PERKEMBANGAN HARGA LAHAN DI KECAMATAN BINJAI UTARA KOTA BINJAI TAHUN 2009 DAN 2014.

PERKEMBANGAN HARGA LAHAN DI KECAMATAN
BINJAI UTARA KOTA BINJAI
TAHUN 2009 DAN 2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan
Memperolah Gelar Sarjan Pendidikan

Oleh :

FAZAR ANGGIANSYAH PUTRA RITONGA
NIM. 3123331018

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK


Fazar Anggiansyah Putra Ritonga. 3123331018. Perkembangan Harga lahan
Di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1 ) Mengidentifikasi faktor-faktor
apa saja yang berpengaruh terhadap perkembangan harga lahan di Kecamatan Binjai
Utara., 2 ) Mengidentifikasi sejauh mana perkembangan harga lahan yang terjadi di
Kecamatan Binjai Utara.
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wilayah kecamatan Binjai Utara dimana
menjadi sampel dalam penelitian ini adalah penjual lahan di Kecamatan Binjai Utara
pada tahun 2009 dan 20014. Teknik Pengumpulan data yang di gunakan adalah teknik
sampling non probablistik, tepat nya proposive sampling. Teknik analisi data yang
digunakan adalah deskriptif kuantitatif.
1) Harga lahan di kecamatan Binjai Utara pada tahun 2009 mengalami
peningkatan atau perkembangan pada tahun 2014, pada tahun 2009 untuk kelas I harga
lahan permeternya sebesar Rp. 314.000 – Rp 410.000, kelas II sebesar Rp. 218.000 –
Rp. 314.000, kelas III sebesar Rp. 218.000 – Rp 122.000 dan kelas IV sebesar Rp.
25.000 – Rp. 122.000 dan pada tahun 2014 mengalami perkembangan dikarenakan
semakin bertambahnya aksebilitas positif dan dan semakin bertambahnya sarana

pasarana di kecamatan Binjai Utara yaitu kelas I sebesar Rp 457.000 – Rp 590.000,
kelas II sebesar Rp 323.000 – Rp 457.000, kelas III sebesar Rp 191.000 – Rp 323.000,
kelas IV dengan katagori murah pada tahun 20014 dibandingkan dengan kelas I,II dan
ke III dengan estimasi harga Rp. 55.000 – Rp. 191.000 permeternya. 2 )Faktor yang
mempengaruhi harga lahan pada tahun 2009 dan 2014 di Kecamatan Binjai Utara dalam
penelitian ini adalah penggunaan lahan seperti : Perdagangan jasa, Permukiman dan
Industri, Lahan Kosong, Sawah dan Tegalan, aksebilitas positif : jarak terhadap jalan
alteri, jarak terhadap jalan kolektor, jarak terhadap jalan lokal, jarak terhadap pusat
pendidikan dan jarak terhadap pusat pemerintahan, aksebilitas lahan negatife : jarak
terhadap sungai, makam, sumber polusi dan begitu juga dengan utilitas umum atau
sarana prasarana yang ada di lahan tersebut dengan jarak yang telah di tentukan,
semakin dekat lahan dengan aksebilitas positif dan utilitas umum maka harga lahan
semakin tinggi, dan sebaliknya semakin dekat lahan tersebut dengan aksebilitas negatife
seperti makam, sungai dan polusi industri maka semakin berkurang harga lahan
tersebut.

vi

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya sampaikan kepada Allah SWT yang telah memberikan

kasih dan karuniaNya, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar
sarjana pendidikan di purusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena keterbatasan. Pada kesempatan ini saya ucapan terima kasih
kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.

2.

Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3.

Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua purusan Pendidikan Geografi.

4.


Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si selaku Sekretaris purusan Pendidikan
Geografi

5.

Alm Ibu Dra. Asnidar, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing dalam perkuliahan.

6.

Bapak Dr. Darwin P. Lubis, S.Si, M.Si selaku Pembimbing Skripsi yang
telah membimbing dalam penyelesaian skripsi.

7.

Bapak Drs. Mbina Pinem, M.Si selaku dosen pengganti pembimbing
akademik yang telah memberikan masukan dalam penyelesian skripsi.

8.


Bapak M.Ridha syafii Damanik, S.Pi, M.Sc selaku dosen penguji dan
memberikan saran dan masukan dalam penyelesaian skripsi

9.

Ibu Anik puli Dwi Astuti, S.Si, M.Sc selaku dosen penguji dan mamberikan
masukan- masukan dalam penyelesaian skripsi

1

1..

Bapak dan Ibu Dosen purusan Pendidikan Geografi yang telah memberikan
ilmu yang berharga selama penulis menjadi mahasiswa.

11.

Bapak Irwansyah selaku Camat Kecamatan Binjai Utara yang telah
membantu selama penelitan di Binjai Utara.


12.

Kepada kedua orang tua yang berperan penting dalam hidup saya yang telah
membiayai perkuliahan, terus menyemangati Dan memberikan motifasi

13.

Kepada abang dan kakak yang terus memberikan motifasi

14.

