Gaya Pada Benda Yang Tercelup
36
Dalam Zat Cair
Gambar 2.11 Kondisi Benda Mengapung Dalam Fluida
37
Gambar 2.12
Kondisi Benda Melayang Dalam Fluida
37
Gambar 2.13 Kondisi Benda Tenggelam Dalam Fluida
38
Gambar 2.14 Partikel yang ditarik oleh gaya
38
yang sama besar kesegala arah
Gambar 2.15 Contoh Lain Dari Tegangan Permukaan
39
Gambar 2.16 Sudut Kontak Yang Dibentuk Oleh Air-Kaca
40
dan Raksa- kaca
Gambar 2.17 Sebuah Pipa Dicelupkan Ke Dalam Cairan
41
Sehingga Cairan Dalam Pipa Akan Naik (a) Jika Θ < 90°
dan Akan Turun Jika (b) Θ > 90°
Gambar 2.18 Gaya-gaya yang bekerja pada benda
43
yang bergerak dalam Fluida
Gambar 4.1
Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen
58
dan Kelas Kontrol
Gambar 4.2
Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen
59
dan Kelas Kontrol
Gambar 4.3
Diagram Batang Data Aktivitas Siswa
62
x
Gambar 4.4
Diagram Nilai Rata-Rata Praktikum
64
Gambar 4.5
Diagram Nilai Rata-Rata LKS Kelompok
64
Gambar 4.6
Diagram Nilai Rata-Rata Setiap Praktikum
65
Gambar 4.7
Diagram Nilai Rata-Rata Penilaian Aktivitas
66
Gambar 4.8
Diagram Nilai Rata-Rata Kegiatan Aktivitas
67
Gambar 4.9
Diagram Nilai Rata-Rata Aktivitas Setiap Pertemuan
67
Gambar 4.10 Grafik hubungan nilai pretes, aktivitas dan
postes siswa pada kelas eksperimen berdasarkan
urutan nilai aktivitas.
68
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Kegiatan Pembelajaran melalui pendekatan scientific
17
Tabel 2.2
Sintaks Inquiry Training
22
Tabel 2.3
Hasil Penelitian Terdahulu
25
Tabel 3.1
Desain penelitian Two Group (pretes dan postes )
48
Tabel 3.2
Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar
50
Pada Materi Pokok Fluida Statis
Tabel 3.3
Kriteria Penyekoran Tes Uraian
50
Tabel 3.4
Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Siswa
51
Tabel 3.5
Interpretasi kategori aktivitas siswa
52
Tabel 4.1
Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
57
Tabel 4.2
Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
58
Tabel 4.3
Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas
59
Tabel 4.4
Ringkasan Perhitungan Uji Homogenitas
60
Tabel 4.5
Ringkasan Perhitungan Uji t Data Pretes ( Uji t dua pihak) 60
Tabel 4.6
Ringkasan Perhitungan Uji t Data Postes (Uji t satu pihak) 61
Tabel 4.7
Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa
61
Tabel 4.8
Nilai LKS Kelompok Selama 4 Praktikum
63
Tabel 4.9
Nilai Rata-Rata Penilaian Aktivitas
65
Tabel 4.10
Hasil Observasi Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
69
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1
81
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2
91
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3
99
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4
107
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa (LKS) 1
116
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa (LKS) 2
120
Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa (LKS) 3
123
Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa (LKS) 4
127
Lampiran 9 Soal Postes 01
130
Lampiran 10 Soal Postes 02
131
Lampiran 11 Soal Postes 03
132
Lampiran 12 Soal Postes 04
133
Lampiran 13 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar
134
Lampiran 14 Soal Tes Hasil Belajar
145
Lampiran 15 Pedoman Penilaian Aktivitas Belajar Siswa
147
Lampiran 16 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
148
Lampiran 17 Kunci Jawaban
149
Lampiran 18 Tabulasi Jawaban Pretes Kelas Eksperimen
164
Lampiran 19 Tabulasi Jawaban Pretes Kelas Kontrol
166
Lampiran 20 Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
168
Lampiran 21 Tabulasi Jawaban Postes Kelas Eksperimen
169
Lampiran 22 Tabulasi Jawaban Postes Kelas Kontrol
171
Lampiran 23 Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
173
Lampiran 24 Perhitungan Rata-rata,Standar Deviasi dan Varians
174
Lampiran 25 Uji Normalitas Data
178
Lampiran 26 Uji Homogenitas Pretes dan Postes
183
Lampiran 27 Uji Hipotesis
185
Lampiran 28 Nilai Lks Kelompok Selama Eksperimen
189
Lampiran 29 Lembar Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
190
Lampiran 30 Lembar Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol
206
Lampiran 31 Rata-rata Aktivitas Inquiry Training Setiap Pertemuan
222
xiii
Lampiran 32 Rata-rata Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen
223
Lampiran 33 Rata-rata Aktivitas Siswa Kelas Kontrol
224
Lampiran 34 Dokumentasi Penelitian
225
Lampiran 35 Daftar Nilai Kritis untuk Uji Liliefors
230
Lampiran 36 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z
231
Lampiran 37 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi F
232
Lampiran 38 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi t
234
Lampiran 39 Validasi Instrumen Tes
235
Lampiran 40 Surat Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi
241
Lampiran 41 Surat Ijin Observasi
242
Lampiran 42 Surat Selesai Melaksanakan Observasi
243
Lampiran 43 Surat Ijin Penelitian
244
Lampiran 44 Surat Selesai Melaksanakan Penelitian
245
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia
saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan
tuntutan pembangunan secara tahap demi tahap. Pendidikan yang dikelola dengan
tertib, teratur, efektif dan efisien akan mampu mempercepat jalannya proses
pembudayaan bangsa yang berdasarkan pokok pada penciptaan kesejahteraan
umum dan pencerdasan kehidupan bangsa Indonesia. Sehubungan dengan hal
tersebut komisi tentang pendidikan abad ke-21 merekomendasikan empat strategi
dalam mensukseskan pendidikan : Pertama, learning to learn yaitu memuat
bagaimana siswa mampu menggali informasi yang ada di sekitarannya dari
ledakan informasi itu sendiri. Kedua, learning to be yaitu siswa diharapkan
mampu untuk mengenali dirinya sendiri serta mampu beradaptasi dengan
lingkungannya. Ketiga, learning to do yaitu berupa tindakan atau aksi untuk
memunculkan ide yang berkaitan dengan sains. Keempat, learning to be together
yaitu memuat bagaimana hidup dalam masyarakat yang saling bergantung antara
satu dengan yang lain sehingga mampu bersaing secara sehat dan bekerja sama
seperti mampu menghargai orang lain (Trianto,2011:4-5).
Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional antara lain adalah
membentuk manusia Indonesia yang memiliki kemampuan ilmu pengetahuan
serta teknologi dengan sikap serta perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai bangsa
Indonesia. Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang no. 20 Tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional, yang menyatakan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Sani, 2014:45).
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, pemerintah telah menyelenggarakan perbaikan-perbaikan peningkatan mutu pendidikan pada berbagai
jenis dan jenjang. Salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan mutu
1
2
pendidikan adalah melakukan berbagai inovasi pembelajaran. Berkaitan dengan
hal tersebut tentu saja guru yang harus menentukan dan mengupayakan sistem
pengajaran supaya lebih bermakna dan berdaya guna. Di dalam proses
pembelajaran guru diharapkan dapat memilih model-model pembelajaran yang
efektif dan bervariasi. Pemilihan model pembelajaran sangat tergantung kepada
tujuan pengajaran, bahan yang diajarkan, kompentensi siswa serta sarana dan
prasarana yang tersedia, persyaratan lain yang harus diperhatikan adalah guru
harus mengenal dan menguasai model pembelajaran itu sendiri, tujuan yang ingin
dicapai dalam pembelajaran tersebut disesuaikan dengan bahan/tujuan dan ruang
lingkupnya (Sakdiyah, 2012:41).
Namun masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal
(sekolah) adalah masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses
bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam
proses berpikirnya. Hal ini merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih
bersifat konvensional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher
centered sehingga siswa menjadi pasif (Trianto, 2011: 6).
Peristiwa ini terbukti dengan kenyataan yang peneliti jumpai pada
observasi awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 08 Desember 2015 dengan
menggunakan instrumen angket serta wawancara dengan salah satu guru fisika di
sekolah SMA Negeri 1 Stabat. Hasil wawancara dengan Eriati, mengatakan
bahwa masih mengajar dengan secara konvensional sehingga siswa cenderung
pasif, individual dan kurang berpartisiasi secara aktif dalam proses pembelajaran.