Kepada Elfi Putri Manda Sari Yang terus memberikan semangat dalam
mengerjakan skrips dan ikut serta dalam penelitian.

15.

Kepada teman – teman lingkungan V Saudara Sugiarto, Anggi Wira Pratama
dan M.Taufiq yang menemani saat observasi lapangan


16.

Kepada teman-teman A/B ekstensi

2.12 terutama Ilham Ritonga, Indra

Syahputra, Ahmad Norman Dio Barus, Hans Patra Siagian, Hilda Syahrani, Suci
Rahmadayani, pulinar Veronica, Annisa Mawaddah, Aulia Pratiwi, Fiolina
Yuuyun, Rizky Aprina, Anisa Noverita yang senantiasa menemani perkuliahan
selama empat tahun.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penulisan skripsi ini, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Agustus 2.16

Fajar A. Syahputra Ritonga
NIM. 123331.18

2


3

DAFTAR ISI
TEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………… i
KATA PENGANTAR ………………………………………………….. iii
PERNYATAAN KEASTIAN TUTISAN ……………………………... v
ABSTRAK ………………………………………………………………. vi
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. vii
DAFTAR TABET ………………………………………………………. ix
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………….... x
DAFTAR TAMPIRAN ……………………………………………….... xi
BAB I PENDAHUTUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………..

1

B. Identifikasi Masalah …………………....................................

4


C. Pemnatasan Masalah ………………………………………...

4

D. Perumusan Masalah …………………………………………

4

E. Tujuan Penelitian ……………………………………………

5

F. Manfaat Penelitian …………………………………………..

5

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis …………………………………………....

6


B. Penelitian Yang Relevan …………………………………….

17

C. Kerangka Berpikir …………………………………………...

17

BAB III METODOTOGI PENETITIAN
A. Lokasi Penelitian ……………………………………………..

22

B. Populasi dan Sampel ………………………………………….

22

C. Varianel Penelitian Dan Definisi Operasional ………………..


23

iii

D. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………

25

E. Bahan Dan Alat Penelitian ……………………………………

27

F. Teknik Analisis Data …………………………………………

28

BAB IP. DESKRIPSI WITYAH
A. Kondisi Fisik …………………………………………………

33

B. Kondisi Non Fisik ……………………………………………

38

C. Sejarah Singkat ………………………………………………

43

BAB P. HASIT PENETITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ………………………………………………

45

B. Pemnahasan …………………………………………………..

55

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………... 62
TAMPIRAN …………………………………………………………….. 64-72

iii

DAFTAR TABEL
No
1.
2.

Uraian

Hal

Data Luas Wilayah Tiap Kelurahan …………………………………….. 22

Klasifikasi penggunaan lahan …………………………………………….

29

3.

Kelas dan Harkat Parameter Aksesibilitas Lahan Positif ……………....... 30

4.

Klasifikasi Parameter Aksesibilitas Lahan Positif……………………….. 30

5.

Kelas dan Harkat Parameter Aksesibilitas Lahan Negatif……………….. 31

6.

Klasifikasi Parameter Aksesibilitas Lahan Negatif……………………... ..
31

7.

Luas Lahan Kecamatan Binjai Utara Menurut Kelurahan
Tahun 2014 ………………………………………………………………

8.

Perbandingan Curah Hujan di Kecamatan Binjai Utara
Tahun 2014 ………………………………………………………………

9.

36

37

Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut
Kelurahan Tahun 2014 …………………………………………………..
10. Jumlah Penduduk, rumah tangga dan Rata – rata jiwa per

Rumah Tangga Menurut Kelurahan Tahun 2014 ……………………….
39
11. Persentase Penduduk Menurut Agama dan Jenis Kelamin Tahun

38

2014 Tahun 2014 ………………………………………………………..
30
12. Banyaknya Sekolah, Murid, Guru Dari TK sama SMA/SMK

di Kecamatan Binjai Utara. ……………………………………………..
41
13. Rumah Ibadah …………………………………………………………... 41
14. Fasilitas Kesehatan ……………………………………………………… 42

DAFTAR GAMBAR

No
1.

Uraian
Kerangka

Berpikir

Hal

………………………………………………………….

21
2.

Peta Administrasi Kota Binjai ……………………………………………...
34

3.

Peta Administrasi Kecamata Binjai Utara ………………………………….
35

4.

Peta Kelas Harga Lahan Tahun 2009 ………………………………………
48

5.

Peta Kelas Harga Lahan Tahun 2014 ………………………………………
49

6.

Peta proses hasil Buffer Tahun 2014 ………………………………………
50

7.

Peta Peggunaan lahan Kecamatan Binjai Utara …………………………….
54

8.

Gambar Wawancara Kepada Pemilik Lahan ……………………………….
58

9.