Penggunaan media juga masih kurang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran
sehingga siswa cenderung mempelajari hal-hal yang bersifat abstrak dan
menghapal konsep-konsep yang ada dalam fisika tanpa mengetahui terciptanya
konsep serta unsur yang terkandung dalam suatu konsep. Guru mengaku hal ini
berakibat pada hasil belajar peserta didik yang masih rendah. Ketuntasan
Kompetensi Minimal (KKM) di sekolah tersebut untuk mata pelajaran fisika
adalah 60. Namun, rata-rata nilai fisika yang diperoleh siswa kurang memuaskan
atau dapat dikatakan banyak yang tidak mencapai KKM yaitu 55.
Dan hasil instrumen angket yang disebarkan ke 39 responden di kelas X
SMA Negeri 1 Stabat diperoleh data sebagai berikut: 79% (31orang siswa)
3
menyatakan bahwa pembelajaran fisika di kelas sulit dipahami dan kurang
menarik dengan alasan banyaknya rumus-rumus dan hitungan yang sulit
dipahami, 71% (28 orang siswa) siswa jarang mengulang pelajaran fisika yang
telah dipelajarinya, 53 % (21orang siswa) siswa menyatakan bahwa pembelajaran
fisika yang selama ini berlangsung di kelasnya dengan mencatat materi. 79% (31
orang siswa) siswa takut mengerjakan soal ke depan kelas dengan alasan takut
dimarahi jika salah, dan 100% (39 orang siswa) siswa menyatakan tidak pernah
melakukan kegiatan praktikum di laboratorium karena peralatan laboratorium
yang kurang memadai dan waktu yang tidak cukup. Padahal sekolah tersebut
menerapkan Kurikulum 2013. Tetapi guru-guru belum menerapkanya secara
efektif sehingga proses pembelajaran tidak sejalan dengan bagaimana seharusnya
Kurikulum 2013 yang dianjurkan pemerintah.
Kurikulum 2013 diimplementasikan secara bertahap di SMA mulai tahun
pelajaran 2013-2014 menekankan pendekatan pembelajaran saintifik. Pembelajaran Saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis
dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran
yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir
sains dan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Menurut Semiawan dan
Zamroni model pendekatan saintifik dalam pembelajaran yang cocok antara lain
dengan model pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek dan
pembelajaran inkuiri (Kemendikbud, 2013: 7).
Dengan tahapan saintifik mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi
dan mengkomunikasikan ini berarti pembelajaran tidak hanya sekedar mengingat
tetapi merupakan pengetahuan yang mendalam lewat proses penemuan. Hal ini
sesuai dengan hakekat pembelajaran IPA yaitu untuk mencapai tujuan
pembelajaran secara bermakna, bukan berupa hafalan materi semata. Belajar
bermakna menurut Wahab Jufri adalah : (1) belajar sebagai pengembangan kemampuan berpikir, (2) belajar sebagai pengembangan fungsi otak, (3) proses belajar
berjalan sepanjang hayat. Karena itulah pendekatan saintifik sangat sesuai dilaksanakan dengan model- model pembelajaran berbasis inquiry.
Model pembelajaran lain yang berbasis inkuiri adalah Model pembelajaran
Inquiry Training. Model pembelajaran Inquiry Training merupakan model
4
pembelajaran yang melatih siswa untuk belajar berangkat dari fakta menuju teori.
Model pembelajaran ini bertitik tolak dari suatu keyakinan tentang kebebasan
siswa dalam rangka perkembangan siswa secara independent. Melalui model
pembelajaran Inquiry Training ini, siswa akan mendapatkan dampak instruksional
berupa proses ilmiah dan strategi untuk Inkuiri kreatif, dan dampak sertaan berupa
spirit kreativitas, kebebasan otonomi dalam belajar, toleransi ambiguitas dan
hakikat tentative (tidak pasti) pengetahuan. Hal tersebut didapat dari partisipasi
aktif siswa dalam rangkaian kegiatan hands-on sehingga me-numbuhkan
pertanyaan dan siswa akan mencari jawaban tersebut berdasarkan rasa ingin
tahunya (Puspandini, 2014:2)
Menurut Joyce, dkk (2009:201) model pembelajaran Inquiry Training
dirancang untuk membawa siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah melaui
latihan-latihan yang dapat memadatkan proses ilmiah melalui latihan-latihan yang
dapat memadatkan proses ilmiah tersebut ke dalam periode waktu yang singkat.
Tujuannya adalah membantu siswa mengembangkan disiplin dan mengembangkan keterampilan intelektual yang diperlukan untuk mengajukan pertanyaan
dan menemukan jawabannya berdasarkan ingin tahunya.
Dengan model pembelajaran ini diharapkan siswa dapat memperoleh
pengalaman yang bermakna, sehingga mereka dapat memahami konsep-konsep
yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan dapat menghubungkannya
dengan konsep lain yang sudah mereka pahami. Model pembelajaran sains dengan
pendekatan Inquiri merupakan alternatif jawaban. Karena pendekatan itu dapat
memfasilitasi siswa untuk memecahkan masalah melalui penyelidikan ilmiah,
sehingga siswa dapat menemukan sendiri jawabanya (Riyadi, 2008: 3).
Sehingga dengan diterapkannya model pembelajaran Inquiry Training
melaui pendekatan saintifik maka kemampuan sikap ilmiah dan berfikir ilmiah
siswa dapat berkembang sebagaimana mestinya. Hal ini sesuai dengan tuntutan
kurikulum 2013 yaitu mengembangkan keseimbangan antara pengembangan
sikap spiritual dan sosial; rasa ingin tahu; kreativitas; kerja sama dengan
kemampuan intelektual dan psikomotorik.
Pembelajaran Inquiry (Hosnan, 2014: 341) menekankan kepada proses
mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung.
5
Secara umum pada Pembelajaran Inquiry guru hanya bertindak sebagai fasilitator
dan motivator sedangkan peserta didik berperan sendiri dalam mencari dan
menemukan. sehingga peserta didik akan medapatkan pengetahuan yang mendalam dan akhirnya akan berdampak pada peningkatan hasil belajar. Dengan
menggunakan model pembelajaran Inquiry Training diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa melalui proses berpikir sendiri, berdiskusi dan menganalisis
dalam tahap-tahap penyajian masalah, pengumpulan data, pelaksanaan eksperimen, pengorganisasian data dan perumusan masalah sehingga siswa dapat
menemukan konsep bedasarkan bahan yang disediakan oleh guru.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Yeni Arisa (2014) yang berjudul “
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok Fluida Statis” diperoleh hasil dari penelitiannya bahwa ada
pengaruh model pembelajaran inquiri training pada hasil belajar siswa meningkat
dengan kategori aktif, terlihat pada hasil penerapan model pembelajaran inquiri
training pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas
kontrol, diperoleh hasil rata-rata kelas eksperimen 76,7 sedangkan kelas kontrol
64,14. Selain ada peningkatan, ada kelemahan dalam penelitian ini adalah
kurangnya menerapkan langkah-langkah pembelajaran dengan efektif dan efesien
serta kurangnya mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.
Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Arini Ulfa Mawaddah
(2015) yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training terhadap
hasil belajar fisika siswa” diperoleh bahwa rata-rata peningkatan aktivitas siswa
cukup baik dari pertemuan I dengan kategori cukup aktif ke pertemuan II dengan
kategori aktif. Kelemahan dalam penelitian ini adalah peneliti kurang memberikan
arahan dalam membuat hipotesis dan mengaitkan hipotesis dengan hasil
percobaan yang diperoleh.
Berdasarkan uraian di atas hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
sebelumnya dan hasil observasi maka peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan menutupi kelemahan dari penelitian sebelumnya dengan memperhatikan
alokasi waktu yang digunakan agar berjalan sesuai rencana dan peneliti juga akan
semaksimal mungkin mengawasi proses pembelajaran dan aktivitas siswa agar
kondisi kelas tetap kondusif.
6
Selain itu, peneliti juga menggunakan alat praktikum sederhana untuk menunjang
proses pembelajaran dalam materi Fluida Statis yang dirancang oleh siswa sendiri
melalui petunjuk guru yang disajikan dalam bentuk lembar kerja siswa yang juga
terdapat bagian membandingkan Hipotesis awal dengan hasil percobaan .
Berdasarkan pernyataan yang telah diungkapkan, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran
Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Fluida
Statis Kelas X Semester II di SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016”.
1.2
Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, ditemukan
beberapa identifikasi masalah antara lain :
1. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan kurang menarik.
2. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika.
3. Pembelajaran fisika masih didominasi oleh guru (teacher centered) sehingga
siswa terkesan pasif.
4. Kegiatan praktikum tidak pernah dilaksanakan, sehingga keterampilan proses
sains menjadi pasif dan kurang terlihat.
5. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi pada proses
pembelajaran
1.3
Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah,maka batasan masalah dalam penelitian
ini adalah :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Inquiry
Training dan pembelajaran Konvensional.
2. Pendekatan yang digunakan adalah Pendekatan Scientific
3. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester genap SMA Negeri 1 Stabat
T.P 2015/2016.
4. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar ranah
kognitif disertai pengamatan aktivitas.
5. Materi Pelajaran hanya dibatasi pada materi Fluida Statis
7
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran
Inquiry Training pada materi pokok fluida statis kelas X semester II SMA
Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada materi pokok fluida statis kelas X semester II SMA Negeri 1 Stabat
T.P 2015/2016?
3. Bagaimanakah
aktivitas
belajar
siswa
dengan
menggunakan
model
pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok fluida statis kelas X
semester II SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016?
4. Adakah pengaruh yang signifikan akibat model pembelajaran Inquiry Training
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida statis kelas X semester II
SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016?
1.5
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
Inquiry Training pada materi pokok fluida statis kelas X semester II SMA
Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok fluida statis kelas X semester II SMA Negeri 1 Stabat
T.P 2015/2016
3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok fluida statis kelas X
semester II SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016
4. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan akibat model pembelajaran
Inquiry Training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida statis
kelas X semester II SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016
8
1.6
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru fisika untuk mempertimbangkan model
pembelajaran Inquiry Training sebagai salah satu alternatif pengajaran yang
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi peneliti guna
meningkatkan pemahaman.
3. Sebagai sumbangan pemikiran yang positif dalam dunia pendidikan
4. Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan para peneliti lain yang berminat
untuk melakukan penelitian serupa.
1.7
Defenisi Operasional
Defenisi operasional merupakan suatu defenisi yang diberikan kepada
suatu variabel dengan cara memberikan arti atau memberikan suatu operasional
yang diperlukan untuk mengukur variabel, adapun defenisi operasional dalam
penelitian ini adalah :
1. Model pembelajaran Inquiry Training adalah suatu rangkaian kegiatan belajar
yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari
dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuanya dengan penuh percaya diri (Trianto,2011).
2. Pendekatan Scientific adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian
rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip
melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan
masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
ditemukan (Hosnan,2014).
3. Hasil Belajar adalah suatu kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya.(Sudjana,2009)
4. Fluida Statis adalah suatu zat yang dapat mengalir yang termasuk cairan dan
gas (Halliday,1985).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulakan sebagai berikut :
1. Hasil belajar pada kelas eksperimen dengan menerapkan model
pembelajaran Inquiry Training adalah 70,25 dengan kategori Tuntas.
2. Hasil belajar pada kelas kontrol dengan menerapkan pembelajaran
konvensional adalah 61,68 dengan kategori Tuntas.
3. Rata-rata aktivitas siswa pada kelas eksperimen dengan menerapkan
model pembelajaran Inquiry Traning adalah 77,15 dengan kategori Aktif.
4. Model pembelajaran Inquiry Traning memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida srtatis di
kelas x semester II SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016.
5.2
Saran
Penelitian ini memiliki beberapa kelemahan, yaitu : 1) kebanyakan siswa
kurang paham membuat hipotesis dari demonstrasi yang diamati; 2) siswa tidak
terbiasa dengan alat-alat laboratorium yang digunakan dalam penelitian ini
sehingga peneliti harus mengajarkan penggunaan alat-alat laboratorium tersebut.
3) penilaian aktivitas, yang diobservasi kurang efektif karena deskriptor yang
terlalu banyak dan tidak ringkas.
Berdasarkan kelemahan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai
beberapa saran bagi pihak yang ingin menerapkan model ini selanjutnya, agar :
1. Menyampaikan fenomena yang lebih nyata kepada siswa
2. Terlebih dahulu mengajarkan penggunaan alat-alat laboratorium yang akan
digunakan sehingga tidak menghambat proses pembelajaran pada fase
mengumpulkan data eksperimen.
3. Membuat deskriptor yang lebih baik dalam rubrik penilaian aktivitas
sehingga observer dapat mengobservasi dengan efektif.
4. Kepada peneliti selanjutnya hendaknya membuat perencanaan yang lebih
baik pada pengorganisasian kelompok.