Gambar Aksebilitas Lahan Negatif …………………………………………
58

10. Gambar Akseblitas Lahan Positif …………………………………………..

59

x

11. Gambar Pusat Kota dan Pusat Perdagangan dan Jasa ……………………...

59

DAFTAR LAMPIRAN
No

Uraian

Hal

1. Pedoman wawancara …………………………………………………..

64

2. Harga Lahan Tahun 2009, 2014 dan persentase kenaikan harg ……….

65

3. Parameter Nilai Lahan ………………………………………………...

66

4. Hasil Observasi Lapangan …………………………………………….

67-72

BABBI
PENDAHULUAN
A. LatarBBelakangBMasalah

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sangat cepat seiring dengan perkembangan zaman.
Perkembangan citra resolusi
dari

pesatnya

tinggi

merupakan

salah

satu

cerminan

perkembangan teknologi. Kemajuan suatu peradaban di

lingkungan masyarakat merupakan bukti sejarah perkembangan suatu kota.
Kota secara utuh meliputi dua aspek besar yang satu sama lain tidak dapat
dipisahkan, kedua aspek tersebut yang pertama adalah aspek fisik sebagai
wujud ruang dengan elemen-elemennya dan yang kedua adalah aspek
manusia

sebagai

subyek

pembangunan

dan

pengguna

ruang

kota

(Soetomo, 2006).
Meningkatnya kebutuhan akan lahan seiring dengan perkembangan
pembangunan disegala sektor, terutama yang secara langsung memanfaatkan
lahan

sebagai

aktivitas

kegiatannya.

Pembangunan

gedung-gedung

perkantoran, perumahan dan sarana prasarana umum tidak dapat dilepaskan
dari lahan. Hal ini membawa dampak bahwa lahan tidak lagi dimaknai
sebagai sumberdaya yang harus dijaga kesuburan agar dapat memberikan
produktivitas yang tinggi tetapi lebih pada pengertian lahan sebagai ruang.
Perubahan pemaknaan lahan ini karena terjadinya kompetisi yang ketat
pemenuhan kebutuhan akan lahan, oleh karna itu pemanfaatan lahan
suatu

penggunaan

disuatu

wilayah

1

harusnya

untuk

mempertimbangkan

berbagai aspek. Supaya pemanfaatan lahan lebih tepat serta menguntungkan
bagi semua pihak baik secara ekonomis maupun ekologis.

2

3

Meningkatnya kebutuhan dan persaingan dalam penggunaan lahan
baik untuk keperluan lainya memerlukan pemikiran yang seksama dalam
mengambil

keputusan

pemanfaatan

yang

paling

menguntukan

dari

sumberdaya lahan yang terbatas, (Sitorus (2004). Dengan semakin pesatnya
pembangunan dan meningkatnya pertambahan penduduk di suatu daerah
maka lahan yang dibutuhkan untuk kegiatan non
permukiman,

perdagangan,

dan

industri

semakin

pertanian

seperti

meningkat yang

mengakibatkan terjadi benturan kepentingan fungsi lahan. Perubahan struktur
perekonomian akibat dari berkembangnya suatu wilayah berdampak
kepada perubahan harga lahan. Pada umumnya apabila terjadi peningkatan
pendapatan penduduk akan menyebabkan naiknya permintaan komoditas non
pertanian dengan laju

yang

lebih

tinggi

dibandingkan

permintaan

komoditas pertanian, dan juga naiknya permintaan lahan untuk kegiatan
diluar pertanian dengan laju yang lebih cepat dibandingkan kenaikan
permintaan lahan untuk kegiatan lahan pertanian, sehingga harga lahan
pertanian menjadi jauh lebih rendah dibandingkan dengan lahan non
pertanian.
Secara geografis Kota Binjai berada pada 3’31’40’’-3’40’2’’ lintang
Utara dan 98’27’3’’-98’32’32’’ Bujur timur dan terletak 29 m diatas
permukiman laut. Kecamatan Binjai Utara adalah salah satu dari kelima
kecamatan yang terdapat di Kota Binjai, terletak pada posisi utara dari Kota
Binjai. Luas wilayah Kecamatan Binjai Utara sebesar 23.59 km2 atau 26,14
persen dari total luas Kota Binjai.

4

Dilihat dari topografi nya, Kecamatan Binjai Utara terletak ± 30 m di
atas permukaan laut. Kecamatan Binjai Utara, terdiri atas 9 kelurahan dan 64
lingkungan, terletak di sebelah utara Kota Binjai yang berbatasan dengan
Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Binjai Kota, Kecamatan Binjai Barat
dan Kecamatan Binjai Timur, 3 dari 9 kelurahan yang ada di kecamatan
Binjai Utara memiliki jarak yang dekat terhadap pusat kota dan menjadi
kawasan perdagangan dan jasa untuk Kecamatan Binjai Utara.
Untuk menunjang perkembangan kawasan perekonomian di Binjai
Utara maka pemerintah daerah terus memperbaiki dan meningkatkan
infrastruktur kota antara lain dengan melakukan pembangunan jaringan jalan
serta fasilitas umum lainnya guna memperlancar aksesibilitas menuju pusat –
pusat kegiatan yang tentunya akan memberikan pengaruh untuk meningkatan
investasi di wilayah ini. Dengan karakteristik tempat yang berbeda, maka
faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harga pun akan berbeda pula
sehingga mengakibatkan keberagaman harga lahan dan perkambangan harga
lahan, akan terlihat apakah terjadi perkembangan harga lahan dalam kurun
waktu yang di bandingkan tahun 2009 dan setelah tahun 2014 di Kecamatan
Binjai Utara. Adapun jenis kegiatan budidaya di wilayah Kecamatan Binjai
Utara yang akan dikembangkan terdiri atas kegiatan pemerintahaan dan
perkantoran, kegiatan industri, kegiatan pariwisata, kegiatan perdagangan
dan jasa,pertanian serta kegiatan pemukiman.
Harga lahan dapat dijadikan patokan atau dasar untuk
harga

suatu

lahan

disuatu

wilayah,

disini

peneliti

penentuan

akan

melihat

perkembangan harga lahan dalam dua kurun waktu tahun 2009 dan setelah

5

tahun 2014 dengan adanya perkembangan suatu wilayah yang kemudian
akan dibandingkan apakah terdapat perkembangan terhadap harga lahan
tersebut.

B.

IdentifikasiBMasalah
Berdasarkan latar belakang, masalah yang di identifikasi adalah

1)

Bagaimana perkembangan harga lahan yang terjadi di Kecamatan

Binjai Utara?
2)

Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap perkembangan

harga lahan di Kecamatan Binjai Utara ?
C. PembatasanBMasalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka dalam penelitian ini dibatasi
masalahnya
perkembangan

faktor-faktor
harga

lahan

apa

saja

yang

berpengaruh

terhadap

di Kecamatan Binjai Utara, Bagaimana

perkembangan harga lahan yang terjadi di Kecamatan Binjai Utara.
D. RumusanBMasalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis mencoba
merumuskan masalah yang dikemukakan sebelumnya yang berkenaan
dengan perubahan harga lahan. Untuk rumusan masalah tersebut penulis
membuat batasan masalah dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

6

1.

Bagaimana perkembangan harga lahan yang terjadi di Kecamatan

Binjai Utara?
2.

Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap perkembangan

harga lahan di Kecamatan Binjai Utara?

E. TujuanBPenelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah :
1.

Mengidentifikasi sejauh mana perkembangan harga lahan yang

terjadi di Kecamatan Binjai Utara.
2.

Mengidentifikasi faktor-faktor

apa

saja

yang

berpengaruh

terhadap perkembangan harga lahan di Kecamatan Binjai Utara.
F. ManfaatBPenelitian
1.

Untuk menambah wawasan penulis dalam penulisan karya ilmiah

dan pembendaharaan ilmu penulis
2.

Diharapkan dapat memberi bahan masukan untuk pengembangan

ilmu pengetahuan.
3.

Diharapkan dapat memberi masukan bagi pemerintah setempat

dalam menentukan kebijaksanaan pengembangan wilayah dan sebagai
arahan bagi tata guna lahan di daerah penelitian.

7

1

BABBV
HASILBPENELITIANBDANBPEMBAHASAN
A.

HasilBPenelitian
Berdasarkan hasil survey yang di lakukan dalam penelitian ini, Kecamatan

Binjai Utara salah satu kecamatan di Kota Binjai yang memiliki nilai jual harga lahan
yang tinggi terkait dengan pembangunan jalan, kelurahan di kecamatan Binjai Utara
berdekatan dengan pusat Kota dan menjadi pusat perdagangan dan jasa untuk
kecamatan Binjai Utara. Terdapat 9 kelurahan yang termasuk di kecamatan Binjai
Utara, tetapi hanya 8 kelurahan saja yang terdapat jual beli lahan di kecamatan Binjai
Utara. Hal ini di karenakan tidak ada nya proses jual beli yang menjadi sampel.
1. PerkembangaBHargaBLahanBDiBKecamatanBBinjaiBUtara

Dapat dilihat pada lampiran 2 kecamatan binjai utara mengalami peningkatan
harga pada tahun 2014 dengan harga tertinggi Rp. 590.000 dan harga terendah
Rp.55.000 di bandingkan dengan harga lahan pada tahun 2009 dengan harga tertingi
Rp. 410.000 dan harga terendah Rp. 25.000.
Harga lahan pada tahun 2009 kelurahan yang tergolong mahal nilai lahannya
pada kelas pertama dengan kisaran harga sebesar Rp 410.000 – Rp 314.000 dan kelas
ke II dengan nilai jual lahan sebesar Rp 314.000 – Rp 218.000 dan kelas ke III
dengan nilai jual lahan sebesar Rp 218.000 – Rp 122.000 dan kelas ke IV dengan
katagori murah dibandingkan dengan kelas I,II dan ke III dengan estimasi harga Rp
122.000 – 25.000.
Harga lahan pada tahun 2014 kelurahan yang tergolong mahal nilai lahannya
pada kelas pertama dengan kisaran harga sebesar Rp 590.000 – Rp 457.000 dan