76
77
5. Kepada peneliti selanjutnya agar menambah jumlah observer. Agar ketika
dilaksanaknnya pembelajaran pengawasan lebih maksimal, karena setiap
observer sudah mendapatkan tugas untuk mengawasi satu atau dua
kelompok saja sehingga pembelajaran dapat berlangsung kondusif.
78
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, A., (2014), The Effect of Inquiry-based Learning Method on Students’
Academic Achievement in Science Course, Universal Journal Of Educational Research 2(1):37-41
Amalia, N.N., (2015), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training dan
motivasi terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida statis kelas
x semester II salah satu SMA Negeri di Percut Sei Tuan T.P 2014/2015,
Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Arikunto,S., (2007), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Arisa, Y., (2014), Online Physic Module :Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry
Training terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Fluida Statis,
Journal Inpafi 2(4) :54-60
Azizah, A., dan Parmin, (2012), Online Physic Module : Inquiry Training untuk
Mengembangkan Keterampilan Meneliti Mahasiswa, Journal Of Unnes
Science Education 1(1) :2252-6617
Dahar, R.W., (2011), Teori- teori Belajar dan Pembelajaran, Erlangga,
Bandung.
Dimyati, dan Mudjino, (2013), Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta,
Jakarta.
Djamarah, dan zain, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, (2011), Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.
Giancoli, D.C., (1997), Fisika, Ed ke-4, Erlangga, Jakarta.
Halliday, R.,(1978), Fisika, Ed ke- 3, PT Gelora Aksara Pratama, Bandung.
Hosnan, (2014), Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran
Abad 21, Ghalia Indonesia, Bogor.
Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun, E., (2011), Model-model Pembelajaran, Edisi
Kedelapan,Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Kanginan, M., (2013), Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Kemendikbud Dirjen Pendidikan SMA, (2013), Pengembangan RPP, Direktorat
Pembinaan SMA, Jakarta.
Mawaddah,A.U.,(2015), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa , Journal Ikatan alumni Fisika
Universitas Negeri Medan. 1(1) : 2461-1247
Puspandini,R., (2014), Online Physic Module : Perbedaan Pengaruh Model
Pembelajaran Inquiry Training dan 5E Learning Cycle Terhadap Prestasi
79
Belajar dan Kerja Ilmiah Fisika Siswa Kelas X SMA Neg. 7 Malang
Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Universitas Negeri Malang,2(1) :1-6.
Riyadi,U., (2008), Model Pembelajaran Inquiry dengan Kegiatan Laboratorium
untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pokok Bahasan Fluida Statis, Tesis Universitas Negeri Semarang, Tidak
dipublikasikan.
Sakdiyah, (2010), Kemampuan Guru IPS Dalam Menerapkan Model Pembelajaran Efektif Pada SMP Neg.1 Darussalam Banda Aceh, Jurnal
Pendidikan Serambi Ilmu, 7 (2):1693-4849
Sani, R.A., (2014), Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013,
Bumi Aksara, Jakarta
Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Beriorentasi Standar Proses
Pendidikan, Prenada Media Group, Jakarta.
Sanjaya, W., (2012), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana,
Jakarta.
Sardiman, A.M., (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers,
Jakarta
Slameto, (2010), Belajar Dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Subagia, I,W.,dan Wiratma, I, G,L .,(2007) Online Physic Module :, Penerapan
Model Siklus Belajar Berbasis Tri Pramana Pada Pembelajaran Sains Di
Sekolah, Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha,14(1):1-12
Sudjana, (2005), Metode Statistika, PT Tarsito, Bandung.
Sudjana,N.,(2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sumiati, dan Asra, (2013), Metode Pembelajaran, Bumi Rancaekek Kencana,
Bandung.
Sugiono, (2010), Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung.
Syah,M., (2012), Psikologi Belajar, Rajawali Pers, Jakarta.
Toenas, S.J.I., Sunarno,W.,dan Sajidan, (2012), Online Physic Module :
Penerapan Model Inquiry Training Melalui Teknik Peta Konsep dan
Teknik Puzzle Ditinjau dari Tingkat Keberagaman Aktivitas Belajar dan
Kemampuan Memori, Jurnal Pasca UNS, 1(3) :2252-7893.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
Trisno, Kendek, Y., dan Pasaribu, M., (2012), Online Physic Module : Pengaruh
Model Pembelajaran Training Inquiry Terhadap Hasil Belajar Pada
80
Pokok Bahasan Kalor Siswa SMP Negeri 9 Palu, Journal of Tadulako
Science Education 2(1) :2338-3240