2

kelas ke II dengan nilai jual lahan sebesar Rp 457.000 – Rp 324.000 dan kelas ke III
dengan nilai jual lahan sebesar Rp 324.000 – Rp 191.000 dan kelas ke IV dengan
katagori murah dibandingkan dengan kelas I,II dan ke III dengan estimasi harga Rp
191.000 – 55.000.
Persentase perkembangan harga lahan di kecamatan binjai utara pada tahun
2009 dan 20014, kelurahan cengkeh turi bapak Ainiko Sundoro mengalami
peningkatan 23%, Bapak Amat, 12%, bapak M. Syarir 23%, bapak Iwan Bagus K
25% dan ibuk Sri Rahmadayani 33%, kelurahan Nangka bapak Awal Pritisno
mengalami peningkatan 66%, ibuk Dahliani, 49%, ibuk Dra. Sudarmi, M,si 47%
ibuk Faujiah 53% dan Bapak Basyaruddin 66%, kelurahan pahlawan Bapak Erwin
Sentosa mengalami peningkatan 66%, ibuk Eli Yusniati 44%, bapak Nurman 47%,
bapak Masahif Siregar 47%, dan bapak Suherman, 51%, kelurahan kebun lada ibuk
Suriatna mengalami peningkatan 10%, ibuk Julbaiti 31%, ibuk Syarifah 21%, ibuk
Devi Sista 33% dan ibuk Nelly Suwita 27%, kelurahan damai bapak Bambang
Suriadi mengalami peningkatan harga 35%, ibuk Suryaningrum 21% bapak M.
Syahrul 35%, ibuk Sulastri 20%. Dan bapak M. Kamin 20%, kelurahan Jati Makmur
ibuk leginem mengalami peningkatan 46%, ibuk Suriyah 52%,, ibuk dahlia 49%,
bapak Jujuj Efendy 48% dan bapak Tarmizi 53%, kelurahan Jati Karya ibuk
Tasikem mengalami peningkatan 50%, ibuk Ratni, 50%, Ibuk Hj. Siti Aisyah 47%,
bapak M. Yunus Ilyas 48%, bapak Ngadirin 48%, kelurahan Jati Utomo, bapak Indra
Wahyudi mengalami peningkatan 48%, ibuk Refnika 45%, ibuk Juliani 50%, bapak
Suherman 41%, dan ibuk Sumaslia 39%.

3

Persentase kenaikan harga dari tahun 2009 ke 20014 pada kelas I sebesar
44% - 66% pada kelas ke II sebesar 46% - 53% pada kelas III sebesar 39% -50%
dan pada kelas ke IV sebesar 10% - 35%..Dari hasil ini dapat dilihat pada lampiran
3 dan gambar peta kelas harga lahan pada tahun 2009 dan tahun 2014 di kecamatan
binjai utara kota binjai.

4

5

6

7

2. FaktorB–BfaktorByangBmempengaruhiBhargaBdiBkecamatanBBinjaiBUtara
a. PusatBKota

Jarak terhadap pusat Kota merupakan peran penting dalam menentukan harga
lahan di Kecamatan Binjai Utara, pada gambar satu terlihat dua dari sembilan
kelurahaan yang ada di kecamatan Binjai Utara yang menjadi titik sampel dekat
dengan pusat Kota Binjai Yang di dalam RTRW kota Binjai yang menjadi pusat
perdagangan dan jasa, hal tersebut menyebab kan faktor harga lahan di kelurahan
tersebut menjadi tinggi atau mahal.
b. AksebilitasBPositif

Jalan merupakan prasarana yang sangat dibutuhkan dalam sistem
transportasi untuk menghubungkan suatu tempat ke tempat lain dalam rangka
pemenuhan kebutuhan ekonomi, sosial, dan budaya. Dalam menentukan harga lahan
aksebilitas positif jalan berperan penting, seperti jarak terhadap jalan arteri, jalan
primer, jalan lokal kurang dari 50 m dari aksebilitas positif tersebut harga lahan akan
menjadi lebih mahal dan jarak kurang dari 200m dari pusat pendidikan dan pusat
pemerintahan mempengaruhi harga lahan tersebut. Dapat di lihat pada gambar 4 dan
5 titik sampel yang berdekatan dengan aksebilitas positif menjadi mahal harganya,
sesuai dengan titik sampel kelurahan pahlawan dan kelurahan nangka memiliki
kelas harga lahan I hal tersebut di karenakan 2 kelurahan ini memiliki akses yang
berdekatan dengan pusat kota, pusat pemerintahan dan pusat pendidikan. Dalam
laporan akhir Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kecamatan Binjai Utara Kota

8

Binjai kelurahan pahlawan dan Nangka menjadi pusat permukiman, perdagangan
dan jasa.

c. AksebilitasBNegatif

Dinilai berdasarkan hasil lapangan jarak terhadap objek-objek berpengaruh
secara negatif yaitu sungai, sumber polusi (pabrik) dan makan. Semakin dekat
dengan ke tiga objek tersebut maka harga lahan semakin rendah dengan jarak kurang
dari 200m. Hal ini di pengaruhi berkurangnya potensi lahan jika di tinjau dari segi
ekonomi dan tingkat kenyamanan, dalam laporan akhir harian dinas tarukim Rencana
Detail Tata Ruang Kawasan Binjai Utara Kota Binjai, beberapa kelurahan dalam
rencana akan di jadikan pusat industri dan pergudangan minyak gas, dapat di lihat
pada gambar 4 dan 5 pemetaan harga lahan kelurahan cengkeh turi, damai dan kebun
lada menjadi kelas harga yang paling rendah.
a. UtilitasBUmum

Utilitas umum menjadi hal positif dalam menentukan harga lahan, semakin dekat
lahan dengan pasilitas – pasilitas umum maka harga lahan tersebut menjadi lebih
bernilai, di kecamatan binjai utara pasilitas pasilitas umum sudah tersebar dengan
baik di setiap kelurahan seperti, sarana kesehatan, sekolah – sekolah dan lain – lain.
sesuai dengan titik sampel kelurahan pahlawan dan kelurahan nangka memiliki
kelas harga lahan I hal tersebut di karenakan 2 kelurahan ini memiliki akses yang
berdekatan dengan pusat kota, pusat pemerintahan dan pusat pendidikan. Dalam
laporan akhir Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kecamatan Binjai Utara Kota

9

Binjai kelurahan pahlawan dan Nangka menjadi pusat permukiman, perdagangan
dan jasa.

b. PenggunaanBlahan

Penggunaan lahan memegang peran penting dalam menentukan harga
lahan di kecamatan Binjai Utara, harga lahan tinggi dengan penggunaan lahan yang
di daerah sekitarnya bersifat menguntungkan.

Penggunaan

lahan

berupa

perdagangan dan jasa mempengaruhi tingginya harga lahan karena lokasi yang
strategis dan mendatangkan hal positif bagi perekonomian. Hal ini di buktikan
dengan ada nya peta penggunaan lahan kecamatan Binjai Utara yang menunjuk kan
posisi dari lahan tersebut. Yang dimana lahan tergolong tinggi merupakan lahan yang
aksebilitas nya medukung seperti hal nya dekat dengan permukiman, perdagangan
dan jasa, lain halnya lahan yang tergolong rendah nilai jualnya merupakan lahan
yang letaknya berdekatan atau pun terletak pada area yang kurang menguntungkan
seperti perkebunan dan areal persawahan. Mengenai faktor penentu kelas harga lahan
dapat di lihat pada gambar kelas harga lahan, di jelaskan bahwa terdapat IV katagori
kelas harga lahan di kecamatan Binjai Utara.
Dapat dilihat pada gambar di bawah ini peta penggunaan lahan di kecamatan binjai
utara kota binjai tahun 2015.

B. Pembahasan

Kecamatan Binjai Utara merupakan tempat yang memiliki harga lahan yang
berfariasi dengan melihat kriteria -kriteria penentuan harga lahan 2 dari 9 kelurahan
pada titik sampel memiliki nilai jual lahan yang tinggi di karenakan dekat nya
dengan pusat kota sebagai pusat perdagangan dan jasa. Dan akses – akses yang
dekat.
Sesuai dengan teori yang dipakai dalam penelitian ini, biasanya tingginya
nilai tanah bukanlah tingkat kesuburan tanah tersebut, tetapi lebih sering dikaitkan
dengan jarak atau letak tanah ( Reksohadiprojo-Karseno, 1985 ) dan dalam
menentukan agihan harga lahan

menggunakan

beberapa

faktor diantaranya

yaitu, penggunaan lahan, aksesibilitas positif (jarak terhadap jalan arteri,jalan
kolektor, jalan lokal, lembaga pendidikan dan kantor pemerintahan), aksesibilitas
negatif (jarak terhadap sungai,

sumber polusi dan makam),dan kelengkapan

utilitas (sarana kesehatan, tempat ibadah, bank dan pusat perbelanjaan atau pasar).
Iswari, Nur Hidayati. 2013.
Dalam penelitian ini peneliti memakai teori yang di utarakan oleh
Reksoharjo-Karseno dan Iswari Nur Hidayati, di kecamatan binjai utara memiliki
akses yang baik dan sarana prasa yang mencukupi, dua dari Sembilan kelurahan di
kecamatan berdekatan dengan pusat kota binjai dan menjadi pusat perdagangan dan
jasa untuk kecamatan binjai utara yang menyebabkan harga lahan di sekitaran
tersebut menjadi naik dapat di lihat pada lampiran 2 perbandingan pada tahun 2009
dan 2014, lalu penelitian ini akan radius atau jarak yang mana titik sampel menjadi
pusat buffer yang akan di lakukan. Dan peta kelas harga lahan merupakan peta hasil

proses buffer yang di lakukan dengan menjadi parameernya adalah titik sampel
dengan harga rell lapangan. Ada 9 kelurahan yang terdapat pada kecamatan binjai
utara, namun yang menjadi area penelitian ini hanya 8 kelurahan yang menjadi titik
sampel yaitu kelurahan Pahlawan, Nangka, Jati Makmur, Jadi Karya, Jati Utomo,
Kebun Lada, Damai dan Cengkeh Turi. Dapat di lihat pada tabel jenis pengunaan
lahan, aksebilitas positif, aksebilitas negatife. Dapat dilihat pada lampiran 3 hasil
parameter nilai lahan kelas I 36 – 45, kelas II 27 – 36 kleas III 18 – 27 dan Kelas IV
6 – 18.
Dari lampiran 2 dapat kita lihat bahwa kelurahan dengan harga lahan kelas I
terdapat di Kelurahn Nangka dan Kelurahan Pahlawan, harga lahan kelas II terdapat
di Kelurahan Jati Makmur dan Jati Karya. Harga lahan kelas III terdapat di
Kelurahan Jati Utomo dan yang terakhir adalah harga lahan kelas IV terdapat di
Kelurahan Cengkeh Turi, Kelurahan Kebun Lada, dan Kelurahan Damai.
Pada hasil observasi lapangan titik sampel penggunaan lahan perdagangan
dan jasa memiliki 7 titik sampel, pemukiman 20 titik sampel, lahan kosong 12 titik
sampel dan penggunaan lahan sawah 1 titik sampel, untuk aksebilitas lahan positif
jarak terhadap jalan arteri, < 50 m 12 titik sampel, 50 – 150 m 6 titik sampel, 150 –
500 m 5 titik sampel dan > 500 m 17 titik sampel, jarak terhadap jalan kolektor < 50
m 37 titik sampel, 50 – 150 m 2 titik sampel dan 150 -200 1 titik sampel, jarak
terhadap jalan lokal < 50 m 37 titik sampel dan 50 – 150 m 3 titik sampel, jarak
terhadap lembaga pendidikan < 200 4 titik sampel, 200-500 m 12 titik sampel dan
>500 36 titik sampel, jarak terhadap pusat pemerintahan 200 – 500 m 4 titik sampel
dan >500 m 36 titik sampel, aksebilitas lahan Negatif, jarak terhadap sungai seluruh

titik sampel >200 m, jarak terhadap makam, < 200 4 titik sampel dan > 200 m 36
titik sampel, jarak terhadap sumber polusi industri < 200 m 5 titik sampel dan > 200
m 35 titik sampel. Hasil ini dapat di lihat pada lampiran 4.
Kelurahan Yang paling mahal harga lahannya pada tahun 2009 dan 2014
parameternya adalah kelurahan-kelurahan yang lahan kering atau pemukiman,
memiliki aksebilitas positif dan utilitas umum dengan jarak yg telah di tentukan dan
sebaliknya lahan yang memiliki harga lahan rendah penggunaan lahan sawah,
aksebilitas positif yang jauh dan jauh nya jarak terhadap utilitas Umum atau saranasaran pemerintahan. Pada setiap tahunnya kecamatan Binjai Utara terus mengalami
peningkatan harga jual tanah, di karenakan semakin banyaknya kebutuhan manusia
akan tempat tinggal dan lain-lain.

GamarB8.BWawancaraBkepadaBpemilikBlahan

GambarB9.BLahanBsawahByangBmenjadiBsalahBsatuBtitikBsampel

GambarB10.BAksebilitasBlahanBnegatif

GambarB11.BAksebilitasBlahanBpositif

GambarB12.BPusatBKotaBBinjaiBdanBmenjadiBpusatB
perdaganganBdanBjasaBkecamatanBbinjaiButara

BABBVI
KESIMPULANBDANBSARAN
A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat di ambil kesimpulan bahwa :
1. Harga lahan di kecamatan Binjai Utara pada tahun 2009 mengalami peningkatan

atau perkembangan pada tahun 2014, pada tahun 2009 untuk kelas I harga lahan
permeternya sebesar Rp. 314.000 – Rp 410.000, kelas II sebesar Rp. 218.000 –
Rp. 314.000, kelas III sebesar Rp. 122.000 – Rp 218.000 dan kelas IV sebesar
Rp. 25.000 – Rp. 122.000 dan pada tahun 2014 mengalami perkembangan
dikarenakan semakin bertambahnya aksebilitas positif dan dan semakin
bertambahnya sarana pasarana di kecamatan Binjai Utara yaitu kelas I sebesar
Rp 457.000 – Rp 590.000, kelas II sebesar Rp 323.000 – Rp 457.000, kelas III
sebesar Rp 191.000 – Rp 323.000, kelas IV dengan katagori murah pada tahun
20014 dibandingkan dengan kelas I,II dan ke III dengan estimasi harga Rp.
55.000 – Rp. 191.000 permeternya.
2. Faktor yang mempengaruhi harga lahan pada tahun 2009 dan 2014 di

Kecamatan Binjai Utara dalam penelitian ini adalah penggunaan lahan seperti :
Perdagangan jasa, Permukiman dan Industri, Lahan Kosong, Sawah dan
Tegalan, aksebilitas positif : jarak terhadap jalan alteri, jarak terhadap jalan
kolektor, jarak terhadap jalan lokal, jarak terhadap pusat pendidikan dan jarak
terhadap pusat pemerintahan, aksebilitas lahan negatife : jarak terhadap sungai,

makam, sumber polusi dan begitu juga dengan utilitas umum atau sarana
prasarana yang ada di lahan tersebut dengan jarak yang telah di tentukan,
semakin dekat lahan dengan aksebilitas positif dan utilitas umum maka harga
lahan semakin tinggi, dan sebaliknya semakin dekat lahan tersebut dengan
aksebilitas negatife seperti makam, sungai dan polusi industri maka semkin
berkurang harga lahan tersebut.
B. Saran

Adapun saran yang ingin penulis berikan dari penulisan ini adalah :
1. Variasi harga lahan yang di tetapkan oleh pemilik sebaiknya di ikuti dengan

NJOP yang telah di tentukan oleh Pemerintah sehingga dapat menentukan tinggi
atau rendahnya harga lahan tersebut.
2. Perkembangan harga lahan selalu terus meningkat dalam suatu proses jual beli

lahan atau tanah, sebaik nya pemerintah memberikan informasi-informasi nilai
Jual Objek Pajak kepada masyarakat.

1

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, S, (1989). Konservasi Tanah dan Air. Bogor; IPB Press
Ali Nurman. Dkk. Pedoman Penulmsan Skrmpsm Pendmdmkan Geogarfm.Medan : FIS
Universitas Negeri Medan
Bintarto, R 1983, Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya, Ghalia Indonesia
Yogyakarta
Fahirah, F. 2010. “Identifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Jual Lahan
dan Bangunan Pada Perumahan Tipe Sederhana”. SmarTek. Fakultas
Teknik Universitas Tadulako. Palu.
Hardjowigeno dan Widiatmaka. 2001. Kesesuaian lahan dan Perencanaan
Tataguna Tanah. Bogor: Jurusan Tanah Fakultas Pertanian IPB.
Iswari, Nur Hidayati. 2013. Analisis Harga Lahan Berdasarkan Citra
Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi. Jurnal Pendidikan Geografi. Vol. 13
No. 1. Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.
Lazirosa, Presylia, 2002. Studi Kajian Nilai Lahan. Universitas Kristen Petra,
Surabaya.
Lestari. 2013. Perkembangan Nilai Lahan Di Kecamatan Tanjungpandan
Kabupaten Belitung. Bandung : Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas
ILmu Sosial Universitas Pendidikan Indonesia.
Malingreau, 1978. Penggunaan Lahan Pedesaan, Penafsiran citra untuk
Interprestasi dan Analisisnya. Pusat pendidikan Interprestasi Citra
Pengindraan jauh dan Survey Terpadu : UGM.
Mangunsukardjo, K. (1996). Pelatihan Evaluasi Sumberdaya Lahan, Pengantar
Evaluasi sumberdaya Lahan. Yogyakarta.
Pamungkas. 2012. Aplikasi Sistem Informasi Geografi Untuk Penilaian Harga
Tanah Barbasis Zona Di Kota Madiun. Yogyakarta : jurusan Pendidikan
Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.
Pengertian Lahan, Artiel (online), (http:/Fileupi.edu/Direktori/Fpips/Jurusan.
Pendidikan, Geografi/196006151988031/artikel. Pdf. Diakses tanggal 10
Juni 2016 pukul 20.00 WIB
Putri. 2014. Pemetaan Estimasi Harga Lahan Menggunakan Pengindraan Jauh
Dan Sitem Informasi Geografi Di Kecamatan Sileman. Yogyakarta :
jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Yogyakarta.

2

Raeka. 2012. Model Perkembangan Nilai Lahan Perkotaan Di Surabaya. Surabaya
: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut
Teknologi Sepuluh Nopember.
Randall Alan. 1987. Resources Economic Approach to Natural Resources and
Environment Policy.IIIinois.
Reksohadiprodjo, Karseno, A.R. 1985. Ekonomi Perkotaan. Penerbit: BPFEYogyakarta.
Ritohardoyo, Su. 2002. Penggunaan dan Tata Guna Lahan. Yogyakarta: Fakultas
Geografi. Universitas Gadjah Mada
Sandy, I. M. (1980). Masalah Tata-Guna Tanah – Tata Lingkungan di Indonesia.
Jakarta: Jurusan Geografi FIPIA UI.
Sitorus, Santun RP.(2004). Evaluasi Sumberdaya Lahan. Bandung: Tarsito
Bintato, R, 1993. Interaksi Desa Kota Dan Permasalahannya. Jakarta :
Galia Indonesia.
Suparmoko. 1989. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan: Suatu
Pendekatan Teoritis. PAU-UGM. Yogyakarta.
Soetomo. 2006. Strategi-Straegi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Wahyuningsih. 2008. Pola Dan Faktor Penentuan Harga Lahan Perkotaan Di Kota
Surakarta. Skripsi. Semarang : Jurusan Perencanaan Wilayah Dan Kota.
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.
Yunus Hadi Sabari. 2000. Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta : Pustaka Pelajar